Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasa Beby dan Keenan dan semua anggota Farrious...
Please jangan lupa Follow, like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Menceritakan tentang keluarga Marvin
Farrious. Seorang CEO pembisnis sukses yang berkuasa dikalangan Eropa.
Yang mempunyai 3 putra tampan dan mapan dengan sejuta masalah dalam hidupnya.
"Aku tidak pernah menyangka kalau Kamu, sudah bisa membentak dan mengumpat dengan kata-kata yang kasar! "Siapa yang mengajarimu, gadis kecil"? bisik Keenan tepat di belakang kupingnya.
Seketika Bulu kuduk Beby berdiri, ia sudah lama tidak sedekat ini dengan seorang pria.
"Lepaskan, jaga batasanmu tuan Keenan"! sentak Beby yang sudah kembali sadar.
Beby melepas pelukannya dari Keenan, dan langsung berlari secepat kilat dari sana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9 Sakit
Seminggu kemudian ..
"Ahh akhirnya Aku boleh pulang juga kak".
ucap Kanaya senang, hari ini ia sudah diperbolehkan Dokter pulang ke rumah.
"Iya sayang, tapi kata Dokter Kamu masih butuh istirahat yang cukup, selama berapa minggu kedepan. Luka pasca operasi Kamu belum sepenuhnya sembuh, dan harus dicheck dua kali seminggu nanti kerumah sakit". jelas Kevyn penuh perhatian dan kasih sayang.
"Hmm Iya kakak". jawabnya lembut.
"Kamu mau kemana Sayang"? tanya Kevyn saat melihat istrinya bergegas pergi.
"Aku mau lihat putra kita kakak, Aku sangat merindukannya, Aku ingin melihat wajahnya".
ucap Kanaya antusias.
"Tapi kita dilarang masuk Sayang, dia masih dirawat di ruangan intensif". dusta Kevyn.
"Ini sudah seminggu lebih kak, masa masih belum boleh dilihat sih, Aku cuma mau lihat sebentar aja kok, gak papa walau hanya dari luar juga". ucap Kanaya mulai curiga.
"Tapi memang begitu peraturannya Sayang".
"Aku enggak percaya, Aku mau lihat Kenzo"!
Kanaya sudah berlari keluar, ia mencari-cari letak ruang rawat bayinya. Setiap Dokter dan perawat yang lewat di koridor rumah sakit. Selalu ia tanyai dimana ruang rawat putranya.
"Kenapa Dokter dan perawat itu enggak ada yang tahu, dimana ruangan putra kita"!
"Mereka tidak tahu kita keluarga siapa"?
"Ayo cepetan Kak, telpon Daddy sekarang"!
"Bilangin sama Daddy, pihak rumah sakit ini tidak becus dalam bekerja". teriak Kanaya.
Ia sudah sangat frustasi dan lelah mencari dimana keberadaan putra kecilnya itu.
"Kamu yang tenang sayang .. Nanti Kamu drop kembali, Kamu masih belum sehat Sayang".
"Tapi mereka semua begitu bodoh kak".
"Masa ruang rawat Bayi aja mereka gak tahu".
"Aku mau putraku kak .. Putraku"! teriak Kanaya histeris dan frustasi.
"Sayang .. Kamu yang tenang .. jangan begini".
gumam Kevyn tidak tega dengan sikap Kanaya.
"Dimana kalian menyembunyikan putraku"!
"Ahh .. Dimana putra kita kak". ia mulai terisak.
"Aku mau bertemu dengan putra kita Kak".
Semua Dokter, perawat dan staff rumah sakit disana menatap kasihan dan tidak tega kepada Kanaya. Karena semua pihak rumah sakit tahu, seminggu yang lalu Kanaya baru melahirkan. Namun hitungan jam, putranya sudah diambil Tuhan lagi kedalam pangkuannya.
"Ada apa ini, Kak Kev"? tanya Beby tiba-tiba.
Ia baru saja tiba bersama Keenan dan Leo.
"Aku hanya ingin lihat Kenzo, Beb". lirihnya.
"Please anterin gue kesana sekarang juga".
pinta Kanaya terisak.
Beby melirik ke arah Keenan, Leo dan Kevyn.
Seakan ia meminta persetujuan untuk segera mengungkap yang sebenarnya terjadi.
Mereka bertiga sudah mengangguk setuju.
"Ayok Aku anterin lihat Kenzo sekarang".
ucap Beby pelan, dengan senyum manisnya.
"Kamu serius Beb"? pekik Kanaya senang.
"Hmm, Ayok". ajak Beby dengan senyum yang dipaksakan. Mereka harus menceritakan semuanya dengan jelas hari ini pada Kanaya.
"Makasih ya Adik ipar ku Sayang". cicit Kanaya.
Mereka semua berangkat menemani Kanaya untuk menemui Kenzo, putranya.
***
"Kenapa kita kesini Kak"? heran Kanaya karena saat ini mereka ada ditempat pemakaman.
"Ayok turun Sayang". ucap Kevyn lembut.
Kanaya bingung, ia hanya patuh kepada suaminya itu. Hatinya Mulai bergetar hebat, seakan batin seorang ibu terhubung cepat.
Mereka terus berjalan menyusuri setiap makam yang mereka lalui. Sampai akhirnya mereka mendapati sebuah makam kecil.
"Makam siapa ini Kak"? tanya Kanaya.
Kanaya menunduk dan terdapat nama Kenzo diatas makam itu. Ia terdiam dan mengingat kembali bagaimana perjuangannya agar sang putra bisa hadir kedunia ini dengan selamat.
