Aira mahasiswa cantik. Prodi pendidikan, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.
Pak Hirata adalah seorang dosen yang selalu menggoda Aira. Ia masih lajang. Tapi umurnya terpaut lumayan jauh dengan Aira.
Aira selalu menolak godaan dari pak Hirata. Namun di suatu hari dirinya terjebak oleh dosen sialan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alcesky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gangguan pak dosen
Pak Hirata terus membuntuti Aira. Kemana pun Aira pergi pasti di ikuti oleh pak Hirata. Aira heran bagaimana pak dosen bisa tahu semua tentang kegiatan Aira.
Mulai dari bangun tidur sampai tidur. Aira selalu di bayang-bayangi oleh pak Hirata. Seperti nya aura pak Hirata sudah melekat kepada seorang Aira.
Walaupun Aira sudah mengatakan risih kepadanya. Namun ia masih tetap saja nekat untuk mendekati Aira. Padahal dirinya juga sudah di tolak secara halus oleh Aira. Namun juga tak sadarkan diri.
Padahal pak Hirata tidak pingsan ataupun sakit jiwa. Namun entan kenapa ia tidak sadar-sadar bahwa dirinya sudah tak sebaya dengan Aira.
Perbedaan usia harusnya sudah menyadarkan pak Hirata. Bahwa Aira sudah tak seumuran dengan nya. Selain itu juga Aira dengan nya sudah berbeda status. Dirinya adalah seorang dosen. Sedangkan Aira adalah seorang mahasiswa.
Tentu saja Aira berada di tingkat bawah nya Hirata. Entah karena pergaulan atau apa. Tapi selera pak Hirata memang anak gadis-gadis yang masih labil dan polos.
"Halo Aira aku berada di sampingmu" ucap pak Hirata yang tiba-tiba berjalan berdampingan dengan Aira.
"Astaga" ucap Aira ia kaget karena dengan tiba-tiba dosen itu muncul di samping nya. Entah sejak kapan ia sudah berada di sini.
"Jangan sok kaget gitu dong" ucap pak Hirata.
"Ini kaget beneran bukan sok kaget pak, mohon bisa dibedakan" sahut Aira.
"Aduh aduh kamu kan murid saya masa saya di ajari oleh murid saya sendiri sih" ledek pak Hirata sambil sedikit memanyunkan bibirnya yang tipis itu.
Dosen tua itu malah menghambat perjalanan Aira. Dosen tak tahu diri. Mahasiswa sedang mengejar waktu malah selalu di hambat. Tapi sebenarnya, jika Aira dekat dengan dosen itu maka semua perjalanan nya akan aman. Karena dapat dipastikan bahwa dosen itu pasti akan selalu membantu kebutuhan pasangan nya.
Seperti nya dosen tua itu memang cinta dengan tulus dengan Aira. Namun Aira mahasiswa yang masih polos itu takut untuk menerimanya. Karena dosen itu adalah seseorang yang bisa di bilang selalu membuat Aira ketakutan.
Aira memang bukan mahasiswa yang bisa berpikir kritis. Terkadang pikiran nya malah seperti bocah. Ia selalu saja membuat Aira terlambat mendapatkan nilai.
Untuk saat ini Aira juga sedang bimbang. Haruskah ia menerima cinta dari dosen tua bangka itu. Atau malah menghindari dosen gila itu. Keputusan belum di ambil Aira. Ia masih berpasrah diri apa pun yang akan terjadi. Aira yakin tuhan tidak akan menguji hamba nya di luar kemampuan nya.
Pak dosen sedang berjalan di samping Aira itu tiba-tiba di buat kaget. Karena tiba-tiba Aira berlari sekencang mungkin. Larinya tidak bisa di kejar oleh pak Hirata. Karena usia yang sudah tidak lagi muda membuat kelincahan pak Hirata berkurang. Tapi kalau untuk soal berpikir kepandaian pak Hirata masih sangat mumpuni.
"Ehh Aira kenapa kamu berlari?" ucap pak Hirata sambil berteriak.
Tidak ada jawaban apa pun dari Aira. Ia hnya di fokus berlari. Aira tidak ingin tertangkap lagi oleh pak Hirata. Aira sudah menganggap pak Hirata sebagai benalu di dalam hidupnya. Tapi tanpa beliau Aira tidak akan bisa menyelesaikan seluruh tugas nya. Namun Aira juga tidak bisa untuk selalu berpasrah diri.
