NovelToon NovelToon
SKUAT INDIGO 4

SKUAT INDIGO 4

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Spiritual / Horror Thriller-Horror / Iblis / Epik Petualangan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Baras kabur dari neraka. Ia melarikan diri ke bumi untuk bersembunyi. Handari penjaga pintu neraka mengejarnya.

Baras merekrut makhluk gaib golongan hitam untuk membantunya melawan Handari.

Tapi itu tidak akan mudah. Karena golongan putih berpihak kepada Handari.

Terjadilah perang besar. Sejauh mana makhluk bumi terlibat dalam masalah ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENCARI MATI

Rumah mewah. Besar nan megah.

Pada akhirnya hanya menjadi sebuah kenangan. Rumah itu sudah tidak lagi berpenghuni. Para pewarisnya telah pergi. Anak cucunya memilih hunian yang lebih modern dan strategis dibanding harus tinggal di rumah bergaya eksentrik tersebut.

Di dalam rumah itu ada hantu Jerangkong alias Idrus Khas. Ia menetap di lantai paling atas.

Lewat tengah malam ia kerap melamun di balkon lantai tiga. Terkadang sebagai hiburannya ia seringkali menakuti orang yang tak sengaja melihatnya. Ia menampakan wujudnya sebagai manusia tengkorak.

Sudut kesenangan Idrus Khas lainnya adalah ruang keluarga. Sesekali ia merenung di sana sambil menatap foto-foto keturunannya. Ia menyesali segala perbuatan buruknya. Nyaris tidak ada kebaikan yang bisa ia ingat. Ketika masih hidup pun ia jarang menghabiskan waktu bersama anak istrinya.

Jika sangat gabut ia akan keluar rumah. Naik ke pohon palem di halaman rumahnya yang luas. Sambil menunggu orang yang lewat untuk ditakut-takuti.

*

Malam itu Jerangkong sedang berada di ruang keluarga. Idrus Khas tengah memandangi foto-foto bersejarah miliknya. Sebagai seorang penyanyi top di masa jayanya yang terpajang di dinding.

Idrus Khas sangat berbangga dengan memori itu. Posenya yang sangat karismatik ketika membius ribuan penonton. Foto-fotonya saat menerima berbagai macam penghargaan. Hingga fotonya bersama Presiden ketika di undang ke istana negara.

Sedang asik melamunkan masa lalu tiba-tiba ada yang datang. Jerangkong merasakan hawa panas yang luar biasa. Ia sudah kedatangan tamu dari bangsanya sendiri.

Di hadapan Idrus Khas kini ada sosok anjing hitam yang besar. Ukurannya sebesar anak kuda. Berwarna hitam legam dengan telinga yang meruncing panjang.

Jerangkong tidak merasakan kedatangannya. Membahasakan bahwa makhluk halus di hadapannya itu punya kekuatan yang hebat. Idrus Khas pun langsung mengubah wujudnya sebagai manusia tengkorak. Mode terkuatnya untuk bertarung.

“Aku datang kemari bukan untuk menantang mu bertarung”, kata Anjing HItam membuka pembicaraan.

“Aku ingin mengajakmu bergabung ke dalam pasukanku”,

“Sebentar lagi akan ada perang yang berkecamuk”, jelas Anjing Hitam.

“Perang lagi?”,

“Kali ini antara siapa melawan siapa?”, tanya Jerangkong yang sama sekali tidak antusias menanggapinya.

“Dengarkan baik-baik Anjing Hitam”,

“Aku hidup di bumi ini sudah terlalu lama”,

“Aku sudah sering ikut perang sebelumnya”,

“Dan kau tahu apa yang paling menyakitkan bagiku?”,

“Aku tidak mati-mati”, keluh Jerangkong.

“Aku dan pasukanku akan melawan aliran putih”, jawab Anjing Hitam.

“Aku tengah mengumpulkan pasukan sebanyak-banyaknya”, jelas Anjing Hitam.

“Jadi kau pemimpinnya?”, tanya Jerangkong.

“Berarti kau teramat sakti”,

“Tolonglah aku wahai Anjing Hitam”,

“Bunuh lah aku”, pinta Jerangkong kepada Anjing Hitam.

