NovelToon NovelToon
Suami Untuk Kirana

Suami Untuk Kirana

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:6.5M
Nilai: 5
Nama Author: Red Lily

Kirana, dalam hembusan terakhir sang Kakek dia menikah dengan sosok pria yang diyakini Kakeknya akan menjaganya dan membahagiakannya. Namun, siapa sangka kalau Arjuna adalah sosok suami yang menganggap Kirana sebagai musuh, bukan istri.

"Aku akan terus melafalkan namamu dalam doaku, karena aku mencintaimu." -Kirana Anindy.

"Menghilanglah dan pergi. Jika harta yang kamu inginkan, bawa itu bersamamu." -Arjuna Braja Satya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam penuh kenangan

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

"Woyy! Dompet orang!" Teriak Mila mengambil alih dompet itu dan menyimpannya di balik tubuhnya. Dia tiba tiba saja datang setelah memperhatikan keduanya selama beberapa menit sebelumnya. "Privacy jigeummm kalau kata Mark NCT mah!"

Merlinda cemberut saat Mila merebut dompetnya dan mengembalikannya pada Kirana. "Sono lu, tadi dicariin sama anggota BEM. Pergi dulu napa."

"Mau ngapain?" Tanya Merlinda.

"Ke sana dulu, tar lu gak lulus mau hah?"

"Enggak," ucapnya menggeleng. "Kalau gitu nitip makanannya, jangan makan punya aku, Kak."

"Sono pergi."

"Iya iya." Merlinda masih cemberut, dia bahkan menatap Kirana lama sebelum menjauh dari sana.

Sementara Kirana masih memeluk dompetnya, dan segera memasukannya kembali ke dalam tas. "Makasih, Kak."

"Santuy, lu suka pentol?"

"Hah? Suka."

"Ini buat lu."

"Emmm.. lagi puasa, Kak."

"Puasa apa lu?" Tanya Mila yang kini duduk menempati bekas duduk Merlinda. "Ini bukan senen atau kamis 'kan?"

"Puasa daud. Kalau berhasil."

"Wuihh hebat lu," ucap Mila membuka kaleng soda dan meminumnya. "Jangan ngiler lu."

"Kalau gitu aku pergi dulu ya, Kak."

"Kemana? Sini dulu," ucap Mila menahan tangan Kirana agar tidak beranjak. Dia menatap manik perempun itu dengan tajam hingga membuat Kirana kembali duduk. "Gue mau ngomong sama lu, tentang laki bangsatt lu."

Kirana pun terdiam dan memilih mendengarkan saja. 

"Denger, Ran. Gue bukannya mau ikut campur, tapi lu tau kan kalau Arjuna  sama Melinda itu dah saling cinta sejak lama?"

Kirana mengangguk.

"Dan gue denger kalau lu udah gak punya siapa siapa lagi. Jadi daripada lu sekarang malah jadi stress, gue saranin aja lu pergi. Gak usah sama Arjuna lagi. Dia gak cinta sama lu."

Kirana tetap bungkam.

"Kalau lu mau bertahan karena orangtua Arjuna, lu kudu kuat mental. Berusaha luluhin Arjuna, tar gue ngomong sama Merlinda."

"Ngomong apa, Kak?"

"Kalau Arjuna dah punya bini."

"Jangan, Kak." Kirana panik. "Nanti Kak Arjuna marah."

"Lah lu mau selamanya gini? Lagian gue kasian sama si Merlinda, berharap banget sama si Arjuna. Gue bukan orang suci, gue penuh dosa. Tapi seenggaknya dengan ini gue bisa bantu dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya." Mila berhenti bicara karena meneguk minumannya. "Kayak lu sama Arjuna karena emang suami istri. Si Merlinda pergi."

"Kak Arjuna bilang gak mau pisah."

"Ya berarti lu harus bisa lah kandangin si Arjuna di rumah lu. Gue kasihan asli sama si Merlinda, jadi gue mau ngomong sama dia sebelum pergi."

"Kakak mau pergi?"

"Iya, bentar lagi lulus. Gak usah ikutan wisuda, gue mau langsung pulang ke L.A."

Kirana mengangguk anggukan kepalanya. "Makasih bantuannya, Kak. Aku mau coba bujuk lagi Kak Arjuna biar mau pisah. Aku pergi dulu ya, Kak. Assalamualaikum."

"Waalaikum salam." Wanita itu menatap kepergian perempuan berkerudung hitam. Dia menggeleng pelan. "Lama lama juga kebongkar, lagian taii si Arjuna mainin dua cewek."

🌹🌹🌹🌹

Alex mengerutkan keningnya melihat Arjuna yang berkali-kali meneguk minumannya itu. 

"Ar, tapi mending bini lu deh."

"Diem." Arjuna berucap tajam, membuat Alex mengangkat tangannya ke udara tidak sanggup. 

"Oke, gue diem," ucapnya membalikan badan menjadi membelakangi meja bar. Sementara Arjuna tetap menghadap pada bartender untuk tetap megisi gelasnya.

