AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 MIIM
"Tidakkkk, ja-jangan bawa mommy" teriak Aurora histeris di dalam alam bawah sadar nya.
Axel yang melihat tersebut langsung mengerutkan dahi nya. Dan langsung duduk di tepi ranjang tersebut. Axel semakin penasaran dengan apa yang terjadi pada Aurora ketika melihat keringat membasahi tubuh Aurora.
"Ada apa dengan nya" batin Axel dengan pertanyaan pertanyaan yang berada di pikiran nya.
"Ahkkk, mommy daddy" teriak Aurora dan langsung sadar dari tidur nya.
"Hushh hushh" deru nafas Aurora tidak beraturan.
Aurora yang masih belum sadar sepenuh nya tidak menyadari jika di samping nya ada Axel yang sedang memperhatikan nya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Ketika Aurora sadar sontak membuat nya terkejut dan kembali berteriak. "Ahkkk, siapa Lo..!!!" teriak nya tanpa sadar.
Axel tidak menjawab dia masih saja bergelut dengan pertanyaan pertanyaan yang ada di pikiran nya.
Aurora yang melihat jika pria di samping nya tengah memperhatikan nya ikut terdiam karena Aurora mengingat kejadian dimana ia tak sadar kan diri. Dan Aurora mengingat wajah pria yang menolong nya. Aurora pun melebarkan bola mata nya dengan sempurna.
"Tu-tuan yang menolong sa-saya kan" tanya Aurora dengan hati hati.
Axel yang sadar akan pertanyaan Aurora pun berhenti menatap Aurora.
"Hm" jawab Axel singkat.
"Terima kasih" ucap Aurora dengan tulus.
Axel pun mengerutkan dahinya nya. "untuk apa?" Tanya Axel.
"Ya, saya berterima kasih karena tuan sudah menolong saya" jawab Aurora dengan berani nya menatap wajah Axel.
Tidak ada jawaban Axel pun beranjak dari duduk nya ingin segera pergi meninggalkan Aurora.
"Jangan keluar dan tunggu saja nanti akan ada pelayan mengantar kan makanan untuk mu" titah Axel sambil berjalan keluar dari kamar.
Aurora yang mendengar ucapan tersebut lantas ingin membantah tetapi Axel lebih dulu menimpali omongan Aurora.
Pintu tertutup rapat.
"Hufttt, siapa dia? Kenapa dia mau menolong ku dan membawa ku kesini bukan nya ke rumah sakit" monolog nya ketika teringat apa yang sedang terjadi pada nya.
Tak lama kemudian suara pintu terbuka dan dua wanita masuk dengan satu membawa kan makanan dan satu nya membawa obat untuk Aurora.
"Permisi non ini saya dan teman saya membawa kan makanan dan obat untuk nona" ucap maid tersebut dengan sopan.
Aurora tercengang melihat dua wanita tersebut melayani nya bak seperti putri raja.
"Non? Nona tidak apa apa?" Tanya salah satu maid dengan melambaikan tangan nya di depan wajah Aurora.
Dan tentu saja membuat Aurora sadar dari lamunan nya.
"E-ehehe" Aurora tertawa kikuk ketika tau dirinya tertangkap sedang melamun.
"Nona lucu sekali" ucap satu maid dengan santai nya dan langsung mendapat pukulan dari teman nya.
"Sttt, kau tidak boleh berbicara seperti itu kepada nona" tekan nya kepada teman nya.
"Mohon maaf nona atas kelancangan saya" ucap nya langsung minta maaf dan menundukkan badan nya.
"E-ehhh, tidak perlu sampai seperti itu" ucap Aurora merasa tidak enak.
"Sekali lagi saya minta maaf nona" jawab nya kembali dengan senyuman.
"Hufttt, jangan panggil saya nona, panggil saja Aurora" balas Aurora dan langsung melempar kan senyuman terbaik nya.
Kedua maid tersebut saling pandang satu sama lain dan langsung menundukkan badan nya serempak.
"Maaf nona untuk itu kami tidak bisa" ucap kedua maid dengan serempak.
"Ck, siapa namamu?" Tanya Aurora kepada salah satu maid tersebut.
Kedua maid tersebut langsung mendekati Aurora dan langsung memperkenalkan diri nya.
"Nama saya Bella non dan ini teman saya nama nya Tiwi" ucap Bella dengan sopan.
Aurora lantas membulatkan bibir nya hingga berbentuk O.
Kedua maid tersebut tersenyum lebar. "sekarang waktu nya nona makan ya, habis itu nona harus meminum obat" ucap Tiwi dengan lembut dan langsung mendapat anggukkan dari Aurora.
