Sakit Jiwa Kamu, Mas!

Sakit Jiwa Kamu, Mas!

Sebuah Pernikahan Mewah

... - Sesakit apapun kenyatan, jauh lebih sakit saat tahu ada sebuah kebohongan yang ditutupi -...

Ballroom hotel bintang lima tempat resepsi pernikahan diselenggarakan nampak sangat mewah. Rangkaian bunga putih menghiasi hampir di setiap sudut ruang. Harum semerbak wangi bunga langsung memenuhi indra penciuman para tamu undangan. Semua tamu yang hadir kagum dengan dekorasi pernikahan yang digadang-gadang merupakan resepsi pernikahan termewah tahun ini.

Hari ini, Kana Adhisti, seorang artis cantik akan mengikat janji suci dengan Adnan Chaman, seorang politikus muda sekaligus pebisnis sukses yang sangat karismatik. Pernikahan mereka menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, perpaduan sempurna antara dunia hiburan dan politik.

Kana berdiri di depan cermin, mengamati dirinya dalam balutan gaun pengantin putih yang anggun. Detik-detik menjelang resepsi pernikahan ini membuatnya merasa gugup sekaligus bahagia. Namun, di balik senyum yang terukir di wajahnya, Kana teringat secuil keraguan yang menghantui hatinya saat upacara sakral dilakukan tadi siang. Entah mengapa tiba-tiba perasaan itu menelusup dalam diri Kana seolah menjadi sebuah pertanda namun Kana memilih untuk mengabaikannya. Hari ini adalah hari bahagianya, titik. Kana yakin dengan pilihannya dan ia tak akan mundur lagi.

Pesta pernikahan berlangsung meriah. Tamu undangan dari berbagai kalangan hadir untuk memberikan ucapan selamat kepada pasangan baru secara langsung. Para wartawan dari berbagai media massa berdesakan untuk mendapatkan foto-foto eksklusif. Sorot lampu blitz menyilaukan mata, namun Kana berusaha untuk tetap tenang.

Kana Adhisti berjalan dengan anggun di atas karpet merah dengan dagu yang terangkat dan senyum bahagia di wajahnya. Tangannya menggandeng lengan lelaki tampan nan gagah penuh pesona, Adnan Chaman. Tamu undangan yang hadir terpukau melihat sepasang pengantin yang nampak serasi, cantik dan tampan, seperti menonton adegan di dalam film dimana aktor dan aktris sedang beradu akting. Senyum Kana seakan menghapus semua luka yang beberapa waktu lalu menghinggapi hidupnya. Kana merasa pada akhirnya ia mendapat akhir kisah yang bahagia yakni memulai kehidupan baru dengan pria sangat spesial di dalam hidupnya.

Alunan musik yang dinyanyikan oleh trio diva terkenal di negeri ini membuat suasana pesta semakin meriah. Sungguh pesta pernikahan yang mewah, yang tak akan pernah dilupakan oleh para tamu undangan.

"Kana, kamu terlihat sangat cantik hari ini, Sayang," puji Adnan seraya berbisik. Adnan sesekali melempar senyum untuk menyapa orang-orang penting yang ia lewati.

"Terima kasih, kamu juga tampan sekali hari ini, Mas," jawab Kana, balas tersenyum.

Kana dan Adnan terus berjalan sampai pelaminan. Hanya ada mereka berdua yang berdiri di atas pelaminan nan megah, tak ada kedua orang tua yang mendampingi. Orang tua Kana diminta membaur bersama tamu undangan sebab orang tua Adnan tidak hadir dengan alasan sedang di luar negeri mengurus bisnis penting. Adnan beralasan kalau hanya ada orang tua dari satu pihak saja yang mendampingi, maka akan menjadi sasaran empuk media untuk menciptakan gosip baru, lebih baik tak usah ada yang mendampingi, cukup Adnan dan Kana saja yang berdiri di pelaminan, bak raja dan ratu sehari.

