NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:193.6k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Episode 29

Sore ini setelah pulang dari pemotretan Annisa akan mengajak Mama Nur ke rumah sakit. Guna konsultasi kedua lutut Mama Nur yang akan dioperasi. Annisa pulang bersama Rina, sebab Faisal masih ada kunjungan pada pasien rawap inap.

Setibanya di rumah, Annisa langsung menghampiri Mama Nur yang ada di dapur bersama si Mbak. Sedangkan Rina pulang karena ia juga memiliki urusan yang lain.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..."

"Mau langsung makan, Nis?." Mama Nur mengambil piring lalu disodorkan pada Annisa. Perempuan itu tetap mengambil piringnya walau tidak ingin makan.

"Tidak, Ma. Annisa mau ngajak Mama ke dokter. Annisa sudah janji mau konsultasi." Annisa meletakkan kembali piring tersebut pada tempatnya.

Mama Nur tampak pucat dan untuk beberapa waktu terdiam, setelahnya lalu menatap Annisa.

"Kita ke dokter setelah kamu dan Faisal menikah, Mama ingin membantu menyiapkan pernikahan kalian." Mama Nur mengusap wajahnya yang tiba-tiba berkeringat.

"Justru itu, Ma. Kita harus ke dokter dulu supaya Mama bisa sembuh dan bisa melakukan apapun untuk membantu pernikahanku." Annisa membujuk sang Mama yang sepertinya sedang menarik ulur.

Padahal jauh sebelum ini, Mama sangat ingin dioperasi namun terkendala masalah keuangan. Sekarang uangnya sudah ada, Mama Nur sepertinya yang tidak mau secepatnya dioperasi.

"Nanti pemulihannya pasti lama, memang kenapa kalau operasinya nanti-nanti saja." Mama Nur berusaha tetap dengan pendiriannya.

Annisa mengangguk pasrah, mungkin Mama Nur belum siap dan lebih senang mengurus pernikahannya.

"Ya udah enggak apa-apa. Nanti kalau lututnya sakit, kita langsung ke dokter ya?."

Dengan cepat Mama mengangguk. "Iya."

Mama Nur menatap punggung Annisa yang menjauh, anak perempuannya itu masuk ke dalam setelah pamit padanya.

"Maafkan Mama, Nis. Mama harus mengecewakan kamu." Mama Nur membatin lalu menghapus air matanya yang menetes.

Sementara itu Rafael sedang makan malam bersama Darwin di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor. Malam ini Rafael akan kembali lagi ke kantor setelah kemarin malam tidak jadi lembur.

"Kamu sudah balik sama Nesha?." Darwin bertanya disela-sela ia sedang mengunyah.

"Hatiku sudah sangat berat pada Annisa." Rafael menjawab jujur.

Pria itu menyudahi makan malamnya karena memang tidak berselera. Ia hanya ingin bicara saja dengan Darwin, membagi beban hatinya.

"Kata kamu sudah bertunangan, mau apa lagi?."

"Aku yakin itu pasti karena Mama nya, Annisa sangat biak dan penurut."

"Terus sekarang kamu mau melakukan apa? Tidak mungkin juga kan mengajak Annisa menikah?." Darwin mengelap mulutnya dengan tissue.

Rafael mengedarkan pandangannya, rasanya ingin berteriak kalau tidak mengingat dimana ia berada sekarang. Sejurus kemudian ia kembali mengedarkan pandangannya kala menangkap sesosok orang yang menjadi saingannya.

"Faisal?" Rafael segera bangkit dan melihat ke arah pria itu.

Dimana Faisal sedang berjalan bersama seorang perempuan berpenampilan biasa dan seorang anak perempuan kira-kira usia lima-enam tahun.

"Siapa?" Darwin mengikuti arah pandangan Rafael.

Detik itu juga Rafael berpikir untuk menghampiri Faisal dan menanyakan perempuan dan anak kecil tersebut. Namun sayang, saat Rafael mengejarnya ke arah luar, Faisal sudah membawa pergi mobilnya.

"Kira-kira siapa perempuan dan anak itu? Apa pula hubungan mereka?." Rafael mengacak kasar rambutnya. Ia merutuki kebodohannya karena tidak langsung mendatangi Faisal.

Rafael kembali ke meja dengan wajah kusut.

"Siapa mereka?."

"Yang laki-laki tunangan Annisa dan dua orang perempuan aku tidak mengenalnya."

Rafael menatap tajam pada Darwin dan seketika muncul sebuah ide. Kalau pia ia harus kehilangan Annisa, setidaknya Annisa akan berada pada orang yang tepat. Bukan seorang penjahat kelamin.

"Kamu selidiki pria yang tadi!."

Darwin menunjuk dirinya sendiri. "Aku?."

"Hmmm." Rafael mengangguk.

"Ok" Darwin menyanggupi supaya Rafael merasa yakin untuk meninggalkan Annisa dan kembali pada Nesha.

Rafael pun memberikan sekilas info mengenai Faisal yang diketahuinya.

Usai bersepekat, Rafael dan Darwin meninggalkan restoran. Kalau Rafael kembali ke kantor sedangkan Darwin kembali ke apartemen. Ia harus menyiapkan diri untuk mulai penyelidikan esok hari.

