Dunia berjalan dengan peraturan didalamnya, Gravitasi, Energi, dan segala sesuatu yang berada di alam semesta berjalan dengan aturannya masing masing.
Hingga pada suatu saat... manusia bisa memecahkan hukum dan aturan alam, mereka mendapat kekuatan yang disebut Rule Breaker. Kehidupan manusia pun menjadi kacau Karna pengguna rule breaker yang semena mena, mereka yang berbuat buruk menggunakan rule breaker disebut Cheater.
Ratusan tahun berlalu manusia pun membuat pasukan bernama Anti Cheater yang bertujuan memusnahkan seluruh Cheater, dan disinilah cerita sang pemeran utama bernama Rayyan yang bercita cita menjadi pasukan anti cheater dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon We Are In Isekai Verse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Ketujuh
Di pagi hari Rayyan dan lainnya terbangun, mereka dikejutkan dengan informasi bahwa peserta yang tersisa hanya 6 orang. Mereka menduga sudah pasti bahwa 1 orang yang tersisa itu hanya Klein.
Mereka segera bersiap dan langsung melanjutkan perjalanan, mereka berjalan sampai tengah hari dan memutuskan untuk beristirahat di sekitar hutan. Mereka segera masuk ke Hutan itu namun ada sesuatu yang tidak normal, Rayyan terus memperhatikan hampir di semua pohon terdapat bekas cakaran.
"Sudah seperti ini semua ulah dia, pasti dia tidak jauh dari sini!" ucap Kold.
Nampaknya mereka semakin dekat dengan Klein, mereka langsung mencari kedalam hutan sampai menemukan suatu Gua. Mereka Berlima berdiri menatap kearah Gua itu dan sesuatu perlahan muncul.
Terlihat Klein sedang duduk diatas kepala Serigala yang sangat besar, menyambut Rayyan dan teman temannya. Klein memerhatikan tangan Rayyan yang sedang menggenggam sesuatu.
"Wah wah Bandana itu sudah ditangan mu ya, terimakasih ya Kold sudah memberikan itu kepadanya" ucap Klein sembari bertepuk tangan.
"Ini? Benar. Aku hanya ingin bertanya, kau apakan Chia!" ucap Rayyan.
Rayyan berharap kalau jawaban Klein hanyalah Klein mengalahkan Chia dengan pertarungan sewajarnya, namun harapan Rayyan tidak sesuai kenyataan.
"Ohh Chia ya, hmmm dia waktu itu aku apakan ya?" jawab Klein sembari mengusap dagu mencoba mengingat
"Ohhh iya! dia sudah kubunuh." ucap Klein.
"Huh?" ucap Rayyan yang bingung.
"Bunuh Loh Bunuh, masa ga ngerti sih. Oh iya sebelum ku bunuh dia juga aku "cicipi" dan rasanya nikmat! Ahh jadi teringat saat dia teriak menangis dan selalu memanggil namamu.. Rayyan!" Jawab Klein tertawa terbahak bahak.
Rayyan terdiam dan tertunduk, Zayn dan Lisa juga terdiam tidak menyangka nasib yang dialami oleh Chia. Perlahan tangan Rayyan yang menggenggam Bandana itu bergetar, Rayyan menggertakkan giginya merasa sangat marah dan sedih disaat bersamaan.
Kold berjalan maju hendak menyerang Klein namun dia dihentikan oleh Rayyan, Rayyan mengatakan kepada semuanya untuk jangan ada yang menyerang. Rayyan ingin melawan Klein sendirian tanpa bantuan siapapun.
"Rayyan, kau tahu kan dia anak salah satu jendral. Kau bisa saja mati" ucap Kold.
"Ya aku tahu tapi persetan dia anak siapa. Dia sudah memperlakukan sesuatu yang buruk lalu membunuh teman adikku.. Teman masa kecilku!" ucap Rayyan.
Rayyan lalu menerjang Klein yang sedang duduk diatas kepala Serigala, Rayyan mencoba memukulnya namun Klein menghindari itu dengan sangat mudah. Klein memerintahkan serigala besarnya untuk melawan keempat teman Rayyan sementara dia melawan Rayyan.
Klein menggiring Rayyan untuk memasuki Gua dan mereka bertarung didalam sana, Rayyan terus melancarkan serangan namun tidak ada satupun yang berhasil mengenai Klein. Rayyan mencoba melangkah mundur namun dia tersandung sesuatu.
Rayyan mencoba melihat apa yang membuatnya tersandung, dan dia melihat kerangka manusia yang terbalik dengan beberapa bagian tubuh yang tersisa. Rayyan mencoba membalikkan posisi kerangka itu dan dia langsung menjerit.
Dia melihat wajah Chia yang sudah hancur setengahnya dan membusuk, Rayyan serasa ingin muntah berusaha menutup mulutnya.
"Terkejut ya? Si Chia ini entah kenapa para serigala ku gak menyukainya, jadi gak dimakan sampai habis" ucap Klein.
Rayyan mencoba melangkah mundur dan dia merasa menginjak sesuatu, dan itu adalah tengkorak manusia. Melihat kebelakang nya, Rayyan menyaksikan sangat banyak kerangka manusia yang tergeletak begitu saja.
Rayyan rasanya ingin berlari namun dia menahannya, mentalnya sudah tidak sanggup, rasanya ingin menangis sekeras-kerasnya.
"Apa?! Kena mental ya?" ucap Klein.
"Aku? Kena mental? Tch, Tidak akan!" ucap Rayyan.
Rayyan menahan semuanya, dia tidak akan lari, dia tidak akan menangis, karena semua ini bukanlah pengalaman pertamanya.
