Rangga adalah seorang pemuda yang mendapatkan warisan sepasang mata sakti. mata sakti mampu menembus benda apapun, juga memberikan kemampuan medis dan ilmu beladiri.
Namun untuk mendapatkan mata sakti itu, Rangga menjadi bisu selama 5 tahun. tanpa di duga dia menikahi seorang wanita yang sangat cantik. Namun istrinya tidak mencintainya sama sekali.
Namun dirinya selalu di rendahkan oleh keluarga istrinya karena bisu dan tidak berguna.
Setelah 5 tahun berlalu, Rangga akan menggunakan mata saktinya untuk merubah takdirnya dan mendapatkan hati istrinya.
Bagaimana kelanjutannya bisa di baca di novel ini ya !!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 28 UANG 400 MILYAR
Giok darah adalah sebuah giok yang sangat langka dan berharga. Dalam pembentukan giok darah ini memerlukan waktu ribuan tahun untuk membentuk nya. Terakhir kali giok darah ini muncul di sebuah acara lelang beberapa tahun yang lalu.
Kemunculan giok darah dalam kompetisi ini tentu saja membuat semua orang menjadi sangat terkejut.
"Dulu pernah ada yang melelang giok jenis darah ini dan terjual dengan harga 300 milyar," ujar wanita pembawa acara dengan sangat bersemangat.
Bisa melihat sebuah giok dengan jenis darah secara langsung juga merupakan sebuah keberuntungan.
"Ini adalah giok pilihan Purnama group," ujar Rangga sambil memegang giok darah di tangannya.
"Ya ampun, ini adalah giok darah di dalam giok," ujar wanita pembawa acara.
"Ini adalah giok darah alami yang hanya bisa terbentuk dalam waktu ribuan tahun, ini adalah takdir bisa melihat langsung giok langka ini, aku merasa hidupku sangat berharga," sambung wanita pembawa acara.
Orang-orang juga merupakan hal yang sama seperti yang di katakan oleh wanita pembawa acara. giok darah ini adalah barang langka yang sangat berharga.
"Aku tawar 300 milyar," teriak salah seorang di sana ingin membeli giok darah yang di dapatkan oleh Rangga.
"Aku tawar 320 milyar, berikan saja kepadaku" ujar orang yang lain lagi.
"Aku mau giok ini, kalian jangan berebut lagi, aku tawar 350 milyar," ujar orang yang lain lagi.
Pada akhirnya giok darah ini terjual dengan harga 400 milyar. Hal ini tentu saja membuat Purnama group menjadi pemenang dari kompetisi ini dengan meninggalkan jauh para pesaing nya di bawah.
"Ini luar biasa sekali, kompetisi kali ini benar-benar memperluas cakrawala ku," ujar salah seorang di sana.
"Harga akhir giok darah itu 400 milyar, ini pasti menjadi sebuah legenda yang sulit untuk di lampaui," ujar orang yang lain.
Jaka yang sebelumnya terlihat begitu terpuruk dan malu, kini menjadi sangat senang sekali dengan hasil yang di dapatkan. Dirinya tidak pernah menyangka bahwa Rangga mampu mendapatkan giok darah ini.
"Tuan Rangga, aku benar-benar berterima kasih kepada mu hari ini," ujar Jaka kepada Rangga.
Jaka juga langsung membungkuk memberikan hormat kepada Rangga. Jika bukan karena Rangga pasti saat ini Purnama group sudah menjadi bahan ejekan semua orang.
"Kalau bukan karena dirimu, reputasi Purnama group hari ini pasti sudah hancur, aku minta maaf atas keraguanku padamu sebelumnya," sambung Jaka merasa bersalah.
"Tuan Jaka anda terlalu berlebihan, aku juga tidak memasukannya ke dalam hati," balas Rangga.
"Demi menunjukkan rasa maafku, atas nama Purnama group, aku akan menyerahkan seluruh uang dari hasil lelang giok darah ini kepada tuan Rangga," ujar Jaka.
"Tuan Jaka ini..." Rangga tampak terkejut.
Hasil lelang giok darah ini adalah 400 milyar. Uang ini sangat banyak sekali, tapi Jaka justru memberikan semuanya kepadanya.
Sejujurnya bila Jaka tidak mengajaknya datang ke tempat ini, Rangga juga tidak mungkin bisa mendapatkan giok darah ini.
"Sudahlah, kamu jangan menolaknya, kamu sekarang adalah penyelamat kami dan dalam kompetisi kali ini kami telah mendapatkan reputasi bisnis, kedepannya Purnama group akan berdiri kokoh di puncak tanpa tergoyahkan," ujar Naura kepada Rangga.
"Bukankah dengan uang ini, kamu bisa membelikan apa saja yang Miranda suka, mana tahu Miranda akan jatuh cinta kepadamu?" sambung Naura.
Naura kini juga terlihat mendukung Rangga dengan Miranda sahabatnya ini. Sikap tidak suka kepada Rangga sebelumnya juga telah hilang melihat kemampuan hebat Rangga barusan.
Rangga bukanlah orang yang tidak berguna, tapi adalah penolong untuk Purnama group, itu sekarang yang ada di benak Naura.
"Soal foto sebelumnya kamu tidak perlu khawatir, aku akan menghapusnya," ujar Naura.
