Milka yang seorang siswi kelas tiga SMA, yang saat cuti sekolah ikut mengunjungi orang tua dari ibu tirinya, harus menjadi kambing hitam untuk menggantikan saudara tirinya, iaitu Melody untuk menikah. Dan, pernikahan itu adalah pernikahan yang sungguh tak masuk akal. Bagaimana tidak, Milka harus menjadi pengantin pengganti, untuk mengantikan Melody menikah dengan hantu. Menikah dengan hantu adalah tradisi keluarga dari ibu tirinya. Dan, malangnya Milka yang menjadi tumbal untuk menjalani tradisi itu.
Dan, dengan terpaksa Milka menerima pernikahan itu, karena jika menolak maka dia tak lagi akan dianggap anak oleh ayahnya. bagaimanakah Milka menjalani kehidupannya di alam baka? Dan sajakah kesulitan yang di hadapi Milka? mampukah dia bertahan ataukah akan memyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikeen S.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Roh di Helles
“Putri Aerish, Yang Mulia Raja ingin bertemu dengan anda.” Kata Nyonya West.
“Emangnya ada apa Nyonya West? Kenapa Raja ingin bertemu?” Tanya Milka.
“Ada yang ingin Yang Mulia sampaikan.” Sahut Nyonya West.
“Dasar, kalo ada perlu dan ada yang ingin di sampaikan kan harusnya dia yang datang.” Runggut Milka, tapi tentunya dengan suara pelan. Dan, dengan terpaksa berjalan pergi ke kediaman Raja dengan wajah cemberutnya.
“Ah, Kau datang,” Kata Raja saat Milka sudah berada di ruang kerjanya.
“Ada apa Yang Mulia memanggilku.” Tanya Milka di buat-buat sesopan mungkin.
“Aku memang memanggilmu, tapi ada yang harus ke selesaikan terlebih dahulu. Kau bisa menungguku di sini.” Ucap Raja membuat Milka naik berang. Bukankah seharusnya dia mengatakan apa yang ingin di sampaikan pada, sebelum dia pergi.
“Katakan dulu apa yang ingin, yang Mulia sampaikan, setelah itu silakan Yang Mulia pergi.” Ucap Milka mengekori Raja di belakang.
Raja tak menjawab dan terus berjalan bersama para pengawalnya, sementara Milka yang tak terima masih mengekori Raja, karena Raja mengabaikannya, padahal Raja yang memanggilnya, dan tentunya Clona dan Grasil juga ikut.
Dan, sampailah mereka di gerbang Helles, tempat penghakiman para Roh.
“Tempat apa ini?” Tanya Milka merasa merinding.
“Ini adalah Helles Putri. Tempat para Roh di hakimi dan juga di kurung.” Sahut Clona yang juga seperti ketakutan.
Sementara Grasil berjaga-jaga dengan pedang di tangannya, mungkin mereka lupa jika ada Raja dan para pengawalnya di depan.
Gerbang Helles terbuka dan sudah ada Rafhael yang berdiri di sana menyambut Raja. Kemudian mereka berjalan masuk. Di dalam Helles ada dua pintu, saat Raja menuju pintu yang berada di sebelah kiri Clona dan Grasil menghentikan langkahnya, dan menahan Milka.
“Sebaiknya kita jangan ikut masuk Putri.” Kata Clona.
“Memangnya kenapa?” Tanya Milka.
“Itu adalah pintu menuju penjara Roh Putri.” Jawab Grasil.
Namun karena merasa penasaran Milka berkeras ingin masuk dan melihat seperti apa penjara Roh itu, apakah sama seperti penjara manusia yang ada di kantor polisi ataukah berbeda.
Saat mereka masuk Raja dan para pengawalnya sudah tak terlihat. Karena di dalam terlalu banyak ruangan, Milka memutuskan untuk masuk ke salah satu ruangan yang berada di sebelah kirinya. Milka, Clona dan Grasil masuk menembus sesuatu yang berwarna biru bercahaya, seperti pelindung. Dan, saat berada di dalam suara-suara para Roh yang menjerit-jerit pun terdengar.
Milka dengan cepat menggenggam erat lengan Clona, sedang Clona memegang lengan Grasil.
