Kecelakaan satu tahun yang lalu, telah mengakibatkan kaki kiri Arsy menjadi cacat, Arsy seorang ibu satu anak ini telah di selingkuhi oleh suaminya dengan wanita lain.
"Mas, apa salahku sampai kamu tega mengkhianatiku?"tanyanya sampai menangis tersedu.
"aku sudah bosan dan muak hidup dengan wanita cacat sepertimu, kau sudah tak mampu melayaniku di atas ranjang, sebaiknya kita bercerai saja!" Jawabnya tanpa memperdulikan perasaan Arsy yang masih berstatus istri sah nya.
Suatu ketika Arsy dipertemukan dengan seorang pria paruh baya dalam kondisi sekarat, Arsy menyelamatkan nyawanya, siapa sangka pria yang usianya sudah lebih dari setengah abad itu, sebut saja Tuan Handoko menjadikan Arsy sebagai putri angkatnya.
Dan putra dari Tuan Handoko, yakni Galaksi Pramudya rupanya diam-diam menaruh hati kepada Arsy, meskipun di awal pertemuan mereka, Gala begitu membencinya.
Mampukah Arsy merubah takdir hidupnya dan menerima Galaksi sebagai pendampingnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adnan berhak tahu
Gala bangkit dari duduknya, dan seenaknya pergi ke kamar Arsy.
Arsy pun berusaha mencegahnya, ia benar-benar kesal dan juga geram atas sikap Tuan Gala yang seenaknya.
Namun Sayangnya kakinya Arsy sempat tersandung, merasa ada yang mengikuti, Gala menoleh ke belakang, ia terkejut saat Arsy terjatuh tepat di hadapannya.
Bugh!
Keduanya malah terjatuh di atas tempat tidur, Arsy menindih tubuh Gala alias Suaminya.
Gala menjadi teringat akan kejadian tadi di dalam kamar mandi, entah kenapa otaknya menjadi traveling kemana-mana.
Arsy yang hendak bangkit, Gala malah sengaja melingkarkan kedua tangannya di atas pinggangnya yang ramping, ia mengunci tubuhnya.
Seketika Arsy terbelalak tak percaya, tubuhnya gemetar.
"Tuan lepas, anda jangan macam-macam!" Arsy berusaha melepaskan tubuhnya namun Gala malah tersenyum ke arahnya.
"Suruh siapa barusan kau menjatuhkan tubuhmu di atas tubuhku, apakah kau ingin sekali aku sentuh!" Gala menatap dalam Arsy, kini keduanya saling memandang dalam keheningan malam, Arsy tidak berani menatap lama Suaminya, ia membuang pandangannya, sedangkan Gala, pandangannya tidak pernah putus memandangi Arsy.
Gala mulai terbawa suasana ditambah sesuatu dari balik celananya mulai bangkit dari tidurnya.
'Ish, kenapa celanaku mendadak sempit? '
Gala mengeluh dalam hati, namun ia menikmati suasana seperti ini, ternyata menggoda Arsy begitu menyenangkan hatinya.
Tak lama Adnan terbangun dari tidur lelapnya, ia mencari keberadaan ibunya di dalam kamar, dan Adnan mengucek kedua bola matanya agar penglihatannya bisa sempurna.
Sementara itu, Gala dan Arsy terkejut melihat Adnan yang sudah berada di depan pintu yang sedari tadi terbuka lebar.
Sebelum Adnan melihat apa yang terjadi, Gala melepaskan tangannya yang sengaja mengunci tubuh istrinya, sedangkan Arsy ia bergegas bangkit dari atas tubuh suaminya.
Beruntungnya Adnan tidak melihat dengan sangat jelas apa yang sedang Arsy dan Gala lakukan di atas tempat tidur, namun Adnan sangat terkejut melihat Gala berada di kamar ibunya.
"Loh, kok ada Om Gala di sini?" Adnan terlihat keheranan.
Baik Gala dan juga Arsy keduanya menjadi gugup, bagaimana mereka menjelaskan apa sebenarnya yang telah terjadi dan mungkin jalan satu-satunya adalah Arsy mengatakan yang sejujurnya kepada Putranya, karena Adnan berhak untuk tahu.
Gala menatap Arsy, ia bingung harus menjawab apa.
Kemudian Arsy mengajak putranya untuk mengobrol di ruang tamu, Gala pun mengikuti mereka berdua.
Adnan duduk di atas matras tempat dimana biasa ia tidur.
Sambil menghela napasnya perlahan, Arsy mulai menceritakan apa yang sebenarnya telah terjadi antara dirinya dan juga Tuan Gala, sementara itu Tuan Gala duduk di atas lantai dan menyimak penjelasan dari Arsy.
Adnan terbelalak tak percaya, ia tak habis pikir jika ibunya telah menikah secara paksa dengan Tuan Gala, namun ia jadi teringat akan perkataan dari Aluna, bahwa dirinya sangat menginginkan Ibunya menikah dengan Papahnya, dan Adnan pun tidak keberatan akan hal itu, ia hanya ingin melihat ibunya bahagia, karena selama ini Adnan tahu bahwa semasa ibunya tinggal bersama Ayahnya, ibunya selalu mendapatkan perlakuan kasar, dan Adnan juga tahu kalau ibunya setiap malam selalu saja menangis seorang diri. Dan baginya mungkin inilah saatnya ibunya mendapatkan kebahagiaan dari Papahnya Aluna.
