NovelToon NovelToon
Demi Sebuah Kata Bakti (Kau Abaikan Anak Istri)

Demi Sebuah Kata Bakti (Kau Abaikan Anak Istri)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Eys Resa

Perjalanan hidup seorang wanita bernama Ayesha yang ingin mendapatkan kebahagiaan dari keluarga sang suami yang penuh dengan toxic. Berbagai hinaan dan cacian dari keluarga suami sudah menjadi makanan sehari-hari. Meski begitu, tak sedikitpun suaminya mau membelanya karena takut dicap sebagai anak durhaka.

Dan demi sebuah kata bakti, sang suami tega mencampakkan anak istrinya. Bahkan dia berani bermain hati dengan wanita idaman lain.

Akankah Yesha, bertahan dalam keluarga toxic suaminya?
Atau menyerah, dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Ikuti terus cerita ini ya,
Dan jangan lupa dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Terkuak ( 2 )

Di rumah mertua Yesha mereka sedang kedatangan seorang tamu, seorang wanita cantik dengan mobil sportnya dan penampilan yang elegan, khas wanita kantoran.

"Maaf sebelumnya, apa ini rumah mas Dika? " tanya wanita cantik itu.

"Iya benar, kamu siapa ya?" tanya bu Ayu dengan mata berbinar melihat penampilan wanita cantik di depannya.

"Kenalkan bu, saya Violet, teman dekatnya mas Dika. " kata Vio mengulurkan tangannya.

Uluran tangan Vio disambut bu Ayo dengan senang hati.

"Oh, temannya Dika, ayo masuk. Saya ibunya Dika. " akhirnya bu Ayu mengajak wanita bernama Vio itu masuk ke dalam rumah, dan mempersilahkan nya duduk.

Violet atau yang biasa di sapa Vio, menyapu pandangan ke seluruh isi rumah. Meneliti setiap sudut rumah itu. 'Lumayan, tapi lebih besar rumah ku' katanya dalam hati.

"Ada apa ya? kok tiba-tiba temannya Dika datang kemari? " tanya Bu Ayu ketika mereka sudah duduk.

"Ah, tidak ada apa-apa bu, saya cuma main aja. Dan ingin mengenal keluarga mas Dika dari dekat." kata Vio tanpa rasa malu.

"Siapa bu? " sebuah pertanyaan meluncur dari mulut Dilla yang baru saja datang dari luar rumah, dan langsung mendudukkan dirinya di sebelah ibunya.

"Oh, ini, teman masmu katanya. " kata bu Ayu menjawab pertanyaan Dila.

Dilla menelisik wanita di depannya dengan seksama, terlihat cantik dan elegan.

"Wah, wanita seperti ini yang seharusnya menjadi istri mas Dika bu. Bukan wanita kampung macam si Yesha. " celetuk Dila dengan mulut tak berfilternya.

"Ada apa bawa-bawa namaku? " Sebuah suara dingin dan datar tiba-tiba terdengar di telinga mereka, suara yang sudah tidak asing lagi di telinga mereka.

"Eh, kamu, ngapain kamu ke sini? " tanya bu Ayu tak suka setelah melihat Yesha datang ke rumahnya setelah sekian lama tidak pernah datang.

"Aku hanya ingin menengok ibu mertuaku, bagaimana keadaan mertuaku, setelah lama tak jumpa. " kata Yesha tanpa rasa bersalah dan langsung duduk di kursi single dekat dengan Violet.

Sore itu, sengaja Yesha pulang lebih awal, dan langsung bersiap untuk ke rumah mertuanya. Yesha meninggalkan Aksa dirumah sendirian, karena dia tidak ingin anaknya itu mendengar hal-hal yang tidak pantas didengarkan anak kecil. Yesha ingin tahu apa Dika akan memarkirkan mobilnya di rumah ibunya. Dan bagaimana reaksinya jika Dika tau kalau Yesha berada di rumah ibunya saat itu. Tapi sebuah kejutan tak terduga dia dapatkan, ketika akan memasuki rumah ibu mertuanya. Dia mendengar sendiri dari mulut adik iiparnya itu, kalau seseorang didalan sana lebih pantas untuk menjadi istri suaminya dari pada dia.

