Kisah Cinta antara seorang duda beranak satu dengan gadis cantik yang ternyata adalah adik dari asistennya sendiri.
Semuanya berawal ketika Ghea bertemu dengan bocah tampan bernama Gathan. Dilanjutkan dengan pertemuan Ghea dengan Gavin, yang ternyata adalah ayah dari Gathan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BatagorAci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 22
Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya pilihan Ghea jatuh kepada bingkisan buah segar yang ia beli di toko buah terlaris didaerah itu.
"Buah gini, nggak malu-maluin lah ya." Guman Ghea.
"Nggak papa, sayang. Itu udah lebih dari cukup kok. Mamah pasti suka dibawain buah seger sama calon mantu." Balas Gavin.
*****
Kini mobil Gavin sudah terparkir rapi didepan teras kediaman kedua orang tua Gavin.
"Ini rumahnya, yang?" Guman Ghea sambil melihat-lihat keadaan perumahan itu yang terlihat sejuk, rindang, dan dipenuhi dengan berbagai macam tanaman hias yang terlihat elok dipandang.
"Iya, yuk masuk." Ajak Gavin, Ghea mengangguk dan mengikuti langkah Gavin dari belakang.
"Assalamualaikum, mah." Ucap Gavin, pria itu langsung mendorong gagang pintu sehingga pintu rumah itu terbuka.
"Waalaikumsalam, Vin. Mamah di dapur. " Teriak Mamah Wina dari belakang.
Gavin pun mengajak Ghea menuju dapur milik Mamah nya.
"Mah." Panggil Gavin.
"Iya, Vin . Mamah lagi masak nih, kamu sama Gathan mending langsung nemuin papah dibelakang, lagi bikin kandang kelinci buat Gathan soalnya." Balas Mamah Wina yang tak menghiraukan panggilan putranya dan masih asik melanjutkan menggoreng ayamnya.
"Mah, madep sini mah. Lihat Gavin bawa siapa?" Ucap Gavin kembali memanggil Mamah nya.
"Bawa siapa sih-
"Gavin ini siapa? Cantik banget subhanallah. Cantik namanya siapa hmm?" Seru Mamah Wina yang langsung memberondong pertanyaan itu pada Gavin.
"Assalamualaikum, tante. Saya Ghea." Ucap Ghea memperkenalkan diri dengan ramah, tak lupa mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.
"Waalaikumsalam, Ghea. Oh ini ya calon mommynya Gathan, cantik banget sayang." Puji Mamah Wina sambil mengelus puncak kepala Ghea dengan kasih sayang.
"Gavin, tolong bolak-balik ayam mamah. Jangan lupa, diangkat ya kalo udah mateng. Mamah mau ngobrol dulu sama Ghea, kalo udah mateng panggil Mamah ya." Ucap Mamah Wina pada Putranya, Gavin merasa bingung mendapat tugas menggoreng ayam dari sang mamah. Pasalnya seumur hidup ia belum pernah memasak, apalagi goreng ayam.
"Tapi mah-
"Udah kamu pasti bisa, gampang kok. Ayo Ghea, Gathan ikut nenek ke ruang tengah kita ngobrol-ngobrol ya." Ajak Mamah Wina.
Ghea hanya menurut sambil mengangguk, matanya melirik sekilas kearah Gavin yang menatapnya dengan tatapan minta dikasihani. Tapi Ghea malah tersenyum dan meninggalkan Gavin dengan wajah lesu.
"Ini ada buat buat tante, sama om. Tadi Ghea beli pas dijalan." Ucap Ghea sambil menyerahkan bingkisan buah kepada Mamah Wina.
"Wah makasih ya, tante suka banget nih sama apel merah." Balas Mamah Wina.
"Iya tante, sama-sama." Balas Ghea tersenyum.
"Gimana-gimana." Ucap Mamah Wina dengan antusias.
"Eee.. gimana apanya ya tante?" Tanya Ghea agak kikuk.
"Kamu nggak udah gugup gitu sama mamah, panggil saya mamah ya, biar kayak anak sendiri. Tau nggak dulu mamah tuh pengen banget punya anak perempuan loh. Eh jadinya malah Gavin hahahaha." Ucap Mamah Wina membuka sedikit memori masa lalunya.
"Kenapa nggak bikin adik cewe buat, Gavin tan? Eh mah." Tanya Ghea.
