Seorang laki-laki berumur 15 tahun yang Ingin membalas kan dendam nya kepada para iblis yang telah membunuh kedua orang tua nya, namun ia tidak memiliki kekuatan atau pun sihir yang dapat membinasakan para iblis, namun semua itu berubah karna kehadiran kakek kakek misterius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irvan Al-Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 : Latihan fisik yang di luar nalar
Malam telah usai dan matahari pun telah naik menuju fajar yang menandakan pagi telah tiba. Radit bangun dengan segar dan bugar, belum pernah dia tidur senyenyak dan senyaman ini sebelumnya, atau mungkin karna perjalanan nya yang melelahkan sehingga membuat tubuh nya benar benar rilex atau mungkin karna udara dan suasana hutan yang begitu nyaman, sungguh tempat yang sangat indah banyak terdengar suara burung berkicau, di tambah suara air terjun yang menenangkan hati.
"hoam....."Radit menguap.
"bagaimana tidur mu tadi malam? nyenyak? tanya kakek.
"aku belum pernah tidur senyenyak ini kek, tempatnya nyaman dan Juga tenang jauh dari hiruk pikuk perkotaan" ucap Radit.
"bagus lah sekarang ayo kita mulai latihan mu".
"baiklah, tapi aku mau ganti baju dulu" Ucap Radit.
"tidak perlu pakai baju pakai celana saja" ucap kakek.
"hah? buka baju? disini dingin kakek, kalau aku masuk angin bagaimana?" tanya Radit dengan heran.
"tenang kan kita ada Tolak... ".
"stop kek kita gak di endorse" potong radit
"wah iya juga, tapi tidak mengapa kita kan ada koin Gope an, tinggal di kerok aja langsung pergi itu angin" ucap kakek sambil tersenyum ke arah Radit.
Radit terdiam sejenak, karna di perintahkan untuk membuka baju maka Radit pun terpaksa membuka baju memang udaranya sangat dingin di tambah karna dekat dengan air terjun.
"sebelum memulai aku akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu Mana, Mana adalah sebuah energi yang ada pada diri semua orang jika kita pandai mengatur, mengumpulkan dan menggunakannya kita bisa mengubah nya menjadi sihir untuk bertarung, dan bukan hanya untuk bertarung mana bisa di gunakan untuk apa saja" jelas kakek Shin.
"contohnya?" tanya radit.
"Seperti memasak, Berpindah tempat, ataupun mengendap, siapa tau kau ingin mengintip seseorang yang sedang mandi" lanjut kakek sedikit mesum.
"hmm udah tua bukan nya taubat, bukan nya ngingat mati malah caboel" ujar radit agak kesal melihat ulah orang tua genit itu.
"baiklah ada yang mau di tanya kan?" lanjutnya.
"apakah kekuatan pahlawan lain menggunakan mana juga kek?" tanya Radit.
"tidak, kekuatan para pahlawan karna anugerah dari Tuhan yang dia dapat kan dari lahir, berbeda dengan kekuatan yang di hasilkan dari latihan kekuatan yang berasal dari anugerah Tuhan tidak dapat di tingkatkan kekuatan nya atau bisa disebut tidak dapat berkembang, namun Beberapa orang di berikan anugerah kekuatan yang besar atau bisa di bilang manusia yang sangat spesial berbeda dengan kekuatan hasil dari latihan yang dapat di tingkatkan ke tingkat yang lebih kuat, bahkan kekuatan nya bisa melebihi kekuatan anugerah dari Tuhan". jelas kakek Shin kepada Radit.
"jika itu anugerah mengapa ada orang yang terlahir dengan kekuatan lemah?" tanya Radit.
"entah lah aku juga tidak tau, sial mungkin" ujar kakek Shin.
"baiklah kakek tolong ajarin aku cara menggunakan Mana" kata Radit dengan penuh semangat.
"oh tidak semudah itu verguso, sebelum menggunakan Mana kau harus latihan fisik terlebih dahulu, agar tubuh mu sanggup menahan kekuatan dari Mana itu" Ucap kakek Shin.
"jika tubuh mu tidak sanggup menahan kekuatan mana, maka tubuh mu bisa tak terkendali bahkan dapat membuat tubuh mu hancur berkeping- keping hingga tak bersisa" sambungnya.
"baiklah jika itu bisa membuat ku menjadi lebih kuat akan ku lakukan latihan fisik" kata Radit.
"bagus, sebelum kita mulai latihan fisiknya kau harus memakai ini terlebih dahulu" kemudian kakek Shin memakai kan sebuah gelang ke tubuh radit gelang itu memiliki beberapa batuan bulat yang tersusun di sana.
"benda apa ini?" tanya Radit dengan heran.
"nama benda ini adalah gelang dan ikat pinggang Hermes" jawab kakek Shin.
