NovelToon NovelToon
Sakit Jiwa Kamu, Mas!

Sakit Jiwa Kamu, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Pengganti / Trauma masa lalu / Kekasih misterius
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

"Aku pikir, kamu malaikat baik hati yang akan membawa kebahagiaan di hidupku, ternyata kamu hanya orang sakit yang bersembunyi di balik kata cinta. Sakit jiwa kamu, Mas!"

Kana Adhisti tak menyangka telah menikah dengan lelaki sakit jiwa, terlihat baik-baik saja serta berwibawa namun ternyata di belakangnya ada yang disembunyikan. Akankah pernikahan ini tetap diteruskan meski hati Kana akan tergerus sakit setiap harinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebebasan yang Diinginkan

...- Meski sudah menikah, wanita tetap harus pintar dan mau belajar -...

Suasana rumah terasa lebih hangat setelah kejadian beberapa waktu lalu. Adnan berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki hubungannya dengan Kana, menciptakan momen mesra dan tak lagi membuat Kana penasaran dengan istri pertamanya.

Suatu sore, saat mereka sedang bersantai di ruang tamu, Kana memberanikan diri untuk berbicara. "Mas, aku punya sesuatu yang ingin aku bicarakan," ujarnya dengan suara lembut.

Adnan menatapnya penuh perhatian. "Apa?"

"Aku harus kembali kuliah dan aku juga ingin melanjutkan karierku sebagai aktris. Aku tahu ini mungkin terdengar egois tapi aku merasa ini adalah sesuatu yang sangat penting bagiku," lanjut Kana.

Adnan tersenyum mendengar permintaan Kana. "Kamu pikir, aku akan keberatan dengan keinginanmu? Tidak, Kana. Aku sangat mendukungmu. Kamu berhak mengejar mimpimu. Aku akan selalu ada untukmu," jawabnya tulus.

Mendengar jawaban Adnan, hati Kana merasa lega. Ia tidak menyangka suaminya akan begitu mendukung keputusannya. Dengan semangat baru, Kana mulai memilih tawaran mana yang akan ia ambil.

Sejak skandal narkoba waktu itu, Rio tak lagi bisa Kana hubungi. Rio bak hilang ditelan bumi. Kana mencurigai Rio sebagai orang yang menaruh barang haram itu di dalam saku jaketnya namun keberadaan Rio yang tak diketahui siapapun membuat Kana menyerah. Kini, Kana sendiri yang memilah tawaran syuting dan mengatur jadwalnya. Kana tak percaya siapapun lagi. Lebih baik ia lakukan sendiri selama ia mampu.

Semenjak menikah dengan Adnan, banyak tawaran syuting yang masuk. Kana sibuk menyeleksi. Pilihan Kana jatuh pada film layar lebar dimana ia akan beradu peran dengan Ratu.

.

.

.

Suasana di lokasi syuting terasa berbeda. Kru dan artis lain yang sebelumnya menyepelekan Kana dan menatap Kana dengan tatapan merendahkan, kini menyambutnya dengan hangat. Mereka kagum dengan perubahan penampilan Kana yang kini terlihat lebih cantik dan elegan dengan barang branded mahal yang ia kenakan.

Ratu yang menyaksikan perubahan sikap orang-orang terhadap Kana merasa tidak nyaman. Ia berusaha menyembunyikan rasa iri dan cemburunya dengan menyindir Kana di depan semua orang. "Wah, sepertinya kita punya bintang baru nih. Semua orang jadi heboh," ujarnya dengan nada sarkastik.

Kana hanya tersenyum menanggapi sindiran Ratu. Ia tahu bahwa Ratu sedang berusaha membuatnya merasa tidak nyaman. Namun, Kana tidak ingin terpancing. Ia lebih memilih untuk fokus pada pekerjaannya. Kana ingin lebih dekat lagi dengan Ratu. Kana ingin mencari tahu tentang Adnan dari Ratu, temannya sejak dulu.