“Lepaskan kami!!!” Teriak para Roh saat melihat Mereka bertiga.
Seketika Parah Roh mulai mengganas menggedor-gedor pelindung yang menghalangi mereka mencoba untuk keluar.
“Sebaiknya kita pergi dari sini Putri.” Ucap Clona terlihat takut berada di tempat itu.
“Iya, ayo keluar dari sini.” Ujar Milka setuju karena dia juga sudah sangat ketakutan.
Mereka bertiga pun segera akan keluar namun seorang Roh menghentikan langkah mereka, ketika Roh itu tiba-tiba menyerit histeris memanggil nama seseorang.
“Permaisuri Dayana...! Tolong aku Permaisuri! Tolong aku...!” Teriaknya sambil tangannya seperti ingin mengapai Milka.
Milka, Grasil maupun Clona tak memedulikan teriakan Roh tersebut, dan terus berjalan.
“Aaarrrrgggg...!!!” Teriaknya, membuat telinga Milka berdenging sakit mendengar teriakan itu.
Hingga membuat dia terduduk lemes menahan rasa sakit, telinganya serasa tertusuk-tusuk. Clona dan Grasil yang mencoba untuk membantu Milka pun tak kuat menahan suara itu.
Untungnya Rafhael dan Raja datang tepat waktu untuk menyelamatkan mereka. Rafhael dan para pengawal yang lain membantu Milka, Clona dan Grasil. Sementara Raja berjalan mendekati Roh tersebut. Saat berdiri di hadapan Roh itu,. Lalu Raja mengerakkan tangannya di hadapan wajah Roh itu, kemudian Roh itu pun berhenti berteriak.
Setelahnya Raja menghampiri Milka, lalu mengendongnya keluar dari ruangan tersebut. Raja membawa Milka ke kediamannya, dan itu di saksikan oleh putri Selene, selir ketiga. Membuatnya memasang wajah tak suka, dan, di dalam hati dia merasa iri.
Setelah sampai di kediamannya, Raja bawa Milka masuk dan membaringkan Milka di tempat tidurnya,. Sementara Clona dan Grasil di bawa para pengawal ke tempat penyembuhan.
Nyonya West yang mengetahui perihal itu datang dengan tergesa-gesa membawa obat di tangannya.
“Yang Mulia,” Nyonya memberikan Obat di dalam kendi kecil itu kepada Raja.
Raja mengambil dan memberikan Milka untuk di minum. Dan, itu ternyata sangat ajaib. Seketika tubuh Milka terasa segar kembali, telinganya menjadi sembuh, ia tak lagi merasa sakit.
Melihat Milka yang sudah baikkan Nyonya West pun pamit meninggalkan Milka dan Raja.
“Tadi kenapa kau ikut?” Tanya Raja.
“Itu karna kamu.” Kini tak ada lagi Yang Mulia dalam ucapan Milka pada Raja.
Dia menjadi kesel karena adalah salah Raja dia mengalami hal tadi, untungnya keberuntungan masih berpihak padanya, jika tidak mungkin dia juga sudah menjadi Roh.
“Aku tidak menyuruhmu untuk ikut.” Kata Raja.
“Iya, tapi kamu yang manggil aku, eh mala mau di tinggal gitu aja.” Milka mulai mengoceh menyalahkan Raja.
Raja hanya mendengar tanpa menyahut, dan, tak juga dia marah.
“Terus tadi kenapa aku di panggil kesini.” Tanya Milka jutek, setelah omelannya selesai.
“Apakah omelanmu sudah selesai?” Tanya Raja ingin memastikan.
“Iya, sudah, makanya aku bertanya.” Sahut Milka.
“Baiklah, aku memanggilmu karena aku ingin mengatakan, bahwa besok masa cuti sekolah telah habis. Dan, kau boleh pergi ke duniamu untuk bersekolah.” Ujar Raja membuat Milka terloncat bahagia mendengarnya.
“Tapi ingat Putri Aerish Astaria, kau hanya ke sana untuk belajar. Setelahnya kau harus kembali ke dunia ini.” Ujar Raja.
Milka mengangguk senang, meskipun dia tak boleh tinggal dan menginap di rumah ayahnya, setidaknya dia boleh menginjakkan kaki ke dunianya, dunia manusia.
