NovelToon NovelToon
Rahim Perjanjian

Rahim Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Tamat
Popularitas:117.4k
Nilai: 5
Nama Author: LapCuk

Percakapan dua anak kembar yang masih berumur 7 tahun benar-benar menjadi kenyataan sekaligus ujian bagi ikatan persaudaraan mereka.

Cobaan kehidupan datang menghampiri salah satu dari mereka, menjadikan dirinya egois layaknya pemeran Antagonis. Lantaran perlakuan manis orang-orang di sekitarnya.

Demi menutupi Luka hatinya yang kian menganga. Maysarah melakukan pengorbanan besar, ia bertekad untuk menepati serta melunasi janji masa kecilnya.

Ayo, ikuti kisahnya...💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LapCuk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RP bab 20

...----------------...

"Hira... Apa semua ini masih tentang Dia? Seseorang yang menjadi cinta masa kecilmu...?"

"Apa pesonanya masih melekat kuat dalam sanubarimu?"

"Apa Dia yang membuatmu nekat nikah mudah, supaya tidak lagi hidup dalam naungan atap yang sama?"

"Apa sampai sekarang namanya masih terukir indah di relung hatimu, Hira?"

"Jawab, Hira!! Apa semua kemalangan yang menimpaku berkat dirimu, ada sangkut pautnya dengan Agam Sadewo, Mbah Kung kesayanganmu itu, Mahira!?" Cecarnya tanpa memberikan kesempatan Mahira berbicara.

Mahira tak bisa bersuara, apalagi menjawab pertanyaan beruntun sang kakak. hanya isakan tangisnya yang terdengar tersendat-sendat.

"Diam mu berarti, iya. Aku sudah menduganya, tapi tetap saja tidak menyangka kau melangkah sejauh ini, menyakitiku tanpa ampun, mengecewakan semua orang, bahkan merusak dirimu sendiri. Kenapa, mengapa kau tega, Mahira?" May mencengkeram kedua bahu sang adik, lalu mengguncangnya.

"Akibat keegoisanmu, hidupku penuh derita tak bertepi. Masa remaja yang aku lewati hanya semak berduri. Saat aku menemukan sinar redup di ujung jalan, tanpa hati kau padamkan cahaya itu. Sampai aku putus asa lalu melakukan hal gila ini, Mahira!!"

"Mengandung benih dari laki-laki yang namanya selalu ku sebut dalam Do'a. Lebih mirisnya lagi embrio itu hasil dari sel telur adikku sendiri." May melepaskan cengkeramannya begitu saja. Tangannya melemas, sedikit dia bergeser menjauh dari Mahira.

Setelahnya, hanya terdengar Isak tangis kembar bersaudara itu. Berulang kali May berusaha mengatur nafasnya, akibat amarahnya yang tidak terkendali, perutnya menjadi tegang dan mengeras. Sedari tadi bayi dalam kandungannya menendang-nendang.

Habis kata, itulah gambaran yang cocok untuk Maysarah. Dia sampai bingung harus berbicara dan bersikap bagaimana lagi. Semuanya begitu menyakitkan dan tidak adil. Ayah, Ibu, bahkan adiknya sendiri hanya bisa memberinya rasa kecewa yang tidak berkesudahan. Semua yang dia lakukan hanya dipandang sebelah mata. pengorbanan nya selalu dibalas duka dan airmata.

"Ma-af, seribu kali pun aku meminta maaf, gak akan bisa menyembuhkan luka yang sudah tertoreh di hatimu, May. Kamu benar! semua ini masih tentangnya, adanya Muntaz di sisiku tidak mampu menggeser posisinya. Aku masih menyimpan namanya dalam hati, diam-diam masih berharap kepadanya. Jelas aku salah, mencintai dalam diam suami dari tanteku sendiri. Tapi aku bisa apa, May? Seratus kali mencoba melupakannya, maka seribu kali rasa sayang itu datang kembali."