Kemudian terdengar bunyi notifikasi pesan di ponsel milik Rangga. Rangga mulai membuka pesan itu lalu membacanya.
"Uang senilai 400 milyar telah masuk ke dalam rekening anda," bunyi pesan itu.
Rangga seolah tidak percaya kini ada 400 milyar di dalam rekeningnya. Dia yang dahulu hanyalah orang miskin, kini tangannya tampak gemetar memegangi ponselnya.
Kemudian Jaka dan Naura berpamitan kepada Rangga untuk kembali. Acara kompetisi itu juga telah berakhir dengan hasil kemenangan telak oleh Purnama group.
Hari juga semakin sore, Rangga memutuskan untuk segera kembali pulang ke rumahnya. Terlihat Rangga hanya cengar-cengir sendiri meninggalkan tempat kompetisi itu.
Sementara itu, Miranda yang sedang berada di rumah mendapatkan panggilan telepon dari seseorang.
"Apa, benarkah yang kamu bilang?" ujar Miranda yang terkejut mendengar cerita di telepon.
Ternyata yang menelpon Miranda adalah sahabatnya yaitu Naura. Naura menceritakan semua yang terjadi hari ini kepada Miranda. Di mana Rangga berhasil membantu perusahaan milik ayahnya memenangkan perlombaan kompetisi batu.
"Aku tidak menyangka Rangga bisa sehebat itu," ujar Miranda di telepon.
Sebelumnya memang Miranda pernah melihat Rangga mendapatkan sebuah giok, namun Miranda hanya menganggap Rangga sedang beruntung saja.
Tapi kali ini Rangga bahkan berhasil mendapatkan giok jenis darah yang sangat langka. Apa ini masih bisa di sebut sebagai keberuntungan, pikir Miranda.
"Aku tidak menyangka, padahal dulu dia sangat tidak berguna, tapi sepertinya aku yang salah," ujar Naura di telepon.
"Aku masih ada urusan, aku matikan dulu ya daa," sambung Naura.
"Daa," balas Miranda.
Panggilan itu juga berakhir, Miranda tidak menyangka bahwa Rangga ternyata sehebat itu. Apa selama ini dirinya buta, sehingga tidak mengetahui bahwa Rangga memliki kemampuan yang hebat," pikir Miranda.
Kemudian pintu rumah juga mulai terbuka, masuk lah Rangga yang baru saja kembali dari luar.
Melihat Miranda yang sedang duduk di sofa, Rangga juga langsung duduk di sana.
"Bagaimana, apa kamu suka dengan bunga yang aku kirim?" tanya Rangga.
Tadi pagi Rangga membeli sebuket bunga mawar di toko bunga dan meminta pegawainya untuk mengantarkan ke perusahaan milik Miranda.
"Ya, aku memang suka bunga mawar," jawab Miranda.
"Baguslah jika kamu suka," ujar Rangga.
"Bagaimana bekalnya enak tidak?" sambung Rangga kembali bertanya.
"Ya, telurnya bentuknya sedikit unik," jawab miranda.
"Aku sengaja membuatnya seperti itu," ujar Rangga.
"Hem..." ujar Miranda.
Rangga menggoreng telur dengan membuat bentuknya seperti love hati.
"Tadi Naura menelpon ku, dia menceritakan tentang dirinya yang mendapatkan giok darah," ujar Miranda.
"Itu kebetulan saja, aku hanya sedang beruntung," balas Rangga.
"Giok darah adalah barang sangat berharga, kebajikan apa yang kamu lakukan sebelumnya, sehingga memiliki keberuntungan seperti itu?" tanya Miranda.
"Entahlah," jawab Rangga sambil tersenyum.
"Oh iya, uang dari hasil lelang giok darah itu di berikan kepada ku semuanya, nanti sebagian akan aku berikan kepadamu," sambung Rangga.
"Memangnya berapa uang yang kamu dapat?" tanya Miranda.
Naura hanya menceritakan tentang Rangga yang membuat perusahaan ayahnya memenangkan kompetisi dengan mendapatkan giok darah. Naura tidak membicarakan tentang masalah uang hasil lelang kepadanya.
"Aku mendapatkan uang lelang 400 milyar," jawab Rangga.
"Apa 400 milyar...?" Miranda langsung kaget mendengarnya.
Miranda tidak menyangka uang yang di dapatkan Rangga dari hasil lelang itu sangat banyak sekali. Nilai perusahaan miliknya saja tidak sampai 100 milyar, bukankah sekarang Rangga jauh lebih kaya di bandingkan keluarganya.
"400 milyar..." ujar Ratih yang tiba-tiba saja muncul.
Ratih keluar dari kamarnya untuk mengambil sebotol air minum di kulkas, tapi tanpa sengaja mendengar Rangga dan Miranda yang sedang membicarakan uang 400 milyar.
Rangga dan Miranda tampak terkejut dengan kemunculan Ratih yang secara tiba-tiba ini.
"Ibu," ujar Miranda.
"400 milyar, siapa yang punya uang sebanyak itu?" tanya Ratih.
"Itu bu, Rangga baru saja mendapatkan uang 400 milyar dari hasil lelang giok darah," jawab Miranda.
Di gas ken
Mumpung lagi seru
Tetap Semangat
Bukannya rangga?