NovelToon NovelToon
Putri Palsu Sang Antagonis

Putri Palsu Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:705.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Zoe Aldenia, seorang siswi berprestasi dan populer dengan sikap dingin dan acuh tak acuh, tiba-tiba terjebak ke dalam sebuah novel romantis yang sedang populer. Dalam novel ini, Zoe menemukan dirinya menjadi peran antagonis dengan nama yang sama, yaitu Zoe Aldenia, seorang putri palsu yang tidak tahu diri dan sering mencelakai protagonis wanita yang lemah lembut, sang putri asli.

Dalam cerita asli, Zoe adalah seorang gadis yang dibesarkan dalam kemewahan oleh keluarga kaya, tetapi ternyata bukan anak kandung mereka. Zoe asli sering melakukan tindakan jahat dan kejam terhadap putri asli, membuat hidupnya menjadi menderita.

Karena tak ingin berakhir tragis, Zoe memilih mengubah alur ceritanya dan mencari orang tua kandungnya.

Yuk simak kisahnya!
Yang gak suka silahkan skip! Dosa ditanggung masing-masing, yang kasih rate buruk 👊👊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wajah Sang Sahabat

Suasana di dalam toilet perempuan sekolah itu hening. Hanya suara tetesan air dari keran yang tidak tertutup rapat dan deru lembut pendingin ruangan.

Zoe berdiri di depan wastafel, sementara Valen berdiri kaku di sampingnya, masih mencoba membersihkan sisa kuah bakso di seragam putihnya yang sudah basah dan lengket.

Zoe membuka kran air, mengambil tisu basah dari tasnya dan menyerahkannya pada Valen tanpa melihat wajah Valen.

“Sini, baju lo basah banget. Ganti seragam dulu.”

Valen menerima tisu itu dengan tangan gemetar. Kepalanya menunduk agar tidak menatap Zoe, seolah takut ditelan oleh aura dingin gadis yang selama ini dikenal sebagai antagonis sekolah itu.

Saat Valen masuk ke bilik toilet untuk berganti, Zoe menatap ke cermin.

Beberapa saat kemudian, saat Valen keluar dengan baju cadangan sekolah yang Zoe pinjamkan dari loker bekas, Zoe menatap wajahnya. Matanya menyipit pelan.

Zoe bergumam, dengan wajah terkejut. “Reva?”

Valen tertegun. “Hah?”

Zoe langsung mengalihkan pandangan, tapi Valen menatapnya heran. “Kok, kamu tahu nama depan aku?”

Zoe membalikkan tubuhnya perlahan. “Hah? Nama depan lo?” Valen mengangguk mengiyakan.

“Memangnya, siapa nama lengkap lo?”

Valen menggenggam ujung bajunya, masih gugup. “Revaleena Devina.”

Zoe terdiam.

Revaleena.

Nama yang terlalu mirip dengan sahabatnya di dunia asal—Revalina Davina.

“Apa ini kebetulan? Atau ... si penulis benar-benar bikin dunia ini berdasarkan hidup gue? Tapi, gue kan gak kenal sama penulisnya.”

Zoe menatap gadis itu lebih lama. Lalu berkata dengan pelan, “Eh ... gue pernah ngebully lo, ya?”

Valen mendadak diam. Tidak menjawab. Tapi sorot matanya yang sedikit menyipit, gugup yang merayap di wajahnya, dan langkah kecilnya yang sedikit mundur sudah cukup menjawab semuanya.

Zoe mendesah pelan. “Oke. Gak usah dijawab. Gue ngerti.”

Dia bersandar ke wastafel dan menyilangkan tangannya. “Dengar, Reva—eh, Revaleena .…” Zoe menghela napasnya. “Kalau gue pernah nyakitin lo, gue minta maaf. Sumpah.”

Valen membelalakkan mata.

Gadis berkacamata itu tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

Seorang Zoe Aldenia, meminta maaf? pikirnya.

Zoe melanjutkan ucapannya. “Gue tahu, susah banget percaya sama kata-kata orang yang pernah bikin hidup lo kacau. Dan gue juga gak bakal maksa lo buat percaya.”

“Tapi gue cuma mau lo tahu, sekarang, gue bukan Zoe yang dulu,” lanjut Zoe.

