NovelToon NovelToon
Si Rubah Licik

Si Rubah Licik

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ws. Glo

Dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar dan dikhianati suami tercinta. Hanya karena paras dan penampilannya yang tidak menawan.

Hidup ditengah-tengah manusia yang suka menghakimi sesama dan berbuat dusta. Rasa sakit mana lagi yang tidak dapat dia hindarkan?

Itulah mengapa dia memalsukan kematiannya dan menyamarkan identitasnya menjadi sesosok yang lain, demi membalaskan dendamnya!

Saking heroik setiap aksi yang ditunjukkannya lewat identitas barunya, dia sampai dijuluki si rubah licik! Mengapa bisa terjadi? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ws. Glo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Cobaan

Masih di dalam ruang VVIP.

Bram yang notabenenya bawahan Ayuma, menjelaskan secara rinci mengenai produk-produk yang bakal segera dirilis Simsung Group kepada Hendrik Xavier selaku calon investor.

Tetapi pandangan Hendrik tidak berfokus padanya. Walau dia berbicara panjang lebar. Melainkan ke Ayuma yang terlihat memerhatikan penyampaian Bram, seraya mengangguk-anggukkan kepalanya mencerna penjelasan.

Tatapan Hendrik sangat tidak biasa. Mendalam dan penuh makna. Bahkan dia sesekali tampak mengigit jemarinya, tatkala memandangi kecantikan dan senyuman yang terukir jelas di wajah Ayuma. Sehingga membuat Bram sempat mengerutkan kening kebingungan.

"Apa-apaan dia? Berani-beraninya memandang Ayuma!"

Bram lantas berdehem dan mengatakan, "pak Hendrik. Kira-kira sejauh ini apakah anda sudah paham tentang konsep dan deskripsi produk elektronik yang bakal segera kami luncurkan?"

Hendrik tersentak, "ahh. Ya aku mengerti."

Dan tak berselang lama ia kembali melirik ke Ayuma yang kini memandangnya balik.

Hendrik gelagapan, membuang mukanya.

"Bagaimana pak? Apa kita bisa melanjutkan diskusi kita ke tahap kerjasama?" Ucap Ayuma, bernegosiasi.

Hendrik terdiam sesaat.

Ayuma dan Bram tegang menunggu keputusan.

"Saya sebenarnya belum tertarik sepenuhnya sebab konsep prodak anda sekalian terlalu biasa. Kurasa penjual pinggir jalan saja lebih kreatif dan inovatif." Balas Hendrik mematahkan semangat Ayuma dan Bram. "Tetapi akan saya pertimbangkan demi menghargai kerja keras nona Ayuma." Sambungnya tersenyum hangat.

Kebahagiaan Ayuma tak terbendungkan.

"Terima kasih pak. Terimakasih." Ia lantas menunduk-nundukkan kepala dan reflek menjabat tangan Hendrik berterimakasih.

Hendrik termangap dan detak jantungnya membabi-buta, "ah ya. Sama-sama."

Segera Hendrik melepaskan tangannya. Guna menghindari luapan rasa yang meledak-ledak.

Tapp.

"Sialan. Harusnya aku menepisnya pelan-pelan!"

"Tck! Hendrik. Kau ini ada-ada saja."

"Padahal Ayuma menyalamimu dengan maksud baik."

Batin Hendrik menyesal.

"Terima kasih pak. Semoga ke depan kerjasama antar perusahaan kita berjalan lancar." Bram pun menyambung obrolan dengan rasa bangga. Meskipun pada awalnya ia kaget bukan kepayang oleh tindakan cepat Hendrik menyetujui kesepakatan kerjasama. "Apa biasanya dia memang secepat itu mengambil keputusan? Padahal aku merasa bahwa proposal yang disediakan, sebenarnya kurang lengkap dan terarah."

"Luar biasa! Kesempatan ini menjadi peluang besar bagiku untuk mendapatkan perhatian Ayuma!"

"Tapi kendati demikian, aku mesti tetap waspada terhadap Hendrik Xavier."

"Perilakunya ke Ayuma, sungguh aneh."

Selang beberapa waktu___

Ayuma dan Bram meringkukkan badan berpamitan kepada Hendrik.