“Mana mungkin aku melakukan itu?”, jawab Anjing Hitam.

“Kita melayani tuan yang sama”, jawab Anjing Hitam.

Tidak berhasil mengajak manusia tengkorak bergabung ke dalam pasukannya, Baras si Anjing Hitam pun pergi meninggalkan manusia terkutuk itu seorang diri. Mereka berdua pasti akan bertemu lagi kelak di akhir perjalanan waktu. Di neraka.

*

Idrus tengah tertidur. Ia mendengar suara langkah-langkah kaki memasuki rumahnya. Pasti ada maling.

Ia sudah lama tidak berbaur menjalin hubungan hidup dengan manusia. Karena yang ada akhir dari hubungan itu pasti bermuara pada sakit hati baginya.

Jerangkong terbangun dari tempat tidurnya. Ia bersiap memberikan kejutan kepada maling-maling itu. Tapi begitu ia tahu siapa yang datang, Jerangkong pun mengurungkan niatnya.

“Ternyata kau lagi manusia”,

“Ada apa lagi kau kemari?”, tanya Idrus Khas.

“Dengarkan aku dulu. Kali ini kau pasti tertarik bergabung bersama kami”, jawab Hamka.

Hamka, Akbar, dan Wati bersama Salima datang menjemput Idrus Khas manusia tengkorak alias Hantu Jerangkong.

“Kenapa kali ini kau berpikiran aku akan ikut denganmu?”, tanya Idrus Khas.

“Sudah berkali-kali aku bilang. Aku tidak tertarik bergabung dengan kelompok siapa pun”, gerutu Idrus Khas.

“Kali ini ada kemungkinan besar kau bisa mati”, jawab Hamka.

Idrus Khas langsung tertarik. Dari lantai atas ia turun mendatangi tamu-tamu yang tidak diundang itu.

“Jelaskan alasannya”, pinta Idrus Khas.

“Sebentar lagi akan pecah peperangan. Kami golongan putih akan mengalahkan pasukan dari golongan hitam yang berniat menguasai bumi”, kata Hamka.

“Hubungannya denganku apa?”, tanya Idrus Khas.

“Perang ini dipicu karena ada penghuni neraka yang kabur ke bumi. Penjaga neraka telah datang kepada kami untuk membantu menangkapnya”, jelas Hamka.

“Kau bisa bertarung dengan penghuni neraka yang kabur itu. Atau meminta penjaga neraka membawamu ketika ia selesai dengan urusannya di bumi”, terang Hamka.

“Apakah makhluk neraka itu sekarang berwujud anjing hitam yang besar?”, tanya Jerangkong.

“Benar sekali. Bagaimana kau tahu?”, tanya Hamka.

“Beberapa malam yang lalu ia baru saja dari sini menemui ku”,

“Pantas saja ia menolak membunuhku”, ujar Jerangkong.

“Kau benar. Kali ini aku akan ikut denganmu”, jawab Idrus Khas setuju untuk ikut perang membela panji golongan putih.

*

“Tidak ada yang lebih menggembirakan dari kabar ini”, kata Hamka.

“Aku perkenalkan dulu teman-temanku kepadamu”, kata Hamka.

“Aku Akbar. Aku sangat mengagumi syair-syair mu tuan Idrus”, Akbar menjabat tangan Idrus.

“Jadi kau orang yang sering dibicarakan oleh setan-setan”, sahut Idrus.

“Di kalangan dunia gaib kau lebih terkenal dariku Akbar”, tambah Idrus.

“Lalu siapa wanita cantik ini?”, tanya Idrus.

“Saya Wati, dan ini Salima pendamping saya”, Wati memperkenalkan diri.

“Kau yakin mau ikut berperang?”,

“Jadi istriku saja”, gurau Idrus Khas sambil tertawa.

“Sepertinya aku pernah bertemu denganmu jin tua”, komentar Idrus kepada Salima.

“Sepertinya begitu”, jawab Salima

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai semua
yu gabung dengan GC BCM
d sini kita akan belajar bareng bersama Kaka senior juga mengadakan event tertentu seperti lomba puisi, pantun, dll ya
caranya mudah hanya cukup Follow akun saya saja maka kalian akan aku undang langsung masuk GC kami. Terima Kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!