"Tolong lepaskan saya!" seru gadis cantik itu saat tubuhnya di seret menuju ke kamar yang sangat ingin dia hindari, salah rasanya dia telah menerima tawaran dari teman nya karena dia sangat butuh uang sekali.
"KAU! BISA DIAM ATAU TIDAK, ATAU KAU INGIN AKU PENGGAL DI SINI JUGA KEPALAMU!" teriak pemuda tampan namun sangat mematikan itu, bahkan wanita yang tadi di bentak oleh pria itu langsung diam dengan tubuh bergetar hebat.
"Tolong lepaskan saya tuan." seru gadis itu memohon.
"ck kau lupa bahwa aku sudah membeli mu dengan harga mahal." seru pria itu.
"Akan saya ganti tuan, tapi mohon lepaskan saya."
"Aku tidak butuh uang mu, karena mulai sekarang kau akan menjadi pemuas dan j*lang ku." bisik pria itu dengan begitu tegas dan dinginnya yang terdengar sangat menyeramkan.
Bagaimana kelanjutannya??
kepoin ceritanya yaaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9_Berisik!
Malam harinya sekarang jam tujuh malam Mikaila belum makan malam dan Dave belum pulang juga dari kantor.
Hingga tak lama Dave masuk dengan Max dan juga para anak buahnya yang baru tiba, namun beda dengan Tara yang sudah pulang dari jam lima sore tadi.
"Selamat datang tuan." sapa bi Siti karena Dave tiba-tiba menghampiri dirinya.
"Apakah dia sudah makan malam?" tanya Dave tanpa menyebutkan nama nya, walau tidak menyebutkan nama namun bi Siti langsung paham kemana arah pembicaraannya ini.
"Tadi saya sudah mencoba mengajak nona Mikaila untuk makan malam namun nona Mikaila bilang kalau belum lapar tuan, nanti kalau lapar keluar katanya." bi Siti pun menjelaskan semuanya.
"Ya sudah bibi siapkan untuk makan malam dulu, saya mau ke atas." ucap Dave kemudian menaiki lift nya menuju ke kamar.
Sampai di depan pintu kamarnya dia langsung membuka pintu tersebut dan dia melihat Mikaila yang sedang berdiri sambil membelakangi nya, dia melihat pemandangan di balkon.
Siluet cantik yang membuat Dave menerbitkan senyum nya yang begitu tipis.
"Cantik." gumamnya pelan tanpa sadar memuji kecantikan Mikaila.
Dia pun menuju ke arah wanita nya tanpa Mikaila sadari kalau Dave sudah datang.
"Sedang apa?" tanya Dave sambil memeluk pinggang dari belakang membuat Mikaila yang sedang menikmati pemandangan luar pun terkejut.
Ada rasa takut saat tangan kekar itu memeluk nya dari belakang, rasanya Mikaila tidak ingin membalikkan tubuh nya saja.
"Kenapa diam hm?" tanya Dave yang begitu lembut sekali, mungkin hanya Mikaila saja yang bisa membuat seorang bos mafia berbicara begitu lembut itu.
Dia membalikkan tubuh ramping Mikaila hingga sekarang mereka saling berhadapan dan tatapan mereka saling bertaut.
"Sa... Saya lagi lihat bunga bunga itu." ucap Mikaila tidak ingin membuat pria di depan nya itu marah.
"Jangan panggil saya, aku kamu saja." ucap Dave ingin agar Mikaila berbicara santai kepada-nya.
"Apakah tidak apa apa?" tanya Mikaila sedikit ketakutan.
"Tidak apa-apa." jawab Dave singkat kemudian mencium singkat bibir cherry milik wanita nya itu.
CUP
Hal itu tentu membuat Mikaila salah tingkah, dia merasa amarah namun tindakan Dave itu membuatnya malu karena pasrah saja di perlakukan seperti itu.
"Tu... Tuan," panggil Mikaila membuat Dave pun menoleh ke arah Mikaila yang terus menundukkan kepalanya.
"Ada apa?" tanya Dave.
"Apakah saya boleh ke rumah sakit, saya ingin ketemu sama ibu, saya mau lihat kondisi ibu." ucap Mikaila seperti nya lupa bahwa Dave menyuruhnya mengganti panggilan saya menjadi aku kamu saja.
CUP
"Itu hukuman karena kamu terus panggil saya dan...." jeda nya kemudian kembali mencium Mikaila lagi.
