NovelToon NovelToon
Duda Pilihan Orang Tua

Duda Pilihan Orang Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:42.5k
Nilai: 5
Nama Author: my_el

Lavina tidak pernah menyangka akan dijodohkan dengan seorang duda oleh orang tuanya. Dalam pikiran Lavina, menjadi duda berarti laki-laki tersebut memiliki sikap yang buruk, sebab tidak bisa mempertahankan pernikahannya.

Karena hal itu dia menjadi sanksi setiap saat berinteraksi dengan si duda—Abyan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Lavina mulai luluh oleh sikap Abyan yang sama sekali tidak seperti bayangannya. Kelembutan, Kedewasaan Abyan mampu membuat Lavina jatuh hati.

Di saat hubungannya mulai membaik dengan menanti kehadiran sosok buah hati. Satu masalah muncul yang membuat Lavina memutuskan untuk pergi dari Abyan. Masalah yang membuat Lavina kecewa telah percaya akan sosok Abyan—duda pilihan orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my_el, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duda 5

Setelah menyelesaikan acara sarapan sebagai sepasang suami istri untuk pertama kali. Lavina dan Abyan kini berada di dalam perjalanan menuju sebuah apartemen yang akan menjadi tempat tinggal mereka untuk sementara waktu.

Merasa kurang nyaman dengan suasana hening yang terjadi. Lavina memikirkan segala hal yang akan dia lakukan saat menjadi seorang istri. Sampai satu hal terbesit dalam ingatannya akan kehidupan mantan duda di sebelahnya itu.

“Apa apartemen itu tempat tinggal kalian dulu?” tanya Lavina tanpa basa-basi.

“Siapa yang kamu maksud dengan kalian, Lav?" Abyan menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Beruntung, dia tidak sedang menyetir.

“Ya, lo sama mantan istri lo,” sahut Lavina sekenanya.

Abyan pun mengerti, lalu dia menggeleng pelan.

“Apartemen itu saya beli setelah saya pisah dengan mantan istri saya. Sebelumnya kami ada rumah sendiri, lalu saya jual saat surai cerai resmi turun dari pengadilan,” terangnya tak ingin ada kesalahpahaman.

“Syukurlah kalau begitu.” Lavina akhirnya bisa bernapas lega. Setidaknya dia tidak tinggal di tempat penuh kenangan manis suaminya bersama sang mantan. Loh? Seharusnya dia tidak perlu memedulikan hal seperti itu, bukan?

“Apa kamu cemburu?” Suara Abyan berhasil mengejutkan Lavina dari pikiran konyolnya.

“Jangan berlebihan. Gue cuma gak mau ada di tempat penuh kenangan antara lo dan mantan istri lo,” ujar Lavina yang entah kenapa tak pernah bisa untuk tidak emosi saat bersama Abyan.

Abyan sama sekali tak tersinggung. Pria itu cukup maklum dengan pemikiran Lavina, terlebih umur wanita itu masih cukup muda yang terkadang masih belum bisa mengontrol ego.

“Sayangnya saya memutuskan untuk membuang semua kenangan itu, Lav. Jadi, kamu tidak akan hidup di tengah-tengah kenangan kehidupan saya sebelum bersama kamu,” tutur Abyan lembut, diakhiri senyuman lembut. Yang lagi-lagi hanya mendapat respons tak acuh dari sang istri.

Setibanya di apartemen milik Abyan, pria itu dibuat bingung saat Lavina tiba-tiba mengatakan tak ingin sekamar dengannya. Meskipun pernikahannya dengan Lavina adalah sebuah perjodohan, serta istrinya itu belum menerima kenyataan yang ada. Tetap saja, pernikahan mereka bukan hanya sekedar hitam di atas putih.

“Kenapa kita harus pisah kamar, Lav? Kamu tidak lupa, bukan kalau saya suami kamu?” Pertanyaan itu terlontar dari mulut Abyan, masih dengan intonasi tenangnya. Tak ingin menambah rasa tidak nyaman yang tengah terjadi.

“Haruskah ada alasan untuk kita tidur bersama? Sedangkan, sedari awal pernikahan ini hanya sebuah perjodohan yang tiba-tiba? Kita hanya sepasang orang asing asal lo ingat!” sergah Lavina panjang lebar, menahan kekesalannya yang sudah memuncak di ubun-ubunnya.

“Bagaimana kita bisa menjadi tak asing, kalau kamu sendiri selalu menghindar. Mendorong jauh agar saya tidak berinteraksi dengan kamu. Mungkin pernikahan ini terkesan memaksa. Tapi, pernikahan ini bukan hal yang bisa dibuat main-main, Lav. Karena saya tidak ingin ada pernikahan ke sekian kalinya di hidup saya.” Abyan mulai sedikit tegas.

