Catherine, seorang psikolog berbakat dengan kemampuan membaca pikiran, selalu mengira bahwa bakatnya akan melindunginya dari kebohongan dan manipulasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Leo, seorang pria misterius yang pikirannya bisa dia baca, tetapi perasaannya tetap menjadi teka-teki. Apa yang Catherine tidak tahu, Leo adalah kakak dari mantan kekasihnya—seorang pria yang menyimpan dendam karena kematian adiknya.
Dulunya, adik Leo adalah kekasih Catherine, yang sakit hati dan bunuh diri. Leo, yang mengetahui kemampuan Catherine, bertekad untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupnya. Dengan kecerdikannya sebagai mafia, Leo dengan sengaja memanipulasi pikiran Catherine, membuatnya terjebak dalam permainan pikiran yang semakin dalam dan penuh misteri.
Namun, rencana Leo terancam gagal saat ia mulai merasakan cinta yang tulus kepada Catherine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drive Thru Wedding tanpa senyum
Cathy duduk di gazebo depan kamarnya di Paviliun yang terletak di Mansion Leo yang berada di Long Island. Sudah dua hari sejak dia menandatangani perjanjian pernikahan itu, tapi leo tidak juga datang mengunjunginya. Malam itu di merenung sambil mendengarkan deru ombak di kejauhan. Tiba tiba seorang pesuruh datang menemuinya dan membawa pesan dari Leo.
“Nona, Mohon anda segera bersiap siap, tuan Leo menunggu anda di rumah utama,”
Cathy kembali terkejut, mengapa Leo tidak mendatanginya, malah mengirimkan pelayan untuk memintanya bersiap siap?
“Baiklah aku segera siap.”
Akhirnya setelah berdandan seperlunya, Cathy segera mengikuti pelayan tadi menuju rumah utama Leo. Dari kejauhan dilihatnya 3 mitra kerja leo, yaitu Dany carter dan rekan rekannya sudah duduk di satu meja bersama.
Ketika Cathy masuk, mereka bertiga menoleh dengan pandangan yang sangat meremehkan. Leo dengan wajah dingin dan datar mempersilahkan Cathy duduk. Danny memandangnya dengan tatapan nakal dari seberang meja sambil tersenyum Smirk.
“Di sini rupanya kau menyembunyikan diri Cathy. Aku rasa kau perlu bersyukur dan berterimakasih pada tuan Leo, berkat pertolongannya, hutang hutangmu pada kami sudah Lunas, dan kami sudah mencabut tuntutan kami. Sekarang kau bisa bebas melakukan apapun yang kau mau tanpa khawatir dengan kami,”
Salah seorang rekan dari Dany berkata dengan tatapan yang tak kalah mesum.
“Tadinya aku berpikir untuk tidak menerima uang dari Leo. Aku lebih ingin kau masuk penjara, disana aku bisa kontak kolegaku untuk menyiapkan satu kamar buat ku jika berkunjung ke sel mu. Hahahahahha,”
Mereka bertiga tertawa terbahak bahak.
Catherine memandang ke arah Leo dan berkata,” Apakah untuk ini aku dipanggil? Hutangku dilunasi tapi aku mendapat pelecehan verbal dan kau diam saja?”
“Waow …waow…waow, jangan sensitive Cathy. Kau harus berbaik baik pada Leo, dia berusaha keras merayu kami agar kami mau dibayar lunas dan mencabut tuntutan pidana. Ingat, kami tidak menuntutmu secara perdata, tapi pidana Cathy. Jaga ucapanmu pada Leo ya,”
“Oke Leo, aku dan teman temanku undur diri, aku rasa banyak yang perlu kau bicarakan dengan terapis predator ini,” setelah itu Dany pergi bersama teman temanya sambil tertawa terbahak bahak.
Cathy memandang ke arah Leo yang diam terpaku melihat pada gelas wiskynya. Sejak Catherine memasuki ruangan, hingga ketiga pria itu undur diri. Tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut Leo.
“Leo, aku sudah menandatangani perjanjian itu. Apa maksudmu dengan perjanjian pernikahan terbuka?” tanya Cathy
Leo hanya mengangkat tangannya dan berkata, “Kembalilah ke kamarmu, besok pagi kita berangkat ke Las Vegas, setelah itu ke Italia. Tolong jangan banyak tanya.”
