Ada Rahasia Diantara Bos Dan Karyawan

Laura merasa ada yang tidak beres saat kedatangan dirinya semuanya menjadi diam dan langsung sibuk.

Merasa malas menghiraukannya kini dia duduk ditempatnya, lalu menyalakan komputernya sambil merapikan barang-barang yang ada.

Setelah dia mengeluarkan ponselnya, namun dia merasa bingung satu notif dari siaran Perusahaan tersebut.

Karena merasa penasaran, Laura mencoba membukanya siapa tau itu adalah hal yang pentingkan.

Awalnya raut wajahnya biasa-biasa saja, namun lama kelamaan dia merasa kesal saat membaca siaran itu.

Rasa cemburu dan tidak terimanya menghantui dirinya sehingga dia tidak bisa lagi menahannya.

Brak!

" Apa-apaan ini ha?" teriak Laura membuat semuanya menatap Laura

Mereka sangat kebingungan melihat Laura marah sendiri, kinj Laura keluar dari kursinya lalu berjalan mengarah mejanya Lara.

Mereka semua tau pasti dia ingin marah-marah kepada Lara saat membaca siaran itu.

Brak!

" Jelaskan apa maksudnya dari siaran ini?" kata Laura dengan nada marahnya

Lara menatap wajahnya Laura dengan acuh tak acuhnya itu membuat semakin Laura menjadi marah.

" Jelaskan cepat" teriak Laura

Plak!

Semua orang terkejut melihat Lara yang menampar wajahnya Laura, Denisa yang melihat itu hanya tertawa saja baginya pantas Laura mendapatkannya.

" Mengapa lo menampar gue?" teriak Laura

" Apa lo bisa diam ha? Ini masih pagi dan lo sudha teriak-teriak bikin kepala gue pusing saja" balas Lara dengan teriakkan juga

" Lo tidak mau jelaskan?"

" Apa yang perlu gue jelaskan? Semua yang ada disiaran itu sudah sangat jelas"

Laura benar-benar tidak bisa menerimanya, selama ini dia sangat menyukai Atlas namun mengapa siaran itu mengatakan bahwa Lara adalah Istri Atlas.

Jessica mencoba untuk menenangkan mereka berdua, mungkin kali ini Lara sudah terpancing emosi juga.

" Kalian berdua tenanglah dan cepat bubar sebelum bos datang" kata Jessica menengahi

Namun Laura malah mendorong Jessica sehingga membuat Jessica terjatuh kelantai dan terbentur Kedinding.

" Apa-apaan lo mendorong teman gue ha?" teriak Lara

" Kenapa lo gak terima? Siapa suruh dia ikut-ikutan"

" Lo memang gila ya, cari masalah mulu sama orang"

" Lo yang gila, lo pasti menggoda bos bukan?"

Plak!

Tamparan itu melayang kembali kepipinya Laura, sangking kuatnya tamparan itu membuat Laura membuang wajahnya kearah kiri.

" Asal lo tau ya saat gue bekerja disini dan dia belum mengambil alih Perusahaan ini gue dan dia sudah menikah, dan gue bukan penggoda paham"

Laura tidak terima dia masih menyangkal tentang hubungan Lara dan Atlas.

" Haaa siapa yang akan percaya dengan kata-kata lo? Gak ada yang pernah gue yakin lo menggoda Atlas sehingga lo menikah dengannya"

Lara mengepalkan tangannya dengan sangat kuat sekali sehingga jari-jarinya menjadi memutih.

Nafasnya Lara sudah sangat tidak normal lagi sepertinya Lara benar-benar sudah tidak tahan lagi.

" Sudah gue katakan, gue bukan penggoda gue menikah dengan Atlas dengan baik-baik" teriak Lara sambil menyerang Laura

Brak!

Dimana Laura terbentur kelantai saat Lara menerjang Laura dengan sangat keras. Lalu Lara menarik rambutnya Laura dengan sangat kuat sekali.

Dimana Jessica dan teman lainnya berusaha untuk menenangkan Lara sebelum Atlas tiba.