Napas Lavina mulai memburu. Namun, wanita itu mencoba untuk meredamnya. Baru sehari dia menjadi seorang istri, jelas dia tak ingin membuat keributan besar.

“Terserah lo! Intinya kita tidur di kamar terpisah.” Lavina berjalan masuk ke kamar utama.

“Kamar yang kamu masuki itu adalah kamar saya, Lav,” sela Abyan dengan santainya. Akan tetapi, berhasil menghentikan langkah istri kecilnya. Yang sepertinya akan menguji stok kesabaran.

“Gue gak mau tidur di kamar sebelah. Sempit dan gak ada AC-nya. Jadi, sebagai suami, lo harus ngalah,” kata Lavina merasa tak bersalah.

Mendengar hal itu, Abyan tak bisa untuk tidak mendengkus pelan. “Giliran seperti ini kamu mengakui saya sebagai suami,” celetuknya. “Dan saya tidak mau mengalah untuk urusan kamar. Jadi, mau tidak mau, suka tidak suka, saya akan tidur di kamar utama. Dengan atau tanpa persetujuan kamu, karena saya suami kamu seperti yang kamu katakan tadi,” putus final Abyan. Menegaskan sekali lagi akan statusnya, membuat Lavina hanya bisa ternganga menatapnya.

***

Lavina merasa pusing, akibat semalam dirinya tak bisa tidur lantaran harus sekasur dengan Abyan. Hampir sepanjang malam, dia waswas akan terjadi hal yang iya-iya. Siapa tahu suaminya itu akan khilaf melihat dirinya yang cantik nan memesona itu? Tidak ada yang tahu dengan pikiran orang, kan dan hal itu mungkin bisa terjadi kalau dia tidak siaga.

Perlahan, wanita itu beranjak dari tempat tidurnya. Dahinya semakin mengernyit saat tak mendapati sosok Abyan di kamar itu. Tak ingin menambah rasa pusingnya, wanita itu pun memutuskan untuk keluar kamar.

Suara pintu yang terbuka itu, sepertinya berhasil membuat Abyan yang masih memiliki jatah libur, tersadar dari renungannya. “Sudah bangun?” tanyanya menatap ke arah sang istri.

Lavina sedikit terlonjak kaget, kemudian menoleh ke arah dapur, di mana suaminya berada. Dan baru dia sadari akan keberadaan pria itu yang sudah tampak segar di kursi meja makan. Dia pun mengangguk, sebelum melanjutkan langkahnya untuk mengambil air minum.

“Mau sarapan dulu atau mandi dulu?” Lagi, Abyan mencoba untuk melakukan interaksi. Berharap hubungan mereka bisa lebih normal. Syukur-syukur kalau bisa saling dekat.

Tak langsung menjawab, Lavina memilih untuk menyegarkan tenggorokannya lebih dulu. Barulah wanita itu memusatkan perhatiannya kepada suaminya.

“Lo masak?” tanyanya sembari melirik sepiring nasi goreng di meja makan.

Abyan tersenyum dan mengangguk. “Kamu mau makanan lain?” tawarnya, khawatir istrinya itu tidak biasa sarapan dengan satu menu.

“Gak perlu. Tapi, gue mau cuci muka dulu, baru sarapan.” Lavina segera menolak, sebelum buru-buru kembali masuk ke kamar untuk ke kamar mandi. Meninggalkan Abyan yang hanya bisa mengulas senyum penuh harap akan hubungan mereka.

***

Tak ada hal menarik dan istimewa yang pasangan suami istri itu lakukan. Jatah libur dari pekerjaannya, membuat mereka memanfaatkan waktu itu untuk merapikan barang-barang yang tidak terpakai serta barang-barang baru milik Lavina.

Kegiatan itu setidaknya berhasil membuat Abyan melihat sosok asli Lavina. Meskipun tak begitu terang-terangan, wanita itu kerap kali menunjukkan sikap manjanya. Yang entah kenapa justru disukai Abyan.

“Gue gak bisa angkat koper, berat. Gue minta tolong buat angkatin koper gue bisa, gak?” Lavina menatap Abyan yang sedang memilah berkas-berkas kantor yang ada di kamarnya.

Abyan mengangguk pelan. “Mau taruh di mana?”

“Lo ada gudang? Kalau gak ada taruh aja di tempat biasa lo nyimpen barang yang gak dipakek,” sahut Lavina seadanya. “Terus boleh minta tolong lagi, gak?” tanyanya ragu.

“Boleh, Lav. Mau minta tolong apa?” Abyan dengan sabar menanggapi istrinya.

