NovelToon NovelToon
Artis Cantik Vs Supir Tampan

Artis Cantik Vs Supir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Azalea Margarita seorang artis cantik papan atas yang begitu membenci Adiknya sendiri karena sakit lumpuh, Azalea tidak pernah tersenyum sekalipun terhadap Adiknya, bahkan Azalea lebih memilih tinggal di hotel milik Ayah nya karena begitu tidak ingin melihat Adik nya yang lumpuh.

Sifat dan karakter Azalea yang begitu keras, hingga begitu sulit untuk bisa jatuh cinta terhadap laki-laki manapun, hingga akhirnya Azalea di jadikan bahan taruhan oleh Fauzan Harkas sesama artis pemeran utama, dan CEO muda yang royal gemar berpesta demi mencari ke senangan ya itu Ronald Jensen.

Apey pemuda dari desa mencoba mencari ke beruntungan mengadu nasib ke kota, dengan bekal ilmu bela diri dan ke ahlian bisa menyetir, Apey mencoba adu nasib mencari rejeki ke kota demi bisa membahagiakan ke dua orang tuanya, yang ingin mempunyai ladang atau sawah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menuju sekolah Randika.

Anton yang membawa Apey pergi, setelah jauh dari kamar Azalea langsung membalikan badan, membuat Apey hampir nabrak badan Anton.

"Apey, kamu apa apaan berani melawan Azalea? bagaimana kalau Azalea ngadu sama tuan Boss?" tanya Anton merasa masih belum percaya.

"Pak Wiguna dan Pak Bagas sudah menceritakan semuanya, Pak Anton tenang saja, saya tahu bagaimana menghadapi Non Azalea hehe hehe," jawab Apey ketawa kecil.

"Haduh, kamu ini bikin jantung saya hampir saja copot, jangan ulangi lagi seperti itu ke depannya" tegur Anton dengan wajah takut.

"Siap Pak, saya tidak akan mengulanginya," balas Apey mengangguk.

"Sekarang kamu mau ke ruangan Pak Bagas kan?" tanya Anton.

"Iya Pak, baru sebentar kerja udah keluar sekarang mau tandatangan kerja lagi," jawab Apey jadi nyengir.

"Tidak apa apa, usahakan kamu harus betah di rumah tuan Boss, kamu jangan khawatir, tuan Boss dan istrinya sangat baik," sambung Anton.

"Siap Pak, alhamdulilah kalau semuanya baik," Apey mengangguk.

"Ya sudah, ayo saya antar ke ruangan Pak Bagas, tapi nanti saya mau langsung balik keruangan kerja saya masih banyak kerjaan," terang Anton.

"Siap Pak, terima kasih banyak," Apey kembali mengangguk.

Azalea di dalam kamar setelah di kompres, diam benar benar terdiam tidak bicara apa apa, semarah apapun dalam hatinya Azalea tidak bisa memungkiri, kalau Apey terlihat begitu beda dari laki-laki lain yang di lihatnya.

Ririn duduk di sebelah Azalea menatap wajah Azalea yang terdiam murung, dari pagi marah marah sekarang terdiam murung tidak bicara sepatah apapun, duduk bersandar dengan tubuh seakan enggan bergerak sedikitpun.

"Laki-laki tadi itu yang pernah mengantarkan nasi goreng di suruh Anton, dia pernah bicara sama gue dari kampung ingin mencari kerja di kota,"

"Jika sekarang kerjanya menjaga Adik lo, apa lo tetap akan seperti ini dan tidak akan pulang? gue yakin dia akan sepenuh hati menjaga Adik lo dengan kontrak kerja di tangannya,"

"Jadi menurut gue, lo akan semakin sia sia jika terus terusan membenci Adik lo seperti ini, karena laki-laki itu begitu berani dan tidak takutnya terhadap lo," bujuk Ririn menatap wajah murung Azalea.

"Gue malu Rin punya Adik cacat," ungkap Azalea dengan suara lemah.