Kana semakin yakin bahwa Ratu menyimpan sesuatu tentang masa lalu Adnan. Ia ingin sekali mengetahui lebih dalam tentang masa lalu suaminya, terutama tentang hubungannya dengan Ratu.

.

.

.

Ratu rupanya sulit didekati. Kana selalu menyapa dan tersenyum ramah namun Ratu terus bersikap dingin. Sudah satu bulan mereka syuting bersama, kini saatnya Kana mendekati Ratu dan mengajaknya mengobrol. "Ratu, bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya Kana sambil menatap mata Ratu dengan penuh harap.

Ratu mengerutkan kening. "Kenapa kamu tiba-tiba ingin bertanya padaku? Sok akrab sekali seakan kita dekat saja," jawab Ratu dengan ketus.

"Oh ayolah, kita sejak dulu tak pernah ada masalah. Sekarang pun kita saling beradu akting di film yang sama. Aku hanya ingin lebih akrab saja denganmu," balas Kana.

"Mau tanya apa?" jawab Ratu dengan dingin.

"Aku dengar dari suamiku, katanya sejak dulu kalian dekat dan berteman akrab ya?" tanya Kana.

Ratu mengibaskan rambut panjangnya ke belakang, seakan ingin membanggakan kalau dirinya memang dekat dengan Adnan sejak dulu. "Ya ... begitulah. Kami satu circle, rumah orang tua Adnan dekat denganku sebelum ia pindah. Kami juga beberapa kali satu sekolah."

"Wah, ternyata kalian sedekat itu ya?" puji Kana membuat Ratu memainkan alisnya karena senang dengan pujian Kana. "Kamu tahu banyak tentang dia, kan?" tanya Kana. Ia berusaha agar suaranya terdengar santai.

Ratu terdiam sejenak. Ia menatap Kana dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan tentang Adnan?" tanya Ratu balik.

Kana tersenyum tipis. "Aku hanya penasaran. Aku ingin mengenal Adnan lebih dalam. Kamu 'kan sahabatnya sejak dulu."

Ratu kembali terdiam. Ia terlihat ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan Kana. "Sejak dulu, Adnan memang orang yang baik. Dia perhatian dan selalu ada untuk teman-temannya tapi aku tidak tahu banyak tentang kehidupan pribadinya," jawab Ratu akhirnya.

Kana tidak puas dengan jawaban Ratu. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Ratu. "Kalau begitu, siapa yang paling dekat dengan Adnan selain kamu?" tanya Kana lagi.

Ratu menghela napas panjang. "Aku tidak yakin apakah ini informasi yang berguna bagimu atau tidak tapi ada satu orang yang sangat dekat dengan Adnan. Namanya adalah Rara. Mereka berdua sangat dekat sejak SMA. Banyak yang mengatakan kalau Rara dan Adnan pacaran. Sejak dekat dengan Rara, Adnan mulai jauh dariku. Kami hanya 'say hai' saja saat bertemu, tak lagi seakrab dulu."

"Rara? Kamu punya fotonya?" Kana semakin ingin tahu.

Ratu kembali bersikap dingin. Ia tak mau memberi informasi lagi tentang Adnan. Ia menjaga jarak dari Kana seperti sebelumnya. "Tak ada. Cari saja sendiri. Atau ... kamu tanya langsung saja pada Adnan. Itu pun kalau dia mau menjawab."

Kana memaksakan senyum di wajahnya. Kana sadar, Ratu sudah tak bisa diajak kerja sama lagi. Kana pun pamit dan kembali ke tempatnya.

.

.

.

"Rara ... hmm ... darimana aku tahu tentang Rara ya? Kalau memang Rara adalah perempuan yang dekat dengan Mas Adnan, berarti hubungan mereka spesial. Apa mungkin Rara adalah Nyonya Besar?" batin Kana.