"Kami permisi dulu. Sekali lagi terima kasih atas kesempatan yang telah anda berikan. Kami akan bekerja keras." Tutur Ayuma bersemangat.

"Tentu. Di hari-hari berikutnya kita pasti sering bertemu." Sahut Hendrik menyentakkan Ayuma.

Ayuma merona dan salah tingkah. Terlebih kala mendongak sekilas meratapi wajah sangar disertai senyum tampan ala-ala Hendrik, mengketar-ketirlah hatinya.

Sedangkan kejengkelan Bram kian melanda. Seolah dia tersadar jikalau ada kejanggalan terselubung dari sikap kedua insan manusia yang ada di hadapannya.

Terbata-bata, Ayuma lekas berkata, "Ka...kalau begitu. Kami pamit. Terima kasih."

Tak... Tak... Tak. Dalam seperdetik kemudian, bayang-bayang Ayuma dan Bram menghilang bersamaan dengan suara alunan langkah kaki mereka yang terdengar samar-samar.

"Haaaaah." Hendrik mendengus kasar.

Dia memegang dadanya yang sedari tadi terpompa dahsyat.

"Lagi-lagi tanpa seizinku, jantung ini menggebu-gebu."

"Ayuma... Apakah semua karena kehadiranmu?"

"Tolong... Hentikan."

"Jangan terus-terusan membuatku menderita."

...****************...

...****************...

Waktu berlalu, menunjukkan pukul 20.00

Ayuma tengah berada di mobil bersama Bram disebelahnya, dalam perjalan menuju lokasi pertemuan dengan klien terakhirnya.

Ketika pada akhirnya satu notif Enstagram muncul dengan keterangan bahwa, "@imSusiii telah mengikuti anda."

Ayuma menyeringai licik. Sebelah alisnya naik, "hahaha. Susi Susi. Akhirnya kau termakan jebakanku juga. Bagaimana? Apakah fotoku with kekasihmu Bram, tampak serasi dan cocok?"

"Heh! Jangan harap kau bakal bahagia bersamanya setelah penyamaranku ini."

"Sekarang jika dibandingkan kamu, aku lebih cantik dan kharismaku manjur. Membuat siapapun klepek dan luluh. Tak terkecuali mas Brammu."

Ayuma mengangkat wajahnya menjeling tajam ke Bram, dan tersenyum puas.

"Kita sudah sampai nona." Suara sopir pun mengalun.

Menepikan mobil yang mereka tumpangi, tepat di depan gedung club malam.

"What the fvck? Bar??" Ayuma menurunkan kacamata hitam yang sedari tadi menempeli kedua matanya, lalu memusatkan tatapan kerutnya mengintip ke tempat sasaran dari balik kaca mobil.

Ayuma menganga, "hei, kita tidak salah lokasi kan?"

"Tidak nona. Maaf, klien kita yang terakhir agak nakal dan suka berkeliaran malam-malam." Tungkas Bram mengekspresikan raut tidak enak.

Ayuma menghembus nafasnya kasar.

Dan dengan pasrah menitahkan, "yaudah ayo turun."

Tapppp.

Ayuma dan Bram lekas memasuki club malam yang dipenuhi oleh keganasan serta nikmat para pencinta kebebasan. Melewati para penjaga yang mengawal serta secepatnya menemui sang klien di ruang terkhusus.

Sesampainya ke dalam____

Ayuma mengepalkan tangan dan memanjuskan muka. Bagaimana tidak? Sejam berselang mereka duduk diam di ruangan tersebut, namun sang klien tak kunjung mengawali pembicaraan mereka yang serius.

Yang terjadi malah, "hei nona Ayuma. Ternyata rumor yang tersebar benar ya. Jikalau anda cantik dan juga seksi." Sang klien yang merupakan bapak-bapak si tua bangka, menggoda-goda Ayuma sambil menyodorkan minuman beralkohol.

Ayuma sungguh terganggu.

Ditambah, kehadiran beberapa pria dan wanita malam yang berada dalam ruangan itu menghilangkan konsentrasi dan fokus Ayuma, oleh cekikikan tawa mereka serta suara-suara percikan botol miras.

Ayuma menoleh ke Bram dan menaik-turunkan alisnya mengisyaratkan jika dia muak akan pemandangan yang tidak mengenakkan di depan mata.

