Dibalik Diamnya Seorang Istri

Karna sudah lelah menunggu akhirnya Rayyan memilih untuk membaringkan tubuhnya di sofa. Dia mencoba untuk menenangkan pikirannya dan berusaha untuk berpikir yang tidak tidak kepada istrinya. Berlahan Rayyan menyadari apa yang di alami Zhia selama ini.

"Zhi, apa kamu juga merasakan hal yang sama saat menunggu kepulanganku? Maafkan aku karna tidak pernah perduli dengan perasaanmu" batin Rayyan sambil menitikkan air mata penyesalannya.

Rayyan mencoba membuang napasnya kasar lalu mengambil ponselnya yang ada di saku celananya.Dia menatap poto pernikahannya dengan Zhia yang segaja dia simpan di memori ponselnya. Berlahan senyuman Rayyan melingkar indah di wajahnya ketika melihat senyuman Zhia yang begitu lepas di foto itu.

Rayyan mencoba membelai lembut wajah Zhia yang ada di ponselnya. Dia menyesal karna menyianyiakan Zhia yang begitu sabar menghadapinya selama ini. Bahkan walaupun dia telah menyakiti Zhia tapi Zhia tidak meninggalkannya.

Hingga akhirnya mata Rayyan beralih ke arah pintu utama ketika mendengar suara mobil memasuki perkarangan rumahnya. Rayyan langsung saja bangkit lalu bersiap untuk menyambut kedatangan istrinya.

"Kamu sudah pulang, Zhi?" ucap Rayyan tersenyum ketika melihat Zhia memasuki pintu utama.

"Sudah!" ucap Zhia singkat lalu kembali mengayunkan langkahnya.

"Kita makan malam bersama ya. Aku sudah menyuruh pelayan untuk masak makanan kesukaanmu"

"Maaf aku sudah makan. Jika kamu lapar kamu makan saja sendiri" ucap Zhia tanpa menatap Rayyan.

"Apa kamu lupa hari ini hari apa?" ucap Rayyan menatap lekat Zhia.

"Hari rabu!" ucap Zhia singkat.

"Tanggal?"

"Enam belas novem..." ucap Zhia langsung saja mengingat jika hari ini adalah hari ulang tahun pernikahannya dengan Rayyan yang ke satu tahun.

"Kamu sudah ingat'kan. Jadi ayo kita makan bersama. Jika kamu sudah makan setidaknya makan kuenya saja" ucap Rayyan langsung saja merangkul pinggang Zhia lalu menuntunya ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan mata Zhia langsung saja berbinar ketika melihat dekorasi yang telah di siapkan Rayyan. Rayyan langsung saja mendudukkan Zhia di kursi lalu mengambil kue yang telah di siapkan para pelayannya. Di sana juga ada lilin dengan huruf satu. Rayyan langsung saja menghidupkan lilin itu lalu membawanya ke hadapan Zhia.

"Sebelum tiup lilin lebih baik kita berdoa dulu. Kita berdoa untuk rumah tangga kita ya" ucap Rayyan langsung saja memejamkan matanya sambil berdoa.

Setelah selesai berdoa Rayyan langsung saja mengajak Zhia untuk meniup lilin itu secara bersamaan. Setelah itu Rayyan mengambil pisau dan menyuruh Zhia memegangnya. Mereka berdua langsung saja memotong kue itu secara bersamaan.

Setelah itu Rayyan langsung saja menyuapi Zhia. Zhia yang tidak melihat kue itu langsung saja menerima suapan dari Rayyan lalu langsung memakannya. Baru satu suapan tiba tiba Zhia merasakan sesak. Dia langsung saja memegang dadanya dan meremas tangan Rayyan kuat kuat.

"Zhi, kamu kenapa?" ucap Rayyan langsung saja kebingungan.

Sedangkan Rissa yang sedang melaju pulang ke rumahnya tiba tiba melihat ponsel Zhia yang ketinggalan di mobilnya. Dia langsung saja mwngambil ponsel Zhia sambil mengelengkan kepalanya kecil.

"Zhia, Zhia. Dasar itu anak ceroboh amat. Aku akan mengantarnya. Mana tau Zhia memerlukannya" gumam Rissa sambil membuang napasnya kasar.

Rissa langsung saja memutar arah. Dia langsung saja kembali ke rumah Zhia. Sesampainya di sana Rissa melihat pintu yang terbuka sedikit. Rissa langsung saja mencoba memanggil Zhia namun, tidak ada sahutan sama sekali.

