Azila Anastasya dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang pria bisu dia adalah Fathaan Biantara Balinda.
Seorang pria sangat kaya raya, tampan serta menjadi idola para wanita, namun kekurangannya membuat semua orang selalu meremehkan dan menghinanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lagi?
Fathaan yang sudah ada diruang kerjanya, dimana Ferdy sedang menemaninya didalam ruangan tersebut karena hari ini mereka akan kedatangan seorang pembisnis yang ingin kerja sama dengan Perusahaan Belinda.
Sebelum dia datang, Fathaan mencoba mengobrol terlebih dahulu dengan Ferdy dia juga menyuruh Ferdy untuk mencarikan guru les untuk bahasa isyarat.
Fathaan yang mulai mengangkat tangannya serta menggerakkannya.
" Ferdy, nanti tolong carikan guru les bahasa isyarat karena Azila ingin belajar bahasa tersebut"
Ferdy langsung terdiam, dia merasa terkejut saat Fathaan memerintahkan sesuatu. Ada rasa tidak percaya tentang hal itu ini baru pertama kalinya ada seseorang yang ingin belajar bahasa isyarat terutama Azila.
Fathaan merasa heran melihat wajah Ferdy yang begitu sangat tidak percaya sekali, dia benar-benar berpikir keras sedangkan keluarga asli Fathaan saja tidak ada yang ingin belajar bahasa isyarat terkecuali mendiang Ayahnya saja yang belajar.
" Ada apa denganmu Ferdy?"
" Saya hanya terkejut saja saat mengetahui bahwa Nyonya ingin belajar bahasa isyarat tuan, selama saya bekerja dengan anda baru ini ada seseorang yang ingin belajar bahasa isyarat terkecuali Mendiang Papa anda"
Fathaan tersenyum dia juga tidak menyangka bahwa Azila akan belajar bahasa isyarat.
" Mungkin memang Nyonya Azila adalah jodoh tuan"
Fathaan hanya menganggukkan kepalanya, dia memang selalu berdoa bahwa Azila lah wanita terakhir dalam hidupnya, lalu dimana Fathaan menatap kearah Ferdy kembali.
" Hari ini jadwal saya kemana?" tanya Fathaan dengan bahasa isyaratnya
" Hari ini kita kedatangan seseorang yang ingin mengajukan kerja sama dengan Perusahaan kita, dia adalah Donita Fae dia salah satu Penerus Keluarga Fae satu-satunya anak dari Tuan Gilang Prasetya Fae dan Nyonya Adera Daryani"
Fathaan menganggukkan kepalanya saat melihat penjelasannya Ferdy dari gerakkan tangannya, Ferdy yang begitu sangat lincah sekali berbahasa isyarat hal itu membuat Fathaan sangat mudah untuk melakukan interaksi dengan para pembisnis lainnya.
" Baiklah jam berapa kira-kira dia tiba?"
" Mungkin sebentar lagi tuan, dia mengatakan tadi bahwa sudah dalam perjalanan kemari"
" Kalau begitu, jangan lupa yang saya minta tadi untuk mencarikan guru les bahasa isyarat"
" Baik tuan"
Dimana Fathaan mulai mengotak-atik laptopnya sambil menunggu kedatangannya pembisnis. Setelah beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu.
Tok. Tok.
Saat mendengar suara ketukan pintu dengan cepat Ferdy melangkahkan kakinya menghampiri pintu serta membukanya.
Ternyata itu adalah Donita Fae yang ditunggu oleh mereka. Kini Ferdy mempersilahkan Donita Fae masuk dengan langkah yang anggun serta menggoda Donita Fae melangkahkan kakinya mengarah meja Fathaan.
Terdengar sekali suara ketukkan sepatu hak tinggi Donita Fae, saat dia sudah tiba didepan meja Fathaan.
Kini membuat Fathaan mendongakkan wajahnya untuk menyapa kedatangannya Donita Fae.
Fathaan yang mulai mengangkat kedua tangannya lalu menggerakkannya.
" Selamat datang Nona Donita Fae" sapa Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Donita Fae sangat terkejut saat melihat Fathaan berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
" Apakah anda bisu dan tuli?" tanya Donita Fae dengan nada tidak percaya
Fathaan menatap kearah Donita Fae dengan tatapan penuh keheranan.
Dimana Ferdy langsung mendekat kearah Fathaan dia mencoba untuk membuka suaranya membela Fathaan.
" Apakah anda tidak bisa mengerti tentang apa yang diucapkan oleh Tuan Fathaan Nona?" tanya Ferdy kepada Donita Fae
Donita Fae menggelengkan kepalanya.
" Tentu saja tidak, aku hanya terkejut saja saat mengetahui kenyataan bahwa Tuan Fathaan bisu dan tuli"
" Lalu masalahnya ada dimana Nona?" tanya Ferdy kembali
Donita Fae mengangkat satu alisnya saat mendengar pertanyaannya Ferdy.
