Batalyon Pulau Karang

Batalyon Pulau Karang

1. Wanita gila.

Braaaaaaakkkk...

"Astagfirullah.. kamu nabrak apa?????" Tegur seorang Letnan saat mudinya menabrak seorang wanita dalam derasnya hujan.

"Hai... Turun kamu..!!!!!!" Teriak gadis itu sambil melepas high heels nya dan mengangkatnya, mengancam akan menghantam kaca mobil.

"Waduuuuhh.. Tapi saya tidak nabrak, Dan..!!" Prada Fadli menepuk keningnya, ngeri sendiri karena wanita yang 'di tabraknya' sudah basah kuyup berdiri di hadapannya dengan tatap mata marah.

Secepatnya pria berbaju loreng dan berpangkat Letnan satu itu turun dari mobil. Meskipun mudinya yang bersalah tapi dirinya tetap harus bertanggung jawab atas kejadian ini.

"Silakan masuk ke mobil saya. Saya antar Mbak nya berobat..!!" Saran Letnan Rico karena jalanan kota mulai macet.

Klakson sudah ramai berbunyi menunggu sebuah mobil dinas segera berjalan maju.

Siapa yang akan menduga, wanita yang tadinya marah malah langsung menangis tersedu-sedu lalu memukuli dada Bang Rico dengan emosi.

"Kamu harus tanggung jawab..!!!" Kata gadis itu.

"Iya, saya tanggung jawab." Jawab Bang Rico tanpa tau maksud gadis tersebut.

"Bohooonng.. Mas selalu menghindar. Ini anakmu, Maass..!!" Pekik gadis itu akhirnya mengundang perhatian banyak pengguna jalan.

"Haaaaaaahh????" Bang Rico jelas bingung mendengar tuduhan ngawur wanita tersebut.

Melihat situasi semakin tidak kondusif, Prada Fadli turun dari mobil membawakan payung untuk Dantonnya.

Secepatnya Prada Fadli menengahi situasi tersebut. Apalagi wanita itu terus menangis bahkan sampai memeluk kaki Bang Rico.

Tau keadaan sedang tidak baik-baik saja, Bang Rico menarik tangan wanita itu dan mengajaknya masuk ke dalam mobil dengan paksa.

~

Bang Rico mengusap wajahnya yang basah tertampar air hujan. Kini tangannya mengepal menggebrak sandaran jok mobil yang di duduki wanita itu.

"Apa maksudmu memfitnah saya seperti itu??? Kamu mau memeras saya????" Bentak Bang Rico.

"Saya tidak punya pilihan. Mereka mengejar saya." Kata wanita itu.

"Tidak akan ada asap kalau tidak ada api." Nada suara Bang Rico semakin meninggi.

Beberapa orang pria bertubuh tinggi, besar dan berotot mengedarkan pandangan, mungkin sedang mencari wanita tersebut.

Wanita tersebut dengan panik menyembunyikan wajah dan tubuhnya. Saking paniknya, wanita tersebut menunduk pada bahu Bang Rico.

"Tolong..!!! Saya akan melayanimu, gratis..............!!"

Belum sempat ucap wanita tersebut usai, Bang Rico sudah menutupi tubuh gadis itu dengan jaketnya kemudian menarik ujung dress untuk menutup belahan pahanya.

Bang Rico pun segera memberi kode mata pada Prada Fadli agar segera masuk ke dalam mobil.

Tak terima Prada Fadli meninggalkan tempat saat sedang di interogasi, beberapa orang bertubuh besar itu pun bereaksi karena ocehan para pengguna jalan. Mereka menghampiri mobil dinas dan mengetuk pintu.

tok.. tok.. tok..

Dengan tenang Bang Rico membuka kaca jendela.

"Maaf, kami sedang mencari seseorang. Bisa saya lihat wajah perempuan itu??" Tanya salah seorang pria.

"Maksudnya apa??? Kalian mau mengganggu istri saya??" Tegur Bang Rico.

"Kami mendengar Bapak mengajak seorang wanita yang kabur dari club malam itu." Imbuh salah seorang pria yang lain.

"Apakah berlari dari arah sana berarti keluar dari club malam??? Saya dan istri ada sedikit selisih pendapat, apakah kalian tetap ingin ikut campur urusan rumah tangga saya???" Ujar Bang Rico sembari setengah mendekap tubuh wanita tersebut dan mengusap kepalanya dengan lembut.

"Ijinkan kami memastikan..!!" Pinta pria yang lain.

"Lancang sekali kalian..!!" Suara Bang Rico membuat wanita tersebut tersentak kaget.

Mendengar nada tinggi dan ekspresi wajah Bang Rico, para pria mengurungkan niatnya.

"Jalan..!!!" Perintah Bang Rico pada Prada Fadli.

Prada Fadli pun segera menutup kaca jendela lalu melajukan mobilnya.

Setelah mobil melaju, wanita itu mendorong dada Bang Rico dengan kasar. Bang Rico pun akhirnya sedikit duduk menjaga jarak.

"Wanita gilaaa..!! tidak ada rasa terima kasihnya kau ya..!!! Saya sudah menyelamatkan kamu dari kejaran para laki-laki dempal itu, sekarang kamu harus bayar mahal kelakuanmu..!!!!"

Wanita tersebut melirik Bang Rico dengan ekor matanya. Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. Yang jelas tidak akan ada pria yang benar tulus membantunya.

Bang Rico pun tak kalah jengah, baginya wanita hanyalah makhluk rumit, banyak mau dan tentunya menyusahkan.

"Oke.. mau dimana??" Tantang wanita tersebut.

Seringai senyum Bang Rico pun tersungging gemas.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Tanti

Tanti

wuiiih mba Nara, karya baru nii...
begitu ada notif lgsung tak kepoinn...

2025-02-02

2

Septi Astuti

Septi Astuti

aku ikutan ke sini mb Nara🤭 semangat y

2025-02-04

1

Mika Saja

Mika Saja

mba nara tak ikitin perginya,,semangat semangat🥰🥰

2025-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!