TRANSMIGRASI OF JIANG MENG

Jiang Meng masuk ke ruang angkasa untuk menyelesai  kan seni bela diri dari buku catatan yang dia baca. Sambil menunggu malam dia akan pulang ke rumah orang tua kandung pemilik asli nya.

Jiang Meng konsentrasi membaca dan mengingat gerakan yang tercatat di buku, walau pun dia tidak memiliki kekuatan spritual dia masih bisa mempelajari gerakan, dan itu sangat bermanfaat bagi nya, garakan - gerakan tersebut terlihat anggun tapi mematikan.

Kemudian dia memperagakan nya, setiap pukulan menimbul kan deru angin, jika  bertemu dengan musuh yang sepadan, gerakan ini sangat cocok untuk menjadi kartu truf nya.

Selama tiga jam Jiang Meng berlatih, kini tubuh nya di penuhi keringat, dia terengah-engah lalu mengatur pernafasan, Jiang Meng tersenyum sekarang kekuatan nya melebihi di kehidupan sebelum nya.

Hanya saja sangat di sayang kan kalau senjata kesayangan nya yaitu SIG sauer P226 tidak mengikuti nya kesini.

Tangan nya gatal sudah lama tidak memegang senjata api. Seperti nya dia akan meminta kepada shen julai.

Melihat jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Jiang Meng membersih kan diri dan bersiap kembali ke kota asal nya.

Jiang Meng keluar dan mengunci pintu, dia terdiam beberapa saat memperhatikan rumah yang di bangun nya di zaman ini.

Setelah puas, Jiang Meng mengeluarkan sepeda berkendara keluar dari desa ini, Jiang Meng tidak berpamitan dengan satu tim pemuda terpelajar yang datang bersama nya dan juga penduduk desa yang di kenal nya.

Jiang Meng menghentikan sepeda nya melihat Lu chen berdiri di depan masuk desa, dia lupa pada anak ini,

"Saudari Jiang"

"Kemari lah"

Jiang Meng melambai, Lu chen pun mendekati Jiang Meng, ketika dia akan pergi ke kandang sapi, itu melewati kantor brigade, dia mendengar kepala desa kalau Jiang Meng akan menjual atau menyatakan rumah nya, Lu chen merasa sedih itu berarti saudari Jiang tidak akan pernah kembali lagi.

"Besok kau pergi ke alamat ini, disana kau menemukan Feng Gan, kasi dia surat ini, jaga baik-baik diri mu, bekerja keras lah dalam pendidikan, sesusah apa pun tetap bersekolah oke"

Jiang Meng menulis surat untuk Feng gan, untuk memperkerjakan Lu chen dan memberi alamat markas mereka pada Lu chen. Jiang Meng menepuk kepala Lu chen dan pergi tanpa melihat kebelakang,

Lu chen menangis dan berlari mengejar Jiang Meng, tapi dia tidak dapat mengejar kecepatan Jiang Meng yang mengendari sepeda,

Jiang Meng hanya menghela nafas mendengar pergerakan di belakang nya, setelah di tempat sepi Jiang Meng memasukan sepeda dan mengeluarkan mobil jeep Rubicon, dia mengendarai dengan kecepatan penuh karena keadaan sepi.

Sedangkan Lu chen yang menangis kembali kerumah nya, Lu Shen mo melihat keponakan yang berkata merah merasa heran dan bertanya.

"Ada apa chen'er, apa kau di ganggu"

"Tidak"

Lu chen menjawab dengan suara serak,

"Lalu kenapa kau menangis? "

"Saudari Jiang pergi"

"Nona Jiang memang pergi bersama Lu Ming Shen"

"Tidak, aku baru saja bertemu dengan saudari Jiang di pintu masuk desa, dia kembali untuk menjual rumah nya, aku mendengar percakapan kepala desa di kantor brigade"

Lu Shen mo terdiam, dia menghela nafas, dan menepuk pundak keponakan nya.