"Aku tak butuh kamu tengok, lagipula kamu kesini juga nggak bawa apa-apa. " ketus bu Ayu yang sangat tidak suka dengan kedatanga Yesha.

"Siapa bilang aku tidak bawa apa-apa, aku bawa martabak manis kesukaan ibu kok, " kata Yesha dengan menaruh kantong kresek berisikan martabak manis di atas meja. Lalu membukanya tanpa sungkan. Dan mengambil satu potong, lalu memakannya.

"Ayo silahkan di makan, jangan sungkan ini enak lho, mumpung masih panas. " kata Yesha dengan santai dan melahap potongan martabak manis di hadapan mereka semua.

Semua orang yang ada di sana meneguk salivanya kasar saat melihat Yesha memakan martabak itu dengan lahap dan terlihat lelehan coklat yang menggugah selera lumer di mulut Yesha.

"Eh, dasar tidak sopan. Bawa oleh-oleh tapi di makan sendiri. Dila bawa itu ke dalam. ' kata bu Ayu yang sepertinya tidak rela jika makanan kesukaannya itu dihabiskan Yesha.

" Ini siapa ya? " tanya Vio seolah tak mengenal Yesha.

"Oh, itu istri mas Dika yang ga berguna. " Dela yang menjawabnya.

"Oohh.. " Vio hanya membulatkan bibirnya sambil memperhatikan penampilan istri Dika yang sangat sederhana. Tidak ada barang mewah yang menempel di tubuhnya, kecuali gaun rumahan yang di beli di pasar.

"Kenalkan mbak, aku Vio. temannya mas Dika. " Kata Vio kemudian mengenalkan diri.

"Iya, aku tau. " jawab Yesha cuek.

Tak lama Dika datang dengan tergesa-gesa tanpa memperhatikan ada sepeda Yesha yang tersandar di depan rumah. Dia segera pulang setelah mendapat pesan dari Vio, kalau saat ini dia sedang ada dirumah ibunya.

"Hallo sayang, sudah lama ya di sini. " sapa Dika saat masuk ke dalam rumah, namun wajahnya langsung menegang saat melihat ada istrinya di sana.

Yesha langsung berdiri dengan memberikan senyuman termanisnya untuk suaminya itu. Lalu mendekat ke arah suaminya.

"Iya sayang, aku di sini. Kamu kelihatan seneng banget melihatku di sini. " kata Yesha dengan lembut dan bergelayut manja di tangan suaminya itu.

Membuat semua orang disana yang melihat tingkah Yesha merasa kesal, terutama Violet. yang langsung memasang wajah juteknys.

"Kamu kenapa ada di sini Yesha? " tanya Dika dengan tak enak hati.

"Oh, aku kemari ingin melihat ibu, karena aku kan sudah lama nggak ke sini, terus tiap kali ibu ke rumah nggak pernah ketemu sama aku. Aku pikir ibu merindukanmu aku, jadi aku pulang kerja langsung kesini bawain martabak. " kata Yesha menjelaskan maksud kedatangannya.

Dika mengangguk menyetujui apa yang dilakukan Yesha tapi waktunya yang kurang tepat.

"Eh ada Vio, sudah lama kamu di sini? ' tanya Dika basa basi, dia tak ingin membuat Vio merasa terabaikan.

" Iya sudah hampir satu jam aku disini. "Kata Vio jutek.

'Mati aku, yang satu dalam mode manja, yang satu dalam mode jutek' gumam Dika dalam hati.

" Mas, tadi kamu kerja naik apa? sepeda motormu kok ada disini? " tanya Yesha mencoba memancing Dika dan semua orang yang ada di sana.

Seperti dugaan Yesha, mereka semua langsung gelagapan mendengar pertanyaan dari Yesha.

"Oh, mas bawa mobil Yesh, motor mas, mas taruh di rumah ibu. Terus mas berangkat pake mobil?" jawab Dika pada akhirnya jujur, dari pada harus menyembunyikannya terus menerus kepada Yesha, toh suatu hari nanti Yesha juga pasti akan tau.

