NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam 3

Warisan Mutiara Hitam 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:58.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

(Warisan Mutiara Hitam Season 3)

Gerbang dimensi di atas Pulau Tulang Naga telah terbuka, menyingkap "Dunia Terbalik" peninggalan ahli Ranah Transformasi Dewa. Langit menjadi lautan, dan istana emas menjuntai dari angkasa.

Chen Kai, kini menyamar sebagai "Tuan Muda Ye" yang arogan. Berbekal Fragmen Mutiara Hitam, ia memiliki keunggulan mutlak di medan yang melanggar hukum fisika ini. Namun, ia tidak sendirian.

Aliansi Dagang Laut Selatan, Sekte Hiu Besi, dan seorang monster tua Ranah Jiwa Baru Lahir memburu Inti Makam demi keabadian. Di tengah serangan Penjaga Makam dan intrik mematikan, Chen Kai harus memainkan catur berdarah: mempertahankan identitas palsunya, menaklukkan "Istana Terbalik", dan mengungkap asal-usul Mutiara Hitam sebelum para dewa yang tidur terbangun.

Ini bukan lagi perburuan harta. Ini adalah perang penaklukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan yang Menelan Baja

"TEMBAK!"

Suara Tie Niu menggelegar dari geladak Bahtera Penembus Awan.

BOOM! BOOM! BOOM!

Sepuluh meriam utama kapal—yang kini telah dimodifikasi dengan Batu Gravitasi untuk meningkatkan daya hancur kinetik—memuntahkan energi biru.

Energi itu tidak meledak saat menyentuh perisai pelindung pulau. Mereka menembusnya dengan berat yang tidak wajar, menghantam menara-menara pengawas hingga hancur menjadi puing-puing batu yang beterbangan.

"Serangan musuh! Serangan musuh!"

Sirine meraung di seluruh Pulau Gigi Naga. Ribuan murid Sekte Naga Teratai yang sedang tidur atau berjaga berhamburan keluar dengan panik. Namun, sebelum mereka sempat membentuk formasi, mimpi buruk lain menanti mereka.

"Divisi Perisai! Mendarat!"

Tie Niu melompat dari kapal, memimpin lima puluh prajurit berbaju zirah berat. Mereka mendarat di pantai seperti meteor, menciptakan kawah-kawah kecil.

"Tahan mereka!" teriak seorang kapten musuh.

Puluhan tombak api melesat ke arah Tie Niu.

"Hah!" Tie Niu tidak menghindar. Kulit tembaganya bersinar keemasan saat mengaktifkan Tubuh Vajra. Tombak-tombak itu patah saat mengenai dadanya.

Ia mengayunkan gada raksasanya, menyapu sepuluh musuh sekaligus ke laut. "Lemah! Mana tetua kalian?!"

Seolah menjawab panggilannya, tanah di tengah pulau bergetar hebat.

Sebuah bangunan benteng meledak dari dalam. Sesosok tubuh kekar setinggi tiga meter melompat keluar, mendarat di depan Tie Niu dengan dampak yang membuat pasir pantai menjadi kaca.

Itu adalah Tetua Long Kui. Kulitnya bukan kulit manusia, melainkan lapisan logam hitam yang berkilau minyak. Aura Jiwa Baru Lahir Tahap Awal miliknya menekan seluruh medan perang.

"Tikus-tikus laut berani menginjak pulauku?!" Long Kui meraung. Suaranya seperti besi beradu. "Kalian semua akan kubuat menjadi patung di tamanku!"

Long Kui meninju ke arah Tie Niu.

Tie Niu mengangkat gadanya untuk menangkis.

KLAANG!

Gada baja Tie Niu bengkok. Tubuh raksasa Tie Niu terlempar mundur seratus meter, menabrak tebing hingga tebing itu runtuh menimpanya.

"Tie Niu!" teriak anggota Divisi Perisai.

"Hanya segitu?" Long Kui mendengus remeh. "Kulit tembaga sampah. Lihatlah Tubuh Baja Naga Hitam yang sesungguhnya!"

Ia bersiap membantai sisa pasukan Tie Niu. Namun, tiba-tiba ia berhenti.

Bulu kuduk di leher bajanya berdiri.

Bukan karena serangan fisik. Tapi karena bayangannya sendiri tiba-tiba bergerak.

Di bawah cahaya api ledakan dan sinar bulan, bayangan Long Kui yang panjang di pasir tiba-tiba menggeliat. Bayangan itu bangkit, membentuk sosok wanita ramping yang memegang dua belati hitam.

"Baja memang keras," bisik suara dingin tepat di telinga Long Kui. "Tapi bayangan tidak memiliki kekerasan."

Luo Sha muncul dari dalam bayangan Long Kui.

"Siapa kau?!" Long Kui terkejut, mencoba memutar tubuhnya untuk memukul ke belakang.

Tapi Luo Sha sudah tidak ada di sana. Dia telah melebur kembali menjadi bayangan di tanah.

"Aku ada di mana-mana," suara Luo Sha bergema dari segala arah.

SRAT!

Sebuah luka muncul di paha Long Kui. Zirah bajanya yang kebal terhadap senjata tingkat tinggi... tergores?

Tidak, bukan tergores. Terkorosi.

Bilah belati Luo Sha dilapisi dengan energi Yin yang sangat padat—hasil dari Bunga Teratai Sembilan Jiwa. Energi itu tidak memotong fisik, tapi membusukkan ikatan spiritual pada benda mati.

"Kau..." Long Kui merasakan sakit yang aneh. "Keluar! Jangan bersembunyi seperti pengecut!"

Long Kui menghentakkan kakinya.

"Gelombang Kejut Baja!"