" Anda masih bertanya masalahnya ada dimana? Jika Tuan Fathaan bisu dan tuli bagaimana dia harus menjelaskan kepada bawahanku tentang kerja sama ini?"
Seketika Fathaan dan Ferdy saling bertatapan saat mendengar ucapannya Donita Fae. Padahal mereka belum ada membahas tentang kerja sama antar perusahaan tersebut.
Tetapi Donita Fae langsung membahasnya, hal itu membuat Fathaan tersenyum miring merasa kalau Donita Fae tidak pantas untuk diterima.
Fathaan mulai mengangkat kedua tangannya serta menggerakkannya.
" Bagaimana bisa anda langsung berbicara seperti itu Nona? Padahal kita belum ada membahas tentang topik kerja sama Nona" ucap Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Donita Fae merasa tidak suka sekali dengan ucapannya Fathaan, kini dia mencoba untuk membela dirinya.
" Apa ada yang salah dari ucapanku?" tanya Donita Fae kepada Fathaan
Fathaan hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, dimana dia menaruh kedua tangannya diatas dagunya sambil menatap kearah Donita Fae.
" Jika tidak ada salahnya, lalu mengapa anda seperti sangat terganggu sekali dengan perkataan ku yang sebelumnya? Padahal sesuai kenyataan bahwa anda memang bisu dan tuli pasti akan sangat sulit untuk menjelaskan tentang kerja sama kepada bawahanku diperusahaan nantinya" jelas Donita Fae
Fathaan hanya diam dan tersenyum saja, baru kali ini dia merasa dihina oleh sang pembisnis. Padahal dia datang untuk melakukan kerja sama bersama Fathaan namun dari awal saja dia sudah tidak ada sopan santunnya.
Kali ini Ferdy yang angkat bicara saat dari tadi dia mencoba untuk menahannya.
" Nona, seharusnya anda tidak perlu mengkhawatirkan tentang itu, ada saya disini yang bisa menjelaskan bagaimana tentang kerja sama tersebut, tidak perlu Tuan Fathaan yang menjelaskannya lagi" ucap Ferdy yang sudah kesal sedari tadi
Donita Fae melipatkan tangannya tepat didepan dadanya.
" Lalu apa fungsinya dia menjadi Ceo Perusahaan jika tidak bisa menjelaskan kerja sama?"
" Sudah saya katakan Nona, saya bisa menjelaskan tentang kerja sama tersebut tanpa harus Tuan Fathaan yang menjelaskannya, dan lagi baru pertama kali kami mendapatkan protesan seperti anda sudah banyak para pembisnis lainnya mengajukan kerja sama dengan Perusahaan kami tetapi tidak pernah seperti anda Nona, belum juga membahas tentang kerja sama namun anda sudah protes" jelas Ferdy
Brak!
Donita Fae bangun dari duduknya serta menggebrak meja, Fathaan yang melihat itu hanya tersenyum saja dia sangat tidak suka dengan sikap Donita Fae yang begitu sangat sombong sekali.
Berbeda dengan Ferdy, dia terlihat sangat marah sekali rasanya ingin sekali Ferdy memukulnya namun dia sadar itu akan membuat hal buruk kepada Fathaan.
" Kalau begitu batalkan saja kerja sama ini" ucap Donita Fae membuat Fathaan semakin tersenyum
Dimana dia mulai menggerakkan tangannya kembali menjawab ucapannya Donita Fae.
" Baik, itu terserah anda Nona. Asal anda tau yang datang kemari adalah anda, yang membutuhkan saya adalah anda jika anda membatalkan kerja sama ini bukan saya yang rugi Nona tetapi anda yang rugi" jelas Fathaan dengan bahasa isyaratnya
Raut wajah Donita Fae terlihat sangat kesal dan marah sekali, dia benar-benar merasa harga dirinya turun karena oleh ucapannya Fathaan.
" Dasar pria bisu yang sombong" ucap Donita Fae lalu pergi
Tak. Tak. Tak.
Suara kaki melangkah kearah pintu keluar, namun saat dia keluar.
Brak!
Donita Fae menutup pintunya begitu sangat kuat sekali sehingga membuat keributan, Fathaan hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
Untuk pertama kalinya dia mendapatkan pembisnis dengan sifatnya seperti itu, seolah-olah dia paling benar dan tidak membutuhkan kerja sama ini..
Padahal Perusahaannya lah yang sangat membutuhkan kerja sama ini agar Perusahaannya semakin meningkat.
Namun dengan sikap angkuhnya dia kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan dari Fathaan.
tiada angin tiada hujan tiba2 dateng berkata kpd fathaan meminta menceraikan azila....
Dulu aja menolak mentah2 dijodohkan dgn fathaan krn fathaan bisu dan tuli.....
makanya jd org sangat belagu dan sombong suka menghina org lain....
Kini tidak ada bisa menghina fathaan lagi bisa berbicara.....
smg awal yg baik bagi fathaan bisa berbicara lagi....