Hening beberapa detik.

Valen menatap Zoe lama. Mencoba membaca ketulusan dalam sorot mata dingin itu. Dan entah kenapa, dia merasa Zoe berbeda. Sorotnya bukan sekadar galak atau sok kuat. Tapi seperti seseorang yang telah melihat dunia lain.

Valen tersenyum kecil. “Aku percaya kok.”

Zoe sedikit terkejut, lalu menatapnya tak percaya. “Hah? Semudah itu.”

“Aku percaya sama kamu, Zoe. Entah kenapa, kamu hari ini beda. Kamu nolongin aku dan kamu gak nyuruh aku diam atau minta maaf. Kamu pasang badan buat aku.” Valen mulai memberanikan diri untuk menatap Zoe. “Aku pikir … semua orang bisa berubah. Mungkin kamu juga,” lanjutnya.

Zoe mengalihkan pandangan, seolah enggan terlihat terharu.

“Hmm. Baguslah kalau lo percaya. Tapi kalau besok gue ngelakuin hal yang nyebelin, lo ingetin gue. Deal?” kata Zoe

Valen tertawa pelan. “Deal.”

Zoe mengangguk tipis. Dalam hatinya, ada sesuatu yang sedikit hangat. Untuk pertama kalinya sejak dia masuk ke dunia novel ini, dia merasa punya teman.

***

Suasana kelas 3-A di St. Clairmont kembali normal setelah bel istirahat berlalu. Murid-murid sudah kembali ke tempat duduk masing-masing, tapi saat Zoe Aldenia dan Valen masuk bersama ke dalam kelas semua kepala langsung menoleh.

Bisik-bisik langsung terdengar.

“Itu Valen, kan? Yang barusan kena marah gara-gara Alicia jatuh?”

“Lho, dia bareng Zoe?”

“Zoe jalan sama orang yang dia bully? Seriusan?”

“Apa jangan-jangan cuma akting baru dari Zoe?”

Namun Zoe tetap tak terganggu. Wajahnya dingin seperti biasa. Tatapannya lurus ke depan. Ia berjalan santai ke bangku paling pojok kanan belakang tempatnya biasa duduk sendiri.

Kali ini, dia menarik kursi kosong di sebelahnya. "Duduk sini, Valen."

Valen, yang sedari tadi berjalan gugup, menelan ludah pelan. “E—eh? Beneran ... di sini?”

"Iya. Kenapa? Lo kira gue suruh lo berdiri sampe pulang sekolah?" Zoe menaikan salah satu alisnya.

Valen mengangguk cepat. “Enggak-enggak … aku duduk, aku duduk .…”

Ia segera duduk di kursi samping Zoe, sementara seluruh isi kelas masih memandangi keduanya seperti tontonan gratis.

Di barisan depan, Arya dan Arvan mendengus bersamaan.

“Fix, ini drama baru dari Zoe. Sok jadi pahlawan.”

Arya ikut menimpali. “Iya. Nanti juga Valen dibuang lagi.”

Jayden yang duduk lebih ke tengah, hanya mengangkat alis. “Hmm … menarik.”

Sementara itu, di sisi kiri kelas, Levi terlihat mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja. Matanya mengarah ke Zoe, tatapannya tajam namun ragu.

Dan di sudut lain…

Ryder yang sejak awal sudah duduk di kursinya, menyandarkan diri di kursi dengan tangan menyilang di dada menatap Zoe diam-diam.

Mata tajamnya menyorot penuh tanda tanya.

"Dia benar-benar berubah atau cuma sedang main sandiwara?"

Zoe tak memperhatikan semua tatapan itu. Ia hanya menunduk, membuka bukunya, dan menyodorkannya ke Valen.

“Lo udah dapet materi ini?” tanya Zoe pada Valen.

Valen sedikit terkejut. “Belum. Aku ... aku sempat ketinggalan beberapa bab.”

Zoe mengangguk sambil membuka catatannya. “Gue udah tandain. Lo salin aja dari catatan gue. Nanti kalau gak ngerti, tanya.”

Valen menatap Zoe dengan ekspresi tak percaya. “Zoe ... makasih ya.”

