NovelToon NovelToon
Pengantin Pesanan

Pengantin Pesanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Alif Irma

(Revisi)

Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.

"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.

"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.

Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.

Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Pengantin Pesanan

Setelah sempat mendung pagi ini, akhirnya hujan turun dengan derasnya, membuat pasangan suami istri yang sedang dimabuk asmara memilih berdiam diri di dalam kamar.

Baik Zahira dan Louis kembali meringkuk di atas tempat tidur dengan posisi saling berpelukan erat seolah tak ingin terpisahkan. Tampak Zahira hanya mampu pasrah dan tak bisa melakukan apa-apa pagi ini selain menghadapi sikap posesif Louis yang terus menempel padanya.

Wajah lelah keduanya masih terlihat jelas dan lebih di dominasi dengan rona-rona kebahagiaan yang masih disembunyikan dalam relung hati masing-masing. Kejadian semalam kembali terulang, bahkan pakaian mereka berserakan di lantai.

Sayup-sayup mata mereka mulai terpejam dengan posisi saling berpelukan. Selimut tebal hanya menutupi tubuh setengah polos mereka, padahal udara dingin begitu mendominasi kamar tersebut, ditambah sedang terjadi hujan lebat membuat mereka betah berlama-lama di atas tempat tidur sambil berpelukan.

"Aku mencintaimu, Zahira" ucap Louis tanpa sadar mengungkapkan perasaannya pada sosok wanita yang sedang dipeluknya erat. Raut wajahnya tampak bahagia pagi ini.

"Emmm" Zahira hanya menggeliat dalam pelukan Louis tanpa mendengar ucapannya. Rasa kantuk kembali menyerangnya setelah bekerja keras melayani nafsu Louis pagi ini.

Sedang Louis sangat bahagia dengan senyuman menghiasi wajahnya, bahkan sebelah tangannya kembali mengelus perut rata Zahira, sosok wanita yang seutuhnya menjadi miliknya.

"Aku tidak tahu sejak kapan aku mencintaimu, yang jelas aku mulai tertarik kepadamu saat pertama kali kita bertemu. Hingga rasa suka, rasa sayang dan keinginan memilikimu begitu kuat dan mampu menggoyahkan hatiku yang terdalam demi mengukir nama mu, Zahira. Mulai hari ini, detik ini, kau sudah menjadi milikku selamanya. Perihal surat perjanjian kontrak pernikahan kita, aku anggap tidak pernah terjadi. Mari kita awali pernikahan ini dengan penuh cinta dan saling terbuka seperti pasangan umum lainnya." ucap Louis mengungkapkan perasaannya dan tak mau lagi menyembunyikannya dari Zahira.

Pada akhirnya Louis mampu mengungkapkan perasaan nya, walaupun waktunya kurang tepat tanpa memberikan sebuah kejutan untuk sang istri.

Namun sayangnya Zahira malah tertidur pulas dalam pelukannya dan sama sekali tidak mendengar semua ucapan yang dilontarkan nya.

"Sekarang aku merasa lega bisa mengungkapkan perasaanku kepada mu. Tapi kamu tak perlu terkejut mendengar ucapan ku dan belum bisa menjawabnya. Karena lambat laun kamu juga pasti bakalan mencintai ku" ucap Louis tersenyum yang sama sekali belum menyadari Zahira tertidur.

"Zahira, sayang" panggil Louis dengan senyuman mengembang. Hingga matanya membulat mendapati istrinya sudah tertidur pulas.

"Astaga, dia sudah tertidur. Tapi tidak apa-apa jika dia belum mendengarnya, lain kali aku akan kembali mengutarakannya. Terima kasih sayang, karena sudah menjadi pengantinku." ucap Louis tersenyum tipis sambil mengatur debaran jantungnya yang berdetak kencang setiap kali berdekatan dengan istrinya.

Louis begitu yakin bahwa Zahira juga mulai memiliki perasaan kepadanya, hanya saja baginya wanita terlalu pandai menyembunyikan perasaannya.

*

*

*

Perusahaan LA Group...

Sean memasuki perusahaan dan melangkah tergesa-gesa menuju ruang rapat yang sedang diadakan secara tertutup oleh para petinggi Perusahaan LA Group.

Saat memasuki ruang rapat, semua orang yang berada di ruangan itu langsung memandang kearahnya dengan raut wajah terkejut.

Dengan santainya Sean berjalan dengan pandangan lurus ke depan, dia bahkan membawa map berisi laporan penting yang sudah dikumpulkan jauh-jauh hari.

Tanpa basa-basi Sean langsung melempar map yang dipegangnya di atas meja di depan mereka. Tuan Samuel yang memimpin rapat sekaligus orang yang diberikan kepercayaan untuk memimpin perusahaan cabang meraih map tersebut dan membaca isinya secara seksama.

Rubella yang juga berada dalam ruang rapat hanya mampu menundukkan pandangannya. Rubella begitu penasaran dengan map yang dibawa oleh Sean. Dia mulai bertanya-tanya dalam hati, semoga rencananya tidak tercium oleh Sean.

Tuan Samuel sudah mengepalkan tangannya membaca isi map yang dibawa Sean. Rupanya aksinya yang disembunyikan rapat-rapat selama ini tercium juga.

Penggelapan dana besar-besaran di lakukannya bersama timnya terbongkar sudah. Bodohnya dirinya sebulan yang lalu melakukan pemindahan dana dengan nilai fantastic dalam rekening pribadinya. Bahkan sudah terlihat dengan jelas tanda tangannya beserta bukti cek yang sudah dicairkan.

