Seorang gadis bernama Aisyah Larasati menemukan pria dipinggir jalan, menolong dan merawatnya.Pria tersebut ternyata amnesia dan tidak dapat melihat.Karena dianggap akan mencemari kampung jika tinggal serumah dengan yang bukan muhrimnya ,warga memberi pilihan menikah dengan pria tersebut atau salah satu dari mereka keluar dari rumah itu.Aisyah memilih menikahi pria tersebut hingga akhirnya mereka saling mencintai.Namun perjalanan rumah tangga mereka tak semulus jalan tol.Banyak cobaan yang harus mereka lalui baik dari keluarga maupun orang ketiga.Dan juga identitas suaminya yang dirahasiakan dari publik untuk menjauhkan mereka dari orang yang jahat.Bagamana kelanjutan ceritanya? Siapakah sebenarnya pria itu?Apakah Aisyah akan bahagia dengan pria tersebut?Mari baca ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10 Istriku Cantik
"Lho,kok pintunya sudah terbuka? jangan-jangan ada maling?"batin Aisyah.
Aisyah melangkah masuk kedalam rumah dengan langkah pelan sambil mengawasi keadaan sekitar dan memeriksa seluruh ruangan tapi tidak ada siapapun.Akhinya Aisyah menuju kamar dan membuka pintu kamar hati-hati.Begitu kamar terbuka......
"Ma...mas Keynan!"Aisyah langsung menghambur memeluk suaminya.
Keynan yang sedang duduk bersandar di sandaran ranjang memejamkan mata pun terkejut mendengar suara Aisyah apalagi Aisyah langsung menghambur memeluk dirinya.
Sesaat kemudian Aisyah mengurai pelukannya.
"Ma.. maaf, Aisyah terlalu senang melihat Mas sudah pulang,"ucap Aisyah menundukkan wajahnya.
"Apa kamu merindukan,Mas?" tanya Keynan pada wanita makai gamis longgar dan bercadar didepannya.
"Em..A.. Aisyah mandi dulu,"ucap Aisyah sambil terus menunduk, menghindari pertanyaan Keynan,dan Keynan hanya tersenyum tipis mendengar nya.
Aisyah melepaskan sesuatu dari balik cadarnya, kemudian cadarnya,juga jilbab panjang yang menutupi kepala hingga pahanya.
"Cantik sekali,"batin Keynan ketika melihat Aisyah tanpa jilbab dan cadarnya, matanya sampai tidak berkedip.
Sedangkan Aisyah, setelah melepas jilbab dan cadarnya segera keluar dari kamar menuju kamar mandi, membersihkan diri dengan hati yang bahagia karena orang yang dirindukannya tiga Minggu ini telah kembali, tanpa menyadari atau menanyakan apakah Keynan sudah bisa melihat apa belum.
Didalam kamar.
"Ya Allah,aku hampir tidak percaya kalau aku mempunyai istri yang sangat cantik alami tanpa make up.Aku bahkan tidak pernah membayangkan mempunyai istri secantik dia, walaupun tubuhnya mungil. 'batin Keynan yang masih tetap pada posisinya.
Masih terbayang-bayang dibenaknya betapa cantiknya wajah dibalik cadar itu.Lamunan Keynan seketika buyar saat suara pintu kamar dibuka,matanya seketika melotot ketika Aisyah memasuki kamar dengan menggunakan handuk yang hanya menutupi dada sampai paha.Sedangkan Aisyah sama sekali tidak menoleh kearah suaminya.
Semenjak ayahnya meninggal Aisyah memang setiap hari mengganti pakaian didalam kamar,toh suaminya juga tidak bisa melihat, itulah yang ada dalam otaknya, dengan santai memakai bajunya.
Tanpa disadari oleh Aisyah bahwa sekarang suaminya sudah bisa melihat.Mata Keynan tak berkedip melihat pemandangan indah didepannya, dadanya seakan mau meledak dan nafasnya terasa tercekat, walaupun hanya dari samping karena posisi Aisyah yang menyamping.
"Ya Allah, kulitnya putih mulus,dad"nya montok, bokongnya berisi.Shiitt!"batin Keynan, otaknya sudah traveling ke mana-mana.