"Siapa di dunia ini yang ingin terlahir cacat Lea? tidak ada satupun, apa lagi bagi orang tua yang menjaga dan melahirkan," tegur Ririn.

"Gue harus beli rumah, gue harus menjauh dari rumah gue, gue tidak mau melihat si cacat itu," balas Azalea.

"Apapun keputusan lo, gue tidak akan meninggalkan lo sendiri, gue harus profesional dengan kontrak kerja gue terhadap lo, selain itu gue tidak ingin melihat hidup lo sedih, karena lo sahabat gue satu satunya, tapi jika suatu saat gue ingin mengenal laki-laki tadi lo jangan salah paham," pinta Ririn.

Azalea langsung menoleh menatap curiga.

"Lo suka sama si kampung itu?" tanya Azalea dengan suara tidak sukanya.

"Gue perempuan normal Lea, laki-laki tadi terlihat begitu gigih ingin bekerja ingin menghasilkan uang, apa salahnya jika gue ingin kenal?" tanya balik Ririn.

"Lo tidak boleh kenal sama laki-laki si kampung itu," desak Azalea.

"Kerja kerja, pribadi pribadi tidak bisa di sangkut pautkan Lea, pribadi itu masalah mencari kebahagiaan sendiri," balas Ririn.

Azalea terdiam tidak mau bertengkar dengan Ririn, karena hanya Ririn teman satu satunya yang bisa di ajak bicara.

"Menurut gue, lebih baik sekarang lo fokus menyelesaikan kontrak kerja sama dengan Pak Hermawan, sebelum Pak Hermawan marah membatalkan kontrak sepihak, lo tahu sendirikan berapa biaya yang akan lo tanggung?" bujuk Ririn menatap.

"Gue tidak bisa fokus Rin," balas Azalea dengan suara lemah.

"Ok, sekarang bilang sama gue, apa yang lo inginkan agar lo bisa kembali fokus untuk syuting menyelesaikan kontrak lo dengan Pak Hermawan?" tanya Ririn.

"Gue ingin menampar keras wajah dan menjambak rambut si kampung itu," jawab Azalea.

"Ya Allah, apa lagi ini Lea? apa lagi?" tanya Ririn sampai memegang jidat menggelengkan kepala berulang ulang.

Azalea merebahkan tubuhnya menggunakan tangan di jadikan batal, pikirannya terasa lelah semangatnya terasa hilang, diam tidak bicara apa apa, Ririn langsung berdiri melangkah hendak membuatkan minum segar untuk Azalea.

Hari itu, Apey setelah selesai mengurus kontrak kerjanya, langsung di bawa Pak Wiguna meluncur menuju tempat sekolah khusus Randika, bahkan Pak Wiguna tidak menyempatkan datang ke kamar Azalea terlebih dahulu.

"Pak, boleh saya yang membawa mobilnya?" pinta Apey yang duduk di depan.

"Yakin mau bawa mobilnya?" tanya Pak Wiguna.

"Hehe hehe, Pak Boss tenang saja, tinggal tunjukan arah jalan, insya Allah selamat sampai tujuan," jawab Apey tawa kecil.

"Boleh, sekalian saya ingin tahu cara kamu bawa mobil," Pak Wiguna langsung menyalakan lampu sen kiri.

Mobilpun berhenti sisi jalan, keduanya langsung tukar posisi, bergantian Apey yang mengemudi.

"Bismillahirrahmanirrahim," Apey mengusap ngusap kedua tangannya.

Lalu menyalakan mobil dan langsung melajukan mobil dengan enteng, karena sudah biasa membawa mobil besar kecil hingga mobil pribadi jika ada yang membutuhkan jasanya semasa di kampung.

"Wih, sudah lihai juga ternyata kamu bawa mobil," puji Pak Wiguna merasa cocok.

"Saya sudah biasa narik beban berat Pak Boss, apa saya cocok jadi supir Randika?" tanya Apey sumringah.

"Kalau saya sudah cocok, mudah mudahan Randika juga cocok," jawab Pak Wiguna.

