Cinta adalah sesuatu yang tidak bisa kita ungkapkan dengan sangat mudah akan tetapi dapat bisa kita rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myranda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9
Setelah selesai makan kini mereka berempat pun keluar dari dalam restaurant.
" Lex.... makasih ya udah traktir " kata Melinda
" iya Alex,, terimakasih " kata Arga
" iya sama-sama" kata Alex
" Mel... habis ini kamu mau kemana lagi? " kata Arga
" aku mau pulang,,, karena setengah jam lagi aku ada les Piano" kata Melinda
" ia sudah jika begitu mari aku antar" kata Arga
" Lex.... Grace kami pulang dulu" kata Melinda
" iya.. kalian hati-hati " kata Grace
" kami pulang yah.. " kata Arga kepada Grace
" hm.... " kata Grace tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Kini Grace dan Alex pun hanya menatap Melinda dan Arga pergi meninggalkan mereka berdua.
" Banci lu... " kata Grace memukul kepala Alex
" apaan... "
" aku hanya belum punya persiapan saja, semuanya terlalu tiba-tiba tau" kata Alex
" lihatlah sepertinya mereka berdua serasi, selain itu orang tua mereka berdua pun saling mendukung. aku rasa peluang mu untuk mendekati Melinda sangat sedikit" kata Grace
" kan masih ada kesempatan, mereka berdua kan belum pacaran. "
" Grace sebagai teman kenapa kamu tidak membantuku saja " kata Alex
" mau ngapain lagi kamu?? " kata Grace
" kamu dekati Arga biar Arga pokus ke kamu dengan begitu aku bisa lebih leluasa mendekati Melinda " kata Alex
" enggak ah... enak aja,,, kamu jadikan aku tumbal" kata Grace
" Grace ayo dong.... bukan kah kita berdua teman? " kata Alex
" tidak... aku tidak mau, " kata Grace pergi meninggalkan Alex
" Grace... ayo dong Grace... " kata Alex menyusul Grace dan membujuk Grace.
" aku bilang tidak,,, " kata Grace
" selain itu Arga juga tampan kog, dan dia juga pintar jadi kamu tidak rugi lah jika kamu berhasil mendapatkan hatinya Arga " kata Alex mendengar itu Grace merasa sedikit kecewa pada perkataan Alex.
" apa kamu sesuka itu pada Melinda? " kata Grace
" siapa sih yang tidak suka dengan Melinda, dia gadis yang cantik dan selain itu juga dia sangat pintar. masalah materi kami juga sepadan. jadi aku rasa kami berdua sangat cocok. aku pria tampan dan juga pintar " kata Alex dan perkataan Alex kali ini pun membuat hati Grace sakit.
Grace pun berpikir bahwa ternyata memang selama ini Alex melihat Grace sebagai wanita jelek dan bodoh dan juga anak yang miskin.
" Grace... mau yah... " kata Alex
" Al... kamu coba bayangin bagaimana jika di posisi Arga adalah kamu, apa yang kamu rasakan. lagi pula jika pun aku merayu Arga menggunakan tubuhku sekali pun Arga tidak akan tertarik padaku. aku hanya seorang gadis jelek, anak dari seorang pembantu dan juga gadis yang paling bodoh di kelas. "
" kamu pikir ada laki-laki yang menyukai wanita seperti itu. bahkan pria bodoh sekalipun tidak akan tertarik dengan ku. "
" bukan seperti kalian bertiga, anak pengusaha, siswa terpintar, cantik dan tampan, sama-sama selevel. siapa sih orang yang tidak tertarik dengan kalian bertiga. "
" jika memang kamu benar-benar menyukai Melinda maka kamu berusaha lah sendiri, jangan libatkan aku dengan mempermainkan perasaan orang lain" kata Grace marah masuk kedalam taksi dan pergi meninggalkan Alex.
Alex pun bingung melihat Grace yang marah.
" kenapa dia berpikiran begitu, apa aku salah bicara? " kata Alex
Didalam Taksi Grace pun menangis dan kini dia sadar ternyata selama ini dia sudah terlalu nyaman bersama Alex sehingga dia melupakan bahwa status dia dan Alex beanar-benar berbeda. Namun perkataan Alex hari ini menyadarkan siapa dirinya sebenarnya. Grace pun masuk kedalam gerbang, saat masuk dia bertemu ibunya yang sedang menyiram bunga.
" Grace... dimana Alex, kenapa kembali sendiri? " kata Ibunya Grace karena menurut nya kali ini berbeda.
" dia sedang ada urusan bu, aku kurang enak badan jadi aku pulang lebih dulu" kata Grace
" oh... iya sudah kamu istirahatlah " kata Ibunya Grace
Grace pun masuk kedalam kamarnya dan didalam kamar Grace pun kembali menangis karena menurutnya perkataan Alex sangat menyakitkan walaupun Alex tidak sengaja mengatakan itu.
Setelah beberapa jam kini Alex sudah kembali.
" bibi... Grace dimana? " kata Alex
" dia ada didalam kamarnya nak" kata ibunya Grace Alex pun langsung pergi menuju kamar Grace. Seperti biasa Alex akan langsung masuk tanpa mengetuk akan tetapi pintu Grace terkunci dari dalam.
" Grace buka pintunya " kata Alex namun Grace tidak menjawab.
" Grace... Grace... " kata Alex
" aku mau tidur, aku ngantuk... " kata Grace menjawab Alex dari dalam kamarnya tanpa membuka pintu tersebut.
" apa kamu marah padaku? " kata Alex
" kamu pergilah aku ingin istirahat " kata Grace
" baiklah... aku akan menemui mu nanti" kata Alex. Alex pun pergi meninggalkan Grace.