"Saudari Jiang mu bukan wanita biasa, desa kecil kita tidak bisa menahan nya, kau sangat beruntung kalau nona Jiang mendukung mu, bekerja keras lah seperti yang di kata kan nona Jiang, bukti kan pada nya suatu hari nanti"

Setelah menyelesaikan kalimat nya Lu Shen mo pergi meninggalkan Lu chen sendiri.

Lu chen mendengar perkataan paman nya dia memegang erat surat yang di tinggal kan Jiang Meng, paman nya benar dia akan membuktikan bahwa dia akan bekerja keras .

. Sehingga dia bisa menegakkan kepala nya ketia bertemu lagi dengan saudari Jiang suatu hari nanti.

****

Jiang Meng menempuh perjalanan selama empat jam sampai ke kota asal nya, kali ini dia tidak memasukan mobil di ruangan nya,

Dia memarkirkan mobil di halaman depan rumah nya,

Jiang weigo sebagai mantan tentara sadar ketika mendengar pergerakan kecil diluar.

Dia bangkit dan menjadi waspada, Jiang weigo secara perlahan mendekati pintu, dia tahu ada seseorang di layar sana.

Ketika Jiang Meng ingin mengetuk pintu, secara perlahan kasar pintu di banting dan terbuka, melihat tinju  Datang ke arah nya di kegelapan.

Secara reflek Jiang Meng menangkis, dia tahu itu ayah nya dari bentuk tubuh.

"Ayah, "

Jiang weigo membeku dan cepat menarik tangan nya, ketika mendengar suara putri kesayangan nya,

"Putri, apa itu kamu? "

"Ya, ini aku"

Jiang Meng melangkah maju mendekati Jiang weigo, walau pun keadaan gelap dia dengan mantap mendekati Jiang weigo.

"Kenapa kau tidak memberi kabar akan kembali, "

Jiang weigo menarik lengan Jiang Meng membawanya masuk, dia menyalakan lampu yang kuning dan sendu, seketika ruangan menjadi terang.

"Menantu perempuan, Mang'er kembali"

Jiang Meng tidak berdaya melihat yang antusias ayah nya,

Wen Lan dan Jiang hongjun terkejut mendengar ayah/suami nya berteriak, mereka bangun dan bergegas keluar.

Wen Lan dan Jiang hongjun terkejut melihat gadis di depan mereka, mereka berdua mengosok mata lalu memandang kedepan,

"Ayah, gadis di samping mu, bukan kah itu adik perempuan"

Jiang hongjun menunjuk ke arah Jiang Meng dan bertanya pada ayah nya.

Sedangkan Wen Lan bergegas mendakati putri nya, yang baru beberapa bulan berpisah dengan nya.

Dia memeluk erat Jiang Meng dan berkata.

"Oh ini nyata, "

Wen Lan berteriak, dia melepaskan pelukan nya memandang putri nya yang terlihat berbeda dan bertambah cantik.

"Adik perempuan pun baru saja pulang, dia pasti lelah, biar kan adik mu beristirahat dulu, besok kita akan berbicara"

Suara Jiang weigo terdengar bahagia, dia merindukan putri nya, selama kepergian Jiang Meng dia tidak bisa tidur nyenyak, seperti nya malam ini dia bisa sedikit bersantai.

Wen Lan dan Jiang hongjun mengangguk setuju, Wen Lan melepaskan Jiang Meng dengan enggan.

Jiang Meng tersenyum kecil melihat keluarga nya begitu antusias dengan kedatangan nya. Tapi entah bagai mana reaksi keluarga nya ketika tahu besok dia akan pergi dalam waktu yang lama.

Jiang Meng kembali ke kamar, terlihat masih keadaan seperti dia tinggalkan rapi dan bersih tanpa debu, seperti nya keluarga nya sangat menjaga kebersihan kamar milik nya walau dia tidak berada di rumah.

****

Keesokan pagi nya, Jiang Meng bangun mendengar suara berisik di depan, dia keluar rumah melihat warga mengelilingi mobil jeep nya, sedangkan Jiang weigo dan Jiang hongjun bingung melihat mobil di depan rumah nya.

Mobil di zaman sekarang sangat lah langka, hanya orang-orang besar yang mengendari mobil.