++ Iwan seorang pemuda usia 19 tahun, setelah ia menemukan sebuah cincin ajaib saat memancing disungai. Iwan mendapatkan kesaktian yang dipergunakan untuk memijat.
Seiring waktu banyak pasien yang telah disembuhkan, sehingga menjadi masalah karena banyak wanita yang menginginkan dia. Sehingga membuat ia terlena akan kenikmatan dunia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Tiba tiba mereka berdua dikagetkan oleh seorang pria yang keluar dari dalam kamar kost," wah... bisa telat kerja aku hari ini!" sambil menutup pintu dan berjalan cepat.
Sinta dan Iwan segera tersadar dari benak mereka masing masing."Maaf mas baru selesai mandi, sudah lama nunggunya?" tanya Shinta.
" Barusan sampai kok mbak !" kilah Iwan.
" Ayo mas masuk ke kamar kostku !" kata Shinta saat melewati Iwan.
Bagai kerbau dicocok hidung Iwan mengikuti Shinta dengan pikiran berkecamuk dan hati berdebar. " Haduh... moga moga bocil ini gak bangun saat berdua di kamar kost dengan Shinta!" batinnya seraya memandang ke bawah.
Saat Iwan memasuki kamar kost Shinta, dilihatnya cuma ada lemari kecil dan sebuah kasur terhampar dilantai.
" Mas kesini naik apa?" tanya Shinta sambil menggantung handuk.
"Diantar teman mbak" jawab Iwan sekenanya.
"O.... trus temannya kok gak di ajak kesini mas!" selidik Shinta.
"Dia langsung kerja kok mbak" kata Iwan berbohong.
Diam hening tak terdengar suara, degup jantung berdentang cepat bergolak didada. Kala pandang saling menyapa rasa kikuk datang melanda.
TOOLET..... TOLET
TOOLEET TOLET....
Terdengar nada dering memecah kesunyian menyadarkan mereka berdua.
Segera Iwan mengangkat panggilan masuk dari hp jadulnya.
"Hallo....!"
"Hallo, dengan mas Iwan?" tanya seseorang laki laki.
"Ya... benar mas, ada apa?" tanya Iwan
" Mau pijat mas, mas Iwan sekarang ada dimana? ini rumahnya kok sepi gak ada orang?" tanya laki laki diseberang telp.
"Aku masih ada perlu mas,mungkin nanti sore baru pulang "jawab Iwan.
"Oh.... siap siap mas, nanti sore ya ! oke kalau begitu nanti aku kerumah mas Iwan lagi. Terimakasih mas" kata laki laki itu mengakhiri panggilan telp.
" Mbak Shinta kerja jam berapa?" tanya Iwan santai
"Hari ini aku masuk sore mas!" kata Shinta.
"Aku minta maaf masalah yang kemarin!" kata Iwan sambil meraih tangan Shinta.
"Aku maafkan mas! gimana lagi kalau sudah terjadi " kata Shinta
"Terima kasih kalau sudah kamu maafkan " kata Iwan sambil beringsut mendekati Shinta.
Shinta yang masih tenggelam dalam peristiwa itu tak sadar kalau tangannya sudah digenggam Iwan. Iwan yang mendapatkan kesempatan semakin memberanikan diri untuk memegang kedua tangan Shinta.
Tersadar kedua tangannya di genggam Iwan, Shinta mengibaskan kedua tangannya tapi genggaman Iwan yang kuat membuat ia berhenti meronta.
"Shin.... aku ingin menikahimu!" kata Iwan menatap kedua mata Shinta
Shinta yang terkejut menatap kedua mata Iwan untuk memastikan pendengarannya. Saat dua mata bertaut setan setan bersorak"Ciiuuum.... ciiuuuum..... ciiuuuum.... .."
Iwan yang terpesona akan teriakan setan setan yang ada dikonaknya, membuatnya semakin berani untuk mencium bibir Shinta.
"Cuup...."
Shinta terkejut dan melonggo. Melihat bibir indah terbuka, hasrat Iwan semakin menggelora, membuat nafsunya membara didalam konaknya.
"Cuup... sruup... eghhh.... " Iwan meneruskan kecupannya menjadi hisapan hisapan lembut dibibir Shinta.
Shinta yang awalnya terkejut mendapat serangan bibir Iwan mencoba menghindar, tapi tangan Iwan dengan cepat meraih kepalanya dan meneruskan hisapan dan lumatan lembut yang membuat dirinya terhanyut dalam hasrat.
Pertarungan adu bibir pun semakin seru, nafas yang memburu membuat keduanya terlena hingga tanpa sadar berguling dipembaringan.
Tangan yang semula diam memegang,kini semakin aktif bergerak merayap menyusuri setiap jengkal tubuh.
Iwan yang berada diatas angin, semakin nekat menyelusupkan tangannya membongkar tabir penutup Shinta. Diraihnya dengan lembut buah kenyal yang membusung, diremas dan dimainkan ujung buah Shinta bagai mencari chanel radio. Iwan memutar dan memilin tuning, hanya suara desisan dan leguhan yang di dengarnya.