Waktu terus berlanjut, dan kini waktunya sudah malam Alex pun melihat boneka yang dia beli dia pun mengambilnya dan keluar dari dalam kamarnya karena dia membeli boneka itu ingin memberikannya kepada Grace.
Akan tetapi saat tiba di depan pintu kamar Grace, Alex tidak sengaja mendengar pembicaraan Grace dan ibunya.
" bu... apa ibu tidak ingin berniat kembali ke desa? "
" ini bukan tempat kita yang sebenarnya bu" kata Grace
" kenapa nak,,, apa ada masalah?? "kata ibunya Grace
" tidak,,, hanya saja aku merindukan desa bu. " kata Grace
" ibu tidak bisa meninggalkan rumah ini nak, ini pekerjaan ibu dan ibu menyukai pekerjaan ini"
" jika kamu merindukan desa, kamu bisa pergi dan kebetulan ini libur panjang " kata Grace
" apa ibu menyukai pekerjaan ini? " kata Grace
" ibu menyukai pekerjaan ini nak, dan selain itu ibu menyayangi Alex ibu tidak bisa meninggalkan dia sendirian dirumah ini. "
" ibu harus bersama nya nak, ibu harus temani dia" kata Ibunya Grace
" apa ibu hanya memikirkan perasaan Alex bu?? "
" lalu bagaimana dengan ku bu, aku juga anak ibu.. "
" bahkan saat aku masih bayi demi menjaga Alex ibu tega meninggalkan aku dengan nenek di desa. " kata Grace menangis
" Grace ibu terpaksa melakukan itu karena kita membutuhkan uang nak... "
" saat itu ayahmu baru meninggal akibat kecelakaan "
" apa yang bisa ibu lakukan, untuk membesarkan mu dan membiayai nenek mu. jika ibu tidak bekerja bagaimana ibu bisa menghasilkan uang untuk kebutuhan mu" kata ibunya Grace
" ibu bisa mencari pekerjaan yang lain" kata Grace
" kamu pikir di usia yang sekarang ini ibu bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan...? "
" lagi pula tuan Brian dan Alex sangat baik, mereka memperlakukan kita seperti keluarga lalu apa masalah nya. "
" selaku kamu berbuat baik pada Alex kamu dan ibu akan baik-baik saja, sebentar lagi kamu akan tamat dari SMA dan saat itu Tuan Brian sudah melepaskan semua biaya mu. ibu harus tetap bekerja agar bisa membiayai mu kuliah. "
" jadi jangan berulah, cukup kamu berbuat baik pada Alex dan turuti semua permintaan nya kita tidak akan terkena masalah " kata Ibunya Grace
" apa memang di pikiran ibu hanya pekerjaan dan kesenangan Alex saja? "
" apa ibu tidak pernah memikirkan sedikitpun perasaan ku? " kata Grace
" Lalu apa yang bisa ibu lakukan Grace, ibu hanya seorang janda dan seorang pembantu dan lagi pula selama ini mereka memperlakukan kita dengan baik lalu apa masalah mu" kata Ibunya Grace
" bu... aku malu bu... aku malu yang hanya seorang anak pembantu, jika kita tinggal di desa kita bisa mengerjakan pekerjaan yang lain selain pembantu bu" kata Grace
" kamu pikir gampang tinggal di desa, pendapatan disana tidak menetap setiap bulannya dan lagi pula ibu tidak mengerti melakukan pekerjaan didesa. bertani, berdagang ibu tidak bisa melakukan itu. " kata ibunya Grace
" jika begitu mari kita pindah dari rumah ini" kata Grace
" Grace... sekarang apa lagi yang kamu permasalahkan. "
" bagaimana mungkin aku bisa meninggalkan rumah ini"
" jika aku pergi dari rumah ini itu sama saja aku meninggalkan pekerjaan ku dan Alex"
" jika kamu ingin pergi, pergi lah ibu akan lihat sejauh mana kamu bisa bertahan diluar sana" kata ibunya Grace setelah mengatakan itu ibunya Grace pun membuka pintu dan keluar dari dalam kamar Grace.
Saat keluar ibunya Grace melihat Alex yang masih berdiri disana akan tetapi ibunya Grace pun melewati Alex begitu saja.
" Alex... Alex... Alex.... apa dipikirkan ibu hanya terus memikirkan Alex....? "
" jika begitu aku yang akan pergi " kata Grace berteriak sambil menangis mengumpulkan barang-barang nya.
" Grace... Grace... kamu kenapa? " kata Alex masuk kedalam kamar Grace dan mencoba menahan Grace untuk mengemasi barang-barangnya.
" lepasin... " kata Grace mendorong Alex
" puas kamu sekarang... "
" puas kamu merebut ibuku sepenuhnya "
" Tante Merry memang benar, sejak lahir kamu sudah terlahir menjadi seorang perebut" kata Grace
" aku tidak merebut apapun dan bahkan bibi aku tidak merebutnya dari mu, kamu hanya salah paham" kata Alex
" kamu memang perebut, apa kamu masih belum mengetahui alasan kenapa tante Merry membencimu sampai saat ini? "
" dan kenapa tante Merry selalu mengatai mu perebut? "
" itu karena saat tante Merry menikah dengan om Brian pada saat itulah kamu terlahir dari wanita yang berbeda. jadi sekarang apa kamu masih mengatakan bahwa kamu tidak merebut apa-apa" kata Grace marah dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Mendengar itu Alex pun terkejut.
" Grace katakan sekali lagi, apa yang kamu katakan ini benar? " kata Alex
" lepaskan aku... " kata Grace kembali mendorong Alex setelah itu pergi membawa kopernya dan meninggalkan Alex masih terdiam disana.