*
*
*
DIRUANG KERJA AXEL
Axel sibuk dengan berkas berkas di atas meja nya. Axel masih mengurus pekerjaan nya dengan serius hingga suara ketukan pintu terdengar mengusik Axel yang sedang bekerja.
Tok
Tok
Tok
Axel berjalan menuju pintu untuk membuka nya.
Dan terlihat Jack dibalik pintu tersebut dengan wajah tersenyum manis dan beberapa cemilan nya.
"Ada apa" tanya Axel langsung to the point.
"Tidak ada saya hanya merasa bosan. Hehe Tuan boleh saya masuk?" Tanya Jack dengan hati hati namun wajah nya masih menampilkan senyuman yang masih tersungging.
"Hm" jawab nya dan berjalan masuk dengan di ikuti oleh Jack.
Axel kembali duduk di kursi kebanggaan nya dan melanjutkan pekerjaan nya tanpa menghiraukan Jack yang kini berada di ruang kerja nya.
"Em, tuan sebenar nya ada berita penting mengenai tuan Fernandes" ucap Jack dengan santai dengan mengunyah cemilan nya.
Axel lantas menaikkan salah satu alis nya seolah menggantung pertanyaan atas apa yang di ucap kan Jack.
"Ya, dia sudah tau bahwa tuan yang sudah menyakiti putri nya" ucap Jack kembali.
Axel lantas menunjukkan senyum smirk nya sambil menyeringai "Ck, terus untuk apa kau memberi tahu ku, hm?" Tanya Axel dengan menatap tajam Jack.
"Tidak ada hanya menginformasi kan saja siapa tau tuan ingin mengetahui nya" jawab Jack.
"Jadi kau kesini hanya untuk memberi tahu mengenai informasi yang sangat tidak menarik itu untukku?" Ucap Axel dengan alis nya terangkat sebelah.
"Hhee" jawab Jack senyam senyum dengan tangan menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal.
Axel yang melihat tingkah aneh tangan kanan nya tersebut langsung melayang kan tatapan tajam nya.
Dan seolah mengerti Axel pun kembali bertanya.
"Apa yang sudah kau lakukan Jack, cepat katakan dan kau hanya memiliki waktu 5 menit untuk menjawab" tekan Axel tidak mengalihkan pandangan nya kepada Jack.
Jack yang menyadari itu pun meneguk kasar ludah nya. Sembari berfikir bagaimana menjelaskan perbuatan nya kepada tuan nya.
"Se-sebenarnya" jawab Jack dengan terbata bata sambil menundukkan kepala nya.
"Cepat katakan Jack atau kau ingin aku memotong lidah mu itu" tekan Axel kembali merasa kesal dengan Jack.
"E-ehehe se-,," belum selesai Jack menjelaskan tiba tiba.
Brakkk,
Axel dengan amarah nya yang sudah meledak ledak kini menghempas kan tangan di atas meja dengan kuat.
"KATAKAN DENGAN JELAS JACKSON VILLE ADRION"
Tekan nya kembali. Axel yang kini sudah berdiri sudah menatap Jack dengan tatapan yang mematikan.
Jack yang sudah mengetahui kemarahan tuan nya ketika mendengar nama lengkap nya sudah disebut itu arti nya tuan nya sudah tidak main main lagi.
"Sebenarnya tadi mommy besar dan Daddy besar datang ke sini dan menanyakan perihal yang terjadi antara tuan dan nona Aurora di restoran. Dan tuan kini berita tentang anda menolong nona Aurora sudah ramai di perbincangkan oleh netizen tetapi anda tenang saja karena di berita itu tidak ada yang memperlihatkan wajah nona Aurora. Te-tapi..." Belum selesai Jack menjelaskan sudah di potong oleh Axel
"Tetapi apa Jack" tekan Axel yang kini semakin tak bisa menahan amarah nya.
"Tetapi saat tadi Mommy besar dan Daddy besar datang dan langsung menuntut kebenaran dari saya tuan. Dan saya menunjukkan hasil yang saya potret dan hasil nya sangat terlihat jelas wajah nona Aurora tuan" jawab jack kini menambah menundukkan kepala nya.
Axel yang mendengar penjelasan Jack pun hanya bisa menghempaskan tubuh nya kembali duduk ke kursi kebanggaan nya.
"keluar" titah Axel kepada Jack dengan memijit pelipis nya kepala nya semakin sakit ketika masalah nya bertambah.
Jack pun langsung keluar dari ruangan tersebut dengan rasa lega.
*
*
*