****
Pagi harinya Milka bangun dengan ceria, hari ini dia akan ke dunianya, bersekolah, belajar san juga bertemu dengan Glydis, sahabat baiknya.
Clona dan Grasil mengantar Milka ke gerbang antara dua dunia. Dan, tanpa sadar Milka telah sampai di depan sekolahnya tanpa di sadari oleh siapa pun.
Milka memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing akibat pertukaran dunia yang di lewatinya. Dan, hampir saja Milka jatuh, untungnya ada Glydis yang membantunya.
“Mil, kamu kenapa?” Tanya Glydis yang memegang Milka agar tak jatuh.
“Kamu sakit?” Tanya Glydis lagi tampak khawatir.
“Aku enggak pa-pa kok Dis,” Sahut Milka lalu memeluk Glydis erat.
“Uuuhh, aku kangen.” Sambung Milka lagi.
“Aku juga kangen tau Mil, kamu kemana aja sih? Sebulan ini cuti sekolah, aku hubungin nomor kamu enggak pernah aktif.” Tanya Glydis.
“Aku nikah,” Sahut Milka asal.
“Nikah? Beneran kamu?” Tanya Glydis serius. Lalu mereka berjalan masuk kedalam sekolah masih dengan saling bercerita.
“Kamu percaya enggak kalo aku nikahnya ama hantu. Mana hantu Raja lagi.” Kata Milka.
Dan, tentu saja Glydis menanggapinya dengan tertawa mengira bahwa itu hanya lelucon Milka.
Lonceng sekolah telah berbunyi menandakan jam pulang, Milka pun pamit pada Glydis, keduanya kembali berpelukan, itu adalah kebiasaan keduanya.
“Sampe ketemu besok yah,” Kata Glydis yang akan masuk ke dalam mobil jemputannya. Milka pun melambaikan tangan saat mobil yang membawa Glydis melaju.
Dan, tiba-tiba semuanya terhenti, orang-orang di sekeliling layaknya patung tak bergerak. Dan, muncullah Clona dan Grasil yang datang untuk menjemput Milka. Tanpa sadar Milka telah kembali ke Underworld.
Setiap hari Milka melakukan hal yang sama, terus bolak-balik dua dunia. Namun hari ini berbeda, saat akan kembali ke dunia manusia, Milka merasa pusing, dan tubuhnya menggigil, tiba-tiba darah segar keluar dari hidungnya. Milka rebah tak sadarkan diri.
Dengan segera para pengawal menyampaikannya pada Raja, lalu Raja menyuruh untuk membawa Milka ke kediamannya.
Terlihat Milka terbaring tak sadarkan diri. Dan, Raja tau bahwa penyebabnya adalah karena Milka terus bolak-balik dua dunia, sehingga tubuhnya tak kuat.
“Apa yang harus kita lakukan Yang Mulia?” Tanya Nyonya West tampak Khawatir melihat Milka yang terbaring
“Hanya ada satu caranya,” Ucap Raja.
Mendengar ucapan Raja Nyonya West langsung mengerti. “Apakah hanya itu satu-satunya cara Yang Mulia?” Tanya Nyonya West ingin memastikan.
“Iya Nyonya, hanya itu.” Ujar Raja dengan mata yang serius.
Lalu Raja seperti mengucapkan mantra, Raja menggigit telunjuknya. Setelahnya Raja meneteskan darah segar dari jarinya ke mulut Milka.
Setelahnya, netra hitam milik Raja berubah menjadi merah gelap. Dan, tak lama, Milka terlihat seperti seorang yang sesak tak bernafas, hingga tubuhnya melayang dan mengeluarkan cahaya berwarna merah.
Nyonya West hanya diam menyaksikan semuanya. Tubuh Milka yang tadi melayang kini jatuh terhempas, seperti seseorang yang akan meregang nyawa. Setelah cahaya merah itu hilang tubuh Milka menjadi tenang.
“Biar saya yang mengurus Putri Aerish, Yang Mulia istirahatlah.” Ucap Nyonya West.
Tanpa kata, Raja menuju kursi yang ada di kamar itu. Lalu duduk dan membuka topengnya. Ia memejamkan matanya. Menunggu Milka sadar.