Hallo readers kembali ketemu di novel author yang ke 4.
kali ini ceritanya agak lain ya, author lagi pingin bawa cerita yang ada sedikit mistis nya, selamat membaca ....
Dio fandi pradika seorang cassanova yang terjebak di sebuah kampung yang jauh dari keramaian, dia di temukan oleh seorang pria yang misterius di dalam hutan, dan ia di bawa oleh pemuda itu ke luar dari hutan dan di bawa ke sebuah pondok sederhana yang berada di pinggir hutan.
pondok yang di tempati oleh seorang wanita cantik yang berhijab.
next...langsung ke episode satu ya readers
Mohon dukungannya ya ...HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDPJP 28
Setelah terjadi ledakan terlihatlah sosok besar hitam yang memiliki rambut seperti api dan mata yang juga merah menyala.
sosok itu mengeram keras, hingga suaranya sangat mengema di keheningan malam .
Dua sosok berdiri di hadapan makhluk itu, sosok seperti manusia biasa, dua sosok itu menghadang makhluk besar itu agar tak bisa mendekati hanifah dan hafid.
Tubuh hanifah bergetar hebat, tangannya terus mencengkeram pinggang hafid dan mulutnya terus merapalkan doa, sedangkan hafid pun sama, baru kali ini mereka melihat makhluk yang mengerikan itu.
" Mas..itu seperti bapak dan kakek " ucap Hanifah pelan, ada air mata yang jatuh dari pipinya, saat melihat dua orang kesayangannya yang selama ini di rindukannya berdiri tak jauh darinya.
Hanifah mengenali dua sosok yang berdiri di tak jauh di depannya itu.
" iya..mereka membantu kita dek " ucap hafid.
" Menyingkir dari hadapanku, aku ingin mengambil kembali makananku " ucap sosok besar yang di kenal dengan sebutan ki ageng bara.
" tidak akan, sudah cukup kau mengambil istriku, kali ini aku tidak akan menyerahkan putriku pada makhluk buas seperti mu " ucap Aswin.
iya hanifah benar mereka adalah Aswin dan Anwar , bapak dan kakek hanifah.
sosok besar itu tertawa lantang dan kemudian menyembuhkan api dari mulutnya.
Anwar dan Aswin langsung terpental ke belakang.
" kalian bukan tandinganku " ucap sosok itu dan kemudian mencoba menyerang keduanya, tapi keduanya langsung dengan gesit menghindari serangan itu.
" kami akan melawanmu makhluk terkutuk " ucap aswin yang langsung membalas serangan itu, begitu juga Anwar kakeknya hanifah juga membantu putranya untuk mengambil menyerah ki ageng bara.
Terjadilah sebuah pertikaian antara makhluk yang tak kasar mata, kilatan putih dan merah terlihat di mata hanifah dan hafid.
" kakek, bapak " gumam hanifah dengan tangisnya.
tiba-tiba hanifah mejerit keras dan tubuhnya tertarik kebelakang, hingga pengangan tangan Hanifah lepas dari pinggang hafid.
tubuh hanifah terjerembab ke tanah, dan ada beberapa makhluk kerdil dengan muka yang sangat mengerikan mengerubuti tubuh hanifah.
makhluk-makhluk itu menyeringai menyeramkan, salah satu dari makhluk itu mencoba meraih kaki hanifah, sontak kaki hanifah bergerak menendang nendang, tapi sayang nya kaki hanifah seperti menendang angin .
" Kamu milik kami, kamu milik kami, kamu milik kami, ayo ikut kedunia kami " ucap makhluk-makhluk itu bersahutan.
Hafid yang melihat itu langsung menjatuhkan motornya dan berlari ke arah hanifah, hafid meraih tasbih yang di berikan ustad Ibrahim dan merapalkan doa yang di ajarkan oleh ustad Ibrahim dan kemudian melempar tasbih itu ke arah makhluk-makhluk yang mengelilingi hanifah.
" Bismillah....Allahu akbar " teriak hafid.
makhluk-makhluk kerdil dengan muka seram itu langsung terlempar saat sebuah tasbih mendarat di tubuh hanifah dan kemudian makhluk-makhluk itu langsung berlarian menjauh dari tubuh hanifah.
hafid langsung memeluk tubuh hanifah yang bergetar hebat.
hafid melihat di sekeliling di sisi sisi jalan di atas pohon, di bawah pohon, banyak sekali makhluk halus berbagai macam bentuk berdiri di sana memperhatikan dirinya dan hanifah.