“Minta tolong untuk keluar dari kamar dulu. Soalnya gue mau mandi,” jujur wanita itu menekan rasa malunya. Pasalnya akan lebih malu lagi, kalau membiarkan Abyan berada di kamar di saat dirinya sedang mandi, bukan?

Bukannya segera mengiyakan, Abyan justru memiliki sebuah ide cemerlang di dalam otak pintarnya. Dengan mengulum senyum, Abyan menatap Lavina serius.

“Boleh, asal kamu bisa mengubah cara bicara kamu sama saya dengan lebih sopan. Bagaimana?”

Tentu saja Lavina sontak berdecak kesal. Tidak menyangka suaminya itu memiliki otak yang licik dalam memanfaatkan kesempatan yang ada. Terpaksa dia, pun mengiyakan.

“Terus gue harus bicara gimana?” tanya wanita itu malas-malasan.

Kedua sudut bibir Abyan terangkat membentuk senyuman. “Ganti pakai aku-kamu, bisa?”

“Yaudah. Aku mau mandi. Jadi, kamu bisa keluar dulu sebentar?” Lavina segera mempraktikkannya tanpa membuang waktu lebih.

Masih dengan senyumannya, Abyan menggeleng pelan. “Bukan seperti itu, Lav.”

“Ck! Banyak mau,” decak Lavina mulai kesal. Kalau bukan karena dia butuh tenaga suaminya, mana mau dia menurut dengan mudah.

“Coba ganti pakek panggilan ‘mas’ biar tambah sopan.” Abyan sekuat tenaga menahan tawanya saat melihat wajah sang istri yang sudah memerah padam.

“F*ck you!” umpat Lavina, sukses membuat tawa Abyan pecah.

“Ayo! Mau kapan?” sahut Abyan makin gencar menggoda Lavina yang makin terlihat lucu di matanya.

“Abyan gila!” Lavina menutup pintu kamar mandi keras, meninggalkan Abyan yang sudah terbahak seorang diri di dalam kamar itu.

“DALEMAN KAMU KENAPA ADA DI SINI, ABYAN!” Pekikan nyaring Lavina makin membuat Abyan terpingkal.

“I got you, Lav,” gumam Abyan di sela tawanya.

*

*

Kembali lagi bersama author

Semoga kalian suka dan betah, ya

See you 🥰

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
aduh kalu sifat dewasa lav keluar bikin babang Aby tambah klepek klepek 🤭🤭🤭uuuh benarkah ada adik bayi otw 🤩🤩🤩
Vajar Tri
buahahahhahaha kalau nyonyah sudah berbicara maka mas Aby akan menurut ..... pintar nya ele ele 🤣🤣🤣🤣 kanjeng ratu tiada tandingan 🤭🤭🤭
Vajar Tri
mauuuuu banget Thor di tunggu up sama ya Ter Ter Ter baru 🤭🤭🤭🤭🤩🤩🤩🤩🤩semangatttt
Vajar Tri
selamat akhir pekan juga Thor 🥳🥳🥳 jangan lupa up nya di tambahin 🤭🤭🤭
Vajar Tri
buahahahahahahah ke gep pak boz... niat Lavina dinginin hati Aby biar 🔥 nya mati kok kayaknya malah tambah gede ya .... 🤣🤣🤣🤣 resiko Bunya istri blaem blaem kece ..... mas Aby sini aku kipasin sama kipas sate baru aku siapa tahu adem 🤣🤣🤣🤣
Sarah Sarah
god
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
Aby Meleng sedikit ajj istri nya udah ada yang nyamperin 🤣🤣🤣🤣 air air air siapin air buat Aby biar tenang 🤣🤣🤣 tapi siapa ya yang ngajak ngobrol 🤔🤔🤔
El: wkwkwk maklum istrinya selain cantik punya aura centil 🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
El: nanti siang yaa 😉
total 1 replies
Azizah az
mau dong mas 🤭🤭
Azizah az: mau up yg banyak 😁😁
El: hei mau apa ini 😭
total 2 replies
Vajar Tri
adu...du..Du Abang meleleh karna tingkah adek 🤣🤣🤣
El: wkwkw abyan lemah sama bininya 🤣
total 1 replies
Vajar Tri
ancaman ny bang mantaf ....biar gak jadi mundur aidan 🤭🤭😁😁 mana lagi atuh Thor up nya 🤭🤭
Vajar Tri
semangat membara 🔥🔥🔥Thor 🥳🥳🥳 lanjut kuy💃💃💃
Vajar Tri
Thor kau gantungkan lagi bikin aku tambah penasaran 🥳🥳🥳
Reni Anjarwani
lanjut
El
nanti malem yaa
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
ihh gemesss gemes gemes sama author up nya kurang 😁😁😁
Ana Isti
lanjut dong kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!