Genies mulai bermunculan dari dimensi lain, masing-masing mencari partner manusia mereka di seluruh dunia. Dalam pencarian mereka, genies yang beraneka ragam dengan kekuatan luar biasa mulai berpencar, setiap satu memiliki kekuatan unik. Di tengah kekacauan itu, sebuah genie dengan aura hitam pekat muncul tiba-tiba, jatuh di kamar seorang anak berkacamata yang dikenal aktif berolahraga. Pertemuan yang tak terduga ini akan mengubah hidup mereka berdua selamanya, membawa mereka ke dalam petualangan penuh misteri dan kekuatan yang tak terbayangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
adu tenaga dalam
Raka merasakan ketegangan meningkat saat genie di depannya mulai menunjukkan tanda-tanda kemarahan. Suasana di sekelilingnya terasa semakin menegangkan.
“Jadi, kau datang ke sini untuk mengajakku berbicara? Atau mungkin, kau ingin menantangku?” genie itu berseru, suaranya menggelegar di antara pepohonan.
“Aku tidak ingin bertarung, tapi jika itu yang kau inginkan, aku tidak akan mundur!” Raka menjawab, berusaha menunjukkan keberanian.
Genie itu tertawa sinis. “Kau pikir kau bisa melawanku? Aku adalah Genie Zarkon, penguasa kegelapan! Tidak ada yang bisa mengalahkanku!”
Zarok, yang berada di dalam pikiran Raka, segera bersuara, “Tuan, kau harus fokus. Jika Zarkon adalah penguasa kegelapan, kita perlu memanfaatkan keunggulan kita.”
“Jangan meremehkan aku, bocah!” Zarkon melanjutkan. “Jika kau ingin bertarung, maka aku akan memberimu pelajaran!”
Raka mengingat pelajaran yang didapatnya dari Zarok dan Aira. “Baiklah, Zarkon! Jika kau ingin bertarung, aku akan menghadapinya! Ayo kita lihat siapa yang lebih kuat!”
Zarkon melangkah maju, energinya berkilau gelap. “Siap-siap untuk merasakan kekuatan kegelapan!”
Raka mengumpulkan keberanian dan memanggil Zarok. “Zarok! Aku butuh bantuanmu!”
Zarok muncul, energinya bercahaya. “Ingat, Raka! Serang dengan strategimu, dan jangan biarkan ketakutan menguasaimu.”
Zarkon melepaskan serangan energi kegelapan, meluncurkan bola energi hitam yang meluncur cepat menuju Raka. “Rasakan ini!”
“Bersiap, Raka!” seru Zarok. “Gunakan energi dalam sabukmu!”
Raka segera menghindar dan menggunakan sabuk energinya untuk memantulkan serangan itu. “Aku tidak akan kalah!” teriaknya sambil mengumpulkan energi.
Zarkon tampak terkejut. “Apa?! Kau bisa memantulkan energiku?!”
“Ini baru permulaan!” Raka membalas, dan dengan cepat, ia menyerang balik menggunakan energi dari sabuknya, melepaskan serangan cahaya ke arah Zarkon.
Zarkon menangkis serangan itu dengan tangan, tetapi tetap merasakan dampaknya. “Kau memang lebih kuat dari yang kukira! Tapi itu tidak akan cukup!”
“Zarok, bagaimana caranya mengalahkannya?” Raka bertanya dengan cemas.
“Kita perlu menyerang dengan kombinasi. Fokuskan energimu dan gunakan kekuatan kita bersama!” Zarok menjawab, energinya memancarkan aura yang lebih kuat.
“Baiklah, kita lakukan ini bersama-sama!” Raka berteriak, dan dia serta Zarok mulai berkonsentrasi. Raka mengumpulkan semua energi yang ada dalam dirinya dan memfokuskan pada sabuk energinya.
“Sekarang!” Raka berseru, melepaskan ledakan cahaya yang bersatu dengan energi Zarok.
Zarkon melihat serangan itu mendekat dan berusaha menghindar, tetapi serangan itu terlalu cepat. “Tidak!” teriaknya, sebelum terjebak dalam cahaya yang mengelilinginya.
Ledakan energi itu menyebar, dan Zarkon terjatuh ke tanah, tampak lemah. “Bagaimana mungkin…? Aku tidak bisa kalah!”
Raka berdiri di atasnya, merasa kuat dan percaya diri. “Setiap makhluk memiliki kekuatan dan kelemahannya. Aku menghormati kekuatanmu, Zarkon, tapi aku tidak akan membiarkanmu mengancam orang lain.”
Zarkon mendengus, mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya. “Kau mungkin menang kali ini, tetapi ingat, kegelapan selalu menunggu untuk kembali.”
“Aku akan selalu bersiap! Dan jika kau kembali, aku akan melawanmu lagi!” Raka menjawab tegas.
Zarok berbisik, “Bagus, Tuan. Kau telah menunjukkan keberanian yang luar biasa.”
Zarkon mundur, energinya memudar ke dalam kegelapan malam. “Kau belum melihat yang terakhir dariku. Kami akan bertemu lagi!”
Raka menghela napas lega, tetapi tidak bisa mengabaikan rasa cemas yang tersisa. “Kita harus bersiap untuk apa pun yang datang selanjutnya.”
“Selama kita bersatu, tidak ada yang bisa mengalahkan kita,” Aira menambahkan, muncul di samping mereka. “Kau telah membuktikan keberanianmu malam ini, Raka.”
Raka tersenyum, merasa bangga dengan pencapaiannya. “Terima kasih, teman-teman. Mari kita kembali dan bersiap untuk petualangan selanjutnya!”
Dengan semangat baru, mereka meninggalkan tempat itu, siap menghadapi apa pun yang akan datang di masa depan.
