NovelToon NovelToon
Pendekar Dari Alam Dewa

Pendekar Dari Alam Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...


Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Pagi pertama setelah penerimaan murid baru, para murid dikumpulkan di lapangan utama Sekte Api Emas. Lapangan itu sangat luas, dikelilingi oleh pohon-pohon besar dan berbagai arena latihan yang sudah disiapkan untuk mengasah kemampuan para murid.

Seorang tetua yang tampak berwibawa berdiri di tengah lapangan, mengenakan jubah merah keemasan khas sekte. Suaranya menggema ketika ia berbicara.

"Selamat datang di Sekte Api Emas. Sebagai murid baru, langkah pertama kalian adalah memperkuat tubuh kalian. Kekuatan fisik adalah fondasi dari semua kultivasi. Dalam seminggu ke depan, kalian akan menjalani latihan fisik yang intens untuk mempersiapkan tubuh kalian menghadapi tahap berikutnya."

Para murid mulai saling berbisik, beberapa tampak gugup, sementara yang lain terlihat percaya diri. Long Tian berdiri di barisan belakang, dengan ekspresi tenang seperti biasanya.

Latihan dimulai dengan lari mengelilingi lapangan sebanyak seratus putaran. Bagi banyak murid, ini sudah menjadi tantangan yang berat. Beberapa mulai terengah-engah bahkan sebelum mencapai putaran ke-20.

Han Yu, dengan tubuh besar dan stamina yang cukup baik, berusaha keras untuk mempertahankan kecepatan. "Astaga, ini benar-benar melelahkan! Tapi aku tidak akan menyerah!" katanya sambil terus berlari.

Bai Zhi, meskipun lebih ramping, tampak memiliki teknik pernapasan yang baik, sehingga mampu menjaga energinya. Dia sesekali menoleh ke arah Long Tian yang masih berlari dengan santai di belakang.

"Kau tidak terlihat lelah sama sekali, Long Tian. Apa kau benar-benar manusia?" tanya Bai Zhi dengan nada bercanda.

Long Tian hanya tersenyum tipis. "Ini cuman pemanasan bagiku."

Setelah lari, latihan dilanjutkan dengan mengangkat batu-batu besar, melatih kekuatan otot lengan dan kaki. Para murid harus mengangkat batu seberat 100 kilogram dan membawanya sejauh seratus meter. Beberapa murid tampak kesulitan, bahkan ada yang terjatuh ke tanah karena kelelahan.

Long Tian, di sisi lain, mengangkat batu itu dengan satu tangan tanpa banyak usaha. Tatapan kagum dan iri mulai bermunculan dari para murid lainnya.

Latihan berikutnya semakin berat. Mereka harus melatih ketahanan tubuh dengan berdiri di bawah air terjun deras selama berjam-jam, melatih kekuatan pukulan dengan menghancurkan batang kayu besar, hingga melatih refleks dengan menghindari batu-batu yang dilemparkan ke arah mereka.

Bagi sebagian besar murid, latihan ini adalah siksaan. Banyak yang mengeluh, meskipun mereka tetap memaksakan diri. Namun, bagi Long Tian, semua ini seperti permainan anak-anak.

Han Yu yang selalu berusaha keras mulai memperhatikan kemampuan Long Tian. "Kau benar-benar tidak manusiawi, Long Tian. Aku rasa bahkan tetua sekte akan sulit menandingimu."

Bai Zhi menambahkan, "Dia benar. Kau seperti sudah terbiasa dengan latihan seperti ini."

Long Tian hanya menjawab dengan tenang, "Latihan ini penting, tapi ini hanya dasar. Jangan terlalu memikirkan hal lain."

Setelah seminggu penuh latihan fisik, para murid berkumpul kembali di lapangan utama. Tetua yang memimpin mereka berdiri di depan, mengamati para murid yang sebagian besar tampak lelah namun lebih kuat dibandingkan saat mereka pertama kali tiba.

"Latihan fisik ini hanyalah langkah awal. Ingatlah, kekuatan tubuh adalah fondasi untuk semua teknik. Mulai besok, kalian akan memasuki tahap latihan teknik dasar sekte. Bersiaplah, karena perjalanan kalian baru saja dimulai."

Meskipun sebagian besar murid merasa lega latihan fisik selesai, Long Tian tetap tenang. Dia tahu bahwa latihan sebenarnya baru akan dimulai.

...

