10jt Dollar mengandung Bayi untuk Bos Mafia!!!??
Memutuskan untuk menjadi ibu pengganti ketika sebuah tawaran dari seseorang tak dikenalnya hingga iming-iming uang jutaan dollar, membuat Laila menerima tawaran itu dalam keadaan masih perawan dan terdesak?
Laila Aplebarry, wanita energik yang rela menjadi ibu pengganti untuk pasangan suami-istri. Namun naasnya, dia tidak tahu bahwa yang dia tolong adalah pasangan Mafia yang seharusnya dijauhi. Dan lebih parahnya lagi, mau tak mau Laila yang tidak tahu apa-apa malah memilih Parsial Surrogate Mother / Surrogasi Tradisional yang membuatnya one night stand dengan Donovan Stone-Brooks— si mafia bengis dan terkenal kejam yang berperan sebagai ayah adopsi.
Keadaan nya semakin rumit, saat Laila malah membawa kabur anaknya usai melahirkan karena tak tega bila harus memberikannya kepada orang lain dan itu membuat nyawanya hampir melayang.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ABftMB — BAB 22
KETAJAMAN DONOVAN
Dengan senangnya, Aurora memberikan sandwich yang dia bawa kepada Laila. “Kau harus makan sebelum ayahku datang.” Ucap Aurora yang mana Stacey masih diam menatap nya.
Menyadari akan tatapan Laila kepada Stacey membuat Aurora menoleh sekilas ke adik ayahnya itu. “Dia tidak akan memberitahu ayah. Benarkan?!” ucapnya kepasa Stacey.
Wanita itu tersenyum kecil. “Iya. Kau bisa makan, sebenar lagi Donovan akan keluar.” Ujar Stacey yang sudah mengingat siapa wanita yang duduk di kursi tersebut.
Laila sendiri juga menatap sendu ke putrinya yang masih tidak tahu bahwa dia adalah ibu kandungnya. Wanita cantik itu tersenyum simpul saat dia tak bisa menolak putrinya itu.
“Lihat! Aku tidak bisa menggunakan kaki dan tangan ku!” ucap Laila tersenyum menatap Aurora yang memperhatikan Laila.
Tanpa pikir panjang anak itu menyuapinya. “Ayo makanlah, aku akan membantumu!” ucapnya.
Sungguh! Dia ingin menangis melihat gadis kecil itu, hingga Laila menerima suapan pertama dari putrinya.
Oh melihat pemandangan itu membuat Stacey ikut senang. Bagaimana pun Laila masih memiliki ikatan darah dengan Aurora. Dan dia juga ingat bagaimana Laila pernah membawa kabur Aurora saat bayi.
“Aku akan menunggu di luar untuk berjaga-jaga. Cepatlah!” ucap Stacey sembari menyentuh kepala Aurora.
“Terima kasih Stacey!” ucap Aurora sebelum akhirnya Stacey pergi meninggalkan mereka berdua untuk menghabiskan waktu bersama. Ya... Setidaknya sebelum si singa datang.
.
.
.
Sementara di dalam Mansion. Pada pelayan sudah kembali bekerja dan Donovan, pria itu baru saja keluar dari ruangannya bersama dengan Austin yang selalu setia menemaninya.
Namun langkahnya terhenti saat Alan menghampirinya. “Selamat pagi Donovan!” Sapanya sembari membawa secangkir teh di pagi hari.
Donovan hanya menatapnya datar. Begitu juga dengan Austin yang hanya diam, karena mereka tahu sikap dan watak Alan yang sedikit menyebalkan. “Jika kau ingin berkunjung ke perusahaan, maka pergilah. Tapi jangan berbuat yang aneh-aneh karena ayahmu lah yang akan bertanggung jawab.” Tegas Donovan sembari melengos pergi melewati Alan yang berdiri hingga meremas pegangan cangkir yang dia bawa.
Sungguh! Sikap Donovan yang angkuh banyak sekali membuat orang tak suka.
“Itu pasti akan aku lakukan. Tapi untuk saat ini... Aku dengar Laila memberikan flashdisk dari seseorang tak dikenalnya.”
Ucapan Alan seketika membuat langkah Donovan terhenti dan pria itu menoleh ke belakang hingga berbalik menatap tegas Alan. “Pergilah.” Pinta Donovan kepada Austin sehingga pria berkaos hitam itu mengangguk dan pergi lebih dulu.
Melihat ekspresi wajah Alan yang menyeringai dan tahu nama Laila membuat Donovan bertanya-tanya. “Apa hubungan mu dengan nya? Bagaimana kau bisa mengenalnya?” tanya Donovan terdengar dingin dengan tatapan datar dan tegas.
Alan melangkah maju dengan masih mempertahankan senyumannya itu.
“Apa yang tidak Alan tahu Don?! Meski aku tidak di sini, aku selalu memantau keluargaku! Kau masih keluargaku bukan.” Jelasnya sehingga kini kedua pria tadi saling beradu pandang dengan jarak yang lumayan dekat.
Seketika Donovan menyeringai kecil sembari tertunduk sekilas membuat Alan berkerut alis.
“Seharusnya aku tahu itu!” balas Donovan yang masih tak dimengerti oleh Alan saat ini.
Senyuman devil tadi hilang saat Donovan kembali menatap datar. “Terus pantau kami, agar aku tahu sesuatu yang baru tentang mu.” Lanjut Donovan sembari menepuk pipi Alan dua kali cukup keras namun tak seperti tamparan.
Setidaknya perkataannya cukup untuk memperingati nya agar berhati-hati dalam berbicara dan bertindak.