"Hermes? siapa itu?" tanya Radit lagi.
"Hermes adalah dewa tenaga dari bangsa Yunani, Hermes memiliki tugas menyampaikan pesan dan sebuah mitos mengatakan kalau Hermes melatih tubuh nya agar dapat berjalan dengan sangat cepat bahkan lebih cepat dari pada cahaya, dan gelang dan ikat pinggang ini lah yang ia gunakan untuk melatih tubuh nya, sehingga dapat mengubah tubuh nya menjadi sangat cepat" Ucap kakek Shin.
lalu kakek Menempel kan kedua belah telapak tangan nya dan membacakan sebuah mantra, seketika gelang dan ikat pinggang itu menjadi sangat berat bahkan membuat Radit hampir tidak bisa mengangkat tangan dan tubuhnya, benda itu melebihi berat Sebatang pohon beringin.
"akh!!!......kenapa benda ini begitu berat" rintih Radit menahan berat benda itu.
"gelang itu terbuat dari batuan Dasar yang ada di Olympus, gelang itu akan aktif jika di alirkan Mana ke dalam nya dan gelang itu tidak akan bisa di lepas kalau bukan pemiliknya yang melepaskan nya, kau harus berlatih setiap hari dengan mengenakan gelang dan ikat pinggang itu" ucap kakek Shin.
"tapi ini begitu berat" ucap Radit dengan rintihan yang sama.
"jangan pernah mengeluh jika kau ingin menjadi kuat, semangat! Gambate!!!" Ujar kakek bercanda sekaligus menyemangati Radit.
"baiklah sekarang apa yang harus ku lakukan?" tanya Radit kepada kakek Shin.
"seperti latihan fisik pada umumnya, push up, sit up, lari, berenang, cukup lakukan itu saja terlebih dahulu, latihan seperti yang sering kau lakukan sebelum nya, namun latihan itu pasti sangat ringan untuk mu, itulah sebabnya aku memberikan Gelang dan ikat pinggang itu untuk mu" ucap kakek Shin.
"baiklah akan ku lakukan" ucapnya, kemudian Radit berlari perlahan mengelilingi tempat itu, ia berlari seperti orang yang sudah jompo, tak lama setelah dia berjalan tertatih tatih seperti itu kemudian Radit mulai merangkak seperti anak bayi karna beban yang di bawanya, belum sampai setengah putaran dia sudah terbaring karna kelelahan.
"ayo semangat!" teriak kakek Shin yang sedang duduk menikmati secangkir kopi panas sambil memandangi seorang anak laki-laki yang sedang merangkak dan merintih.
"ini bukan latihan, ini penyiksaan" Ucap radit, badan nya Bergemetar karna tidak sanggup mengangkat dan menggerakkan tubuh nya.
"ohh ayolah penyiksaan lebih parah dari pada ini" ujar kakek sambil menyeruput kopi nya.
"aku harus semangat agar bisa menjadi kuat dan menyelamatkan banyak orang" ucap Radit dalam hati, kemudian dia kembali berdiri dengan kaki yang bergetar melanjutkan latihan nya dengan wajah yang memerah.
setelah lima kali putaran Radit kembali terbaring di tanah dengan nafas terengah-engah, ia beristirahat sebentar lalu melanjutkan latihan nya lagi, setelah sampai sepuluh kali putaran Radit terbaring kembali, beristirahat sebentar lalu melanjutkan dengan melakukan sit up, push up, kemudian berenang, bukan main berat tubuhnya di dalam air, ia bahkan tidak dapat mengapung ke permukaan air, begitu lah latihan awal Radit yang sungguh sangat menyiksa.
hari menjelang malam Radit bersiap siap untuk makan malam dengan kakek, setelah siap makan kakek berkata.
"malam ini kau tidur di bawah air terjun itu" Ucap Kakek Shin menunjuk ke arah air terjun yang dekat dengan mereka.
"hah? kakek bercanda? aku bisa mati kedinginan, bukan nya itu sangat dingin untuk di jadikan tempat beristirahat?" ujar Radit terkejut.
"siapa yang menyuruh mu istirahat? tidur mu harus di iringi dengan latihan, kau masih belum boleh istirahat total" ucap kakek Shin.
Radit termenung berpikir apakah kakek ini sudah tidak waras, namun Radit tetap menuruti perintah kakek dia pergi ke bawah air terjun duduk di bawah derasnya air terjun yang menimpa bahu nya rasanya seperti ribuan jarum yang menimpa pundak nya, bukan main dingin suhu nya sedangkan kakek Shin tidur dalam rumahnya yang hangat berselimut kain tebal dan hangat.
apakah Radit akan sanggup menjalani segala macam latihan yang di berikan kakek Shin?.
Too be continued.