“Gak usah berterima kasih. Gue bukan orang baik. Gue cuma, ngelakuin apa yang menurut gue bener.”

Tak lama kemudian, guru Matematika masuk dan pelajaran dimulai.

Namun suasana di dalam kelas terasa berbeda. Banyak mata siswa masih melirik ke arah Zoe dan Valen, seolah ingin memastikan bahwa mereka tidak sedang bermimpi. Sang antagonis sekolah yang biasanya hanya menghina, mengejek, dan tertawa sinis kini duduk berdampingan dengan "korban" lamanya. Bahkan, membantu.

Dan dari sudut ruangan, Ryder hanya diam.

Tatapannya belum berpaling. Ia menatap Zoe lama.

“Apa yang sebenarnya terjadi dengan lo, Zoe?”

“Dan kenapa gue ... mulai pengen tahu lebih banyak?” batin Ryder.

Sedangkan Alicia, tangannya kini saling bertautan. Dia merasa ada sesuatu yang mulai berubah dari hidupnya semenjak Zoe ssadar setelah jatuh dari tangga.

Levi yang melihat kegelisahan Alicia langsung menggenggam tangan sang kekasih.

"Kamu kenapa, hmm?" tanya Levi.

Alicia terkejut lalu wajahnya berubah tersenyum manis. "Aku gak apa-apa, kok."

Levi mengangguk percaya. "Kalau ada sesuatu, biang, ya."

Alicia mengangguk, lalu matanya melirik ke arah Zoe yang terlihat fokus pada penjelasan sang guru tanpa melirik ke arah tempat duduknya.

'Ada apa ini?'

1
Jessica
seru banget.. konflik nya ringan tp ngena banget
Itoh
ini bkln smpe end kan KA? awas aja klau smpe brhnti d tngh jln 😑
Nia Idrus
terjadi kesalah pahaman nampaknya ni...
Pandin Beatrix
lho author bukannya didepan wkt Zoe baru nolongin Valen katanya Valen anak org miskin yg bisa sekolah karena dpt beasiswa ??? koq bisa kelurganya punya Billa didekat villa Dallen ???
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Nanti ada penjelasannya di akhir yaa. 😁. Awalnya author mau buat cerita khusus Valen, tapi gak jadi. Jadi nanti cuman mau dikasih yang singkat aja penjelasannya.
total 1 replies
Pandin Beatrix
jadi Stella berselingkuh lantas hamil diam diam & melahirkan karina
Pandin Beatrix
bikin penasaran apa isi amplop itu ? Stella dpt batunya ternyata jeni sama liciknya dgn dia
Pandin Beatrix
biarin sj karina kena penyakit rabies kan dia sendiri yg bawa anjing itu
Pandin Beatrix
itu namanya senjata makan tuan Karina 😂
nayla tsaqif
Weeee,, ngeri sama ryder,, sat set sama lawan,,! 😘
Pandin Beatrix
rasakan dikejar dosa kau alicia, lanjutkan terornya zoe
Pandin Beatrix
rasakan Alicia bagaimana kalo dijauhi teman temanmu di sekolah
Pandin Beatrix
selamat Zoe memang jagoan bisa ngalahin 14 berandalan pesanan seseorang
YuWie
tumben2 zoe yg cerdik jg langsung percaya ya..aneh
nonoyy
hukuman yg pantas buat wanita jalang dan victor
salah sendiri bangunin psikopat bangun dari tidurnya 🤣🤣🤣
nonoyy
nyesek bgt 🤧
kalian berjodoh pasti akan bertemu lagi ry
nonoyy
iishhh licik bgt ayah dan anak itu
kalau sampai ryder tau habis nyawa kalian 🤣🤣

udh terlambat ry zoe udh pergi 😔
Pandin Beatrix
7 motor berandal itu pasti gerombolan dr laki2 yg sdh diservis ehm ehm sama alicia
Paulina al-fathir
aku ikutan deg-degan bacanya ada greget ada emosi wis pokoke authornya sip👍👍bab ini menguras emosi.mantaap aku kasih ☕
Pandin Beatrix
Zoe dibenci oleh 2 cewek , Alicia & Karina , dua2nya licik
Pandin Beatrix
bakalan muncul bibit pelakor dlm rumah sendiri , hati hati karina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!