Terjerat Gairah Sang Pembantu

Jari telunjuk Lucas mengelus bibir Cani, tidak hanya itu melainkan juga memasukkan jari telunjuknya kedalam mulut Cani. Langsung saja Cani menghisap jari itu, membayangkan jika jari itu adalah benda pusaka milik Lucas. Apa yang Cani lakukan membuat Lucas sedikit terkejut sebenarnya, pria itu menatap penuh kearah Cani yang tersenyum simpul. 

“Mari berangkat, Tuan..” ucap Cani yang mana membuat Lucas tersadar dari pikirannya sendiri. Ia tersenyum saja kepada Cani yang juga tersenyum, apa yang dilakukan Cani tadi benar-benar tidak membuat Lucas marah sedikitpun. 

Lucas mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sambil sesekali melirik kearah Cani yang memperhatikan jalan. Mata Lucas jatuh sempurna kepada dua bongkahan yang ia remas pagi tadi. Bentuknya tidak besar seperti yang Zoya miliki, tapi itulah nilai plus dari keindahan yang Cani miliki. 

“Nyonya kapan pulang, Tuan?” tanya Cani memecahkan keheningan yang ada. 

Lucas melirik kearah Cani sebentar, lalu kembali fokus pada jalanan yang terlewati. “Kata dia tiga hari di Singapura, tapi mungkin saja lebih. Dia kalau sudah bepergian suka lupa pulang,” jawab Lucas tanpa menyembunyikan apapun kepada Cani. 

Cani sebenarnya tidak mengerti dengan pola pernikahan yang sedang dijalani oleh majikannya itu. Seperti tidak ada niat untuk hidup bersama sebenarnya, lebih ke keduanya masih belum selesai dengan urusan masing-masing. 

“Tapi, aku tidak perlu khawatir kalau Zoya pergi beberapa haripun. Karna sudah ada kau yang akan mengurus ku dengan baik, bukankah begitu?” tanya Lucas kepada Cani yang kini menatapnya. 

Seolah memikirkan apa arti kata yang Lucas katakan, Cani langsung mengangguk mantap. Keduanya saling tersenyum satu sama lain, lain dengan Cani yang memikirkan hal kotor sekarang. Disaat Lucas sedang fokus menyetir, tanpa berpikir dua kali tangan Cani langsung jatuh sempurna pada adik milik Lucas. 

Hal itu membuat Lucas terkejut. “Lampu merah, izinkan aku untuk memuaskan adikmu dengan waktu singkat ini, Tuan..” ucap Cani dengan suara yang sangat menggoda kepada Lucas. 

Lucas tertegun sudah pasti, apa lagi disaat tangan Cani meremas miliknya. Lucas menggeram karna merasakan miliknya yang langsung menegang hanya karna remasan dari Cani. 

“Apa yang kau lakukan, Cani?” tanya Lucas sembari menahan setiap sentuhan Cani dibawah sana. 

“Kau meminta aku untuk mengurusmu bukan? Hal seperti ini merupakan bonus dari aktivitas aku melayanimu..” jawaban Cani membuat Lucas sangat terkejut. 

Tapi, untuk marah atas setiap hal yang Cani lakukan sangat berat bagi Lucas. Jadi, pria itu hanya pasrah dengan segalanya. Terlebih lagi Cani yang sudah menunduk, menurunkan resleting itu lalu benda yang menegang itu muncul dihadapannya. Tanpa banyak berpikir Cani langsung melakukan hal yang sangat ia inginkan dan ia bayangkan. 

Mata tajam Lucas terpejam karna sentuhan yang dilakukan Cani di bawah sana, bahkan Lucas tidak teringat sama sekali dengan prinsipnya sendiri. Malah membantu kepala Cani untuk melahap miliknya lebih dalam lagi, suara aktivitas itu terdengar panas sekali. 

Lampu hijau menyala, suara klakson dari mobil yang dibelakang mengejutkan Lucas. “Shi*! Mengganggu saja,” Lucas menyetir sambil menikmati sentuhan Cani dibawah sana. 

Hingga dengan waktu yang lumayan lama akhirnya miliknya merasakan pelepasan juga hanya karna mulut Cani saja. Cani langsung menyimpan kembali benda pusaka milik Lucas, ia tersenyum puas kepada Lucas yang tersenyum kearahnya. 