"Maksudnya bagaimana ini kak"? tanya Kanaya.
"Beby, Kak Keen, Kak Leo ada yang bisa jelasin, Aku benar-benar enggak mengerti". imbuhnya.
"Hmm, Kamu duduk dulu yang tenang".
Mereka berlima sudah duduk disebelah makamnya Kenzo. Beby menarik nafasnya dalam-dalam sebelum menjelaskan semuanya.
"Nay, ini Kenzo kesayangan kita". cicit Beby.
"Putraku"? tanya Kanaya polos.
"Hmm". jawab Beby, ia sedikit tersenyum.
"Bukankah putraku selamat Beb"?
"Sebelum kondisiku melemah, Aku sempat melihat wajah tampan dan tangan mungilnya, yang bergerak memegang jari telunjukku".
"Bahkan ia menoleh dengan jelas kepadaku".
"Aku bahkan tidak memikirkan keadaanku lagi, Aku hanya ingin putraku selamat dan sehat".
"Lalu bagaimana ini bisa terjadi Beb"? ucapnya dengan terisak, Kanaya tidak bisa menahan tangisnya lagi. Ia begitu merindukan putranya.
"Kondisi Kenzo melemah Nay, dan saat itu juga keadaanmu sedang kritis". jelas Beby pelan.
"Bukankah kata Dokter, jika waktu operasi kita memilih bayi untuk diselamatkan lebih dulu. Semuanya akan membaik nantinya"?
"Dan kenapa putraku bisa seperti ini"?
"Karena Dokter sudah berusaha keras untuk menyelamatkan kalian berdua Nay".
"Karena Dokter yakin malam itu, kalian berdua bisa diselamatkan, tanpa harus memilih".
jelas Beby lagi sambil menggenggam lembut tangan kakak iparnya itu.
"Tapi kalau Dokter menyelamatkan Kenzo lebih dulu dari pada ibunya, semuanya tidak akan terjadi seperti ini. Aku sudah menitipkan pesan padamu bukan, bahwa Aku ingin Kenzo duluan yang diselamatkan, baru Aku ibunya Beby"!
"Tapi Aku tidak bisa memilih itu Kanaya"!
"Kenapa"? "Aku ibunya, Aku berhak memilih"!
"Kondisi kalian sama-sama mengkhawatirkan malam itu, dan tim medis sudah berjuang keras saat itu, buktinya kalian berdua selamat".
"Namun kita kembalikan semuanya kepada Tuhan Nay, kita tidak pernah tahu takdir kita kedepannya bagaimana dan seperti apa".
"Kita manusia hanya bisa berusaha saja". ucap Beby yang sudah ikut terisak.
"Namun jika saja malam itu, Kamu menuruti semua keinginanku Beb, putraku tidak akan terlambat diselamatkan, dan kondisinya tidak makin melemah, bahkan sekarang ia tidak bisa menikmati indahnya dunia saat ini". lirihnya.
"Sayang .. cukup .. ini semua sudah kehendak dari Tuhan. Kita hanya dapat menerimanya".
"Please .. Jangan seperti ini". keluh Kevyn sedih.
"Kamu pun sama kak, disaat Aku berjuang mati-matian demi putra kita, Kau malah sibuk dengan urusanmu, bahkan sudah berapa kali, kita mencoba menghubungimu dari sini".
"Kau tidak tahu, Aku sangat membutuhkan dukungan Kamu saat itu, Aku sangat kalut dan juga takut, Aku takut tidak bisa menyelamatkan putra kita, Aku bahkan khawatir jika Aku tidak dapat membuka mataku kembali nantinya".
"Dengan hadirnya Kenzo membuat kekuatan sendiri untukku bertahan pada malam itu".
"Wajah mungilnya terlihat jelas saat itu".
Hiks .. hiks .. hiks .. "Aku merindukannya kak".
"Aku bahkan belum puas mencium, memeluk bahkan memanjakannya saja kita belum sempat Kak. Lalu kenapa Tuhan begitu tega, dengan mengambilnya kembali secepat ini".
"Kenapa Tuhan memberi ujian sebesar ini kepada kita berdua kak, apa salah kita kak"?
Hiks .. hiks .. hiks .. Kanaya benar-benar terisak.
Bahkan tangisannya kian histeris diatas makam putranya itu. Sakit hati seorang ibu kehilangan putranya, tergambar jelas di wajahnya Kanaya.
Mereka semua tidak bisa berkata apa-apa lagi. Hanya bisa diam dan terasa sesak dengan kesedihan didalam hatinya masing-masing.
Suami yang ditinggalkan oleh istrinya disebut Duda, begitupun Istri yang ditinggal suaminya disebut Janda. Bahkan anak-anak yang telah ditinggal pergi kedua orang tuanya masih bisa kita sebut dengan yatim piatu.
Lalu bagaimana dengan seorang ibu?
Apa sebutan yang pantas untuk seorang ibu yang ditinggal pergi oleh anaknya.
Bahkan sebutan saja tidak ada yang dapat menggambarkan bagaimana sakit hatinya seorang ibu kehilangan anaknya.
Part mewek ..
Untuk readers jika ada yang bernasib sama dengan Kanaya saat ini, semoga diberi ketabahan dan kesabaran ..
Semoga putra putri kita yang sura mendahului kita orang tuanya, menjadi syafaat disurga untuk kedua orang tuanya kelak diakhirat ...
Please support yang baiknya ..
jangan lupa Vote, Like dan commentnya ...