NovelToon NovelToon
Kau Campakkan Aku, Kunikahi Abangmu

Kau Campakkan Aku, Kunikahi Abangmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Si Mujur
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Layli Dinata

Hubungan Inara dan Artha harus kandas karena perselingkuhan Artha. Padahal mereka sudah mau menikah.

Malu pernikahan batal, Inara terpaksa menyetujui perjanjian dengan Argha, kakak Artha demi untuk membalas Artha dan tidak mempermalukan orang tuanya.

Inara kalah dengan perasaannya. Ia jatuh cinta pada suaminya yang misterius. Hanya saja, dendam Argha membuat Inara merasa rendah diri. Dan godaan Artha selalu datang pada mereka.

Akankah Argha dan Inara bisa bersatu, atau masa lalu Argha akan terus membuat jarak di antara mereka dan memilih berpisah demi kebaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Layli Dinata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25 Cowok Tsundere

Pagi ini cuaca sedikit mendung. Namun, tak menyurutkan semangat Inara yang berjalan ditemani sang suami menelusuri jalanan pasir di tepi pantai. Angin yang kencang menerpa rambut panjang Inara yang tergerai.

“Kamu tidak lelah sejak tadi jalan terus?”

Langkah Inara berhenti, ia melepas kaca mata hitamnya, menoleh pada Argha. “Kalau Mas lelah, Mas istirahat saja. Aku jalan sendiri gak apa-apa, kok. Lagian, jarang banget bisa menikmati alam yang teduh gini, enggak terik kaya biasanya.”

Argha menggelengkan kepalanya. Orang lain mungkin akan pikir dua kali keluar di saat mendung seperti ini. Tetapi tidak pada Inara.

“Mau hujan, Inara.”

“Aku suka hujan.” Saat Inara berhenti mengucapkannya, tiba-tiba saja gerimis. Gadis itu menengadahkan tangannya, perlahan gerimis menjadi semakin besar, Argha kelabakan.

“Inara, hujan! Kita harus kembali,” pinta Argha dengan menarik tangan Inara.

“Tapi aku—“

“Kamu mau semuanya jadi merah?”

Inara mengerjap beberapa kali, masih mencerna ucapan suaminya itu. “Merah?”

Argha menghela napas. Inara sendiri mendelik. Ia teringat akan kondisinya saat ini.

“Ayo!”

Keduanya berlari di bawah guyuran air hujan. Namun, bukannya kelabakan, Inara justru tertawa lebar.

Argha merasa dunianya berubah saat bersama Inara. Wanita yang penuh akan keceriaan, polos dan juga jujur. Ia senang akan semangat gadis ini.

“Hoaaaa! Seru sekali!”

Mereka telah sampai pada resort. Napas keduanya ngos-ngosan setelah selesai berlari. Tanga Argha menyibak anakan rambut Inara yang berantakan dengan lembut.

Inara tertegun, Argha begitu lembut padanya. Padahal, sebelumnya tak pernah sedikitpun Argha tidak marah padanya.

“Mandilah dulu.”

Inara menganggukkan kepala. Namun, saat ia hendak masuk. Tangannya ditarik. Argha memeluknya erat, mengusap punggungnya dengan lembut.

‘Ada apa ini? Kenapa dia semanis ini?’

“Saya berjanji, setelah saya dapat tanda tangan kontrak besar itu, kita akan pergi honeymoon ke mana pun kamu mau.” Suara Argha yang merat membuat Inara semakin merinding.

‘Ya Tuhan … kalau ini mimpi, jangan bangunkan aku.’

“Ya sudah, mandi dulu, pasti kamu tidak nyaman.”

Inara mengangguk, ia berbalik badan dan lari ke kamar mandi. Diperlakukan seperti itu, benar-benar membuat Inara hampir saja kehilangan akal.

Argha sendiri menyiapkan pakaian yang akan ia pakai. Beberapa jam lagi ia harus meninggalkan resort dan kembali ke rumah utama.

Di mana tradisi dalam keluarga besar, awal pernikahan, mereka harus tinggal bersama keluarga terlebih dahulu.

Senyum Argha merekah. Ia akan memanfaatkan keadaan, memanas-manasi Artha. Ia yakin, Artha akan semakin menderita.

“Mas!” teriak Inara dari kamar mandi. Argha sendiri menghampiri pintu. Takut jika terjadi sesuatu pada istrinya itu.

“Kenapa? Ada apa? Apa kamu terpeleset?”

Inara membuka sedikit pintunya, menunjukkan wajah basahnya. Wanita berbibir tipis itu meringis, menunjukkan deretan giginya yang rata.

“Aku kehabisan pembalut.”

Argha melongo. Ia sama sekali tidak paham dengan benda semacam itu. Seperti apa bentuknya. Dan … ah, haruskah ia pergi?

“Em, gimana? Mana bisa aku keluar tanpa—“

“Ya sudah, kamu tunggu di sana. Saya beli di depan ada mini market.”

“Makasih suamiku,” ucap Inara dengan lembut, membuat pipi Argha bersemu merah.

Ya, belum apa-apa Argha sudah geer duluan!

Argha menyambar dompet dan ponsel yang ada di atas nakas. Dalam hati, ia menggerutu. Mengingat ia sama sekali tidak pernah melihat bentuk dari pembalut sendiri.

