seorang pria yang harus menikahi seorang pelayan dirumah nya demi permintaan ibu nya,mampukah dia menjalani pernikahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Seperti biasa nya,tyo kembali ke kota nya ditengah malam. Ferdy sudah disuruh kembali pulang ke apartemennya, sedangkan tyo pulang kerumah ibu nya. Padahal jika sudah larut malam ,tyo akan kembali ke apartemennya. Dikawal oleh dua ajudannya,tyo sampai didepan rumah nya.
Kedua ajudannya,seperti biasa nya akan tidur juga dirumah tyo. Di pos sekuriti yang memang sudah disiapkan didepan rumah nya,mereka akan tidur dan berjaga bersama dengan sekuriti rumah tyo
Tyo berjalan masuk kedalam rumah nya yang terbilang minim cahaya bila malam hari,dia merasa haus dan berjalan ke arah dapur. Disana dia melihat lampu dapur masih menyala,membuat nya waspada. Perlahan dia mendekati dapur yang ternyata ada seseornag sedang memasak,dia menggunakan baju tidur terusan yang hanya sebatas lutut saja.
Tyo memperhatikan dari belakang tubuh wanita yang sibuk dengan masakannya ,dia berjalan semakin dekat dengan wanita yang memasak itu karena lemari pendingin tepat berada Di dekat wanita itu
"ya ampun" ucap wanita itu sambil mengelus dada nya yang naik turun karena terkejut melihat kedatangan tyo
Sementara tyo tidak memperdulikan kalau wanita disamping nya itu terkejut,dia membuka lemari pendingin dan mengambil minum botol langsung meneguk nya.
"kau buat apa?"ta nya tyo menatap ke arah kompor gas didepan nya
"mie instan tuan,hhmm....anda mau" ucap sekar,wanita itu adalah sekar.
Saat hendak tidur,sekar merasa perutnya lapar karena sore tadi biasanya dia makan tapi karena sore tadi dia bantuin bik cece membereskan gudang belakang makanya dia ngak sempat makan hingga selesai video an sama kedua putri nya dia kembali merasa lapar. Makanya dia memasak mie instan,biasanya dia masak agak banyak sekalian buat para sekuriti hanya saja malam ini dia masak nya sudah terlalu malam,dia takut jika sekuriti sudah membuat kopi dan makan cemilan
"boleh....aku juga masih lapar" jawab tyo denagn santai nya,dia duduk menunggu mie instan buatan sekar.
Sekar pun membuat dua mi instan dengan dua telor,karena memang dia baru mau memasak nya . Sekar menyiapkan dua mangkok,dia memberikan salah satu mangkok didepan tyo dan dia membawa mangkok mi miliknya untuk menuju ke meja dapur dibelakang tempat biasa pekerja makan jika ada tyo
"kau mau kemana?" tanya tyo menatap wajah sekar dengan dingin
"saya akan makan meja belakang tuan" jawab sekar yang sudah mengambilkan minuman untuk tyo,karena tadi dia lupa mengambilkannya
"duduk disini,temani aku makan juga" ucap tyo dengan tenang,membuat sekar sedikit bingung
"tuan....saya tidak berani, sebaiknya saya makan dibelakang saja" jawab sekar
Tyo tidak bicara,dia menatap sekar dengan tajam membuat sekar akhirnya memilih makan bersama dengan anak majikannya itu. Dia duduk didepan tyo tapi agak sedikit jauh dari nya,sekar langsung memakan mi instan buatannya. Dia ingin cepat-cepat pergi dari sana ,agar tidak terus bersama dengan tyo
Tyo makan dengan tenang sambil memperhatikan wajah sekar hingga matanya tak sebagai melihat pu*ting susu milik sekar yang berbentuk didada nya,mata tyo membulat sempurna. Dia terkejut dengan pandangannya,kemudian dia menatap wajah sekar lagi yang tidak memperdulikan dirinya
Sekar memang tidur tidak pernah mengenakan brra, hanya underware dan langsung memakai baju terusan yang terbilang sedikit tipis juga pendek. Dia merasa nyaman dengan baju itu,karena dikamar nya hanya ada kipas angin kecil saja jadi agak sedikit gerah.