"Mamah nggak bisa punya anak lagi setelah keguguran calon adiknya Gavin, Ghea." Jelas Mamah Wina dengan sedih.
"M m-maafin Ghea, mah. Ghea nggak ada maksud buat bikin mamah sedih. Maafin Ghea ya." Ghea.
"Iya mamah ngerti kok, mamah cuma mau sharing aja sama kamu. Besok kamu kalo udah nikah sama Gavin, kalo kamu hamil harus jaga kesehatan ya, hindari benda-benda yang bisa memicu kecelakaan. Banyak-banyak berdoa sama Allah supaya selalu dilindungi." Ucap Mamah Wina menasehati.
"I-iya mah." Balas Ghea sambil mengangguk.
"Nenek nenek, Athan mahu maem pangsit nenek." Ucap Gathan menengahi obrolan kedua wanita dewasa itu.
"Cucu nenek yang ganteng kesini mau makan pangsit bikinan nenek ya. Oke-oke nenek siapin, mau yang dikukus atau digoreng?"Tanya Mamah Wina pada Gathan.
"Yang dilebus nenek, ntar kasih saus nenek ya." Balas Gathan antusias.
Sedangkan didapur Gavin masih sibuk membolak-balik ayam gorengnya.
"Aw aw aww issh kena minyak lagi. Panas astaga, mamahh." Gerutu Gavin sambil memegangi tutup panci berukuran besar untuk melindungi dirinya dari cipratan minyak panas di panci penggorengan itu.
"Kamu lagi ngapain sih?" Tanya Ghea secara tiba-tiba, bahkan hingga mengejutkan Gavin.
"Astaga sayang, aku kaget. Gathan mana?" Ucap Gavin.
"Gathan lagi nemenin kakeknya dibelakang, Vin." Balas Mamah Wina yang baru sampai di dapur.
"Mamah ngapain disini? oh mau gantiin Gavin ya, ini mah, minyaknya mmeletu-letup, tangan Gavin sampe kena." Ucap Gavin.
"Eits, enak aja. Kamu tetep lanjutin masak ayamnya. Mamah mau kukusin pangsit buat cucu mamah. Inget dikelarin dulu, baru boleh pergi." Ucap Mamah Wina kemudian berjalan menuju lemari kulkas mengambil pangsit.
"Maaahhh." Desah Gavin lesu.
"Sayang, bantuin." Pinta Gavin merengek kepada Ghea.
"Tapi aku belom ketemu loh, sama kakeknya Gathan." Ucap Ghea.
"Nanti aja ketemunya, setelah kamu bantuin aku." Balas Gavin yang ingin Ghea tetap bersamanya.
"Yaudah siniin kasih ke aku, kamu geseran. " Ucap Ghea. Walau skill masaknya masih tipis, kalo hanya menggoreng ayam Ghea masih bisa.
Gavin bergeser ke samping, kemudian menyerahkan capit penggorengan itu kepada Ghea.
"Hati-hati, yang." Ucap Gavin mengingatkan Ghea dengan perasaan cemas.
"Iya." Ghea.
Karna ayam yang ia goreng sudah berwarna kecoklatan emas itu pertanda jika ayam sudah matang. Ghea langsung mengangkat satu persatu ayam itu dari penggorengan.
Dan ternyata sedari tadi Gavin juga tak bergeming dari posisinya, pria itu asik memandangi Ghea yang tengah sibuk masak.
"Wah udah mateng, pasti enak nih bikinan kamu." Ucap Gavin tepat di telinga Ghea.
Tubuh Ghea jadi tegang saat Gavin memeluknya dari belakang. Bahkan pria itu menaruh dagu nya tepat diatas pundak Ghea , dan tak segan mencuri kecupan dipipi Ghea.
"Bisa jangan mesum nggak." Ucap Ghea.
"Jadi nggak sabar-
"DADDY!!!!"
"GAVIN!!!"
.
.
.
.
.
Guys kalian ingetin aku ya kalo aku ada salah sebut peran. Aku sering ke bolak-balik nyebut nama Ayah Juan sama Papah Harry.
Ayah Juan itu ayahnya Ghea.
Papah Harry itu papahnya Gavin ya.
Langsung ke kolom komen ya kalo ada typo atau apa-apa , aku sering buka komen kok.
Makasih all♡🌹🌹🌹🌹