"Aamiin, siap Pak Pak Boss mudah mudahan," Apey kembali sumringah mendengarnya.

Mobil terus meluncur menuju tempat sekolah dengan sesekali Pak Wiguna mengarahkan jalannya, karena Apey sudah biasa membawa mobil di kampung, jadi tidak kesulitan hingga sampai halaman sekolah Randika.

Bu Maharani yang bergantian anatar jemput Randika, di tempat ruangan tunggu bersama orang tua siswa siswi yang lainnya, merasa kaget melihat Pak Wiguna datang bersama Apey yang baru di lihatnya.

"Papa, sama siapa?" tanya Bu Maharani setelah berdiri melihat perawakan Apey dari atas sampai bawah yang mengenakan kemeja rapih.

"Ini Apey Mah, supir baru Randika,"

"Apey, ini istri saya, Mama nya Randika," ucap Pak Wiguna memperkenalkan.

"Assalamualaikum Bu, nama saya Apey, saya dari kampung," sapa Apey menyodorkan tangannya.

"Walaikumsalam, saya Maharani, Mama nya Randika," sapa Bu Maharani menerima jabat tangan Apey.

"Mama tunggu sebentar ya, Papa akan menunjukan Randika ke Apey," titah Pak Wiguna.

"Iya Pah, silahkan Apey," titah Bu Maharani.

"Permisi!" Apey langsung mengikuti Pak Wiguna menuju kelas Randika.

Sesampai pintu kelas Randika, Pak Wiguna langsung menunjukan ke arah Randika, dan Randika melihat ke arah Pak Wiguna langsung senyum lebar melambaikan tangannya, lalu melihat ke arah Apey yang berdiri sedikit di belakang Pak Wiguna.

Guru laki-laki yang sedang mengajar melihat ke datangan Pak Wiguna, langsung melangkah menghampiri, sedikit membungkuk hormat dan langsung bertanya.

"Apakah Pak Wiguna ada perlu sama Randika?" tanya Guru.

"Oh iya Pak, ini Apey nanti yang akan menjaga Randika," terang Pak Wiguna memperkenalkan.

"Saya Apey Pak, yang akan menjaga Randika," sapa Apey menyodorkan tangannya.

"Saya Sumardi," Pak Sumardi menerima jabat tangan Apey.

"Silahkan Pak melanjutkan ngajarnya," ucap Pak Wiguna.

"Saya tinggal dulu!" Pak Sumardi kembali menuju papan tulis.

"Apey, sebentar lagi Randika bubar kelas, kita tinggu di sana," tunjuk pak Wiguna ke bangku besi di bawah pohon.

"Baik Pak," Apey mengangguk.

Setelah keduanya duduk bersampingan, Pak Wiguna menatap ke arah pintu kelas Randika.

"Setiap Randika bubar kelas, Randika begitu sangat menginginkan Kakaknya ada menunggu di depan pintu kelasnya,

"Randika tidak pernah bosan menanyakan ke adaan Kakanya, Randika tidak pernah bosan menelpon Kakaknya meskipun tidak pernah di angkat telponnya"

"Bahkan hampir tiap malam, Randika menunggu Kakaknya di ruangan tengah, berharap Kakaknya mau pulang kerumah,"

"Jika saya kasar terhadap Kakaknya Randika, malah Randika yang merasa sedih, di rumah kami sangat sepi, Randika hanya bisa tersenyum sementara hatinya bersedih,"

"Saya dan Mama nya Randika sudah tidak tahu harus bagaimana menghadapi Kakaknya Randika, jika kamu tidak keberatan, tolong bantu merubah sifat dan watak keras Kakaknya Randika," papar Pak Wiguna.

Apey langsung teringat saat kejadian di hotel dengan Azalea, membuat Apey langsung senyum sendiri.

"Insya Allah saya akan mengusahakannya Pak Boss, tapi saya tidak bisa janji, karena Non Azalea pasti akan bersikap kasar terhadap saya," ungkap Apey senyum.