Hanifah dan hafid terkejut saat tubuh aswin dan Anwar melayang melewati dirinya dan kemudian terjatuh menghantam tanah.
" bapak ...kakek " teriak hanifah.
" sudah ku bilang kalian bukan tandinganku,huaahahaha..." tawa makhluk itu menggema di keheningan malam, beberapa makhluk-makhluk yang berada di situ sontak pada menghilang pergi dari situ.
" Berikan gadis itu, saatnya aku membawa gadis itu ke tempatku " ucap ki ageng bara .
" tak kan ku biarkan kamu membawa cucuku " ucap kakek Anwar dan langsung menyerang kembali ke arah makhluk itu dan kemudian di susul oleh aswin putranya.
Hafid menatap nanar wajah hanifah, tangannya menggenggam erat tangan Hanifah, perlahan ia mengecup kening hanifah, dan kemudian salah satu tangan hafid mengelus pipi hanifah dan mengusap air mata hanifah.
" maaf " ucap pelan hafid, ia mengambil tasbih yang ada di tanah dan kemudian meletakkan tasbih itu di telapak tangan Hanifah, dan menutup jari tangan Hanifah erat-erat.
" Jaga dirimu baik-baik, semoga hidupmu selalu bahagia, hanifah zahra, aku mencintaimu " ucap pelan hafid, genggamannya semakin erat.
ini sudah tengah malam hafid tahu ini adalah waktunya hanifah menjadi persembahan untuk makhluk peliharaan bapaknya .
" Mas..." ucap pelan Hanifah dengan tatapan penuh tanda tanya di matanya.
hafid tersenyum dan kemudian mencium tangan istrinya.
" berbahagialah istriku "
hanifah menggeleng gelengkan kepalanya, kini ia tahu apa maksud suaminya.
" tidak mas...tidak ..jangan tinggalkan hani sendiri, hani takut mas ...tetaplah di sisi hani, kita akan terus bersama - sama " ucap Hanifah .
Hafid tersenyum dan kembali mengusap air mata hanifah.
" Jangan pernah menangis lagi, aku akan selalu berada di sisimu " ucap hafid, hanifah semakin mengeratkan genggamannya dan menggelengkan kepalanya.
hafid menoleh ke arah kakek dan bapak hanifah yang masih berkelahi melawan makhluk itu.
Hafid membuang nafas dalam dalam dan kemudian menatap hanifah kembali, dan kemudian hafid menarik tubuh hanifah agar berdiri.
terdengar suara dentuman keras dan pada saat itu terlihat tubuh aswin dan Anwar kembali terlempar.
makhluk itu melayang ke arah hafid dan hanifah, dengan kibasan tangan tubuh hanif langsung terpental ke samping.
tubuh hanifah menegang saat mata merah itu menatapnya dan seringai menyeramkan terlihat dari mulut besar makhluk itu.
" saatnya kamu pergi dari dunia ini, ikutlah denganku dan jadilah pelayananku " ucap ki ageng bara, dan langsung mengeluarkan api dari mulutnya ke arah hanifah.
hanifah hanya menutup mata dan membaca doa, ia pasrahkan semuannya jika ia harus berakhir seperti ini.
hanifah terasa tubuhnya di dorong ke samping hingga ia terpental jauh dari tempatnya berdiri.
hanifah meringis kesakitan dan kemudian ia membuka matanya.
ia terkejut saat matanya terbuka dan kemudian melihat tubuh hafid terbakar di depannya.
" Mas hafid, tidak...."
#####
Assalamualaikum readers HAPPY READING jangan lupa jejak cinta dan vitamin untuk tumbuh kembangnya otak otor ya 😁.
Sumpah part ini otor nulisnya sambil nangis, readers yang bacanya ikutan nangis angkat tangannya dong .
mau minta maaf apa masih tetap mau balas dendam loe hantu umar🤣
penasaran apa bener carlos yang ada di balik hilangnya Dio..
kalo bener siap2 aja kamu dapat balasan yang berkali2 lipat...