Kana terlalu asyik memikirkan semuanya sampai tak sadar mobil yang ia tumpangi sudah sampai di rumah mewah Adnan. Kana turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah.

Sejak kembali syuting, Kana mulai jarang bertemu Adnan. Suaminya nampak sibuk dengan bisnis dan pekerjaannya sebagai politikus terkenal. Kana tak mempermasalahkannya, toh ia juga terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kuliahnya jadi tak terlalu merasa kesepian.

Kana berpapasan dengan Ibu Erin yang baru saja keluar dari kamar Nyonya Besar dengan membawa nampan berisi piring kotor yang sudah kandas isinya. Ibu Erin tersenyum ramah dan menyapa Kana.

"Malam, Nyonya Kana!" sapa Ibu Erin.

"Malam, Bu Erin. Mas Adnan sudah pulang, Bu?" tanya Kana seraya melirik pintu kamar utama yang selalu tertutup dan sunyi.

"Tuan belum pulang, Nyonya. Tuan berpesan kalau malam ini Tuan pulang larut," jawab Ibu Erin.

"Baik, Bu. Terima kasih." Kana menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya.

Sehabis membersihkan dirinya, Kana merebahkan tubuhnya dan tak lama ia pun terlelap. Lelah rasanya seharian syuting ditambah harus menyelesaikan tugas kuliahnya saat break syuting. Meski sudah menikah dan memiliki suami yang hebat, Kana tak mau berhenti kuliah. Kana merasa wanita harus pintar agar tidak bergantung pada siapapun, termasuk suami yang paling hebat sekalipun.

Saat sedang terlelap, Kana merasa ada yang meraba tubuhnya. Kana terbangun dan kaget saat melihat Adnan sudah berada di atas tubuhnya. Bau alkohol menyeruak dari mulut Adnan pertanda ia sedang mabuk.

"Mas, berat, tolong menyingkir!" kata Kana.

"Rara Sayang! Rara cintaku! Aku rindu sama kamu!" racau Adnan.

"Rara?"

****

1
BirVie💖🇵🇸
Bu Erin sadar...makanan gak d buang
BirVie💖🇵🇸
Rara semenyesakkan yaaa kisah cintamu dg Adnan...ketika sudah menikah kau malah sakit n tanpa sepengetahuan Adnan
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️
BirVie💖🇵🇸
apakah Rara meninggal yaaa
BirVie💖🇵🇸
hhmmm Bu Erin ibunya Rara
BirVie💖🇵🇸
semangat Naaa
BirVie💖🇵🇸
gilaaaa...majikan sama pembantu sama2 gila
aaahhhhhh Rara kau ada d mana sihhhh kok bikin ak merinding aja nihhhh
Naaaa buruan keluar dari kamar itu ak jadi takut nihhhh kau ketahuan
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️
BirVie💖🇵🇸
buruan Naaa... jantung ku mau copot rasanya 🫣
BirVie💖🇵🇸
Naaaa ak deg2an 🙈
BirVie💖🇵🇸
astaghfirullah
BirVie💖🇵🇸
maksudnya apa ini Bu....
BirVie💖🇵🇸
duuhhhhh deg2an takut Kana ketahuan
BirVie💖🇵🇸
whaaattttttt
BirVie💖🇵🇸
deg2an ak 🤣🙈
BirVie💖🇵🇸
Na....kau bikin ak merinding aja sih 🙈
Rio siapa orang yg udah nyuruh kamu itu hhmmm
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️
BirVie💖🇵🇸
kau lihat apa Naaaa
BirVie💖🇵🇸
waduh...siapa tuhhh
BirVie💖🇵🇸
akhirnya
BirVie💖🇵🇸
semoga
BirVie💖🇵🇸
hhmmm
BirVie💖🇵🇸
jangan2 itu juga kode pintu masuk kamarnya Rara hhmmm perlu d coba tuh Na hehe
Rio....sama ak juga penasaran apa maksudnya dulu menjebak
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!