Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberi Nama
"Loh, bukankah ini wajah kamu!" seru salah satu hantu yang ikut melihatnya juga, dan yang lain langsung menyahutnya dengan heboh.
"Iya, ini pasti kamu," sahaut yang lain dengan yakin. "Coba di cek beritanya."
Semua hantu langsung membaca semua yang tertera dalam kolom berita yang berisi foto itu. Sedangkan satu pria yang bisa melihat para hantu memilih menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Biarlah dia kali ini menjadi pononton kehebohan para hantu yang sedang membaca koran yang tergeletak dia atas lantai.
"Wajahnya memang mirip banget sama aku, tapi aku kok kayak nggak yakin ya?" hantu yang terpampang dalam foto itu malah meragukan foto yang dia lihat.
"Coba kamu pikirkan lagi. Kali aja ada yang kamu ingat ," perintah hantu yang lain, dan perintah itu langsung dia turuti. Sambil menatap dan membaca keterangan yang ada dalam beriita, hantu wanita itu berpikir keras untuk mengingat sesuatu yang berhubungan dengan dirinya.
Tanpa diduga, beberapa saat kemudian, kilatan kilatan masa lalu dari hantu wanita itu bermunculan dalam pikirannya. Hantu wanita itu bahkan sampai memegangi kepalanya dan merintih kesakitan sampai membuat panik hantu yang lainnya. Ozil yang baru saja menghabiskan nasi gorerngnya juga terbengong melihat kejadian di depannya. Ozil hanya bisa memandang dengan wajah bingung karena tidak bisa membantu hantu wanita itu agar bisa tenang.
Beberapa lama kemudian tiba tiba wanita itu terdiam dengan kedua tangan masih memegangi kepalanya serta pandangan mata lurus ke kertas koran bungkus gorengan. "Aku ingat, ini memang fotoku."
Hantu yang lain, yang awalnya merasa takut dan juga khawatir melihat temannya, langsung berubah wajahnya dan terlihat sangat terkejut begitu mendengar pengakuan tersebut. Wajah terkejut juga jelas sekali terlihat pada satu laki laki yang ada di sana. "Kamu yakin?" Ozil mencoba memastikan.
"Yakin," jawab hantu itu tanpa keraguan. "Ini memang namaku dan panggilanku adalah Mawar. Yang aku ingat, aku sebentar lagi akan menikah. Nama orang yang mencariku ini adalah kekasihku, Leo."
"Apa! Kamu serius?" salah satu temannya kembali mencoba memastikan.
Dengan sangat yakin hantu wanita bernama Mawar itu mengangguk. "Tadi aku sedikut mengingat saat aku akan mengambil foto sebelum pernikahan. Dalam bayangan yang aku ingat, aku mengambil foto di salah satu sisi kota lama."
Semua telinga nampak serius mendengarkan cerita yang keluar dari Mawar. Wanita itu bercerita sambil mengingat aoa saja yang tadi sempat dia lihat dalam sekelebat ingatan.
"Aduh," Mawar kembali merintih sembari memegangi kepalanya.
"Kalau kepalanya sakit, jangan terlalu memaksakan diri untuk mengingatnya," ucap Ozil menasehati. "Pelan pelan aja, yang penting kamu sudah tahu sebagian dari hidup kamu. Nanti kita sama sama cari tahu selebihnya, oke."
Para hantu dengan sangat antusias setuju dengan yang dikatakan Ozil. Mereka pun kembali heboh memikirkan nasib mereka masing masing. Ada yang berpikir kalau mereka bernasib sama seperti mawar, ada pula yang berpikir lebih seram lagi. Sontak apa yang mereka lakukan membuat Ozil menggelengkan kepalanya.
"Gini, aku punya usul," suara Ozil yang kembali keluar setelah tadi diam beberapa saat. Sontak saja, sikap Ozil langsung merubah perhatian para hantu yang tadi sedang ribut. "Karena salah satu diantara kalian ada yang bernama Mawar. bagaimana kalau yang lain aku kasih nama panggilan agar aku mudah menyebut nama kalian, apa kalian setuju?"
Para hantu yang memang belum mengetahui nama mereka, sejenak saling pandang dan sepertinya mereka sedang berdiskusi lewat tatapan mata mereka. Namun hal itu tidak berlangsung lama, mereka dengan sangat antusias langsung setuju dengan usulan dari satu satunya pria yang ada di sana.
"Baiklah, jika kalian setuju. Berhubung sudah ada nama Mawar, aku akan memberi nama kalian dengan nama nama bunga, oke?"
"Oke!" jawab ke empat hantu yang lain dengan kompak. Dari mulut Ozil, keluarlah nama beberapa bunga yang namanya sangat familiar seperti Lili, Melati, Cempaka dan Anggrek. Para hantu sangat senang karena sekarang mereka memiliki nama panggilan.
Sementara itu, di lain tempat, nampak seseorang wanita memasuki sebuah ruangan yang bercahaya remang rremang. Dengan langkah anggun, wanita itu mendekati seorang pria yang sedang duduk terpaku di atas sofa sembari menatap wajah seseorang yang terpampang dalam bingkai foto. Wanita itu nampak menghembuskna nafasnya lalu menggelengkan kepala beberapa kali.
"Mas, kamu akan sampai kapan begitu terus? Hampir satu tahun loh, Mas kayak gini. Mas harus bangkit. Mawar itu udah pasti mati, Mas."
kepala lelaki itu langsung mendongak dan melayangkan tatapan tajam ke arah wanita yang baru menyebut nama seseorang. "Mawar, masih hidup. Sebelum aku menemukan jasadnya, aku akan selalu menganggap Mawar masih hidup, paham!"
...@@@@@@...