Sial, kenapa semua bukti berada ditangannya. Bagaimana mungkin dia mengetahui rencanaku selama ini. Batin Tuan Samuel frustasi.

"Ini tidak benar tuan Sean. Saya tidak pernah menggelapkan dana perusahaan." ucap Tuan Samuel mengelak dan tak ingin mengakui aksi kejahatannya.

Raut wajah Rubella mendadak pucat mendengar ucapan tuan Samuel. Dia berharap pria tua itu tidak membawa-bawa namanya.

Berarti selama ini Sean diam-diam menyelidiki kami. Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus cari cara untuk segera mengundurkan diri dari perusahaan LA Group. Agar masalah ini lepas dariku. Jangan sampai dia tahu siapa aku sebenarnya. Batin Rubella cemas.

"Jadi maksud tuan Samuel bukti yang baru saja anda baca hanyalah sebuah kebohongan belaka?. Lalu bagaimana mungkin dana perusahaan dari proyek pembangunan dengan perusahaan tuan Emir malah masuk dalam rekening anda!. Berani sekali anda membohongi dan mengkhianati kepercayaan perusahaan LA Group yang sudah lama anda pimpin selama bertahun-tahun." ucap Sean dengan suara meninggi membuat semua orang dalam ruangan tersebut tak bisa berkutik.

Tuan Samuel tak bisa berkata-kata, dia hanya mampu memijit pelipisnya lalu meninju meja kerja tepat di depannya meluapkan kekesalannya. Apalagi Sean kembali memperdengarkan rekaman suara tuan Samuel dengan seseorang terkait dana perusahaan yang digelapkan.

"Anda sudah game over tuan Samuel. Aku hanya memberikan dua pilihan. Pertama, ungkap semua nama-nama kelompok anda yang terlibat dalam penggelapan dana perusahaan lalu seret ke penjara bersama anda. Kedua, mundur dari jabatan secara tidak hormat dan kembalikan semua dana yang sudah anda curi ke rekening kas perusahaan. Tapi intinya anda tetap akan di penjara, namun hukumannya sedikit lebih ringan. Bagaimana?." jelas Sean memberikan dua pilihan dan sengaja bernegosiasi dengan tuan Samuel.

Sementara itu, raut wajah Rubella semakin pucat saja, dia meremas tangannya dibawah meja dengan perasaan tidak tenang. Posisinya sekarang seperti sedang berada di ujung jurang.

"Tuan Sean, saya tidak pernah melakukannya. Saya hanya di fitnah" ucap tuan Samuel memohon dan lagi-lagi melakukan pembelaan diri.

"Sekeras apapun tuan Samuel mengelak, tetap saja anda bersalah. Bisa-bisanya anda masih ingin membohongi saya? Maaf sudah terlambat, jangan harap anda bisa lolos dari perusahaan kami. Saya sudah melaporkan anda beserta kedua teman anda atas tindak pidana penggelapan uang perusahaan." jelas Sean dengan tegasnya, membuat yang lainnya ketar ketir di ruangan tersebut.

Bahkan tak ada lagi yang berani bersuara dalam ruangan tersebut. Sean hanya mampu menyeringai memandangi wajah mereka satu persatu, hingga keningnya berkerut melihat salah satu karyawan wanita yang tidak asing menurutnya.

Sean melangkah mendekat untuk memastikan wajah wanita itu sama persis dengan wanita malam di club malam yang pernah didatanginya bersama tuan mudanya.

Tampak wanita itu mulai menundukkan wajahnya dan tidak ingin bertemu pandang dengan Sean, seolah-olah wanita itu sedang berusaha menghindari Sean.

Sean mendudukkan diri tepat di samping wanita itu yang tidak lain adalah Rubella. Dengan lancangnya Sean mengambil kaca mata Rubella, membuat Rubella terhentak dengan wajah gugup.

"Sangat hebat, saat di kantor kau menjelma menjadi gadis cupu. Tapi, saat berada di club malam, kau menjelma menjadi wanita malam. Apa benar begitu nona Rubella" ucap Sean sambil membaca papan nama wanita itu.

Rubella tak bisa berkata-kata, dia hanya mampu bungkam demi menyembunyikan identitas aslinya.

"Kenapa kau hanya diam! Aku sedang berbicara denganmu, nona Rubella" ucap Sean dengan suara meninggi membuat Rubella langsung menoleh kearahnya dengan tangan di kepal kuat.

"Mohon maaf tuan, itu menjadi privasi saya. Lagian saya bekerja di tempat lain di luar jam kantor" ucap Rubella ketus.

"Ya, kau benar. Tapi perusahaan kami tidak akan menerima karyawan seorang j*lang!" ucap Sean tak kalah ketusnya membuat Rubella langsung bungkam.

Bersambung....

1
indahlee
lanjut
Ade
lanjut thor
Ade
cemburu tuh
Mita
lanjut thor 😍
Sunaryati
Kalau sama- sama saling suka kenapa harus bercerai, berdamailah dan memaafkan Louis, hidupmu akan tenang dan bahagia.
lala
delisa hamil anak jenos
lala
waduh
Ade
lanjut
tzyii
next
tzyii
zahira benci n cinta sma lois
Kak olaa
semangat thor ditunggu kelanjutannya 💪
Kak olaa
wih delisa hamil🤔
Ita sweet
gak respect sma sahira 😉
Ita sweet
baguslah lois datang
indahlee
lanjut
Mita
lanjut thor
fatma wati
lanjutz
lala
jangan2 itu lois
lala
loh loh loh
lala
up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!