Kana tak mau banyak protes pada Adnan. Bisa menikah dengan lelaki hebat seperti Adnan saja sudah membuatnya banyak mengucap syukur. Adnan telah menariknya dari lumpur fitnah dan hinaan sehingga Kana bisa berdiri tegak sambil tersenyum seperti hari ini.

.

.

.

Setelah acara resepsi selesai, Kana dan Adnan menuju rumah mewah milik Adnan. Tak pernah terbayang dalam benak Kana kalau suatu hari nanti ia akan tinggal di rumah nan megah dan mewah seperti rumah Adnan ini.

Senyum di wajah Kana menunjukkan betapa bahagianya ia saat ini. Banyak impian indah yang menari di benaknya. "Aku akan memulai kehidupan baruku yang bahagia di rumah ini. Bersama suamiku yang hebat dan anak-anak kami kelak," batin Kana.

"Kana, ayo masuk!" ajak Adnan dengan wajah yang nampak letih sehabis menerima banyak tamu undangan.

"I-iya," jawab Kana agak gugup.

Adnan memperkenalkan Kana dengan Ibu Erin, pelayan di rumah mereka yang terlihat sangat setia padanya. Setelah berkenalan, Adnan mengajak mereka ke lantai atas. "Ayo, kita ke atas!"

"Kamar kita di atas, Mas?" tanya Kana. Mata Kana tertuju pada kamar utama yang ada tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Iya. Ada masalah?" tanya balik Adnan.

"Bukankah ... kamar utamanya ada di sana?" Kana menunjuk kamar besar yang menyita perhatiannya.

"Kamar itu memang kamar utama namun sudah ada yang menempati," jawab Adnan.

"Sudah ada yang menempati? Siapa? Orang tua Mas Adnan?" tanya Kana semakin penasaran. Kana sadar rasa penasaran dan banyak pertanyaan yang ia ajukan hanya akan membuat keadaan makin tidak nyaman namun Kana tak peduli. Ia tetap ingin tahu karena terlalu banyak hal yang ia tidak ketahui dari suaminya.

"Bukan orang tuaku," jawab Adnan.

"Lalu ... siapa?"

"Istriku. Lebih tepatnya istri pertamaku."

Pengakuan Adnan membuat Kana tertegun. Ia tidak pernah menyangka bahwa pria yang dicintainya sudah memiliki istri. Rasa sakit dan kecewa pun langsung memenuhi hatinya.

"Kenapa kau tidak pernah memberitahuku tentang ini?" tanya Kana dengan suara bergetar.

"Kita bicarakan di atas!" Adnan berbalik badan. Ia berjalan menaiki anak tangga dan meninggalkan Kana yang masih tak percaya dengan kenyataan yang baru ia ketahui.

"Mas, tunggu!" Meski enggan, Kana akhirnya memilih untuk mengejar langkah Adnan. Ia butuh penjelasan.

Adnan masuk ke dalam kamar dan membiarkan pintu terbuka. Ia yakin Kana tak lama lagi akan masuk dan menuntut penjelasan darinya.

Benar saja, tak lama Kana masuk ke dalam kamar dengan langkah kesal. Wajah Kana memerah dengan air mata yang sudah berkumpul dan tinggal menetes saja.

"Jelaskan padaku apa maksud semua ini, Mas?" tanya Kana seraya mengontrol emosinya.

"Tutup pintu baru aku jawab!" balas Adnan dengan tegas. Adnan membuka jas miliknya lalu melemparkannya dengan asal ke atas sofa.

Dengan kesal, Kana menutup pintu di belakangnya. Sekali lagi ia harus menahan kemarahannya.

Adnan melepaskan dasi lalu melemparkannya ke sofa, sama seperti jas yang tadi. Ia menatap Kana seraya tersenyum tipis. "Bagus. Ternyata kamu istri yang penurut ya?"

"Sekarang jelaskan padaku apa maksud ucapan kamu tadi?" tagih Kana.

"Tentang istriku?" Adnan melipat kedua tangannya di dada. Senyum tipis di wajahnya lenyap sudah. "Istri pertamaku ada di kamar utama."

"Istri pertama? Lalu aku?"