Sekar tidak menyadari dengan pakaian yang dikenakannya,karena biasanya hanya ada bik cece dan dirinya saja didapur jika malam hari seperti ini. Tatapan tyo berpas-pasan dengan sekar yang juga menatap mata tyo,tadinya sekar ingin melihat apa tyo sudah selesai makan atau belum karena dia sudah menghabiskan makanan nya.
"tuan...."panggil sekar saat mata mereka bertemu dan tyo hanya diam saja menatap nya
"eekkhm, ada apa?" tanya tyo berusaha untuk tenang
"aku ambil mangkok nya,kan sudah habis" jawab sekar yang ingin mengambil mangkok bekas makan tyo
Tyo melepaskan mangkok yang dipegangnya,sekar hanya tersenyum tipis dan itu terlihat oleh tyo. Dia terpaku melihat senyuman tipis dibibir sekar,dia menatap ke arah bibir mungil sekar. ingin sekali dia meraup bibir sekar yang menggoda iman nya itu
"permisi tuan,saya kembali ke kamar dulu" ucap sekar yang sudah mencuci bekas makan dan masak nya tanpa tyo sadari
"ah....iya,hhmm...tunggu dulu" jawab tyo, entah kenapa dia tidak ingin ditinggalkan sendiri oleh sekar.
"ya...tuan,apa anda butuh sesuatu?" tanya sekar berbalik menghadap ke tyo
Tyo berjalan mendekati sekar yang masih berdiri,tangannya sudah gatal ingin menyentuh gundukan kenyal yang memperlihatkan bentuk pu*ting susu milik sekar.
"besok-besok jangan pakai pakaian seperti ini lagi jika keluar dari kamar mu" jelas tyo sambil meremas salah satu gundukan kenyal milik sekar,membuat sekar terkejut dan terdiam.
Tyo tersenyum dan terus berjalan menuju kamar nya,dia senang melihat sekar terkejut apalagi dengan berani nya dia meremas salah satu gundukan kenyal milik sekar. Sesampai nya dikamar,tyo terus menatap ke arah tangan nya yang meremas gundukan kenyal yang agak kebesaran ditangannya.
Sedangkan sekar masih terdiam,dia tidak menyangka jika tyo berani meremas buah dada nya begitu saja. Dia yang sudah tersadar ingin memarahi tyo, tapi saat berbalik melihat tyo yang sudah masuk kedalam kamarnya. Hanya rasa kesal dihatinya yang tidak bisa dia ungkapkan langsung pada tyo
"dasar pria dingin dan mesum" batin sekar dengan wajah nya yang cemberut
Sekar pun kembali ke kamarnya dengan kesal,dia memejamkan matanya dan langsung tertidur hingga pagi tiba. Dia terbangun sepertu biasanya,dia memilih untuk mandi dan keluar ke arah dapur untuk membuat sarapan bagi majikannya
Saat berada di dapur,dia belum melihat bik cece. Mungkin bik cece masih kecapean karena semalam membereskan gudang,dia yang hanya sedikit membantu saja merasakan kecapean apalagi bik cece yang sudah melakukan pembongkaran semuanya
Saat sedang membuatkan sarapan spaghetti untuk para penghuni rumah,tak terkecuali pekerja. Dia melihat tyo yang sudah berada di sebelahnya dengan sebotol minuman ditangannya,sekar dengan refleks menutup kedua dada nya . Dia tidak ingin tyo memberikan kesempatan untuk tyo ,hal itu justru membuat tyo tertawa dan sekar memelototkan matanya pada tyo yang malah tertawa
Sekar bukan merasa terkejut karena tyo tertawa tapi dia kesal karena tyo menertawakannya begitu saja,hal itu dilihat oleh nyonya diana.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