"Kau yang memulai kan Xander? Maka jangan salahkan aku jika aku lebih gila darimu!" tekad seorang wanita bernama Arabelle Weister.
Bagaimana tidak karena sang suami tercinta ternyata sudah berselingkuh di belakangnya. Diapun menyewa seorang pria untuk membalaskan dendamnya, tetapi siapa sangka ternyata pria itu membawanya pada sebuah kebenaran dan cinta yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
Satu bulan kemudian.
Ellard menjalani hari-harinya dengan penuh tekanan. Bagaimana tidak karena sejak dirinya pulih, Arion langsung memperkenalkannya kepada keluarga Lunoxs. Ditambah lagi dia juga harus mulai mengurus perusahaan.
Jika kalian kira Ellard sudah melupakan Arabelle maka itu salah besar. Karena sejujurnya dia selalu mengingat wanita itu, apalagi setiap harinya dia selalu merasa resah dan gelisah.
Namun bagaimana lagi Ellard tidak bisa berbuat apa-apa, lebih tepatnya dia tidak berdaya jika melawan ayahnya. Dia hanya bisa mengikuti semua alur yang sudah ditentukan oleh pria tua itu dan menunggu waktu yang tepat.
Saat Ellard sibuk dengan pekerjaannya tiba-tiba saja pintu ruangannya diketuk dari luar dan memperlihatkan seorang wanita berpakaian formal.
"Tuan, rapatnya akan segera dimulai." lapornya, ternyata wanita itu adalah sekretarisnya.
"Baiklah, tunggu sebentar."
Diikuti oleh sekretarisnya, Ellard berjalan dengan gagah menuju ke salah satu ruangan di mana para dewan direksi sudah menunggu kedatangannya.
Sebagai CEO baru, Ellard memang sedikit canggung tetapi dia akan berusaha sebaik mungkin supaya ayahnya bisa mempercayainya.
Rapat yang cukup melelahkan karena membutuhkan waktu hampir tiga jam lamanya.
"Saya akan mengirim hasil rapat hari ini pada Presdir."
Ellard mengangguk setuju, "Sena, aku akan pulang sekarang. Jika Daddy bertanya bilang saja aku sedang ada pekerjaan di luar."
"Tapi Tuan Muda, bagaimana kalau Tuan Arion.."
"Kumohon, kali ini saja." pinta Ellard dengan memelas.
"Baiklah Tuan." pasrahnya.
Sore itu Ellard tidak langsung pulang ke rumah, dia singgah di salah satu kawasan gedung apartemen mewah di Los Angeles.
Karena tidak mempunyai banyak waktu, Ellard segera turun dari mobilnya. Dengan langkahnya yang panjang Ellard berjalan ke lobby dan langsung masuk ke dalam lift.
Tujuannya adalah lantai dua puluh satu. Ellard menyusuri koridor sampai dia berhasil sampai di unit tujuannya. Dengan harap-harap cemas Ellard memencet bel dan menunggu sang pemilik apartemen membukakan pintu.
Ceklek.
Bugh
"Arrgghh." Ellard mengerang kesakitan, lagi-lagi dia mendapatkan bogem mentah.
"Astaga ini nyata!" pekik seorang pria dengan sebuah boxer yang melekat di tubuh polosnya.
"Ck, kenapa kau memukulku!" kesal Ellard.
"Ku kira kau hantu."
"Aku tidak punya banyak waktu, sekarang biarkan aku masuk!"
"Tunggu sebentar!" pria itu kembali masuk dan tak lama kemudian keluar lagi bersama dengan seorang wanita dengan penampilan yang sedikit berantakan. Ellard refleks memalingkan wajahnya sampai wanita itu benar-benar pergi.
"Cantik bukan?" pria itu bersiul ria.
"Tidak perlu berbasa-basi!" cetus Ellard tak suka.
"Disaat tamu lebih galak dari tuan rumah. Ayo cepat masuk!"
Ellard mengekori langkah pria yang memiliki perbedaan usia satu bulan diatas dirinya.
"Kupikir hidupmu sudah berubah." komentar Ellard saat melihat isi dari apartemen tersebut.
"Berubah bagaimana? Sepertimu maksudnya?" tanggapnya seraya melemparkan sekaleng bir pada Ellard. Beruntung Ellard cepat tanggap.
"Aku kesini bukan untuk mendengar ledekanmu, Ge!"
Pria bernama Gerald itu tergelak, "Baiklah, pertama-tama jelaskan padaku kenapa kau tiba-tiba menghilang!"
"Aku akan menjelaskannya lain kali, aku datang kemari karena membutuhkan bantuanmu."
"Cih, teman tidak tahu diri. Sekian lama menghilang tiba-tiba datang dan meminta bantuan."
"Jika saja aku mempunyai banyak waktu maka akan kuhajar kau sekarang juga!"
Lagi-lagi Gerald tergelak mendengatnya, "Wah, sepertinya aku tahu apa yang sudah terjadi padamu."
Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, Ellard bergegas pergi. Karena jika tidak, maka Arion pasti akan kembali mengutus para pengawalnya untuk menyeretnya pulang.
Dia sudah seperti anak strict parents, bukan?
Sesampainya di mansion, tiba-tiba saja gadis kesayangannya menghampirinya dan memberi laporan, "Keluarga Lunoxs sedang berkunjung."
"Kau harus membuat Jasmine merasa tidak nyaman!" ucap Ellard saat mengingat sebuah novel yang menceritakan kisah dimana seorang adik menggagalkan perjodohan kakaknya, dengan cara membuat calon kaka iparnya tidak nyaman.
Betul sekali! Gadis menggemaskan itu adalah adik dari Ellard, Ellea Isee Brown.