" Jadi kamu beli mobil mas? kenapa nggak bilang sama aku? kenapa juga mobilnya ditaruh di rumah ibu, nggak ditaruh di rumah kita aja. " Yesha pura-pura bersedih mendengar penjelasan dari Dika.

"Ngapain juga Dika bilang sama kamu, memangnya kamu mau bantu bayar cicilan mobil Dika. Istri nggak guna macam kamu, sebaiknya memang nggak perlu tau apa yang menjadi milik Dika. " mulut pedas ibu mertua yang kini angkat bicara.

"Nanti aku jelasin di rumah ya? " kata Dika merasa bersalah pada istrinya itu..

Yesha merasa sakit hati dengan ucapan ibu Ayu dia langsung melepaskan tangannya yang sedang bergelayut manja di tangan Dika, dan dia langsung keluar dari rumah ibu mertuanya itu. Dika yang merasa bersalah ingin mengejar istrinya, namun dilarang oleh ibunya.

"Mau kemana kamu? " tanya ibu Ayu yang melihat Dika ingin mengejar Yesha.

"Ngejar Yesha bu. "

"Nggak usah, ini ada Vio mau kamu anggurin gitu aja? " kata Bu Ayu ketus. "Kamu temani Vio dulu, urusan Yesha nanti saja. " kemudian bu Ayu dan Dila beranjak pergi meninggalkan dua orang sejoli itu.

Dika akhirnya duduk di sebelah Vio yang sedang mengerucutkan bibirnya, dia merasa kesal karena tidak dipedulikan oleh Dika dan malah akan mengejar istrinya.

"Maaf, Vi, harusnya kejadian seperti itu tidak kamu lihat. "

"Aku tau, seharus nya kamu tidak membuat istrimu kesalkan? Jadi, kamu akan terus bermesraan didepan mataku. " sindir Vio.

"Vi, kamu kan sudah tau aku sudah punya istri, dan kamu mau menjalin hubungan terlarang ini denganku. Dan mau menerima statusku yang sudah menikah. " kata Dika yang masih merasa bersalah.

"Itu dulu, sebelum aku tau seperti apa istrimu. Tapi setelah tau istrimu hanya seorang wanita rumahan seperti itu, sepertinya aku berubah pikiran. " kata Vio dengan perubahan wajah yang datar.

"Maksudmu? " tanya Dika tak mengerti.

"Ceraikan istrimu, lalu Nikahi aku. Aku akan memberikan segalanya, apapun yang kamu mau. Aku tak peduli walau statusmu duda. " kata Violet dengan percaya diri.

"Tapi... " perkataan Dika langsung dipotong Vio.

"Pikirkan baik-baik jika kamu masih ingin bersamaku, aku pergi dulu. " Vio lalu berdiri dan langsung pergi tanpa berpamitan kepada ibu Ayu dan Dila, meninggalkan Dika yang masih shock dengan permintaan Vio

Bu Ayu dan Dila yang dari tadi menguping di balik pintu langsung mendekati Dika yang merasa frustasi karena permintaan Vio. lalu duduk di sebelah anaknya yang sedang termenung.

"Benar kata Vio, Dik. lebih baik kamu ceraikan Yesha, lalu menikah dengan Vio. Sepertinya dia anak orang kaya. " Bu Ayu mulai mengompori Dika.

"Dia itu atasanku, bu. Jika aku manajer, maka dia adalah general manager di perusahaan. Dia yang memegang perusahaan jika CEO kami tidak datang.

Bu Ayu dan Dila langsung membelalakkan matanya mendengar hal itu. Seolah mata mereka berubah menjadi dolar dalam sekejap🤑. Mereka berdua langsung membayangkan berapa uang yang akan masuk ke kantong mereka tiap bulannya.

"Ya sudah, apalagi yang kamu pikirkan. Nikahi Violet, dan ceraikan Yesha. Apa sih yang kamu pertahanin dari Yesha. Meskipun dia kerja, tapi kerjanya cuma jaga toko. Berapa gaji penjaga toko, aku rasa ga sebanding dengan gaji general manager mu itu. " Bu Ayu makin mengompori anaknya itu setelah tau pekerjaan Vio.