“Ini pertama kali untukmu?” tanya Lucas kepada Cani yang sedang merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. 

Perlahan Cani mengangguk ragu. “Apakah permainanku tidak memuaskan, Tuan?” tanya Cani, bagaimana lagi memang pertama kali bagi Cani melakukan hal panas seperti ini. 

“Buktinya aku pelepasan bukan? Itu berarti kau sudah sangat bisa untuk memuaskan aku, meskipun agak sedikit kaku.” ucap Lucas jujur tidak ada bohong sedikitpun. 

Tangan Lucas memegang tangan Cani, ia meremas erat tangan itu. “Jadi, aku yang pertama kali untukmu?” tanya Lucas lagi, mendapatkan fakta itu sangat membuatnya senang. 

“Sekalipun pertama kali untukku tapi aku akan memastikan.. Akan melayani dirimu sebaik-baiknya, Tuan. Jadi, jangan ragukan untuk menjalin hubungan itu denganku.” ujar Cani sembari mengecup tangan Lucas. 

Sebenarnya Lucas tidak ingin melakukan hal lebih lagi, tapi pesona dari Cani sungguh tidak bisa diabaikan. Apa lagi Cani yang sangat bisa melakukan hal apapun, dan terlebih lagi bersama dengan Cani segala fantasi selama ini yang tidak bisa dilakukan bersama dengan Zoya pasti akan terjadi. 

Lucas tersenyum kearah Cani disaat mobilnya berhenti diparkiran Mall. Sekalipun Cani menatap kearah jendela tapi Lucas suka melihat segala hal yang ada dalam diri Cani. 

“Kau membuatku gila, Cani. Baru kali ini aku merasakan ketidakbenaran yang sangat ingin aku lakukan,” ucap Lucas. 

Seketika Cani langsung menoleh kearah Lucas, ia tidak tahu harus berekspresi seperti apa kepada pria itu. Ntah itu pujian atau cacian yang Lucas katakan, Cani bingung mendeskripsikan semuanya. 

“Berhati-hatilah, berpikir lagi jika ingin menjadi pemuas ku. Disaat kau sudah berhasil memuaskan aku, maka sudah pasti kau tidak akan bisa pergi sedikitpun dariku.” ucap Lucas sembari membuka pintu mobil. 

Sementara Cani termenung memikirkan arti ucapan dari Lucas, terdengar menyeramkan sebenarnya. Hanya saja Cani sudah terlanjur basah bukan? Ia sudah terlanjur melihat dan bahkan merasakan seperti apa gagahnya adik yang Lucas miliki. 

“Sangat besar dan berurat.. Aku penasaran rasa seperti apa disaat berhubungan itu, aku ingin merasakannya!” ucap Cani di dalam hati. 

Tapi Cani ingin memperlihatkan ketegasannya, setidaknya tidak mau terlalu ketahuan menginginkan Lucas. Cani takut yang ada Lucas malah hanya memanfatkan, karna bagaimana pun Cani ingin hubungan panas yang keduanya saling mendambakan satu sama lain. 

“Aku akan menunjukkan keahlianku, Tuan. Lihat saja.. Aku akan membuktikan bahwa aku tidak sesederhana yang kau pikirkan,” ucap Cani didalam hati sambil berjalan beriringan bersama dengan Lucas. 

Tubuh Lucas yang tegap dan kekar benar-benar mencuri perhatian wanita yang ada. Pandangan mata Cani sungguh terganggu melihat para wanita yang sangat cari perhatian kepada Lucas. Bahkan disaat pria itu mengambil bahan-bahan sayuran tentunya Cani membantu, ada wanita yang menunjukkan wajah menggoda kepada Lucas. 

Sayangnya Lucas tidak memperhatikan itu, hanya melirik saja lalu kembali fokus dengan hal yang ia lakukan. Satu hal yang membuat Cani kagum dengan Lucas adalah, sifat bodoamat akan wanita lain. Tapi, tetap saja Cani tidak suka melihat para wanita itu. Jadinya Cani menatap tajam wanita yang sok cari perhatian itu, wanita itu sudah pergi menuju kasir. 

“Tenang aja.. Aku hanya tergoda denganmu saja,” Bisik Lucas sembari tersenyum smirk kepada Cani yang menatapnya sebal.