Bram hanya membalas dengan tatapan ikhlas, seolah-olah mengkode Ayuma supaya mengusahakan diri untuk menerima keadaan.

"Haaah sialan." Batin Ayuma memutar kesal bola matanya.

Tatkala dirinya terombang-ambing dalam situasi, si tua bangka tiba-tiba menyerempet genit dan menggesek-gesek lengan Ayuma seraya menguntaikan, "Ayo cantik, minumlah."

"Nanti saja kita membahas bisnisnya." Si bapak mendekatkan wajah dan perlahan-lahan menurunkan sorot matanya ke leher jenjang Ayuma hingga ke bagian dada besarnya. "Akan sangat sia-sia bila wanita secantik dirimu, tidak minum bersama om-om tampan sepertiku."

Gluk~

Ayuma tersengat dan ia ingin sekali muntah akibat rayuan serta pengakuan menjijikkan si tua bangka.

Tetapi penuh kesopanan Ayuma membalasnya, "maaf pak. Saya tidak biasa minum-minum."

Ayuma mengangkat kedua tangan menghadap depan, mencegat si tua bangka sembari pelan-pelan memundurkan posisinya.

"Haisshh!! Kau tidak seru!" Si tua bangka jengkel dan ketus, "harusnya karena nona seorang pemimpin perusahaan, anda dapat menyesuaikan diri dalam setiap sikon! Jangan lemah dan menye-menye! Bagaimana mungkin kami bisa memberikan kepercayaan kepada Simsung Group, bila anda saja kelihatan lembek dan konyol begini?"

"Puehh, mimpi!"

"Benarkan kawan-kawan?"

Ledek si tua bangka disertai gelak tawa yang menyelimuti ruangan.

Biarpun sisi personalnya jahat, Bram selaku bagian dari Simsung Group yang terlihat duduk berseberangan dengan Ayuma, tersulut emosinya akibat hinaan si tua bangka, "kurang ajar!!"

Bram segera beranjak, tangannya gatal.

Pengen menonjok si tua bangka.

Namun Ayuma tegas memperingatkan.

"Bram. Hentikan."

Pergerakan Bram seketika tertahan.

Keadaan menegang. Apalagi disaat raut Ayuma datar tanpa memperlihatkan ekspresi apa-apa. Auranya yang terpancar menakutkan dan kilatan cahaya di matanya menyeramkan.

Semua terdiam.

Tidak sedikit pula yang bergidik ngeri, terpantul hawa dingin si wanita cantik jelita ini.

Ayuma sontak mengambil sebotol penuh minuman yang segelnya belum dibuka dan memperhadapkannya ke muka si tua bangka lalu menuturkan, "saya cuma perlu meneguk habis minuman inikan?"

Si tua bangka menyimak bae.

"Kalau begitu akan saya minum sampai di tetesan terakhirnya. Tapi dengan sayu syarat." Ayuma mengintimidasikan tatapan, "setelah saya selesai melakukannya, silahkan tandatangani kontrak kerjasama kita jika memang benar anda adalah sesosok pemimpin yang bijaksana. Jangan asal memberi nasehat tapi minim perbuatan ya pak tua."

"Anda itu seseorang yang terpandang."

"Tunjukkan kejantanan anda yang sesungguhnya di hadapan semua orang."

Deggg.!!

Orang-orang tak terkecuali Bram dan si tua bangka terpaku membisu.

Tanpa berlama-lama again, Ayuma menjulangkan botol minuman keras tersebut dan mengalirkan isinya melewati tenggorokannya yang mulus. Sehingga terdengarlah suara gelukan yang terus-menerus.

Gluk .... Gluk... Gluk.

1
Fitria Dewi
yeyyyyyy happy ending 🥳👍👍👍👍👍👍
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Huuu, makasih loh udah nemenin sampe akhir🤧 Terhuruuu akutu
total 1 replies
Fitria Dewi
Hendrik cpetan Dateng kasihan ayuma 🥺
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: 🥺🥺🥺🥺🥺😭
total 1 replies
Fitria Dewi
lanjut tor semangat 💪🥳
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Maacihhh
total 1 replies
Resi Maulana
Luar biasa
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Makasih kak🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!