NovelToon NovelToon
Ratu Dan Pria Tak Terlihat

Ratu Dan Pria Tak Terlihat

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:820
Nilai: 5
Nama Author: khayalancha

Dari semenjak lahir Syailendra dipaksa untuk "tak terlihat", dirumah, disekolah dan juga di lingkungan sekitarnya. Namun ternyata seorang perempuan bernama Ratu memperhatikan dan dengan jelas dan tertarik padanya. Perempuan cantik dan baik yang memberikan kepercayaan diri untuknya.

Sedangkan Ratu, Ia sosok perempuan sempurna. Ratu terkenal tak mau berkomitmen dan berpacaran, Ia seorang pemain ulung. Hidup Ratu berubah saat Ia dan Syailendra satu team mewakili olimpiade kimia dari sekolahnya. Mereka tak pernah sekelas, dan Ratu bahkan baru mengenalnya. Tapi sosoknya yang misterius merubahnya, Ratu merasakan sesuatu yang berbeda dengan pria itu, membuatnya merasa hangat dan tak mau lepas darinya.

Namun dunia tak mendukung mereka dan mereka harus berpisah, mereka lalu bertemu sepuluh tahun kemudian. Apakah kisah kasih mereka akan tersambung kembali? Atau malah akan semakin asing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khayalancha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 - Menjadi Terlihat

Setelah menempuh perjalanan dengan pesawat selama 40 menit akhirnya mereka sampai di Jakarta. Syailendra yang melihat itu merasa takjub karena bandara ini sangat berbeda dengan di Bandung. Ah, malangnya Syailendra, sejak kecil ia tidak pernah keluar dari kota Bandung. Padahal jarak Jakarta-Badung jika ditempuh dengan perjalanan darat hanya berkisar antara 3-4 jam. Hanya saja karena ini olimpiade nasional, mereka difasilitasi sebaik mungkin oleh Gubernur Jawa Barat. Jadilah mereka menggunakan akses transportasi udara.

"Anak-anak, bis udah nunggu kita di parkiran buat ngantar ke hotel. Pastiin barang kalian nggak ada yang tertinggal, ya."

Bu Susan yang ikut sebagai pendamping memberitahukan kepada semuanya. Di sinilah Syailendra merasa gugup karena belum tahu mereka menginap di hotel mana.

"Ayo, Syai," ajak Ratu, membuat lamunan Syailendra buyar.

Mereka pun menuju bis di parkiran. Bis tersebut disediakan oleh penyelenggara acara sebagai alat transportasi mereka dari hotel menuju tempat lomba. Syailendra duduk berdua dengan Ratu, yang kebetulan Syailendra berada di dekat jendela dan Ratu duduk di kursi sebelahnya.

Selama di dalam bis, Syailendra melihat-lihat pemandangan gedung yang menjulang tinggi khas ibukota Jakarta. Ya, sekarang Syailendra percaya bahwa Jakarta itu adalah kota padat penduduk yang banyak polusi dan terkenal dengan kemacetannya. Akhirnya bisa juga ia melihat pemandangan ini secara langsung. Dan yang paling membuat Syailendra takjub adalah Monas. Syailendra diam-diam mengeluarkan ponsel untuk memotret menara tinggi yang puncaknya dilapisi emas itu.

"Jepretan kamu bagus juga, ya."

Syailendra terlonjak kaget mendengar suara Ratu. Buru-buru ia simpan ponselnya karena malu.

"Maaf ya. Aku udik banget. Maklum nggak pernah ke sini," kata Syailendra mencicit.

"Nggak apa-apa kali, Syai. Belum pernah ke Jakarta bukan suatu kejahatan. Jadi, kamu ngapain malu?"

Syailendra tersenyum kikuk.

"Yaudah lanjutin fotonya. Anggap aja ini keberuntungan kita semua karena dapat fasilitas jalan-jalan gratis ke Jakarta."

Dan setelahnya Ratu merebahkan kepala di bahu Syailendra. Perbuatan Ratu itu selalu sukses membuat Syailendra seperti naik roller coaster. Yaitu menimbulkan sensasi naik turun di perutnya.

"Aku pinjem bahunya, ya. Mau tidur bentar. Nanti bangunin kalau udah sampai di hotel," bisik Ratu.

Syailendra melupakan keinginannya untuk memfoto pemandangan itu, lantas mengelus puncak kepala Ratu dengan lembut. "Tidur aja. Pakai bahu aku sepuas yang kamu mau...."

Dan setelahnya Ratu memejamkan mata. Syailendra tak henti mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang, membuat rasa kantuk Ratu semakin kuat menguar. Hingga 30 menit kemudian, akhirnya mereka sampai juga di hotel tempat mereka menginap. Syailendra membangunkan Ratu dengan menepuk pipinya pelan.

"Bangun, Tu. Udah sampai," gumam Syailendra.

Ratu meringik. Dua detik kemudian baru ia membuka mata. "Maaf aku ketiduran. Bahu kamu jadi kena iler aku," ujar Ratu yang melihat bahu Syailendra basah terkena ilernya.

Namun Syailendra sama sekali tidak mempermasalahkan. Cowok itu malah tertawa sambil mengacak rambut Ratu gemas. "Nggak apa-apa. Yuk, kita turun. Bu Susan udah turun duluan tuh."

Ratu mengangguk. Dan setelahnya mereka menurunkan koper dan barang bawaan lainnya sebelum turun dari mobil.

Ratu terpukau melihat hotel mewah di depan mereka. Begitu juga dengan Sasa dan Heri. Mereka tersenyum takjub karena hotel tempat mereka menginap jauh di atas ekspektasi.

"Wuih mewah banget hotelnya. Ini, sih, hotel bintang lima. Syukurlah kita dikasih hotel mewah. Gue pikir kita dikasih penginapan murah doang," kekeh Heri.

Lain dari itu, hanya Syailendra yang tampak tegang begitu tahu ia menginap di hotel mana.

Hotel Krista....

Meski tidak pernah melihat secara langsung, namun Syailendra tahu siapa pemilik hotel ini, dan apa akibatnya kalau ia ketahuan menginap di sini.

Ya. Hotel ini adalah milik Ayah Syailendra yang merupakan orang terpandang di kota Bandung. Sayangnya, tidak ada yang tahu identitas Syailendra. Ia seolah disembunyikan oleh keluarganya sejak ia lahir, sekaligus menjadi alasan kenapa kehadiran Syailendra di sekolahnya sangat misterius selama ini....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!