Setelah seminggu penuh dengan latihan fisik, para murid baru Sekte Api Emas berkumpul di aula pelatihan utama pada pagi yang cerah. Aula itu luas dan terbuka, dengan berbagai jenis senjata tergantung di dinding—pedang, tombak, belati, busur, hingga senjata berat seperti palu besar.

Seorang tetua berambut putih dengan jubah merah keemasan berdiri di depan para murid. Dia memperkenalkan dirinya sebagai Tetua Zhang, yang akan memandu mereka selama satu bulan penuh.

"Latihan fisik telah memperkuat tubuh kalian. Sekarang waktunya bagi kalian untuk belajar teknik dasar. Ingat, teknik dasar adalah inti dari semua seni bela diri. Tanpa dasar yang kuat, teknik canggih sekalipun tidak akan berguna."

Tetua Zhang mengayunkan tangannya, dan berbagai senjata yang tergantung di dinding melayang ke depan mereka. "Pilihlah senjata yang sesuai dengan bakat dan kebiasaan kalian. Sekte Api Emas memberikan kebebasan pada muridnya untuk berkembang sesuai jalan masing-masing."

Para murid mulai maju satu per satu untuk memilih senjata mereka.

Han Yu, dengan tubuhnya yang besar dan kekuatan fisik yang luar biasa, memilih sebuah palu besar. Dia mengangkatnya dengan percaya diri. "Ini cocok untukku!" katanya dengan senyum lebar.

Bai Zhi, yang mengandalkan kecepatan dan ketepatan, memilih sepasang belati kecil yang tajam. "Aku lebih suka pertempuran jarak dekat yang cepat," ujarnya sambil mengayunkan belati-belati itu.

Sementara itu, Long Tian tetap berdiri di belakang, tidak bergerak untuk memilih senjata. Tetua Zhang memperhatikannya dan bertanya, "Kau tidak memilih senjata, Long Tian?"

Long Tian menjawab dengan tenang, "Aku tidak membutuhkan senjata. Tanganku sudah cukup."

Mendengar itu, beberapa murid mulai berbisik.

"Dia tidak menggunakan senjata? Apa dia meremehkan pelatihan ini?"

"Atau mungkin dia terlalu percaya diri. Kita lihat saja nanti."

Tetua Zhang tidak mempermasalahkan keputusan Long Tian. Dia hanya mengangguk. "Baiklah, jika itu pilihanmu. Tapi ingat, teknik tangan kosong membutuhkan ketekunan yang luar biasa. Jangan menganggap enteng."

Long Tian tersenyum tipis. "Tentu saja."

Latihan Minggu Pertama: Gerakan Dasar

Latihan dimulai dengan memperkenalkan gerakan dasar untuk setiap jenis senjata. Para murid diajarkan cara memegang, menyerang, bertahan, dan bergerak dengan senjata mereka.

Han Yu tampak kesulitan menyeimbangkan palu besarnya. "Astaga, senjata ini lebih berat daripada yang kukira!" katanya sambil tertawa canggung.

Bai Zhi, sebaliknya, dengan cepat menguasai gerakan dasar belatinya. Kecepatan dan kelincahannya membuatnya menjadi salah satu murid yang paling menonjol di antara para pengguna senjata kecil.

Sementara itu, Long Tian berdiri sendiri di sudut, mempraktikkan gerakan tangan kosong yang terlihat sederhana namun penuh kekuatan tersembunyi. Setiap gerakannya terlihat halus, tetapi ada aura kuat yang terpancar dari setiap pukulan dan tendangannya.

Tetua Zhang mengamati Long Tian dengan mata yang tajam. Dia bergumam pada dirinya sendiri, "Anak ini... gerakannya seperti sudah bertahun-tahun berlatih. Bahkan teknik dasar pun terlihat seperti seni tingkat tinggi di tangannya."

Latihan Minggu Kedua: Kombinasi Serangan

Pada minggu kedua, para murid diajarkan bagaimana menggabungkan gerakan dasar menjadi kombinasi serangan. Ini adalah tahap di mana mereka mulai memahami bagaimana senjata mereka dapat digunakan secara efektif dalam pertempuran.

Han Yu mulai menunjukkan potensinya. Palu besarnya mungkin lambat, tetapi setiap ayunan memiliki kekuatan yang luar biasa. Beberapa murid yang berlatih bersamanya harus mundur karena tidak sanggup menahan tekanan dari serangannya.