"Aku gak kuasa, May. Rasanya teramat menyakitkan ketika Dia berlaku manis di depan mataku. Padahal yang diperlukan mesra kekasih halalnya, karenanya aku memilih menerima perjodohan yang Ayah sodorkan, tanpa berpikir panjang dan mencari tahu siapa calon suamiku. Kala itu yang ada dalam benakku, secepatnya pergi dari kawasan rumah danau. Dan satu-satunya cara hanya dengan menikah."

'Apa bedanya denganku, Hira. Sudah tidak dihitung dengan jari berapa kali dirimu dan Dia kedapatan tengah bercumbu, saling melempar pujian, merangkul, memeluk, bahkan berciuman bibir. Kau kira gak sakit hatiku.' Batin May memberontak ingin menyuarakan rasa sakitnya.

"Hira... tolong keluar! aku lelah. Ingin beristirahat, bawa juga akta ceraimu itu. Semua sudah berakhir, jadi jangan sekali-kali dirimu berani melewati batasan. Sebentar lagi anakmu akan terlahir ke dunia, maka janjiku terlunasi! keluar lah, Hir. Aku benar-benar ingin sendirian." Usirnya seraya merebahkan badan dan memunggungi Mahira.

Mahira nggak bisa berbuat lebih, selain menerima keputusan Maysarah. Sangat paham atas kondisi sang kakak yang terguncang, lalu Hira menyelimuti tubuh May dengan bad cover. Meletakkan buku diary berwarna coklat itu pada laci nakas. Segera dirinya berjalan keluar dan menutup kembali pintu kamar.

Di balik selimut, Maysarah menangis. Hatinya yang semula ia kira telah mati, masih bisa merasakan sakit yang teramat perih. Cintanya kandas, cita-citanya sirna, impiannya hilang tak berbekas. Dua tahun dia menanti seorang laki-laki yang dulu pernah berjanji akan datang untuk melamarnya. Pada akhirnya dia datang, bukan untuk meminang dirinya, melainkan mengajukan proposal ta'aruf kepada adik kandungnya.

               ***

"Mas, kenapa kamu biarkan Mahira dan Muntaz bercerai?" Senja bertanya kepada sang suami yang masih bergeming di ruang kerjanya. Sedari tadi setelah dirinya berbicara dengan Muntaz, Sagara belum beranjak dari kursi singgasananya. dirinya juga melewatkan makan malam.

"Karena jodoh mereka hanya sampai situ saja." Jawabnya acuh, tanpa memandang sang istri, dirinya tengah sibuk membolak-balikkan halaman buku yang sedang dibacanya.

"Aku nggak percaya! Sebelumnya kamu begitu keukeh menghalangi mereka bercerai, tapi hari ini, tidak ada angin, apalagi hujan. Mahira datang membawa akta cerai. Pasti ada yang kamu sembunyikan kan, Mas?" Senja masih ngotot mencari jawaban. Ditariknya buku yang hanya dibolak-balik oleh sang suami.

"Senja... tolong pengertiannya. Aku nggak ingin membahas tentang perceraian mereka. Satu yang pasti, sekarang Muntaz dan Hira bukan lagi sepasang suami istri."

"Kalau itu aku paham. Yang ingin aku ketahui, penyebab perceraian mereka. Jelaskan alasannya, Mas!" Tuntutnya tanpa bantahan. Kini dirinya sudah berdiri di depan Sagara.

"Memang sudah seharusnya mereka berpisah. Karena sedari awal bukan Mahira yang dicintai oleh Muntaz, tetapi Maysarah." Ujar Sagara, dirinya membenamkan wajahnya pada perut rata sang istri, mencari ketenangan yang dibutuhkannya saat ini. Kedepannya pasti akan lebih merepotkan lagi, jika Muntaz sampai tahu, kalau dulu dirinya memanipulasi keadaan.