Rissa langsung saja melangkahkan kakinya memasuki rumah Zhia tapi, dia menendengar suara keributan di ruang makan. Dengan cepat Rissa berlari ke sumber suara keributan itu. Alangkah terkejutnya Rissa melihat keadaan Zhia yang lemah di atas pangkuan Rayyan.

"Ray, Zhia kenapa?" ucap Rissa langsung saja berlari ke arah Zhia.

"A... Aku tidak tau, Ris. Aku hanya menyuapinya mrmakan kue itu tapi, dia langsung saja seperti ini" ucap Rayyan frustasi.

Dengan cepat Rissa memeriksa kue yang telah di makan Zhia. Melihat kue dengan rasa strawberry dan juga di oles selai strawberry Rissa langsung saja membulatkan matanya terkejut.

"Ray, kau memberikan kue dengan strawberry untuk Zhia? Dia alergi semua hal yang berbau strawberry, Ray!" teriak Rissa dengan emosi yang meluap.

"A... Apa! Ja...jadi Zhia alergi strawberry?" ucap Rayyan terkejut.

"Kamu ini suami seperti apa, sih? bagaimana mungkin kamu tidak tau apa yang boleh dan tidak bileh di makan istrimu" ucap Rissa menatap Rayyan dengan penuh kekecewaan. Bagaimana mungkin Rayyan sebagai suami Zhia tidak tau jika istrinya alergi dengan strawberry.

"Sudah! Jangan banyak pikir. Lebih baik kita bawa Zhia ke rumah sakit sekarang juga" ucap Rissa langsung saja menyuruh Rayyan untuk mrngendong tubuh Zhia.

Tanpa banyak pikir Rayyan langsung saja membawa tubuh Zhia kedalam gendongannya. Rayyannlangsung saja berjalan dengan tergesa gesa sambil membawa Zhia ke dalam mobilnya.

"Kamu jaga saja Zhia di belakang. Biar aku yang membawa mobilnya" ucap Rissa langsung saja duduk di kursi pengemudi.

Setelah melihat Rayyan telah dudul di samping Zhia, Rissa langsung saja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia terus saja melirik Rayyan yang terus menenangkan Zhia. Bahkan Rissa melihat air mata Rayyan yang menetes membasahi wajahnya ketika melihat keadaan Zhia.

Namun, tiba tiba ponsel Zhia berbunyi. Rissa langsung saja mengambil ponsel itu lalu melihat nama Kinan tertera di ponsel Zhiam Tanpa banyak pikir Rissa langsung saja menekan tombol hijau dan menghidupkan speaker ponsel Zhia.

"Hello, kak. Ada apa?" ucap Rissa langsung.

"Rissa ini kamu? Zhia mana?" ucap Kinan dari sebrang sana.

"Zhia sedang sakit, Kak. Ini aku mau mengantarnya ke rumah sakit"

"Apa! Bagaimana bisa? Tadi saja Zhia sedang baik baik saja" ucap Kinan langsung saja terkejut mendengar jika Zhia sakit.

"Zhia tidak sengaja memakan kue dengan slai strawberry kak" ucap Rissa sambil mengingit bibirnya kecil.

"Apa! Zhia kan alergi berat dengan strawberry. Aku akan ke rumah sakit sekarang juga" ucap Kinan langsung saja mematikan pangilannya.

"Zhia! Maafkan aku. Aku tidak tau jika kamu alergi dengan strawberry. Maafkan aku. Akmu memang suami yang tidak berguna" ucap Rayyan membelai lembut wajah Zhia yang pucat.

Rayyan terus saja menangis sambil terus memeluk Zhia. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan jika terjadi sesuatu kepada Zhia karna kecerobohannya. Rayyan terus saja menangis sambil terus mencium kening Zhia.

"Kamu harus kuat sayang. Kamu itu adalah wanita yang sangat kuat" ucap Rayyan terus memberi kekuatan kepada Zhia.

Melihat Rayyan yang terus saja menangis Rissa langsung sadar jika Rayyan telah berubah. Rissa bisa melihat dengan jelas jika Rayyan sangat mencintai Zhia bahkan Rayyan tidak akan sangup jika berpisah dengan Zhia.

Bersambung....

haii semuanya... Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya temanku ya😊. Karyanya sangat menarik di jamin kalian pasti suka🥰🥰. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian jika sudah mampir🥰🥰😚