Dengan pakaian setengah basah, tak membuat kepercayaan diri Argha surut. Pria dengan outfit santai membuatnya semakin terlihat tampan, rambutnya sedikit basah. Beberapa gadis yang lewat di sebelahnya sempat terpukau dan saling berbisik membicarakan pria tampan yang lewat di sebelah mereka.

Sampai di mini market, Argha tampak mondar-mandir sambil menggerayangi tengkuk.

“Selamat datang di OKE mart,” sambut kasir OKE mart dengan ramah, Argha sendiri hanya memberikan anggukan kecil, pria dengan tinggi 188 cm itu mencoba mencari rak yang berisikan pembalut wanita.

‘Yang seperti apa rupa pembalut itu?’ batin Argha resah.

“Bisa dibantu, Mas?” tanya salah satu petugas OKE mart.

“Eungh … maaf sebelumnya, pembalut yang mana, ya?” Argha menggerayangi tengkuk, ia malu mengatakannya, makanya bicaranya setengah berbisik.

“Pembalut?” Gadis yang tingginya hanya sebatas dada Argha itu sempat terkejut, pria tampan dengan rambut setegah basah mencari pembalut? Namun, ia tak mau membuat pelanggannya semakin malu. “Em, sebelah sana, Mas. Oh, ya. Mau yang bersayap atau tidak?”

“Ha? Sayap? Ada sayapnya juga?” Argha memekik dan membuat pipi gadis itu merona. Buru-buru pria berhidung bangir itu membungkam mulutnya sendiri karena kelepasan.

“Mari.” Gadis dengan label Anisa di name tag-nya itu memperlihatkan beberapa jenis pembalut. Mulai dari yang bersayap dan tidak bersayap. Bahkan yang untuk dipakai malam hari.

“Ini yang bersayap, ini yang tidak.”

Argha celingukan. Ia berharap, tak akan ada pria lain yang lewat. Bisa-bisanya ia harus pergi mencari pembalut. Ah, biasanya membeli apapun ia hanya tinggal suruh. Semua ini demi Inara.

“Biasanya wanita suka yang mana, Mbak?”

“Lebih suka yang bersayap, Pak. Dan ini yang untuk malam hari.” Diam-diam, petugas OKE Mart itu begitu kagum dengan Argha, pria tampan yang tidak malu membeli pembalut untuk wanitanya. Ia menebak, Argha membelikan itu untuk pacarnya.

Ah, benar-benar sangat manis.

Argha memasukkan masing-masing lima bungkus dengan ukuran besar. Yang mana bisa dipakai selama setahun. Petugas OKE Mart sampai melongo sendiri dengan kelakuannya itu.

“Banyak sekali, Mas.”

“Biar tidak bolak-balik, Mbak.’’ Argha membawa keranjangnya, lantas menuju kasir.

Kali ini, rasa percaya dirinya meningkat. Ia akan menunjukkan, bahwa ia adalah suami yang baik.

Beberapa pengunjung yang mengantri sampai melongo melihat Argha yang memborong pembalut sebanyak itu. Beberapa orang sampai geleng-geleng kepala.

“Jadi totalnya 200 ribu, Pak.”

Argha mengeluarkan uang cash. Ia menerima barang belanjaannya, lantas pergi dan sedikit berlari menuju resort. Ia yakin, Inara sudah lama menunggu.

Di kamar mandi, Inara mondar-mandir menunggu kepulangan Argha, ia menggigit ujung kukunya.

“Aku kurang ajar gak, sih nyuruh-nyuruh Mas Argha buat nyari pembalut?”

Tok tok tok

Ia buru-buru berlari menuju pintu dan membuka sedikit pintunya. Dua kantong keresek besar disodorkan oleh Argha dari luar.

“Apa ini?” Inara mendelik melihat begitu banyak pembalut untuknya.

“Permintaan kamu. Benar kan yang ada sayapnya?” jawab Argha dengan polosnya.

“Ke-kenapa sebanyak ini? Sebungkus juga cukup, Mas.”

“Ah, biar tidak bolak-balik. Kata mbaknya yang jual, itu yang terbaik, ada sayapnya. Pakai aja.”

“Ma-makasih.”

Buru-buru Inara menutup pintu kamar mandi, lalu menatap pantulan dirinya di cermin. “Ya Tuhan … cowok tsundere emang tidak ada obeng. Malu banget aku … bisa-bisanya sebanyak ini, setahun juga masih sisa ini.”

1
yo..h72🦂🥀
Karna PINISIRIN di aplikasi ono gk jadi , Mampir deh di mari 😁😍😍
Layli Dinata: hehehe makasih Akak
total 1 replies
Afiroh
ceritanya menarik..lnjutkn
Layli Dinata: siap Akak. terima kasih
total 1 replies
Jenk Ros
aku mampir donk.. cerita nya keren ❤️🥰
Layli Dinata: makasih akak. semangati aku terus ya
total 1 replies
Anawahyu Fajrin
semangat Up ya Thorrt❤
Layli Dinata: siap Akak
total 1 replies
Anawahyu Fajrin
karyamu bagus banget Thor,,❤
Layli Dinata: makasih Akak
total 1 replies
Jhulie
lanjut thor
Layli Dinata: thank you Kak Jhulie
total 1 replies
Phedra
Bahasanya mudah dimengerti, jadi mudah masuk ke dalam ceritanya.
Layli Dinata: makasih Akak. ikutin terus ya
total 1 replies
Kiran Kiran
Salah satu cerita terbaik yang pernah aku baca, terimakasih thor❤️
Layli Dinata: Ahhh terima kasih, Akak 🤍❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!