Nama besar Abraham, bukanlah keluarga yang bisa dipandang sebelah mata, apalagi diremehkan. Sagara paham betul, selama ini Muntaz terlihat tenang, sederhana, tidak menunjukkan kekuasaannya karena percaya penuh pada Sagara. Tidak bisa diprediksi bagaimana jadinya kalau sampai rahasia yang disimpan rapat olehnya sampai bocor.

"Senja tidak langsung menanggapi, dirinya masih mencerna kata-kata yang baru saja didengarnya. "Coba katakan sekali, Mas!" Pintanya, seraya melepaskan kelitan tangan yang melingkar pada pinggangnya.

Sagara mengangkat tubuh seringan kapas itu, mendudukkannya pada meja kerja. Dirinya sendiri duduk di kursi.

"Dengarkan aku! Dulu, Muntaz datang untuk melamar Maysarah, tetapi pada saat itu yang lebih membutuhkan pernikahan adalah Mahira, bukan putri sulung kita. Jadi aku menyetujui pinangan anak dari almarhum Abraham itu, tanpa dia tahu, kalau yang hendak dinikahinya bukanlah gadis pujaan hatinya." Sagara berdiri, memeluk tubuh Senja yang akan memberontak.

"Mas, kamu... menipu Muntaz?"

"Aku melakukan semua itu demi kebaikan bersama. Kamu tahu sendiri bagaimana dulu situasinya. Lagian, hubungan Muntaz dan May masih seumur jagung. Sudah pasti, belum ada cinta yang kuat di hati mereka berdua!" Ujarnya penuh percaya diri.

Tanpa mereka sadari, dibalik pintu yang tidak tertutup rapat itu, ada seseorang yang menguping semua pembicaraan mereka dari awal hingga akhir.

Bersambung .

1
Sivia
ka ada lanjutannya gak
Elizabeth Yanolivia
taz kamu langsung jawab aja, “hai saphira cebongnya angga yang udah netas duluan” 😂😂😂😂
Elizabeth Yanolivia
Kak Lapcuk terima kasih atas karya luar biasa ini, kalau boleh meminta tolong dilanjutkan sampai may melahirkan bayi kembar mereka 😍😍😍
Bucinnya Baekhyun🐶: Ku juga nunggu nih ka semoga di up lagi
total 1 replies
Elizabeth Yanolivia
angga dan dania masuk jebakan muntaz, ceritanya gimana?
Elizabeth Yanolivia
sagara patut di apresiasi perubahan dan ketulusannya 😀
Elizabeth Yanolivia
dia tidak ada mengatakan apa-apa = dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa
Elizabeth Yanolivia
memainkan kartu bersama angga - bermain kartu bersama angga
Elizabeth Yanolivia
akhir yang sangat dramatis 😅
Elizabeth Yanolivia
nasi yang sudah jadi bubur masih bisa diolah dengan diberi topping yang menggugah selera ❤️❤️❤️
Elizabeth Yanolivia
twin baby ❤️❤️❤️
Elizabeth Yanolivia
tapi kalau sagara yang nampar maysarah gak masalah gitu 😡😡😡😡

ketika seorang ayah yang menampar anak gadis luka hatinya lebih mendalam, itu yang dialami maysarah 😢
Elizabeth Yanolivia
datanglah muntaz sang super hero 😆😆😁
Elizabeth Yanolivia
may, aku ngeri dan pilu 😭😭😭😭😭
Elizabeth Yanolivia
kenapa hebat hanya untuk mahira saja 😰😰😰😰
Elizabeth Yanolivia
wah hebat muntaz dan maysarah, punya bayi kembar 😍😍😍😍
Elizabeth Yanolivia
judul novel sebelumnya apa ya?
Elizabeth Yanolivia
😍😍😍😍
Elizabeth Yanolivia
pertahanan mental may memprihatinkan sekali 😰😰😰😰😰
Elizabeth Yanolivia
gak bisa di buka pake remote kah
Elizabeth Yanolivia
ya ampun muntaz, betapa bodohnya dirimu 😨😨😨😨😨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!