Iwan semakin penasaran, diangkat dan dibukanya penutup volume dan pencari gelombang frequensi itu. Shinta hanya pasrah melihat apa yang dilakukan Iwan, karena dirinya terbuai dalam pencarian gelombang radio yang dilakukan Iwan.
Pencarian gelombang radio semakin lama semakin cepat, hingga akhirnya Iwan membongkar paksa semua penutup. Dipandangnya sesuatu yang basah merekah, diusap usap lembut komponen paling penting diantaranya. Iwan menempelkan lidahnya untuk merasakan apakah ada aliran listrik yang keluar dari komponen itu. Tak lama dalam pencariannya, aliran listrik yang indah tampak didepan matanya. Suara yang mulanya hanya desisan dan lengguhan tak jelas kini telah jelas terdengar" maas maaas...." ahg aku keluar
Setelah beberapa detik Iwan menempelkan obeng kembang dan menaik turunkan didepan komponen.
" Ah... enaaak... maass.... shessssss !" terdengar suara yang indah mendesis membuat Iwan semakin terlena.
Dimasukkan obeng kembang itu pelan pelan, terdengar desisan lirih.
Digerak gerakkannya obeng sambil tangannya memutar tuning dan volume suara. Suara simpony terdengar ditelinganya, indah membuat gembira dan membakar gairah.
Karena sekian lama dalam pencarian gelombang, tiba tiba terjadi goyangan yang menghentak membuat keduanya saling berpelukan erat. Pandangan mata kembali tertaut menyiratkan hasrat nikmat yang terpenuhi, dan kembali mereka berpangutan untuk melepas semuanya.
Iwan mengambil beberapa helai tisu yang ada di atas lemari kecil untuk membersihkan obeng kembang miliknya, dan mengambil beberapa lembar tisu lagi untuk membersihkan komponen Shinta. Shinta yang awalnya terkejut akhirnya membiarkan Iwan membersihkan komponennya.
Tanpa berkedip Iwan membersihkan komponen Shinta, dan tangan tangan setan kembali membuat nalar Iwan terganggu. Karpet yang sudah kering pun mulai basah akibat tangan tangan setan Iwan yang terus mengusap, menekan dan memutar sesuatu yang menonjol.
Iwan segera memposisikan diri, dimasukkan kembali obeng yang telah bersih di komponen Shinta. Digoyang dan dimaju mundurkan obeng itu penuh irama. Shinta yang mulanya terdiam kini mengikuti goyangan Iwan, dipandangnya mata Iwan penuh gairah diusapnya seluruh tubuh Iwan untuk melepas resah yang ada. Bagaikan tarian ular yang melilit, ditambah desah desah lembut menambah pesona. Seiring suara tepuk yang beradu, desisan desisan ular, lengguhan lengguhan kerbau, erangan erangan kucing mewarnai kamar itu.
Plok.... ploook.... ploook
Tepukan meriah semakin keras, Iwan dan Shinta yang berada diatas panggung kasur semakin mengimprovisasi penampilan mereka.
Dan saat di penghujung musik terdengar erangan bak rocker yang mengakhiri nyanyiannya" arghhh.... ahhh....."
Suasana sunyi seketika hanya desahan nafas memburu yang lambat laun .menjadi normal.
Saat Iwan mengambil tisu, Shinta segera merebutnya. " Sini tisunya, awas jangan lihat!, nih ambil!" kata Shinta ketus sambil memberikan beberapa lembar tisu.
Iwan tersenyum kecut dan diambilnya tisu itu dari tangan Shinta.
Setelah selesai acara geladi bersih dan memakai pakain, Iwan yang awalnya terasa lelah tak bertenaga akibat 2 kali pencarian gelombang kini mulai segar dan berseri. Dilihatnya jam di hp jadul sudah menunjukkan pukul 11. 45, waktu makan siang bagi mereka yang merasa lapar.
"Yok cari makan Shin....!" kata Iwan. Shinta yang merasa kelelahan dan lemas akibat berkali kali komponennya meledak akibat obeng Iwan yang membuat ia terbang melayang mencapai awan hanya terdiam.
"Ayo... mbak Shinta kita cari makan!" kata Iwan mesra. Shinta hanya melotot
" Tadi Shin sekarang pakai mbak, dasar gak jelas. Gak mikir apa kalau aku lelah "batin Shinta menahan marah. Iwan melihat perubahan wajah Shinta segera meminta maaf, dan hanya tersenyum."" Kamu pingin makan dan minum apa?" tanya Iwan penuh kelembutan.
"Gado gado aja sama es teh, gang ini keluar di sebelah kanan ada yang jual" kata Shinta gemas.
" Ditunggu ya sayang "kata Iwan segera pergi dari tempat kost Shinta menuju tempat penjual gado gado sesuai arahan Shinta.
***
Jangan lupa like and komen yaa gan
::::>>>>>>