"Hfft capek" ucap Aira mengoceh dengan diri nya sendiri.
Aira masuk ke dalam ruangan perpustakaan. Ia yakin bahwa pak Hirata tidak melihatnya masuk kesitu. Di tengah perjalanan nya Aira bertemu dengan Pio. Ternyata Pio juga berada di dalam perpustakaan itu. Lalu mereka beradu argumentasi.
"Ehh kamu ngapain ra disini?" tanya Pio.
"Hff aku di kejar-kejar sama dosen tua itu lagi" jawab Aira.
"Astaga kamu di kejar sama dia lagi?" tanya Pio.
"Iya sekarang aku capek banget abis lari-larian " jawab Aira.
"Ya sudah sini duduk dulu sambil ngadem" ucap Pio.
"Terimakasih ya Pi" jawab Aira.
"Ini minum dulu kamu kehausan itu" ucap Pio dengan penuh perhatian.
"Enggak ah Pi, itukan minuman kamu" ucap Aira menolak tawaran dari Pio.
"Eh nggak apa-apa ra, ini buat kamu aku bisa beli lagi kok" ujar Pio.
"Ya sudah terimakasih ya kalau begitu" jawab Aira.
Lalu ia langsung minum air dari Pio tersebut. Aira memang sudah kehausan. Tapi ia masih memikirkan gengsi. Sehingga masih sanggup menolak tawaran dari Pio. Padahal di dalam hatinya sangat haus sekali.
"Hff untung Pio peka kalau gua memang sangat haus" ucap Aira di dalam batin. Ia tidak mau bahwa Pio mengetahui yang sebenarnya.
Setelah di lihat oleh Pio akhirnya Aira sudah sedikit terobati lelahnya. Lalu Pio menanyakan kronologi bagaimana bisa dosen itu mengejar Aira.
"Coba sekarang kamu ceritain deh gimana bisa si dosen tua bangka itu kejar-kejar kamu?" tanya Pio.
"Aku juga nggak tahu Pi, di mana pun aku berada pasti selalu ada dia" jawab Aira.
"Kok sepertinya aneh gitu ya?" tanya Pio.
"Maksudnya Pi?" tanya balik Aira.
"Kaya masa iya sih dia selalu tahu kamu berada dimana pun?" tanya Pio.
"Eh iya juga ya" jawab Aira yang mulai curiga dengan dosen itu.
"Jangan-jangan dia pasang kamera di tas kamu lagi?" tanya Pio.
"Enggak lah Pi, jangan ngada-ngada kamu" jawab Aira.
"Tapi kalau tanpa itu ga masuk akal juga ra" ujar Pio.
"Tapi jangan berprasangka buruk gitulah sama orang tua" jawab Aira.
"Bukan nya berprasangka buruk sih tapi ya tau aja lah. Coba sekarang aku tanya kapan saja pak dosen mengetahui keberadaan kamu?" tanya Pio.
"Pasti setiap aku berada di sekitaran kampus pak dosen pasti mengikuti aku" jawab Aira.
"Kalau hanya di sekitaran kampus bisa jadi si kalau beliau melihat mu melalui cctv di setiap sudut kampus ini" jawab Pio.
Memang di kampus Aira terdapat banyak sekali cctv. Namun kegunaan utama nya bukan untuk memata-matai. Bisa di bilang kalu pak Hirata melakukan hal ini berarti ia telah menyalahgunakan fasilitas yang ada di lingkungan kampus. Dan jika itu ketahuan ia bisa di hukum seberat-beratnya oleh pihak kampus.
Tugas utama cctv di sekitar kampus adalah untuk mengendalikan bagaimana lingkungan kampus agar tidak terjadi kegaduhan di sekitar lingkungan. Tapi, malah ada perkara yang tidak di inginkan seperti ini.
Tidak banyak mahasiswa bahkan staff yang melaporkan kesalah gunaan fasilitas tersebut. Karena rata-rata yang menyalah gunakan adalah orang-orang yang memiliki kuasa di lingkungan kampus. Orang biasa tentu tidak akan berani.
kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward
caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih