NovelToon NovelToon
Kontrak Panas Sang Aktris

Kontrak Panas Sang Aktris

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Nikah Kontrak / Model
Popularitas:716.8k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Aruna Elise Claire, aktris muda yang tengah naik daun, tiba-tiba dihantam skandal sebagai selingkuhan aktor lawan mainnya. Kariernya hancur, kontrak diputus, dan publik membencinya.

Putus asa, Aruna memanfaatkan situasi dan mengancam Ervan Zefrano—pria yang ia kira bisa dikendalikan. Ia menawarinya pernikahan kontrak dengan iming-iming uang dan janji merahasiakan sebuah video. Tanpa ia tahu, jika Ervan adalah seorang penerus keluarga Zefrano.

“Kamu mau uang, kan? Menikah saja denganku dan aku akan memberimu uang setiap bulannya. Juga, foto ini akan menjadi rahasia kita. Tugasmu, cukup menjadi suami rahasiaku.”

“Dia pikir aku butuh uang? Aku bahkan bisa membeli harga dirinya.”

Pernikahan mereka dimulai dengan ancaman, di tambah hadir seorang bocah menggemaskan yang menyatukan keduanya.

“Liaaan dititip cebental di cini. Om dititip juga?"

Akankah pernikahan penuh kepura-puraan ini berakhir dengan luka atau justru membawa keduanya menemukan makna cinta yang sesungguhnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Konser Malam

Aruna memegang keningnya sambil memalingkan wajah. Gerakan itu membuat Ervan refleks menegakkan tubuh dan memandang ke arah luka di kening wanita itu. Suasana mendadak menjadi canggung, terutama setelah Aruna tergugup, lalu buru-buru mengambil segelas air dan meneguknya cepat, seolah ingin menetralisir kegugupan yang membuncah.

“Waktu kecil, kata orang tua angkatku, aku pernah jatuh sampai harus dijahit,” ucapnya pelan. Pandangannya tak fokus, seperti sedang menghindari kontak mata dengan Ervan. Lelaki itu mengangguk pelan.

“Aku percaya. Kamu peciicilan sih orangnya,” jawab Ervan santai, diselingi senyum meleedek.

“Kamu—”

“Cudahi dlama iniiii, nda tenang kali Liaaan makaaan,” celetuk seorang bocah dengan suara cempreng dan gaya khasnya yang menggemaskan. Ucapan Alian itu membuat Aruna dan Ervan spontan kembali fokus ke makanan di hadapan mereka, menyembunyikan gugup masing-masing.

Usai makan malam, Ervan duduk di ruang tengah bersama Alian. Mereka menonton animasi kesukaan bocah itu. Alian tampak bahagia, tubuhnya bergoyang seirama dengan lagu, seperti tengah menari. Melihat itu, Ervan hanya bisa menggeleng perlahan sambil tersenyum.

“Hachi anak yang cebatang kalaaaa, pelgi mencali ibunyaaa. Di malam yang cangat dingiiin, teeelingat Mamaaaa!” teriak Alian, suaranya riang, ekspresinya totalitas.

“Walaupun kesepian, Hachi tetap bergembira,” sahut Ervan, ikut menirukan lirik lagu yang sudah ia hafal di luar kepala. Alian menoleh tajam dengan ekspresi terkejut luar biasa.

“Waaah, Om bayi becal hapaaaal! Kalau belondong tua hapal nda?” tanya Alian penuh semangat, membuat Ervan mengernyit.

“Emang ada lagu berondong tua?” tanyanya bingung.

“Adaaaa!” seru Alian, lalu berlari ke dapur dan kembali sambil membawa sapu. Ervan hanya bisa bengong sambil memeluk bantal, merasa seperti ada badai yang akan datang.

“ADA BELONDONG TUAAAAA, TEBAL-TEBAL PECONAAA, CUKANYA ULA ULAAA, DIA LUPA UCIAAAAA!”

Suara lantang Alian yang bernyanyi sambil menari heboh mengundang kedatangan Aruna. Wanita itu tak kuasa menahan tawa saat melihat gaya panggung anak itu. Alian bahkan menyalakan kipas agar rambutnya beterbangan, menciptakan efek dramatis layaknya konser.

Tawa Aruna semakin keras saat melihat wajah Ervan yang tampak syok dengan ekspresi setengah hidup. Ini jelas pertama kalinya Ervan melihat Alian dalam mode ‘konser dadakan’.

“KELUAL MACUK LUBANG BUAYAAA, JADI CANTAPAN PALA WANITA TANTIIIIK!” teriak Alian menutup lagu dengan puncak yang memukau.

Aruna cepat-cepat menghampiri dan menggendong bocah itu yang kini mulai kelelahan.

“Cudah tahu belondong tua cekalang?” tanya Alian sambil menatap Ervan.

“Lagunya?” Ervan masih berusaha memahami.

“Bukan, olangnyaaaa!” seru Alian.

“Orang—”

“Dali tadi Lian cindil-cindil nda cadal juga? Om bayi becal lah itu belondong tuaaaa, nda ada pacal cudah beleeew0kan juga!” ucapan Alian membuat Ervan membeku. Aruna tertawa hingga nyaris kehilangan keseimbangan dan hampir menjatuhkan Alian.

“Tulunkan, tulunkan! Cudah jatuh duluaaaan napas Liaaaan, ekheee!” pekik Alian panik. Tawa Aruna benar-benar menguasainya.

Aruna segera menurunkan Alian, lalu duduk di sebelah Ervan di sofa. Wanita itu tersenyum, matanya sekilas menatap pria di sampingnya. Ia meraih remote dan mengganti saluran TV. Alian, yang tak mau kalah, mengambil kursi untuk mematikan lampu agar suasana lebih redup, lalu kembali naik ke sofa dan menyelip di antara mereka.

Lambat laun, film yang mereka tonton membuat suasana menjadi tenang. Aruna dan Ervan tertidur bersandar satu sama lain, sementara Alian masih terjaga dengan mata cerah seperti sinar rembulan.

“Laaah, kok tidul,” gumamnya heran. Ia turun dari sofa dan berlari ke dapur untuk mengambil camilan. Ketika kembali, matanya melebar melihat posisi tidur Ervan dan Aruna, keduanya bersandar satu sama lain dan begitu dekat.

“Biallah meleka tidul, Lian macih cibuk makan,” bisiknya sambil duduk di karpet dan membuka pudding yang belum ia habiskan.

“Kalau cingkilkan Om bayi becal, Lian bica jadi anaknya Oma nda yah? Enak kali, bica gembila hati Lian tiap hali,” gumamnya pelan, sambil menyuapkan pudding ke mulut kecilnya.

.

.

.

.

Keesokan paginya, Aruna terbangun lebih dulu. Tubuhnya terasa pegal. Ia mengerjap, menyesuaikan diri dengan cahaya pagi yang mulai menerobos dari balik tirai. Matanya menatap sekeliling, dan detik berikutnya ia mendapati dirinya bersandar pada bahu Ervan. Refleks, ia menjauh dengan wajah syok.

“Astaga, Alian!” serunya pelan.

Pandangan matanya berkeliling, mencari anak itu. Tak lama, ia melihat Alian tergeletak di atas karpet, tertidur lelap dikelilingi bungkus camilan. Aruna menghela napas lega, lalu kembali menatap Ervan yang masih tertidur nyenyak. Wajah pria itu terlihat begitu damai dan tampan.

“Apa yang kurang dari pria sesempurna ini?” gumam Aruna dalam hati. “Wajah tampan, rahang tegas, art of service-nya luar biasa. Impian para wanita. Bahkan kalau dia jadi mokondo … pasti tetap banyak yang mau,”

Ia menyandarkan kepalanya di samping kepala Ervan. Lalu, perlahan dengan ragu tapi penuh keberanian ia menyentuh wajah pria itu dan mengusapnya pelan.

Namun, yang mengejutkan, kedua mata Ervan terbuka—menatapnya, serius. Aruna membeku. Tubuhnya menegang. Mereka bertatapan lama, dan keheningan di antara mereka berbicara lebih banyak daripada kata-kata.

TOK!

TOK!

“BEEEEB, BUKA PINTUUU! BEEEB!”