"Jadinya lu mau gimana? Sapa tau gue bisa bantu."

"Diem. Gue gak mau berurusan sama keduanya selama sebulan."

"Pantesan lu beli apartemen anjir, Ar!"

"Diem."

Alex kembali diam, membiarkan temannya itu meneguk minuman terus menerus. Sampai dia benar benar mabuk, hal itu membuat Alex berdecak. Biasanya Arjuna tidak sampai semabuk ini, biasanya dia tidak sampai kehilangan akal seperti ini sampai dia meracau tidak jelas. 

"Gue sayang sama Merlinda… tapi kenapa si Kirana yang ada di pikiran gue?" Racau Arjuna tidak jelas.

"Ya karena elu suka sama dia berarti."

"Gue kasihan sama Merlinda, gue gak bisa ninggalin dia."

"Terus lu mau ninggalin bini lu?" Tanya Alex. Dia membuat ini menjadi kesempatan untuk mengetahui isi hati Arjuna. "Ngaku lu suka yang mana?"

"Gue gak tau." Arjuna menunduk. "Kalau gue lagi sama yang satu, gue mikirin salah satunya."

"Alahhh taii ih! Gentle pilih satu lah, men!"

"Merlinda pasti nangis."

"Emang bini lu gak nangis liat lu pacaran di luar sana hah?!"

Arjuna malah tertawa tidak jelas. Sampai akhirnya dia tumbang dengan kepala tergeletak di atas meja bar begitu saja.

"Lahhh mesti gue nih yang nganterin," gumamnya.

Alex meminta beberapa karyawan untuk membantunya membawa Arjuna ke dalam mobil milik pria yang sudah bersuami itu.

"Anterin dia ya."

"Baik, Tuan."

"Ini alamatnya."

"Terima kasih, Tuan."

Penjaga yang bertugas menjadi supir pengganti itu mengantarkan Arjuna menuju alamat yang tercantum di ponsel. Sampai di kediaman megah itu, Arjuna turun dibantu oleh security. Mereka mengetuk pintu.

Sampai Kirana yang membukanya. "Astagfirullah, Kak Arjuna? Tolong bawa ke kamarnya, Pak."

"Baik, Bu."

Dibawa oleh dua orang pria ke kamarnya, Kirana melihatnya dengan penuh kekhawatiran.

"Terima kasih, Pak."

"Sama sama, Bu."

Begitu kedua pria itu pergi, Kirana segera memasuki kamar Arjuna. Dia membuka sepatu pria itu.

"Kakak jangan mabuk gini, gak baik," gumam Kirana.

Saat dia merasa hijabnya tidak terpasang baik, Kirana memutuskan untuk melepaskannya saja sebelum dia mendekati Arjuna untuk membuka kemeja suaminya yang bau alkohol.

"Aduh ini bau apa sih."

Saat hendak membuka kancing pertama, Arjuna menahan tangan Kirana dan tiba tiba membuka matanya.

"Kak… anu, bajunya basah sama alkoh-- AAAKHHH!" Kirana kaget saat Arjuna tiba tiba menariknya hingga dia jatuh menimpa tubuh pria itu.

"Kak, ak--hhmmppphhh!"

🌹🌹🌹🌹

TO BE CONTINUE

1
Kendarsih Keken
Mariooo ??
Kendarsih Keken
Eyang lope lope sekebon ❤❤
Kendarsih Keken
Si eyang ngga tahu kaleee yak , kalau mata nya Arjuna dari mata nya bapak nya Kirana 🤦‍♀️🤦‍♀️
Gina Safitri
Luar biasa
Kendarsih Keken
Syedih ... 😭😭😭
Mimi ifa
ceritanya bnyk gawangnya... /Scowl//Scowl//Scowl/
klo ada lanjutannya pasti tmbah penasaran...
Kendarsih Keken
Juna napaaa dach 😂😂😂
Kendarsih Keken
Sakit apa sihhh koq muntah bercampur darah ?
Kendarsih Keken
Nyesekkk sebenar nya Kirana sakit apa yak
Kendarsih Keken
Duh Kirana kenapa yak
Kendarsih Keken
Mila ... pecah ... 😅😅😅
Kendarsih Keken
Ya Allah syedih nya 😭😭
Kendarsih Keken
Oohhh seperti itu 😭😭
Maryam Renhoran
alhamdulillah
mksih yaa thor,
kutunggu karyamu selanjutnya 🫰😍
Maryam Renhoran
thor tolong endingnya yg bahagia yaa, Klu mengecewakan aku jadinya malas baca karyamu yg lain...🙏
Maryam Renhoran
😭😭😭😭
Maryam Renhoran
yaa Allah....🥲🥲🥲
Rose 19
pinter kamu mil, /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rose 19
ko banyak bawang.😭😭😭
Rose 19
kepedean, gak bakalan pulang jun.kirana udah minggat jauh dari kamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!