"Benar kak, daripada Yesha mending kak Vio, dia lebih cantik dan elegan dalam segala hal. Dan pastinya dia juga kaya. " Dila si adik bungsu juga ikut mengompori kakaknya itu.

"Ah, sudahlah, aku pusing. " Dika mengacak rambutnya sendiri, lalu berdiri. "Aku pulang dulu, bu. Mau jelasin semuanya sama Yesha. " Dia lalu beranjak keluar rumah dengan motor kesayangannya.

"Pikirin baik-baik yang barusan ibu katakan, Dika. Demi masa depanmu dan keluarga kita. " Teriakan bu Ayu tidak di dengar Dika karena dia sudah langsung tancap gas pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, Dika langsung masuk ke dalam rumah. Dilihatnya istrinya sedang nonton televisi sendiri tanpa Aksa.

"Di mana Aksa. " tanya Dika sedikit basa basi, lalu mendudukkan bokongnya di samping Yesha.

'Tumben nanyain Aksa,' batin Yesha. Yesha yang melihat Dika duduk di sampingnya, sedikit bergeser. Karena dia sudah merasa jijik dengan orang yang sudah menghianati nya ini.

"Kenapa menghindar. " tanya Dika yang seolah tak suka jika Yesha menghindarinya.

Yesha diam tak bergeming,

"Soal mobil itu, aku memang membelinya akhir-akhir ini, dan aku menaruhnya di rumah ibu karena disini tidak ada tempat parkirnya, Yesha."

Yesha masih diam tak menanggapi. Matanya memang mengarah ke acara televisi tapi telinganya mendengar kan apa yang di katakan Dika.

"Maaf jika aku tidak memberitahumu, kalau aku memberli mobil. Karena ibu melarangku. " kata Dika sambil menundukkan kepalanya.

Yesha tersenyum sinis menanggapi pembelaan dari Dika.

"Lagi-lagi ibumu yang kau jadikan alasan. Tidak bisakah kita hidup mandiri tanpa campur tangan ibumu dan keluargamu. Kalau kamu lebih mendengarkan kata-kata ibumu, kenapa kau tidak tinggal saja sama ibumu dan tidak usah menikah. Karena siapapun yang menikah denganmu , mas. jika ibumu selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga. Maka rumah tanggamu tidak akan pernah tenang. " ungkap Yesha yang sudah tidak bisa mengontrol dirinya.

"Yesha, apa yang kau katakan. " Dika mulai meninggi mendengar ucapan Yesha barusan dia paling tidak suka jika ada orang yang menjelekan ibunya.

"Apa yang aku katakan itu benar, dan fakta. Karena aku sendiri yang mengalaminya. " ucapan Yesha, tak kalah meninggi.

Dika langsung terdiam tak mampu menjawab.

"Lalu siap wanita tadi yang berada di rumah ibumu, dengan percaya dirinya dia mengenalkan dirinya sebagai teman dekatmu padaku. Apakah dia selingkuhanmu, mas. " ujar Yesha to the point.

to be continued

1
Rita Ningsih
Luar biasa
Muslimah 123
💕💕💕
Sumintiari Widiastuti
Luar biasa
Sumintiari Widiastuti
Yg betul itu, don't judge the book by cover.
tdk pake it's.
terimakasih
Sumintiari Widiastuti
namanya yesha, dewi, nila ...
yg bener namanya siapa ..?
YUANLU
Luar biasa
Zayna Khanza
pengen tos ama jihan/Facepalm//Facepalm/
Ani Ani
Bagus cerita ny
Ani Ani
DIA Belum Tahu lagi
Ani Ani
ITU sudah cukup
Ani Ani
padan muka kau
Ani Ani
APA ada derama lagi
Ani Ani
akhir nya nikah juga
Ani Ani
semua nya telah terjadi
Ani Ani
Anak yang faham
Ani Ani
sebenar nyadia nak jumpa buah hati nya
Ani Ani
untuk berdua aja
Ani Ani
bahagia betul meraka
Ani Ani
ada yang ingin tahu
Ani Ani
dah jumpa kembali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!