"Mas,Mas kenapa?"tanya Aisyah setelah memakai pakaian,sama sekali tidak curiga dengan tatapan mata suaminya mendekati Keynan yang wajahnya terlihat tegang.Sontak Keynan tersadar dan segera menutup matanya untuk menetralisir otaknya yang sudah traveling ke mana-mana.
"Mas tidak apa-apa,"ucap Keynan berusaha setenang mungkin.'Boleh Mas, istirahat sebentar?"ucap Keynan masih memejamkan mata.
"Ah iya,apa Mas tadi baru pulang?"Aisyah.
"Hem,"sahut Keynan.
"Ya sudah, Aisyah masak untuk makan malam dulu ya?"Aisyah.
"Hem.'Keynan kembali berdehem.
"Kenapa dengan Mas Keynan,tadi aku melihat dia sangat tegang.Apa terjadi sesuatu? Apa pengobatan matanya mengalami kendala?Tapi sebelum aku mandi tadi, kayaknya baik-baik saja.Ah.. sudah lah, lebih baik aku masak,"batin Aisyah dipenuhi banyak pertanyaan.
Sedangkan Keynan,"Ya Allah,bisa khilaf aku kalau melihat istriku yang secantik itu.Kulit putih mulus,body bohay bak gitar Spanyol , rambut hitam lebat sebatas pinggang.Mana ganti baju di depan mataku lagi.Oh....gila!Jadi aku sudah melewatkan pemandangan indah itu berbulan-bulan,"
"Ya ampun kenapa aku jadi mes*m sekali.Huh..,aku harus menahan diri, ini tidak baik,aku baru saja bisa melihat lalu aku langsung meminta hak ku.Apa yang akan dipikirkan istriku nanti,"
"Aku saja belum pernah menafkahinya.Sabar...sabar....!"batin Keynan dengan tangan mengelus-elus sesuatu yang menegang dibawah sana.
Satu jam kemudian.
"Mas, udah adzan, sholat berjamaah yuk,"
"Iya,"Keynan
Selesai sholat.
"Kita makan Mas,"Aisyah
"Iya,"Keynan.
"Kenapa jawanya singkat terus,sih?Apa nggak bisa panjang dikit aja?"batin Aisyah
Setelah makan dan sholat isya, Aisyah menuntun Keynan keruang tamu untuk menonton TV.Ya, Aisyah masih tetap menuntun Keynan kemanapun tanpa menyadari Keynan sudah bisa melihat karena Keynan pun bersikap biasa seperti saat dia belum bisa melihat.
Setelah duduk diruang tamu.
"Aisyah,Mas ingin memberi tahu sesuatu"ucap Keynan tanpa berpaling pada Aisyah seperti saat dirinya buta.
'Apa,Mas?"tanya Aisyah menatap suaminya dari samping.
Seketika Keynan menghadap Aisyah,"Mata Mas sudah sembuh,Mas sudah bisa melihat,"ucap Keynan sambil menatap Aisyah.
"Benarkah?"Seketika wajah Aisyah berbinar-binar menatap Keynan.Namun sedetik kemudian matanya yang indah itu melotot ingin keluar,dan dengan langkah seribu Aisyah masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya.
"Ya Allah,Mas Keynan sudah bisa melihat?Dan aku..a...aku berganti pakaian didepannya?!Ya Allah...malunya aku ,mau ku tarok dimana mukaku?"batin Aisyah.
Sedangkan Keynan terkejut melihat reaksi Aisyah.
"Kenapa reaksinya seperti itu?Bahagia, kaget,trus mukanya jadi merah.Biasanya jika muka seseorang merah itu karena marah dan malu.Malu?Apa karena dia ganti baju di depanku tadi?"Keynan pun segera menyusul istrinya.
"Ceklek,"Keynan mencoba membuka pintu, namun sepertinya ada yang menghalangi.
Aisyah yang ada di balik pintu jadi gelisah,dia masih merasa sangat malu pada Keynan.
"Aisyah,buka pintunya Aisyah,Mas mau masuk,"seru Keynan dari luar masih mencoba membuka pintu.