"Badan kamu bagus, wajah kamu ganteng, apa tidak bisa menaklukan anak saya?" tanya Pak Wiguna tiba tiba membaut Apey serasa mau loncat dari duduknya.

"Ah Pak Boss ini bicara apa saja, tidak tidak Pak Boss, saya ke kota ini hanya ingin mencari pekerjaan dengan baik, hanya itu saja," tolak Apey yang jauh tidak memikirkan sedikitpun ke arah itu.

"Haha haha, kamu ini Apey, kurang bagaimana saya baiknya, tidak pernah loh saya bicara seperti ini terhadap pemuda siapapun selain kamu," terang Pak Wiguna bisa tertawa lepas.

"Pak Boss serius tertawa?" tanya Apey.

"Kenapa memangnya saya ketawa?" tanya balik Pak Wiguna.

"Tidak apa apa sih Pak Boss, bagus biar awet muda hehe hehe," jawab Apey tawa kecil.

"Ahh, perasaan saya merasa lega bisa bicara sama kamu Apey, semoga saja Randika suka sama kamu agar kamu tinggal di rumah saya," ungkap Pak Wiguna menghela nafas lega.

"Pak Boss, itu Randika," tunjuk Apey melihat Randika sudah di luar kelas sedang melihat ke arahnya.

"Ayo Apey, saatnya untuk mengambil hati Randika!" ajak Pak Wiguna menoleh langsung berdiri.

"Siap tuan Boss," Apey senyum mengangguk.

Pak Wiguna dan Apey langsung melangkah pergi menuju Randika, yang sudah di luar kelas yang terus menatap ke arahnya.

1
Heri Wibowo
awalnya figuran lama lama bisa jadi artis beneran
Heri Wibowo
lanjut Thor
Was pray
udah, tinggalin aja keluarga wiguna, pengorbanan apey di keluarga wiguna tetap tiada arti buat keluarga wiguna, karena bagaimanapun posisi azalea tetap lebih kuat dibanding apey di keluarga wiguna, berikan alasan kl azalea mau kembali je rumah asal apey keluar dari rumah pak wiguna biar pak wiguna bisa menerima pengunduran diri apey dari tanggung jawab yg diberikan oak wiguna kepadanya
Slamet Basuki
baik
Deva Silvia Putri
up banyak ,gimana mau kasih vote kalau baca aja gk puas ,dikit bner
Heri Wibowo
Kalau kamu tidak suka sama apey ya biarin aja sama Ririn
Heri Wibowo
Wah lama-lama nurut juga sama apey
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Mungkin memang ada artis yang bersikap baik di depan kamera tetapi di kehidupan aslinya berperilaku sebaliknya
Was pray
orang yg jadi partner hidup di dunia nyata azalea harus bermental baja dan bermuka tembok, kalau tidak bisa setres dan berakhir bunuh diri
Was pray
azalea bagus actingnya dalam dunia perfilman tapi gagal memerankan sebagai anak dan seorang kakak di dunia nyata
Was pray
serba repot jadi apey, dia udah deal berjanji sama Azalia , bahwa dia mau tinggal di rumah kembali asalkan apey mau pergi dari rumah pak wiguna, dan itu lsudah jadi kesepakatan nereka berdua,j apey melanggar verarti apey gak bisa dipang omongannya, ya mending apey. cari kerjaan lain yg ditawayrkan sama ririn
Heri Wibowo
enggak tahu aja mereka kalau azalea di jadikan bahan taruhan ronal sama fauzan.
Heri Wibowo
kan pekerjaanmu pakai perjanjian kontrak mana bisa main pergi begitu saja apey.
Heri Wibowo
ternyata kepalamu lebih keras dari batu Azalea
Heri Wibowo
memang Azalea harus dikerasin sedikit biar tahu diri
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
kan lebih baik hilang 150 juta daripada kehilangan miliaran Ronald
Heri Wibowo
wajah cantik tapi hati buruk ya percuma saja
Heri Wibowo
sebenarnya kenapa ya Azalea begitu membenci adiknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!