"Kamu adalah istri keduaku."

Kana menggelengkan kepalanya. "Kamu bohong, Mas. Aku sudah memeriksa latar belakangmu. Kamu belum menikah, bagaimana mungkin kamu sudah punya istri?"

Adnan kembali tersenyum kecil. "Bagaimana kalau pernikahan pertamaku tidak pernah kudaftarkan? Sudahlah, tak perlu repot mengurusi urusanku. Aku akan membagi waktu dengan adil pada kalian berdua."

Adnan berjalan menuju toilet lalu secara tiba-tiba menghentikan langkahnya. "Jangan coba-coba untuk menemuinya atau kamu akan kuhukum!"

****

Terpopuler

Comments

tapi nikah sama org yg kerja di dunia politik itu mancik mancik eri(berjalan ekstra hati2 di atas duri).
salah melangkah sakit sendiri.
terima hadia dikira gratifikasi , foto pakai barang mewah ngundang dirjen pajak , belum lagi banyak yg senyum tapi mencibir di belakang, ada butuhnya mendekat giliran jatuh gak ada yg lewat.

2025-01-02

1

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

senangnya kak Mizzly bikin karya baru lagi d sini....curiga nihhhh banyak nyeseknya...bab 1 d awal super bahagia ehhhh ternyata Kana istri kedua wooowwwww banget
gimana ceritanya Kana ayooo cuuzzzzz cerita
mas Adnan takkan pernah bisa laki2 itu adil yaaa hhmmm
makasih kak Mizzly up nya🙏🏻❤️