Kepergian Donovan tadi bersamaan dengan Connie yang keluar dari balik dinding. “Dia sangat menyebalkan bukan.” Ucap Connie kepada Alan sehingga pria itu menoleh lalu tersenyum miring.
“Siapa yang lebih menyebalkan? Dia atau aku?!”
Connie menatapnya lalu tersenyum miring hingga keduanya berciuman sekilas sampai Connie melepaskan ciuman itu. “Jangan terlalu lama, tidak aman di luar!” ucapannya yang akhirnya melangkah pergi meninggalkan Alan dengan senyumannya.
Tentu, usia Connie masih muda, itu sebabnya Alan tak segan mendekatinya sehingga mereka memiliki hubungan yang spesial. Yang benar saja! Jikapun Donovan dan yang lainnya tahu, maka itu tidak membuat masalah, namun yang menjadi masalah adalah, keduanya sama-sama licik.
...***...
Donovan menoleh ke kiri saat dia merasa ada yang aneh. Austin yang menunggunya di samping mobil pun terheran saat melihat bos-nya malah pergi ke arah gudang.
“Oh my God!” Stacey yang mengintip dan melihat Donovan mendekat pun segera dia menyusul Aurora yang masih betah berama Laila.
“Hey, kita harus keluar. Ayahmu mendekat.” Ucap Stacey kepada gadis kecil itu sehingga Laila ikut panik sendiri.
“Jaga dirimu baik-baik!” pamit Aurora kepada Laila sehingga wanita itu menyempatkan tersenyum. “Kau juga!” Balasnya.
Hanya saling memandang satu sama lain, Stacey langsung menarik tangan Aurora dan mengajaknya bersembunyi di dekat pintu keluar saat Donovan baru saja masuk.
Pria itu menghentikan langkahnya saat dia merasakan keberadaan seseorang yang tengah bersembunyi tepat di belakangnya. Hanya menolehkan kepalanya ke kiri saja sudah membuat Stacey dan Aurora ikut berdegup.
“Keluarlah.” Pinta Donovan yang rupanya dia mengetahuinya.
Tak bisa menghindar, Stacey akhirnya keluar bersama Aurora dan pastinya mereka berdua mendapatkan tatapan tajam dari mata silver Donovan.
Pria itu menatap lekat putrinya yang menunduk.
“Baik, kami bersalah. Sekarang apa yang akan kau lakukan Mr. Donovan?” tanya Stacey sengaja menggoda kakaknya agar meredam amarah pria itu, meski selalu gagal.
“Pergilah.” Pinta Donovan yang langsung menghampiri ke keberadaan Laila.
Tentu saja Stacey merasa lega hingga tersenyum ke arah Aurora. “Untung saja dia tidak marah!” ucapnya membuat gadis itu terkekeh kecil saat mereka selamat dari maut.
“Bagaimana sarapannya, apa enak?”
Suara yang menyebalkan yang membuat Laila harus menahan emosinya saat dia melihat sosok pria tampan berkemeja hitam lengan terlingkis baru saja mendekat.
Laila masih berpaling malas. “Aku harap kedatangan mu untuk membebaskan ku.” Ucap Laila.
Don menarik salah satu kursi dan duduk tepat di depan Laila sembari memperhatikannya dengan lekat dan itu membuat Laila risih hingga tak berani untuk menatap balik pria menyebalkan itu.
“Pria yang memberimu flashdisk itu meninggal. Dan kami masih mencari orang yang memerintahkannya, mungkin saja kau mengetahuinya.”
“Apa? Sudah kubilang, aku tidak tahu apapun.” Kesal Laila sampai tak segan meninggikan suaranya.
Saat sadar bahwa Donovan kembali menatapnya. Laila juga kembali berpaling malas hingga pria itu beranjak dari duduknya dan mendekati Laila, mencengkram rahang nya dan memaksanya untuk menatap matanya.
“Aku akan tanyakan sekali lagi kepadamu.” Ucap Donovan membuat Laila menelan ludahnya dengan degupan kencang saat menatap mata silver tajam itu.
“What's your name? (Siapa namamu)?” tanya Donovan benar-benar membuat Laila tak habis pikir.
“Laila!” tegas wanita itu dengan kesal.
“Nama lengkap?”
“Laila Applebarry! Kau juga sudah melihat data ku.” Ketus Laila.
Don masih menatapnya dengan berkerut alis seolah ada yang mengganjal. “Nama yang unik, tapi aku tahu itu bukan nama aslimu.” Balas Donovan membuat Laila terkejut dan terheran.
Pria itu melepaskan tangannya dan memasukannya ke dalam saku celana.
“Tenanglah hingga menjelang malam. Para pelayan akan membawamu masuk ke mansion atas izinku malam ini. Aku harap kau tidak melakukan hal yang fatal yang membuat nyawamu dan orang lain terancam Mrs. Applebarry.” Ujar Donovan lalu pergi begitu saja. Namun panggilannya yang menyebut marga Laila membuat wanita itu curiga.
Tentu saja Laila rasanya ingin berteriak tapi dia sadar bahwa itu hal yang sia-sia. “Fuck you!” kesalnya hingga mengumpat ke Donovan yang baru saja pergi.
double up thorrr hari ini penasaran sama selanjutnya
Jangan jangan...
Laila adik Espascito (eh susah bener namanya 😅)
tetap semangat, ditunggu kelanjutannya kak.
penasaran apa yg akan terjadi selanjutnya...
kayaknya musuh nya mengincar keturunan Stone-Brooks..