Bai Zhi semakin cepat dan tajam dalam menyerang. Dia mampu menyerang dari berbagai sudut dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata biasa.

Long Tian, di sisi lain, terus memukau semua orang. Dengan tangan kosong, dia mampu melawan para pengguna senjata tanpa kesulitan. Ketika Tetua Zhang memintanya untuk menunjukkan kombinasi serangan, Long Tian hanya mempraktikkan beberapa pukulan dan tendangan, tetapi dampaknya membuat udara di sekitarnya bergetar.

"Luar biasa," gumam Tetua Zhang. "Anak ini adalah seorang jenius."

Latihan Minggu Ketiga: Pertahanan dan Penghindaran

Minggu ketiga difokuskan pada pertahanan dan penghindaran. Para murid diajarkan bagaimana menghadapi serangan lawan, baik dengan menangkis, menghindar, atau memblokir serangan.

Han Yu menggunakan tubuhnya yang besar untuk bertahan. Dia menangkis serangan dengan kekuatan murni, meskipun gerakannya cenderung lambat.

Bai Zhi mengandalkan kecepatannya untuk menghindari serangan. Dia melompat, berputar, dan bergerak dengan lincah, membuatnya sulit untuk disentuh.

Long Tian, seperti biasa, menjadi perhatian utama. Dia tidak hanya menghindar dengan elegan, tetapi juga mampu memanfaatkan celah dalam serangan lawan untuk melancarkan serangan balasan yang mematikan.

"Tidak ada yang bisa menyentuhnya," kata salah satu murid dengan kagum.

Latihan Minggu Keempat: Sparring

Pada minggu terakhir, para murid diminta untuk bertarung satu sama lain dalam latihan sparring. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk mempraktikkan semua yang telah mereka pelajari selama sebulan terakhir.

Han Yu menghadapi Bai Zhi dalam salah satu sparring. Meskipun Han Yu memiliki kekuatan besar, Bai Zhi mampu mengalahkannya dengan kecepatannya.

Long Tian, di sisi lain, menghadapi tiga murid sekaligus atas permintaan Tetua Zhang. Dengan gerakan yang sederhana namun mematikan, Long Tian mampu mengalahkan ketiganya tanpa banyak usaha.

Tetua Zhang hanya bisa menghela napas kagum. "Anak ini akan menjadi murid yang sangat menonjol di Sekte Api Emas. Kita harus mengawasinya dengan cermat."

Setelah sebulan penuh pelatihan teknik dasar, para murid baru akhirnya siap untuk melangkah ke tahap berikutnya. Tetua Zhang berdiri di depan mereka dan berkata, "Selamat, kalian telah menyelesaikan pelatihan teknik dasar. Mulai minggu depan, kalian akan diajarkan teknik khusus Sekte Api Emas. Bersiaplah, karena ini adalah langkah besar dalam perjalanan kalian sebagai seorang Pendekar sejati."

1
Bai Xiaojiu
katanya Thor sehari update 5. tapi kenapa 3 hari updatenya cuma 2
Dante-kun: Kepengen sih gitu. Tapi lagi puasa susah mikir. Jadi lagi gak produktif /Frown//Frown/
total 1 replies
Ismaeni
ceritanya semakin menarik saja nih,awalnya aku cuma baca-baca biasa aja jadi suka ngikutin ...semangat thor
Muchtar Albantani
Luar biasa
Saipul Bachri
vote meluncur
ughiex
menarik/Casual/
anggoro yuniarso
kekayaan sekte besar cuma 10.000 keping emass .???
🤭🤭🤭🤭
Iwan Duan
Mantaaaaap Thor lanjoooootken ceritamu
Aman 2016
mantab Thor lanjut updatenya 💪💪
Bai Xiaojiu
mantap.lanjut thor
Aman 2016
lanjut terus Thor tambah lagi updatenya
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
lanjut Thor
yos helmi
Luar biasa
sadi rimba sikuburan stress
/Facepalm/
yos helmi
jadilah yg komit dgn karya anda.. sampe tuntas !!
Bai Xiaojiu
mantap thor.di tunggu updatenya.semoga sehat selalu thor
Aman 2016
lanjut terus Thor
Bai Xiaojiu
terima Thor kerana updatenya
Aman 2016
mantab Thor 💪💪
Aman 2016
lanjut terus Thor lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!