Teriakan Neo menggema di luar pintu. Aruna terlonjak, buru-buru bangkit dan meninggalkan Ervan yang kini menegakkan tubuh, memandang ke arah Alian yang masih tertidur. Dengan lembut, ia menggendong anak itu dan membawanya ke kamar.

Sementara itu, Aruna bergegas merapikan diri dan membuka pintu.

Cklek!

Di depan pintu berdiri Neo dan Reva. Keduanya tampak kesal, seperti sudah menunggu lama.

“Kalian—”

“ASTAGA BEEEB, lama banget sih? Lagi kelonan yah sama si Jantan?!” desis Neo sembari masuk tanpa permisi.

Aruna dan Reva menyusul masuk, menatap Neo yang menjatuhkan tubuhnya ke sofa sambil menatap langit-langit dengan ekspresi sok polos.

“Gimana rasanya dikel0nin si Jantan? Ketagihan, kan kamu Beeeeb?” ledeek Neo.

“Kel0nan apa? Enggak ada kel0nan!” elak Aruna sambil sibuk membereskan bungkus camilan yang berantakan.

“Ih rugi banget Beeeeb! Cuma tiga bulan nggak bisa diapa-apain. Ih, kalau aku jadi betina, mah udah aku kokoooop itu si Jantan!” seru Neo yang langsung mendapat tatapan tajam dari Aruna.

“Sadar pedang, Neooo! Kokoop aja tuh ikan bawal, biar puas!” gerutu Aruna lalu pergi ke dapur.

"Ya makanya kan aku bilang kalau Betina, aku kan Jantan berhati hello kitty," gumam Neo.

"Awas loh, nanti di taksir Om Burhan." Celetuk Reva yang membuat Neo membulatkan matanya.

"ENGGAAAAK, IH AMIT-AMIT SAMA JAMUR BERACUN ITU. AKU LAKIK TAU!" pekik Neo dengan suara pria nya. Reva tertawa saja, ia tahu walaupun Neo seperti itu tapi pria itu masih lurus.

"Dasar, di kira mau kali yah aku main pedang-pedangan," lanjut Neo yang masih kesal.

.

.

Beberapa saat kemudian, Alian dan Ervan keluar dari kamar. Keduanya tampak segar, rambut masih basah sehabis mandi. Melihat mereka, Aruna melambaikan tangannya

“Ayo sini, sarapan. Neo dan Reva sudah bawakan sarapan,” ajaknya.

Ervan duduk di samping Aruna, sementara Alian memandangi Neo yang tengah lahap makan. “Om jeluk kenapa nda makan di lumah cendili cih? Kan jadi Lian nda ada kulci,” protesnya.

Neo melirik kesal. “Astaga ini jengkol geprek satu. Yaudah, sini duduk aja di paha Om. Protes mulu.”

Namun Alian menolak, “Nda lah, mana cini calapan Lian. Mau calapan cambil liat pololo. Kalau dicini, empci Lian kacihan nanti nacinya nda macuk pelut dengan baik," ucapnya sambil mengulurkan tangannya, wajahnya penuh kesungguhan.

Aruna pun tersenyum dan menyiapkan sarapan khusus untuk Alian. Dengan cepat, bocah itu beranjak pergi ke depan televisi, duduk tenang dengan mangkuk buburnya, seolah sedang berada di restoran bintang lima.

"Astaga anak itu, bener-bener mirip jengkol!" gerutu Neo, melirik kesal namun tak bisa menyembunyikan senyum geli.

"Makan dengan bubur ayam nggak papa, yah?" tanya Aruna sambil menyodorkan sarapan pada Ervan, kini sedikit gugup tapi tetap tenang.

"Ya elah Beb, seharusnya dikasih sarapan beda dulu sebelumnya. Biar nggak lesuu begitu si Jantan," celetuk Neo, menggoda tanpa ampun. Tatapan Aruna berubah tajam seperti laser.

"Jangan didengerin. Anggap aja dia manusia kardus," bisik Aruna pada Ervan sambil menaruh semangkuk bubur di hadapannya. Ervan hanya tersenyum tipis, tak banyak bicara.

Ting!

Tong!

Suara bel pintu kembali berbunyi. Aruna langsung berdiri, pandangannya sekilas menuju Alian yang masih asik makan. Lalu ia berjalan ke pintu dan membukanya.