CUP
"Itu hukuman karena kamu panggil aku dengan sebutan tuan, mulai sekarang panggil aku Dave, sudah Dave saja tanpa ada embel-embel tuan di depan." ujar Dave membuat Mikaila mematung.
"Apakah ti...." belum sempat Mikaila menyelesaikan ucapannya namun Dave sudah memotong nya saja.
"Tidak apa-apa, aku tidak mempermasalahkan hal tersebut." jawab Dave membuat Mikaila pun menganggukkan kepalanya pelan.
"Dave apa kah aku boleh ke rumah sakit untuk menjenguk ibu ku? Aku ingin bertemu sebentar dengan ibu dan adik ku, mereka pasti khawatir." tutur Mikaila membuat Dave diam, dia sedang mempertimbangkan untuk memperbolehkan nya atau tidak.
"Kau boleh pergi tapi anak buah ku akan ikut dengan mu." tegas Dave.
"Tapi...." sanggah Mikaila yang ingin berangkat sendiri tanpa ada orang yang mengikuti nya.
"Dengan anak buah ku atau tidak sama sekali?" tawar Dave membuat Mikaila mencium hatinya.
"Ya sudah biar aku sama anak buah kamu, sekarang ya?!" tanya Mikaila dengan antusias, bahkan dia akan pergi dari balkon namun Dave malah mencekal pergelangan tangan Mikaila hingga dia menoleh ke arah Dave.
"Ada apa?" tanya Mikaila.
"Besok saja, hari ini lebih baik kita makan malam, kata bi Siti kamu belum makan malam?" ucap Dave dan hanya di angguki pelan oleh Mikaila.
Mereka pun turun dengan Dave berada di depan Mikaila sehingga menutupi tubuh mungkin sang wanita, para anak buah yang sudah menunggu di meja makan pun mulai tercengang melihat sosok wanita yang begitu cantik berada di samping bos mereka karena Mikaila memilih maju mensejajarkan tubuhnya dengan Dave.
Mikaila tidak mengenal mereka semua, yang dia kenal hanya Lani saja sehingga begitu canggung sekali Mikaila berada di sana.
"Wah cantik banget bos, kalau udah bosen kasih aku aja ya bos." seru Robi yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari yang lainnya, apa lagi Dave yang sudah seperti ingin membunuh pria tersebut.
"Setelah sadar dari ucapannya tadi Robi langsung meminta maaf karena ucapannya yang begitu tidak tahu diri itu.
"Aduh maaf bos jih mulut emang gak di sekolahin, Mikaila maafin aku ya." ucap Robi meminta maaf takutnya menyinggung perasaan wanita bos nya itu.
Mikaila sebenarnya sangat sedih dengan ucapan dari pria itu tapi mau bagaimana lagi dia juga sempat berfikir kalau dia seperti nya akan di buang setelah puas di mainkan, ya begini nasib menjadi seorang pemuas yang hanya akan di sayang saat di butuhkan.
"Iya gak papa kok, yang kamu bilang mungkin emang bener." seru Mikaila masih dengan senyumnya membuat hati Dave tidak senang.
Dave tidak suka saat Mikaila menyetujui ucapan dari Robi, sungguh hati nya begitu tak menentu sekali.
Setelah duduk Dave memperkenalkan para anak buah nya kepada Mikaila, awalnya sama seperti dengan Lani tadi Mikaila begitu canggung namun lama kelamaan dia menjadi akrab dan suka berbicara dengan mereka.
Dave tipe orang yang hanya diam saja tanpa bicara namun memperhatikan semuanya, namun yang tidak luput adalah Dave yang terus menatap ke arah Mikaila bahkan sekarang Dave menarik kursi milik Mikaila, hingga mau tidak mau kursi tempat duduk Mikaila pun bergeser hingga di samping kursi milik Dave.
"Capek hm?" tanya Dave yang begitu sexy sekali, bisa di pastikan bakalan banyak sekali orang akan terpesona dengan suara tersebut.
Para anak buah nya terdiam mendengar perkataan dari bos nya yang begitu bukan bos nya sekali.
"Enggak kok." jawab Mikaila pelan karena malu semuanya melihat ke arah nya.
"So sweet banget sih!' seru Jonathan.
"Berisik!" tegas Dave kemudian membawa Mikaila naik ke atas, lebih baik bersantai di kamar mereka dari pada harus bersama anak buah yang begitu tidak tahu diri namun Dave sudah menganggap mereka adalah adik-adik nya.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13