Cathy tidak tahu harus berbuat apa selain menuruti semua yang Leo katakan. Dalam perjalanan dia kembali ke kamarnya, Cathy terguncang dan tidak paham apa yang sebenarnya terjadi pada Leo. Mengapa Leo berubah 180 derajat. Leo yang dulu hangat dan selalu ada untuknya, mengapa sekarang menginginkan hal yang tak pernah dia bayangkan akan dilakukan oleh pria selembut Leo?
Air mata Cathy perlahan menetes, dia sangat bingung dengan semua hal yang terjadi. Namun setidaknya malam ini dia sedikit lega, karena hutangnya pada Dany sudah lunas. Namun pikiran Cathy buntu dan tidak bisa membayangkan apapun.
******
Pagi hari di Paviliun Long Island.
Cathy bangun dengan perasaan malas. Namun dia ingat pesan Leo untuk bersiap diri karena mereka akan segera berangkat ke Las Vegas. Dalam hati Catherina berkata,”Aneh, mengapa harus ke Las Vegas? Apa rencana Leo membawaku ke sana?”
Tok tok tok…..
Sebuah ketukan halus di pintu kamarnya membuyarkan lamunan dan dia pun berdiri membuka pintu itu. Pengacara Leo sudah ada di depan pintu.
“Nona Catherine saya ada berita untuk anda, bisa saya sampaikan?” ujar Fernando
“Baik, baik lah, Sampaikan saja,” jawab Cathy sambil mempersilahkan Fernando masuk.
“Kemarin siang Mr Dany Carter dan ketiga rekannya telah mencabut gugatan pidana pada anda. Dan semua hutang anda sudah dibayar lunas oleh tuan Leo sesuai perjanjian. Anda patut bersyukur nona. Saya khawatir jika anda masuk penjara Manhattan dengan reputasi macam itu, anda bisa mengalami berbagai hal yang tidak mengenakkan,”
Cathy tersenyum tipis.
“Satu lagi, siang ini jam 12 anda dan tuan leo akan berangkat Ke vegas untuk mengurus pernikahan kalian, Aku harap anda mempersiapkan diri dan mohon jangan terlalu banyak menuntut. Tuan leo sudah melakukan yang terbaik yang dia mampu lakukan untuk anda.”
“Apa maksudmu jangan terlalu banyak menuntut? “
“Nanti anda akan tahu. Ini salinan berkas penarikan perkara, silahkan anda simpan,” ujar Fernando singkat tanpa memperdulikan kebingungan yang dialami Cathy.
“Saya kira itu yang bisa saya sampaikan nona, Have a nice Trip,” ujar Fernando lalu pamit undur diri.
Cathy kembali bingung dan tidak mampu menduga apa yang akan dialaminya.
Tepat pukul 12 siang, seorang pelayan menjemputnya dan memberitahukan waktu keberangkatan telah tiba.
“Mobil anda sudah menunggu Nona,”
“Maaf, mana bosmu, Tuan Leo, tidakkah dia berangkat bersamaku?” tanya Cathy
“Tidak Nona, Tuan Leo sudah ada di Long Island MacArthur Airport (ISP). Beliau berangkat pagi pagi buta.”
“Owh….ujar Cathy dengan nada kecewa,”
Lagi lagi sebuah kejadian yang tidak dia mengerti. Mengapa Leo berangkat ke Bandara tidak bersama dirinya? Ada apa sebenarnya?
Cathy mengubur semua tanda tanya itu dan berjalan menuju mobil. Dia tidak ingin membuat Leo menunggu.
*****
Sesampainya di Hanggar pesawat, segera awak kabin memintanya masuk. Rupanya mereka hanya menunggu dia datang. Dan memang segera setelah dia masuk, dan duduk di dalam jet pribadi itu, mereka segera berangkat.
Cathy menoleh ke kiri dan kanan untuk mencari Leo. Tapi dia tidak menemukan Leo di dalam jet pribadi itu. Seorang pramugari menghampiri dan memberinya welcome drink.
“Apakah ada yang anda butuhkan nona?” tanyanya
“Tidak, aku mencari tuan Leo, apakah kau tahu dia ada dimana?”
“Tuan Leo ada di anjungan sedang berbicara dengan beberapa awak pesawat,” ujar pramugari
Jantung Cathy berdetak kencang, sebentar lagi dia akan bertemu Leo. Benar saja, tak lama leo masuk dan mereka saling berpandangan. Leo menghampirinya dan berkata, “ Buat dirimu nyaman, aku masih banyak urusan,”
Cathy hanya mengangguk pelan dan tidak berkata kata apapun.