Klein meremehkan Rayyan, Klein memunculkan dua ular dari kedua tangannya dan mengarahkan nya ke arah Rayyan. Melihat itu Rayyan menarik nafas dan terlihat mengeluarkan sesuatu dari kantong armor nya.
Kedua ular Klein terpotong seketika dan Rayyan berada didepan Klein, Rayyan langsung menebas Klein dari wajah hingga bagian perutnya.
Klein yang tidak menyangka itu langsung terjatuh dan dia melihat Rayyan yang berdiri sembari memegang sebuah Belati. Sebelumnya disaat masih belum bertemu Klein, Rayyan meminjam Belati dari Zayn untuk berjaga jaga dan dengan berat hati Zayn meminjamkan belatinya.
Klein merasa kesal karna dia baru saja dijatuhkan oleh Rayyan, dia memegang wajahnya yang berdarah lalu langsung memunculkan Gorilla raksasa dari belakang Rayyan.
Rayyan melihat kebelakang namun reaksinya sudah terlambat, tubuhnya langsung digenggam oleh Gorilla itu dan langsung dilemparkan menghantam dinding Goa.
Rayyan sedikit batuk darah, dia mencoba mengembalikan posisinya dari terjatuh. Dia melihat Klein yang berdiri dipundak gorilla itu dengan senyum jahatnya.
Klein langsung memerintahkan gorillanya meninju Rayyan yang tengah berdiri, Rayyan mencoba menghindar di tinjuan pertama dan berhasil namun dia gagal di tinjuan kedua. Gorilla itu meninju Rayyan berkali kali bahkan Klein memunculkan beberapa tangan Gorilla untuk meninju Rayyan juga.
Rayyan dalam kondisi sangat terpojok, dia tidak bisa menghindar sama sekali bahkan menarik nafas saja sulit. Jika tidak melakukan sesuatu maka dia akan tewas disini.
Tinjuan gorilla itu sangat kuat hingga Gua itu bergetar dan beberapa batu runtuh dari atas gua, Klein yang sedang tertawa tidak sengaja tertimpa batu berukuran sedang hingga dia terjatuh dari pundak gorilla itu.
Rayyan mencoba menebas dengan kecepatan tinggi ke sekitar dirinya dan membuat semacam perlindungan, dan tangan gorilla yang mencoba meninjunya pun terbelah Karna itu. Melihat Klein yang sedang lengah, Rayyan langsung dengan cepat melemparkan belatinya kearah Klein.
Belati itu pun menusuk bahu Klein, Rayyan langsung menerjang segera mengambil belati itu dan langsung melompat mundur. Klein merasa sangat marah dan dengan asal memunculkan sangat banyak ular dari seluruh arah.
Rayyan berlari menghindari ular ular itu, dia berlari memutar lalu melompat dari dinding gua ke dinding lainnya hingga berada di ketinggian yang cukup. Klein memunculkan sangat banyak hewan buas dari belakang Rayyan namun Rayyan sudah terlanjur melompat kearahnya dari langit-langit.
Klein mencoba membentangkan kedua lengannya mencoba memunculkan sesuatu namun sudah terlambat, Rayyan yang diikuti hewan hewan Klein langsung menebas lengan kanan Klein hingga terputus.
Rayyan mencoba melancarkan serangan terakhir namun sesuatu terjadi pada tubuhnya, seluruh tubuhnya merasakan rasa sakit yang luar biasa dan tubuhnya lumpuh tidak bisa digerakkan.
Nampaknya disaat Rayyan menebas lengan kanan Klein, Klein dengan cepat memunculkan ular kecil yang sangat berbisa lalu menggigit Rayyan dan Rayyan tidak menyadari itu. Melihat Rayyan yang terdiam Klein langsung menusuk dada Rayyan dengan tangan kirinya hingga menembus dada Rayyan.
Klein mencoba menarik tangannya dari dalam dada Rayyan namun sesuatu menahannya, Tangan Rayyan menghalangi itu. Klein sangat terkejut kenapa Rayyan masih bisa tersadar, Rayyan menggenggam sekuat tenaga tangan Klein.
"Hoi lepaskan! Aku bilang lepaskan!" ucap Klein yang mulai panik.
"Akan ku buat kau merasakan apa yang Dia rasakan.." ucap Rayyan dengan sedikit senyum.
Tangan Klein yang digenggam oleh Rayyan seketika menghilang dengan sendirinya, Rayyan bingung mengapa hal itu terjadi sementara Klein berteriak.
Tapi Rayyan tidak peduli dengan itu, dia langsung menendang perut Klein hingga Klein terpental kelangit langit Gua. Tendangan itu sangat kuat sampai membuat Gua itu perlahan runtuh.
Klein terjatuh dari langit langit Gua, disaat terakhir dia berteriak menangis memanggil ayahnya berkali kali. Sementara Rayyan tidak sanggup menahan dan langsung tergeletak lemas, apakah dia akan tewas ditimpa reruntuhan disini? Pikir Rayyan.
Disaat saat terakhir Lisa datang dan langsung memeluk Rayyan, dia menggendong Rayyan segera keluar dari Gua itu meninggalkan Klein dengan kondisi mengenaskan tertimpa reruntuhan.
Lisa pun sampai diluar Gua disaat yang sama Kold,Zayn,Vina berhasil mengalahkan Serigala Raksasa milik Klein. Pertarungan yang sengit pun akhirnya selesai..
Beberapa menit kemudian Rayyan terbangun melihat sekeliling teman-temannya tersenyum lega. Sedari tadi tangan Rayyan digenggam terus terusan oleh Lisa.
Hari sudah gelap dan akhirnya ujian ini selesai, banyak hal baik dan buruk terjadi disini. Tapi ini semua hanyalah awal dari segalanya.
Peserta yang lolos : Rayyan,Lisa,Zayn,Vina,Kold.
-Bersambung