Tanah di sekitarnya meledak. Ia berharap getaran ini akan memaksa Luo Sha keluar dari tanah.

Luo Sha memang terlempar keluar dari bayangan, melayang di udara.

"Dapat kau!" Long Kui menyeringai. Ia melompat, tinju bajanya mengarah ke kepala Luo Sha yang tidak memiliki pijakan di udara.

Luo Sha tidak panik. Di balik cadarnya, dia tersenyum.

"Kau pikir aku sendirian?"

Di atas tebing, Chen Kai berdiri mengawasi. Matanya bersinar ungu.

"Hukum Ruang: Pengalihan."

Tepat sebelum tinju Long Kui mengenai wajah Luo Sha, ruang di depan tinju itu bengkok. Pukulan Long Kui meleset ke samping, memukul udara kosong.

Momentum besar Long Kui membuatnya kehilangan keseimbangan di udara.

"Sekarang, Bai," perintah Chen Kai melalui telepati.

Mata Luo Sha bersinar dengan cahaya hantu.

"Seni Jiwa Bayangan: Pasak Kematian."

Luo Sha tidak menyerang tubuh Long Kui. Dia melemparkan sepuluh jarum hitam ke arah bayangan Long Kui yang terpantul di dinding tebing akibat cahaya bulan.

JLEB! JLEB! JLEB!

Jarum-jarum itu menancap di bayangan kepala, jantung, dan anggota tubuh Long Kui di dinding.

Di udara, tubuh fisik Long Kui tiba-tiba kaku. Dia seperti boneka yang tali-talinya ditarik paksa.

"Argh! Kenapa... tubuhku... tidak bisa bergerak?!" Long Kui panik. Dia mencoba menggerakkan jarinya, tapi rasanya seperti ada paku raksasa yang menahan jiwanya.

"Hubungan antara tubuh dan bayangan adalah mutlak," bisik Luo Sha, mendarat dengan anggun di punggung Long Kui yang kaku.

Dia menempelkan telapak tangannya ke leher baja Long Kui.

"Dan sekarang... tidurlah."

Luo Sha menyalurkan seluruh energi jiwanya yang setara Jiwa Baru Lahir.

"Ledakan Jiwa Yin."

BOOM!

Bukan ledakan api, tapi ledakan energi dingin berwarna abu-abu. Energi itu menembus kulit baja Long Kui, langsung menghantam otak dan jiwanya.

Mata Long Kui membelalak, lalu menjadi kosong. Jiwanya hancur seketika di dalam cangkang bajanya yang tak tertembus.

Tubuh raksasa itu jatuh ke pantai dengan suara gedebuk yang berat. Mati.

Medan perang hening.

Murid-murid Sekte Naga Teratai menatap mayat Tetua mereka dengan tidak percaya. Tetua Long Kui, yang terkenal dengan pertahanan tak tertembus, mati tanpa ada satu pun luka fatal di tubuh luarnya?

"Tetua... mati..."

"Lari!"

"Mereka iblis!"

Kepanikan menyebar. Namun, tidak ada jalan lari.

Di laut, Bahtera Penembus Awan memblokir jalur air. Di darat, Legiun Bayangan dan Automaton sudah mengepung.

Chen Kai melayang turun dari tebing, mendarat di samping Luo Sha yang sedang mengatur napasnya.

"Kerja bagus," puji Chen Kai. "Kau membunuh seorang Raksasa tanpa merusak barang jarahannya."

Chen Kai menendang mayat Long Kui. "Tubuh ini... penuh dengan logam langka. Tie Niu akan senang memilikinya sebagai bahan tempa ulang gadanya."

Tie Niu, yang baru saja merangkak keluar dari reruntuhan tebing, tertawa sambil memuntahkan debu. "Terima kasih, Raja! Saya akan pastikan gada baru saya nanti bisa memecahkan kepala naga!"

"Bersihkan pulau ini," perintah Chen Kai dingin. "Ambil semua Batu Darah Naga di gudang. Dan..."

Chen Kai menatap ke arah menara komunikasi pusat pulau.

"...pastikan pesan 'selamat tinggal' kita terkirim ke markas pusat mereka."

Satu jam kemudian, Pulau Gigi Naga terbakar.

Di markas pusat Sekte Naga Teratai di Benua Tengah, sebuah pesan darurat diterima. Isinya hanya satu baris kalimat yang ditulis dengan darah:

"Gigi pertama telah dicabut. - Raja Hitam"

Ini adalah deklarasi perang terbuka. Penaklukan bukan lagi sekadar wacana.

1
Nanik S
Ternyata Loisha bisa swlamat
Nanik S
Joooooost
Nanik S
Putri Lan... jangan biarkan Tetua Besi hidup
Evi Sirajuddin
Mana adikmu KAI 🤭
Chen Ling
Nanik S
Kalau penjaga Gerbang srigala Mutan lalu Tuan Rumahnya sekuat apa
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Lembah kematian
Hendra Yana
makin seruu
BankToso
sehat selalu thor, semangat update ya thor 👍🙏
Nanik S
Kemana Gadis kecil itu
Nanik S
Blaaaaar.... ambil apimu... Hangus dan Gosong 🤣🤣🤣🤣
Nanik S
Nah begitu Kai... gadis kecil perlu ditolong agar tidak patah semangat
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Kai🌺⚔️🌼
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Sriiiinkz 🌼⚔️🌺
Nanik S
Prang.... buang saja resep Sampah
Inulsyila
gaspollll
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu 🌼⚔️🌺
Nanik S
Harusnya gadis itu diajak sekalian Kai
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
🌺⚔️🌼Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah 🌼⚔️🌺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!