NovelToon NovelToon
[1] 5th Avenue Brotherhood

[1] 5th Avenue Brotherhood

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

5 anggota geng pembuli baru saja lulus SMP dan kini mereka berulah lagi di SMK!

Novel ini merupakan serial pertama dari "5th Avenue Brotherhood". 5th Avenue Brotherhood atau yang sering dikenal dengan FAB adalah geng motor yang terdiri dari 5 orang remaja dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Jesika. Seorang gadis yang merupakan anak kandung dari kepala sekolah dan adik dari pendiri FAB itu sendiri. Sayangnya, Jesika tidak suka berteman sehingga tidak ada yang mengetahui latar belakang gadis ini, sampai-sampai para member FAB menjadikannya target bulian di sekolah.

Gimana keseruan ceritanya? Silakan baca sampai bab terakhir 🙆🏻‍♀️ Yang setuju buat bikin sekuel atau lanjut vote di grup chat author ya 🙏 masih berlaku untuk hadiah saldo Dana untuk gift terbanyak bulanan. bisa gift lewat iklan juga ya 🥰 maksimal 10 iklan/hari = 100 dukungan. Hadiah akan diberikan pada dukungan terbanyak dalam setiap bulan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Teman?

"Kaaannn! gue tolol! gimana caranya gue jawab? Ketauan dong gue save nomer dia dari jaman baheula!" oceh Jesika yang tidak tahu harus membalas kata apa pada chatnya

"Sampe kapan gue nungguin dia bales chat gue?!" teriak Jesika di dalam kamar.

Sembari menunggu dan berharap Toleh membalas chat, Jesika mengerjakan tugas sekolah. Gadis itu benar-benar sudah muak dengan aroma tinta yang menyeruak dari pulpennya dan berakhir dengan membiarkan tugas yang belum selesai. Beralih pada ponselnya yang ternyata Toleh sudah membalas chat tersebut. Entah seberapa fokus Jesika pada tugasnya sedari tadi, ditambah lagi ponselnya dalam mode getar saja.

"Gilak apa?! Gue chat 19:04. Dia bales 01:20!" omel Jesika pada ponselnya sembari mengetik balasan.

~Brakk! Pintu kamarnya mendadak dibuka oleh Rian dan membuat Jesika terkejut hingga menjatuhkan ponselnya ke pangkuan.

"Kenapa belum tidur, Dek?" tanya Rian.

"Baru kelar ngerjain tugas. Ini mau tidur kok," jawab Jesika dan Rian menutup kembali pintu kamar adiknya itu.

Saat Jesika membuka ponselnya ....

"Anjir! Gue nggak ngirim emot itu! Hp tolol! Pasti kena paha gue pas jatoh tadi! Anjiiir!" umpat Jesika beranjak dari kursi belajar dan merebahkan diri di atas kasur sambil membanting tubuhnya dengan kesal.

"Suer! Gue nggak mencet emot cium! Suerr, Tol! Pliss percaya sama gue. Gue nggak se tolol itu, emangnya gue cewek apaan? Nggak mungkin kan gue ngirim emot cium ke lo!" ucap Jesika pada voice note.

"Apaan sih?! Hutang mulu! Hp tolol! Ngapain sih malah mencet emot itu?! Dari sekian banyak emot di WA, kenapa harus cium?! Kenapa nggak muntah aja?!" omel Jesika.

***

"Ci!" Pagi ini Jesika berlari menghampiri Cia. "Kenapa kemaren lo nggak masuk?"

Cia tak memberikan jawaban, ia hanya mengangguk. Jesika menyadari sesuatu yakni Cia yang memakai masker ke sekolah, tapi ia tak begitu memperdulikan sebab mungkin Cia sedang sakit.

"Gegara lo nggak masuk! Wandra jadi duduk di bangku lo! Pokoknya lo jangan nggak masuk lagi! Gue nggak sudi sebangku sama dia!" omel Jesika.

"Lo kenapa sih diem mulu? Gue mau cerita soal Toleh. Tapi kita cerita sambil jalan ke kelas aja," ucap Jesika menyeret Cia berjalan meninggalkan parkiran.

Sesampainya di kelas, Jesika menghentikan ceritanya sebab ada Toleh di sana. Mereka berjalan dengan biasa saja dan duduk di hadapan pria itu.

"Gue udah kirim foto catatan sama latihan soal kemaren ke WA lo, biar lo nggak ketinggalan pelajaran," ucap Jesika.

Cia tak memberikan respons apapun. Ia hanya berdiam diri sedari awal mereka bertemu.

"Oh iya, balik sekolah nanti temenin gue beli bakso yuk!" ajak Jesika.

Cia hanya mengangguk pelan.

"Lo kenapa sih? Aneh!" ucapnya lagi.

***

Sepulang sekolah, Jesika benar-benar pergi bersama Cia untuk beli bakso. Jesika sudah menawarkan Cia untuk dibelikan, namun gadis itu menolaknya. Entah apa yang membuat Cia berubah, hingga akhirnya ....

"Lo kenapa sih, Ci?! Gue ada salah?! Kok lo diem doang!" omel Jesika.

"Bukannya lo nggak mau punya temen?" tanya Cia.

"Iya, dulu!"

"Sekarang gue tau siapa lo sebenarnya, Jes. Gue benci sama lo."

"Kenapa? Gue salah apa?" tanya Jesika.

Perlahan-lahan Cia menangis tanpa suara.

"Gue salah apa sama lo, Ci?!" tanya Jesika lagi.

"ABANG LO YANG BIKIN FAB JADI ADA DI DUNIA INI!" teriak Cia sambil menangis.

"Terus hubungannya sama gue apa?"

"KARENA ABANG LO! GUE JADI KENAL SAMA MEMBER FAB! LO NGGAK TAU SEBERAPA MENDERITANYA GUE DIBULI DARI ANAK-ANAK FAB SELAMA DI SMP, JES! GUE HAMPIR MAU BUNUH DIRI GEGARA MEREKA! GEGARA ANAK BUAH ABANG LO! DAN SEKARANG LO MAU PURA-PURA TEMENAN SAMA GUE, BIAR ANAK-ANAK FAB LEBIH LELUASA NINDAS GUE. ATAU JANGAN-JANGAN LO JUGA MAU NGEBULI GUE?!"

Jesika terdiam. Cia meninggalkannya dengan deraian air mata dan suara isakan tangis sepanjang jalan.

Gue nggak pernah mau punya teman. Gue ngeliat dengan mata kepala gue sendiri. Teman nyokap gue jadi istri kedua dan menghancurkan kehidupan nyokap gue. Bahkan dia juga menghancurkan kehidupan gue. Tapi .... Ini berbeda. Ini terasa menyakitkan. Gue nggak pernah anggap Cia sebagai teman gue. Tapi kenapa? Kenapa rasanya sakit banget pas dia bilang benci sama gue? Gue nggak lesbi! Gue nggak mungkin suka sama Cia. Tapi ini apaan? Gue benci sama diri gue sendiri!

Jesika berkutat dengan pikirannya.

1
Iam-aam
Haris pawang ngadem
Iam-aam
tolol lo yg tolol bjir
Iam-aam
Berapa bang* kasar bjir le
Ciret
next kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!