Kepala Rafael bersandar pada sofa dengan kedua tangan di atas dada setelah menyelesaikan setumpuk pekerjaan. Memejamkan matanya sejenak sebelum ia benar-benar tertidur.

Tanpa sepengetahun Rafael, seorang perempuan menyusup ke dalam ruangan Rafael yang tidak dikunci. Perempuan cantik itu memeluk Rafael dari belakang, menempelkan pipinya pada pipi Rafael.

"Ini aku, sayang" Rafael yang terkejut diam seketika saat tahu yang memeluknya adalah Nesha.

Pria itu memilih tetap diam, menikmati sentuhan Nesha yang sanggup membakar dirinya. Melupakan sejenak perasaannya terhadap Annisa. Karena sejatinya ia masih memiliki cinta pada Nesha juga.

Ia tidak bisa membuang Nesha begitu saja dari hatinya. Kata kan saja saat ini ia sedang mencintai dua orang perempuan sekaligus.

Melupakan kesalahan Nesha padanya karena ia merasa yakin kalau pria itu memang yang berbohong padanya. Alasan yang diberikan Nesha saat ia ditanya Rafael mengenai sejumlah uang yang ditransfer pada Evan. Itu dikarenakan Evan memerasnya supaya Evan tidak melakukan apa-apa padanya. Makanya Nesha mau memberikan sejumlah uang pada pria itu.

Besok hasil tes DNA nya akan keluar. Kalau benar Hasan dan Husein adalah anaknya, maka ia akan kembali pada Nesha demi anak-anaknya.

"Kenapa ke sini?." Rafael menerima Nesha yang duduk dipangkuannya.

"Sudah lama kita tidak melakukannya di sini." Nesha sangat pintar memenjakan suaminya.

Tanpa adanya penolakan dari Evan, ruang kerja itu beralih fungsi menjadi suatu yang tempat yang bisa dijadikan tempat ternikmat untuk mereka berdua.

.

.

.

.

Setelah mengantar Nesha pulang, Rafael langsung bertolak ke rumah sakit. Ia akan segera tahu dari hasil dari tes DNA nya.

Rafael duduk di depan seorang dokter yang sudah memegang amplop berwarna putih. Tidak lama kemudian, dokter itu mengeluarkan hasil dan langsung membacakan hasilnya.

"99.99 % cocok. Jadi mereka benar adalah anak-anak anda. Hasilnya sangat cocok dengan anda."

Rafael melihatnya sendiri dan ia sangat percaya dengan hasilnya.

"Ok, terima kasih, dokter."

"Sama-sama."

Rafael bangkit dan memasukkan amplop itu ke dalam saku jasnya. Ia pamit pada dokter itu dan segera meninggalkan rumah sakit. Ia sudah sangat rindu dengan kedua jagoannya.

Sesampainya di rumah, Rafael segera memasuki kamar Renata yang menjadi tempat ternyamannya saat ini bagi Hasan dan Husein setelah kepergian Annisa dari hidup mereka.

"Rafael! Kamu pulang?." Mama berteriak dari arah dapur saat mengetahui putranya sudah kembali. Padahal waktu saat ini menunjukkan pukul sepuluh.

Rafael tidak menghiraukan panggilan sang Mama, ia kini sudah berada di depan kamar Renata.

"Kak Rafael kenapa?." Renata cukup kaget dengan kedatangan kakaknya yang secara tiba-tiba itu.

"Hasan dan Husein ada di dalam kan?."

"Ada, sama Kak Annisa?."

"Annisa? Di sini?. Ada apa di sini?."

"Anak-anak demam lagi. Kak Nesha tidak bisa apa-apa. Jadi Mama meminta Kak Annisa ke sini."

Pandangan matanya dan Annisa seketika bertemu saat Rafael akan masuk dan Annisa akan keluar dari kamar Renata.

Bersambung.

1
Novi Fajarsusianti
hasan Husain sama siapa ya
Rono Kustomo
perjalan hidup usahakan akad nikah untuk pertama kali nya untuk laki laki akan mendapatkan perempuan jodoh nya.
Sugiarti
Luar biasa
mahira
terima kasih kk di tunggu cerita selanjutnya
Atik Rahma
nggak ada ekstra part ka,udah Ending aja.....
mahira
siapa ya🤔
Endang Supriati
kenapa ya anisa diam aja tdk klarifikaai!
bodohhh
Endang Supriati
kenapa anisa tdk mati aja ya,, ketabrak container saking tololnya.
Endang Supriati
bisa batal pernikahan itu, klu faisal dan anisa blom melaksanakan ritual suami istri!!! goblog nih penulis!
Retno Harningsih
up
Watinih
selmt atas pernikahannya darwin dan fauziyah samawa sell
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,semoga bahagia selalu ya Fauzia😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Rina banyak yang suka juga Kakak Adik juga,sama Fero😅😅
Lala Fitriana
Luar biasa
Watinih
salsa bahgia punya papa seperti darwin
Retno Harningsih
up
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍😘😘
Asri Anna
lanjut kk jgn lama"👍👍
Riska Desi
bagus banget ceritanya ,,,
Watinih
sama fauziya aja darwin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!