2025-01-04

1

ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ

ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ

busetttt... ternyata Kana menjadi istri keduanya adnan.. kok bisa sih😱😱

2025-01-01

4

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pernikahan Mewah
2 Seorang Artis
3 Sebuah Lamaran
4 Malam Pertama yang Menghancurkan
5 Kamar Yang Tertutup
6 Menjadi Pusat Perhatian
7 Kesepian Dalam Kemewahan
8 Permainan Hati
9 Kebebasan yang Diinginkan
10 Siapa Rara
11 Wawancara Wartawan
12 Rumah Mewah Orang Tua Adnan
13 Pin Menyebalkan!
14 Pertemuan Tak Terduga
15 Sebuah Kenyataan Yang Mengejutkan
16 Sebuah Diary
17 Menahan Air Mata
18 Hati Yang Terbagi
19 Bu Erin
20 Nasihat Yang Lucu
21 Pertengkaran Panas
22 Menyembunyikan Keberadaan Adnan
23 Sakit Jiwa Kamu, Mas!
24 Cinta Pertama Yang Hadir Kembali
25 Tak Akan Pernah Lupa
26 Kisah Suram Masa Lalu
27 Bunga Mawar dan Rasa Rindu
28 Kembali Ke Rumah
29 Nyonya Pena
30 Mencari Inspirasi
31 Double Date
32 Permainan Kucing dan Tikus
33 Gemar Mengundang Wartawan Datang
34 Hanya Ada Namamu Seorang
35 Larut Dalam Kesedihan
36 Dimana 'Rara' ?
37 Hari-hari Yang Berat
38 Kau Licik!
39 Aku Tak Mau Berurusan Denganmu Lagi!
40 Silahkan Kamu Memakiku Sesukamu
41 Perjodohan
42 Tamu Di Malam Hari
43 Si Gadis Populer
44 Tawaran Kerjasama
45 Luka Hati Si Gadis Bodoh
46 Aku Ingin Memperbaiki Semuanya
47 Bantuan Sang Mantan
48 Terlihat Seksi Saat Memasak
49 Memanen Wortel Bersamamu
50 Gosip Baru
51 Jujur Pada Mama
52 Talk Show Jebakan
53 Kana Tak Pernah Sekalipun Selingkuh
54 Dinginkan Kepalamu!
55 Kamu Yang Menutupi Aibku
56 Buku Pemberian Adnan
57 Mengunjungi Makam Rara
58 Nasehat Ibu Sari
59 Sebuah Fakta
60 Kosong
61 Semua Karena Kana Sangat Menyayangiku
62 Tak Bisa Lagi Diam
63 Aku Tak Akan Meninggalkanmu Sendirian
64 Mencari Bukti
65 Rekaman Percakapan
66 Bebas
67 Gen Yang Sama
68 Papa Sayang Kana
69 Sebuah Taman Yang Indah
70 Harta Karun
71 Apa Mama Peduli?
72 Ternyata Mama Salah
73 Panik
74 Video Penangkapan Yang Dramatis
75 Kantor Mantan Suami
76 Wanita Idaman Adnan
77 Nakal
78 Rencana Dadakan
79 Semua Serba Dadakan
80 Kembali Ke Rumah
81 Chef Seksi
82 Pantai Pribadi
83 Permintaan Mama Kania
84 Gendut
85 Calon Presiden
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sebuah Pernikahan Mewah
2
Seorang Artis
3
Sebuah Lamaran
4
Malam Pertama yang Menghancurkan
5
Kamar Yang Tertutup
6
Menjadi Pusat Perhatian
7
Kesepian Dalam Kemewahan
8
Permainan Hati
9
Kebebasan yang Diinginkan
10
Siapa Rara
11
Wawancara Wartawan
12
Rumah Mewah Orang Tua Adnan
13
Pin Menyebalkan!
14
Pertemuan Tak Terduga
15
Sebuah Kenyataan Yang Mengejutkan
16
Sebuah Diary
17
Menahan Air Mata
18
Hati Yang Terbagi
19
Bu Erin
20
Nasihat Yang Lucu
21
Pertengkaran Panas
22
Menyembunyikan Keberadaan Adnan
23
Sakit Jiwa Kamu, Mas!
24
Cinta Pertama Yang Hadir Kembali
25
Tak Akan Pernah Lupa
26
Kisah Suram Masa Lalu
27
Bunga Mawar dan Rasa Rindu
28
Kembali Ke Rumah
29
Nyonya Pena
30
Mencari Inspirasi
31
Double Date
32
Permainan Kucing dan Tikus
33
Gemar Mengundang Wartawan Datang
34
Hanya Ada Namamu Seorang
35
Larut Dalam Kesedihan
36
Dimana 'Rara' ?
37
Hari-hari Yang Berat
38
Kau Licik!
39
Aku Tak Mau Berurusan Denganmu Lagi!
40
Silahkan Kamu Memakiku Sesukamu
41
Perjodohan
42
Tamu Di Malam Hari
43
Si Gadis Populer
44
Tawaran Kerjasama
45
Luka Hati Si Gadis Bodoh
46
Aku Ingin Memperbaiki Semuanya
47
Bantuan Sang Mantan
48
Terlihat Seksi Saat Memasak
49
Memanen Wortel Bersamamu
50
Gosip Baru
51
Jujur Pada Mama
52
Talk Show Jebakan
53
Kana Tak Pernah Sekalipun Selingkuh
54
Dinginkan Kepalamu!
55
Kamu Yang Menutupi Aibku
56
Buku Pemberian Adnan
57
Mengunjungi Makam Rara
58
Nasehat Ibu Sari
59
Sebuah Fakta
60
Kosong
61
Semua Karena Kana Sangat Menyayangiku
62
Tak Bisa Lagi Diam
63
Aku Tak Akan Meninggalkanmu Sendirian
64
Mencari Bukti
65
Rekaman Percakapan
66
Bebas
67
Gen Yang Sama
68
Papa Sayang Kana
69
Sebuah Taman Yang Indah
70
Harta Karun
71
Apa Mama Peduli?
72
Ternyata Mama Salah
73
Panik
74
Video Penangkapan Yang Dramatis
75
Kantor Mantan Suami
76
Wanita Idaman Adnan
77
Nakal
78
Rencana Dadakan
79
Semua Serba Dadakan
80
Kembali Ke Rumah
81
Chef Seksi
82
Pantai Pribadi
83
Permintaan Mama Kania
84
Gendut
85
Calon Presiden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!