"Jadi Bunda ingin meminta maaf padamu, Adnan! Karena Bunda baru berani menceritakan masalah ini padamu!"
" Kalau aku tidak datang kesini, mungkin selamanya kau akan bungkam dengan pernikahan kita, Arsy! " celetuk Gala yang asal berbicara.
Adnan malah tersenyum ke arah Gala yang berkata demikian.
"Om, tolong lindungi dan bahagiakan Bunda ya, selama ini Bunda selalu hidup menderita bersama dengan Ayah Zaki, Adnan masih kecil karena belum mampu melindungi dan membahagiakan Bunda! " kedua bola matanya berbinar.
Gala mendekat dan ia mengusap lembut kepalanya.
"Apakah kau tidak marah, Ibumu menikah dengan Om?" tanya Gala untuk memastikan.
Adnan malah menggeleng cepat." Samasekali tidak Om, itu artinya Aku dan Aluna sudah menjadi Saudara, kalau Aluna tahu pasti dia sangat bahagia sekali!" Adnan melempar senyum ke arahnya.
Namun tiba-tiba saja Adnan memeluknya dengan erat
Arsy yang melihatnya sampai menangis haru, ia tak menyangka bahwa putranya akan bersikap seperti ini.
Gala kembali mengusap dengan lembut kepalanya, dan menanyakan sesuatu kepada Adnan.
"Menangnya apa yang pernah Aluna katakan padamu, Adnan? Apakah Om boleh tahu?"
" Tentu saja Om, waktu Bunda masuk Rumah Sakit, Aluna berbicara banyak padaku, mulai dari membicarakan kue Mochi biatan Bunda yang rasanya sangat mirip dengan kue Mochi buatan mendiang Mamahnya, terus Bundaku membuat Aluna merasa nyaman berada di dekatnya sama persis seperti apa yang dirasakannya saat bersama mamah kandungnya. Dan kami sempat berdoa bersama-sama agar Om Gala dan Bunda Arsy bisa menikah, dan ternyata Allah mendengarkan doaku dan juga Aluna! " tuturnya.
Adnan terdiam dan tidak mengatakan apapun lagi, ia juga merasa nyaman berada dalam pelukan Gala.
'Adnan, Putraku! Apakah benar apa yang kau katakan barusan itu? Kau menginginkan Bunda menikah dengan Tuan Gala? Yaa Rabb.. jadi ini adalah jawaban doa dari kedua malaikat kecil. '
Arsy bergumam dalam hati, dan ia sepertinya sudah tidak marah lagi dengan kejadian malam ini, Arsy berjanji kepada dirinya sendiri untuk selalu membahagiakan putranya.
Begitu pun dengan Gala, ia tak habis pikir jika putrinya sebegitu menyayangi Arsy, dan ia juga aka menerima semua takdir ini, mungkin Arsy memang jodoh yang telah Tuhan persiapkan untuknya, ia sendiri tak pernah menyesalinya samasekali.
karena malam sudah semakin larut, akhirnya Gala memutuskan untuk tidur di dalam kamar, sedangkan Arsy memilih untuk tidur bersama putranya.
"Bunda, kok tidur di sini sih? Pindah gih ke kamar, kasihan Om Gala tidur sendirian!" ucap Adnan sembari menatap tajam ibunya
Arsy berusaha mencari alasan agar dirinya bisa tidur bersama putranya, namun Sayangnya Adnan tetap menolaknya, dan pada akhirnya Arsy memilih untuk mengalah, ia masuk ke dalam kamarnya tanpa menutup pintu, Arsy melihat Gala sudah terbaring di atas ranjang tempat tidur sembari memeluk guling.
Tak lama Adnan kembali muncul di depan pintu.
"Bunda, biasakan kalau tidur itu pintunya di tutup, yasudah selamat malam Bunda!"
pintu pun akhirnya tertutup rapat dan Adnan bergegas kembali ke tempat tidurnya, ia malah tertawa sampai cekikikan.
'Wah kalau Aluna ada di sini pasti bisa lebih seru lagi! 'ucap Adnan di dalam hatinya.
Arsy kembali menghela napas, ia mengambil beberapa bantal untuk ia letakkan di bagian tengah tempat tidur, ia takut Gala akan berbuat yang macam-macam seperti tadi.
Dam akhirnya dimalam yang sunyi, mereka tidur dengan lelapnya.
Menjelang subuh, tiba-tiba saja di depan rumahnya terdengar cukup berisik seperti banyak orang di depan sana.
Tok!
Tok!
Tok!
Dengan kasarnya pintu ruang tamu di gedor.
"Ada apa ini? Siapa yang berani mengetuk pintu secara kasar seperti itu?" Akhirnya Arsy beranjak dari atas tempat tidur, dimana Gala masih tertidur pulas dengan posisi yang sama seperti semalam.
Sedangkan Adnan ia malah terbangun dari tidur lelapnya.
Bersambung...
aq ngersa aq yg peran dstu....
aq mulai crg sm suami ku 3 thn blkgn ni