Sampai di Las Vegas, Cathy langsung diajak menuju suatu tempat yang tak pernah dia bayangkan. Dia diantar oleh supir menuju tempat pernikahan Drive Thru. Dengan sendirinya Cathy merasa terkejut. Mengapa Leo memilih pernikahan Drive Thru.
Sesampainya di lokasi Drive Thru Wedding, Cathy turun dan menanti Leo. Tak berapa lama Leo muncul dengan mobilnya, dan langsung menuju lokasi pernikahan Drive Thru. Setelah melengkapi semua persyaratan yang memang sudah disiapkan oleh Pengacaranya, pernikahan pun dilangsungkan. Tanpa bunga tanpa gaun pengantin bahkan tanpa tatapan mata dan cium pipi maupun bibir. Semua berlangsung datar.
Setelah masing masing pihak menandatangani dokumen pernikahan dan dianggap sah. Segera leo memerintahkan anak buahnya untuk membawa Cathy ke Mansion pribadinya. Leo bahkan tidak melihat ke arah Cathy atau berbicara sedikitpun. Tentu saja ini membuat Cathy makin bingung dan salah tingkah.
******
Mansion Leo di Vegas sangat mewah. Letaknya agak terpencil dan berada di kawasan eksklusif yang jauh dari keramaian. Cathy dipersilahkan masuk ke dalam mansion itu lalu ditunjukkan kamarnya. Cathy merasa canggung karena kamarnya lagi lagi tidak terletak di bangunan utama biarpun dia berstatus istri sah Leo. Dia ditempatkan di Sebuah Paviliun yang terpencil dan jauh dari keramaian.
Pikiran cathy melayang ke mana mana, dia merasa ada sesuatu yang tidak semestinya sedang terjadi, tapi entah apa. Tak lama kemudian Leo masuk ke dalam kamarnya dan langsung menguncinya dari dalam.
“Leo, banyak yang ingin aku bicarakan denganmu,”
Tapi seakan tak peduli, tiba iba Leo dengan sorot mata yang tajam dan penuh amarah berkata pada Cathy, “Buka bajumu sekarang!”
“Apa apa an kau ini Leo, aku tidak mau! Kau ini sungguh aneh”
Sekonyong konyong tanpa Catherine duga, Leo melayangkan pukulan ke arah pipin Cathy, PLAK.
“Diam kau Pelacur! Ingat, aku sudah membayar hutang mu sampai lunas, sekarang layani aku dengan baik,”
Catherine melongo, lalu dia mencoba memukul balik Leo. Namun sungguh sayang, hal itu sangat fatal. Leo bukannya diam malah dia menangkap tangan Cathy dan menempeleng kembali dengan lebih Keras, PLAK.
Seketika Cathy kehilangan keseimbangan dan limbung, dari hidungnya mengucur darah dengan deras. Bagai kerasukan setan, tubuh Cathy yang limbung, malah di dorong leo ke atas tempat tidur sehingga Cathy terjengkal.
Lalu dengan sekali renggut di robeknya baju Cathy hingga dia hanya mengenakan pakai dalam saja. Cathy mengiba pada Leo.
“Jangan leo, jangan kasar padaku, aku tidak tahu apa apa. Mengapa kau tiba tiba kasar padaku?”
Rengekan Cathy malah membuat leo makin brutal. Leo mengambil sabuk yang dikenakan dan dipukulinya tubuh cathy hingga berdarah darah. Leo sangat liar dan ganas, dia sama sekali tidak perduli Cathy berteriak kesakitan.
“Auh leo jangan …sakit auh”
Demikian itu terus berlanjut hingga Cathy diam dan hanya bisa memandang pada leo karena sakit yang dideritanya sudah tidak lagi mampu dia teriakkan,
Seketika Leo merenggut pakaian dalam Cathy dan merobeknya. Lalu membuka kaki cathy lebar lebar dan memasukkan rudalnya yang sudah tegak berdiri sejak tadi ke dalam lembah Cathy…Jlebb…
Leo menumpahkan hasratnya dengan kasar, dan liar. Dia sama sekali tidak peduli beberapa kali cathy merintih kesakitan. Dihajarnya terus cathy hingga satu jam lebih. Hingga dia terpuaskan dan cathy tak sadarkan diri. Ketika hasratnya sudah terpenuhi, dilemparnya pakaian dan selimut ke arah wanita malang itu. Lalu dia keluar dan mengunci Cathy di dalam kamar itu sendirian.
*****
semangat