"Argh..... malunya aku, tapi tidak mungkin aku melarang Mas Keynan masuk,"batin Aisyah.
Dengan secepat kilat Aisyah berlari kearah ranjang lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Ceklek,"pintu terbuka dan Keynan pun masuk setelah menutup kembali pintu kamar itu.Keynan mendekati ranjang,dan tersenyum melihat gundukan selimut di atas ranjang.
"Aisyah,"panggil Keynan namun Aisyah bergeming ditempatnya,"Aisyah,"Keynan kembali memanggilnya namun Aisyah bergeming.
Akhirnya dengan sekali sentakan Keynan menarik selimut membuat Aisyah gelagapan kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Lihat Mas!Apa kamu malu jika Mas melihatmu?Aisyah!"kata Keynan dengan nada lembut tersenyum tipis, kemudian menyibak rambut Aisyah yang menutupi wajahnya.
Aisyah bergeming,dia merasa sangat malu.
"Huh... Apa kamu tidak suka jika Mas bisa melihat?"tanya Keynan terdengar frustasi,"Kamu tidak ingin Mas melihatmu?Baiklah, nampaknya kamu tidak suka Mas disini,Mas akan tidur diluar,"ucap Keynan seraya membalikkan badan ingin turun dari ranjang.
"Tidak,"secepat kilat Aisyah bangkit dan memeluk Keynan dari belakang.Entah keberanian dari mana dia melakukan itu.Yang pasti hatinya tidak terima jika Keynan tidur di luar,ia sudah sangat rindu tidur dalam dekapan pria itu.
Keynan tersenyum lalu membalikkan badannya, menatap wajah Aisyah yang tertunduk, kemudian menyibak rambut yang menutupi wajah Aisyah.
"Lihat Mas!"ucap Keynan, Aisyah menggeleng,"Kenapa?"tanya Keynan.
"A.. Aisyah malu."ucap Aisyah dengan wajah memerah.
Keynan menangkup wajah Aisyah dengan kedua telapak tangannya yang besar, kemudian mengangkatnya.
"Lihat Mas!Mas ingin melihat wajahmu, melihat matamu.Apa Mas tidak boleh melihat wajah dan mata istri Mas sendiri?"Keynan.
Aisyah yang memalingkan pandangannya perlahan melihat wajah suaminya.
"Tampannya..... senyumannya manis sekali, Subhanallah.... indah sekali ciptaan mu ,Ya Rab,"batin Aisyah
"Cantik...kamu cantik.Mas tidak menyangka,mempunyai istri secantik ini,"ucap Keynan tersenyum memandang wajah istrinya.
Wajah Aisyah semakin merah mendengar pujian suaminya.Keynan merengkuh pinggang ramping istrinya kemudian memeluknya.Beberapa saat kemudian Keynan mengurai pelukannya kemudian memegang dagu lancip istrinya dengan jari jempol dan telunjuk.
"Dulu Mas pernah berjanji Mas akan melepas mu jika kamu sudah tidak sanggup menjalani pernikahan ini, karena saat itu Mas merasa tidak bisa membuat mu bahagia.Sekarang ,bolehkah Mas mengingkari janji Mas?!"
"Mas ingin selamanya bersamamu, memiliki anak dari rahimmu,dan menua bersamamu.Mas akan berusaha untuk membahagiakan mu.Apa kamu bersedia mendampingi Mas dalam suka dan duka hingga kita dipanggil-Nya?"Keynan
Aisyah mengangguk dengan buliran bening dari sudut matanya, kemudian memeluk Keynan dengan erat.Aisyah tidak menyangka suaminya akan mengatakan hal itu, sungguh Aisyah sangat bahagia mendengarnya.
🌟"Cinta hadir karena keperdulian, perhatian dan rasa nyaman"🌟
..."Author "...
To be continued
Makasih mau mampir dan membaca karya recehan Author.🙏🙏🙏🙏🙏
buat author semangat nulis nya
bahasanya pun puitis tp tidak terlalu berat
semangat terus ya Thor...
abis lah kamu aldo