Cklek!

Di hadapannya berdiri sepasang suami istri yang tersenyum padanya. Namun, Aruna justru mematung.

“Loh, Mba?” gumam Aruna, sedikit terkejut.

“Kami mau jemput Alian,”

_____________________________

1
Soraya
lanjut thor
Nining Wia
kak..seingatku antara skyla dan si epaan ngga ada kisah cinta dulu ... mereka cm berteman .. kapan emang cintanya ? belum pernah ada kayaknya.. atau aku yg pelupa ya ...
IG: Kenz___567: kalau usia ervan dulu masih malu malu kak tapi si babang Ervan udah nunjukin rasa suka😆
total 1 replies
anne buna
akankah skyla mengatakan dirinya skyla? atau malah kabur ketika kontrak mereka sudah selesai?
~Ni Inda~
Mikir pake otak cerdasmu dong Van
Sayang disia²in kecerdasanmu itu 😂🤣
~Ni Inda~
Terus aja diulang...senang betul kau begitu Van
Susma Wati
aruna bikin ervan bingung , hayo siapa yang bakal cerita
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ayo mulai cari tau.
Bunda jo
alion oh alion jangan seteng" kalo nyari info
nyaks 💜
yaaa cari tau sendiri aja Van.... terlalu bodoh sih kamu 🤭
martabak rujak rasa kari
tiap bab penuh misteri berasa horor 😫
Adhe Fitria
benar ka 14
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
apakah setelah ini skyla akan kembali?
Adhe Fitria
Ervan kayanya harus di getok dlu baru peka 😤
Kiki Handoyo
Pernikahan merupakan salah satu bagian terpenting dari siklus kehidupan manusia, dimana dua orang dari jenis kelamin yang berbeda dipertemukan dengan syarat dan hukum-hukum yang berlaku untuk satu tujuan yang sama, yakni membentuk sebuah keluarga dalam jangka waktu yang tidak terbatas dan berlaku seumur hidup.

Sebuah pernikahan yg dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan adanya imbalan materi bagi salah satu pihak, serta ketentuan-ketentuan lain, yang diatur dalam suatu kontrak atau kesepakatan tertentu, dan hal yang menonjol hanyalah keuntungan dan nilai ekonomi dari adanya kontrak atau kesepakatan tersebut yang menyebabkan nikah kontrak berbeda dengan pernikahan pada umumnya, sehingga nikah kontrak dianggap menyimpang dari tujuan pernikahan yang mulia.

Pada dasarnya pernikahan dilatarbelakangi adanya perasaan saling mencintai satu sama lain.
Rasa cinta inilah yang kemudian mendorong seseorang untuk berkomitmen menuju mahligai kehidupan rumah tangga.

Harapan saya semoga endingnya sangat mengesankan.
Ervan benar² tulus mencintai Aruna yg tak lain adalah Skyla wanita yg dia cintai pertama kali setelah ibunya, sehingga terciptalah keluarga kecil yg samawa.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial dan memiliki hasrat fisik dan emosional tertentu.
Berkat pernikahan, seseorang memiliki kesempatan untuk mengembangkan ikatan kepercayaan yang mendalam dan ikatan emosional dan fisik yang penuh kasih sayang dengan seseorang yang istimewa.

TETAP SEMANGAT & SEHAT SELALU
🥰💝😍💖🤩
nyaks 💜
Aminkan ya manteman... yg nti nyesel dia kok bukan qta 😅😅
nyaks 💜
ya dia mmg aneh di matamu... dan tugasmu mencari tau penyebab dri keanehan itu Ervan,,yaa itupun klo kau gak mau makin meresa bersalah dan menyesal di kemudian hari....
Humaira
udah kayak kisah2 misteri... 😱🤭
marie_shitie💤💤
kasih kode trus biar Ervan sadar KLO km itu skyla
nyaks 💜
hmmmmmm
Iccha Risa
Aruna mengkhianati siapa, lagian Ervan udh tau tentang alian ga perlu khawatir... terpenting bicara ke Ervan tentang jatidiri sebenernya Kalo kamu tuh skyla ... kejam gilla Oma nya tuhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!