" Lo benar-benar membuat gue muak Laura, gue diam bukan berarti gue takut tapi gue hanya malas membuat masalah namun sekarang sepertinya gue sudah sangat tidak tahan lagi dengan sikap lo"

" Lepaskan gue bodoh! Itu sangat sakit" teriak Laura merasakan kesakitan yang luar biasa

" Itu akibatnya lo selalu mencari masalah kepada gue"

Tim dari Laura hanya terkekeh melihat Lara menyerang Laura mereka membiarkannya karena itu semua salahnya Laura.

Saat Lara dan Laura sedang bertengkar hebat dimana Atlas tiba membuat semuanya menjadi sangat panik dan khawatir kepada Lara.

" Lara Zaina Sharetta" panggil Atlas dengan nada menekannya

Seketika Lara mendongakkan wajahnya lalu menatap kearah suara itu, dimana wajah Atlas benar-benar terlihat marah.

Lara bangun dari tubuhnya Laura, kini tampilannya benar-benar sangat beracak-acakkan.

" H-hubby" kata Lara dengan nada ketakutannya

" Apa yang sedang kamu lakukan Lara?" tanya Atlas dengan nada tegasnya

Dimana semuanya menundukkan kepalanya merasa takut dengan suaranya Atlas begitu juga dengan tatapannya sangat mengerikan.

Laura yang masih dilantai merasakan sangat sakit sekali badan dan kepalanya tidak ada yang peduli dengan Laura mereka hanya peduli dengan Lara saja.

" Sekali aku tanya, apa yang kamu lakukan Lara?" tanya Atlas kembali

Lara hanya terdiam saja sambil memegangi ujung roknya dengan sangat erat sekali.

" Jawab Lara" bentak Atlas membuat semuanya takut

" L-laura yang mulai duluan mencari masalah kepadaku" jawab Lara dengan nada yang menahan nangis

" Lalu?"

" Merasa sangat muak atas sikapnya, aku menampar wajahnya dua kali hal itu membuat dia marah"

Atlas masih mendengarkan penjelasannya Lara, namun ketakutan yang dirasakan Lara sangat jelas didepan matanya.

" Alasan kamu menamparnya?"

" Karena dia mengatakan bahwa menggoda dirimu sampai pada akhirnya menikah"

Atlas menghelankan nafasnya, namun tatapannya masih sangat mengerikan kepada Lara.

" Apa aku memberikan kamu izin untuk melakukan hal yang begitu?"

Lara menggelengkan kepalanya membuat Atlas sangat kesal.

" Gunakan mulutmu untuk berbicara Lara jangan hanya menggelengkan kepalamu saja" bentak Atlas kembali

" T-tidak Hubby, kamu tidak ada memberikan izin apapun kepadaku untuk melakukan tindakkan itu. Maafkan aku" jawab Lara dengan nada gemetarnya

Semuanya menatap kasian kepada Lara, walaupun bos mereka adalah suaminya namun didikkan Atlas benar-benar sangat membuat Lara ketakutan.

Padahal itu bukan salahnya Lara melainkan kesalahannya Laura yang selalu saja mencari masalah kepada Lara.

" M-maaf bos, tapi memang bukan kesalahan Lara, Laura lebih dulu mencari masalah kepada Lara karena dia tidak terima bahwa bos menikah dengan Lara" melainkan Jessica membuka suaranya

" Iya itu benar bos" kata semuanya

" Diam" teriak Atlas membuat semuanya kembali diam" Saya tidak butuh pembelaan kalian semua mau Lara atau Laura yang salah mereka berdua akan mendapatkan hukuman" kata Atlas dengan tegasnya

Lara hanya pasrah saja menerima hukumannya itu, itulah mengapa Lara selalu diam saat Laura mencari masalah kepada dirinya.

Inilah jika membuat masalah dikantor, Atlas tidak akan membedakan maupun istri atau karyawan dia akan tetap adil memberikan hukuman tersebut.

" Lara, Laura keruangan saya sekarang juga dan yang lainnya cepat bekerja jika tidak ingin kalian mendapatkan hukuman juga"

Semuanya langsung kembali ketempatnya masing-masing, dimana Lara berjalan mengarah ruangannya Atlas.

Begitu juga Laura dengan terpaksanya dia bangun, merasakan semua tubuhnya benar-benar sangat sakit sekali.

Lara hanya menundukkan kepalanya saja saat melewati Atlas dia sangat takut kali ini berhadapan dengan Atlas.

Ada kalanya Atlas sangat serius dan ada kalanya Atlas bisa bercanda.