NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19 PENOLAKAN

FAHRI.

Sa, udah siap.

ajak Kartina ke lapangan

basket sekarang.

^^^ELISA.^^^

^^^siap oke.^^^

Elisa yang tengah duduk di kursinya langsung menarik sebelah tangan Kartina agar ikut Dengannya, sesuai janjinya, Elisa akan membantu Fahri untuk mendapatkan hati Kartina. dan sekarang adalah waktunya.

"Mau kemana?" Kartina terlihat bingung pada Elisa yang tiba-tiba menarik sebelah tangan nya.

"Ikut aku sebentar." Kartina menghela nafasnya. lalu dia mengikuti kemana Elisa akan membawa nya pergi.

Lilis yang baru saja habis dari kantin melihat kedua temannya pergi entah mau kemana. seketika penasaran, Lilis pun ikut mengikutinya dari belakang tanpa sepengetahuan keduanya.

keduanya berhenti di pinggir lapangan basket. tatapan Kartina tertuju pada Fahri yang tengah berdiri di tengah-tengah lapangan dengan kedua tangan menyembunyikan bunga dari belakang punggungnya.

"Ini ada apa sih sa?" Kartina bertanya -tanya.

"Udah samperin aja dulu Pahri nya." Elisa menyuruh Kartina untuk segera menghampiri Fahri yang saat ini tengah berdiri di tengah lapangan.

"Tapi..."

"Udah sih, kayaknya dia mau ngomong sesuatu."

Kartina terdiam beberapa detik, perlahan kedua kakinya menghampiri Pahri ke tengah lapangan. keduanya saat ini tengah saling berhadapan dengan kedua ke empat mata menyorot dalam.

Kartina terkejut saat Pahri tiba-tiba berjongkok di depannya sambil memegang bunga di kedua tangannya. beberapa murid yang tampak melihat keduanya bersorak heboh, seakan akan setuju jika keduanya berpacaran.

TERIMA, TERIMA, TERIMA.

"Sebenarnya aku udah lama suka sama kamu tin, bahkan sebelum kita dekat kayak sekarang. aku selalu ceritain kamu ke Elisa kalau aku suka sama kamu, nyari tau makanan ke sukaan kamu apa, hobby kamu apa, semuanya aku cari tau. mungkin ini sudah waktunya aku ungkapin perasaan aku sama kamu, Kartina, apa kamu mau jadi pacar aku?

"Ri, apa sih gak lucu!"

Fahri menatap Kartina kecewa, perasaan yang sudah dia pendam sejak lama terasa sakit saat Kartina mengira bahwa yang di ucapkan nya hanya sebuah bercanda. padahal Pahri sudah menjelaskan bahwa dia menyukai Kartina sudah lama, lantas buat apa mereka sedekat itu kemarin jika pada akhirnya penolakan yang dia dapat?

"Mendingan gak lucu dari pada pengecut kaya kamu." Pahri berdiri  kembali dengan posisi semula. saling berhadapan, namun tatapan kali ini berbeda. tersirat rasa kecewa dari kedua matanya.

"Apa?"

"Kamu itu pengecut tau gak tin, selama ini kamu kamu bersembunyi kan selama ada orang yang perhatian lebih sama kamu termasuk aku? " Kartina masih tidak mengerti apa yang di maksud oleh Fahri.

"Belum bisa move on?" Kartina yang mendengar itu terdiam, bahkan dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

"Cuma orang pengecut, yang lari dari masalahnya terus bersembunyi, Ujung-ujungnya nyakitin orang lain karena gak bisa move on iya kan?"

"Aku mau nanya deh sama kamu, kamu berhasil gak lupain dia? enggak kan? bukan cowok itu yang penipu tapi kamu tin! dan yang parah lagi, kamu menipu diri kamu sendiri."

Semua perkataan Pahri ada benarnya juga, Kartina masih belum lupa akan masalalu nya, tapi Kartina tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan Pahri atau siapapun, bahkan dia sendiri tidak tau kalau Fahri mendekati nya karena memiliki perasaan yang sudah lama cowok itu pendam. bahkan Kartina menganggap, kedekatan kemarin hanya sebatas sekedar sahabat atau teman biasa tidak lebih.

Detik itu juga, Kartina berlari dengan kedua mata yang sudah berlinang air mata. bukan kecewa, lebih tepatnya dia merasa bersalah karena sudah membuat seseorang patah hati karena perbuatannya sendiri. jujur, itu di luar kemampuan Kartina, dia tidak bermaksud untuk mempermainkan perasaan siapapun, termasuk Pahri.

•••••

"KARTINA!!"

Saat Kartina tengah berjalan di koridor menuju kelasnya. tiba-tiba seseorang berteriak cukup kencang dari belakang punggungnya, Kartina pun berbalik badan, penasaran siapa di balik orang yang baru saja memanggil itu. ternyata Elisa, cewek itu tampak menatap nya penuh amarah, bahkan Kartina sendiri tidak tau apa maksud dari tatapan itu.

Elisa tidak sendiri, di sebelah nya ada Lilis, keduanya berdiri di depan Kartina dengan tatapan tajam.

"Bisa bisanya kamu nolak Pahri! kurang apa sih dia sama kamu?! dia baik, tulus, kurang apa lagi hah!!" Elisa terlihat memaki-maki Kartina.

"Bukan gitu sa, tapi aku nganggap Fahri udah kayak sahabat aku sendiri. sama seperti kalian." Kartina berusaha menjelaskan mengenai perasaanya.

"Gila tin aku gak nyangka sama kamu, Elisa bela-belain ngalah buat dapatin Fahri demi kamu. tapi balasan kamu sama dia gini?" Lilis ikut menimpali. pasalnya Lilis sudah tau semuanya mengenai perasaan Elisa kepada Fahri.

"Jadi..."

"Iya aku suka sama Fahri puas kamu! dari dulu tin, dari dulu Fahri suka sama kamu, dia selalu cerita apapun itu tentang kamu. kamu tau perasaan aku gimana? sakit tin sakit! sekarang aku udah relain Fahri buat kamu, biar dia bahagia tapi kamu malah nyakitin dia. sebenarnya apa sih yang ada di otak kamu?" Elisa terlihat kecewa pada Kartina.

Kartina terdiam setelah mendengar cerita yang sebenarnya tidak dia duga.

"Orang kayak kamu itu emang harus di beri pelajaran, ikut aku." Elisa menarik tangan Kartina secara paksa.

"Sa lepasin sakit." Kartina meringis kesakitan.

Langkah Elisa terhenti saat tiba-tiba Fahri berdiri di depannya. "Lepasin Kartina."

Elisa tidak habis pikir dengan Fahri. cowok itu malah membela Kartina. padahal jelas-jelas Kartina melukai perasaannya.

"Kok kamu malah belain dia sih Ri. orang kayak dia itu emang harus di beri pelajaran." Elisa berusaha membela diri.

"Lepasin dia!" Fahri membentak Elisa.

Elisa yang merasa terciut pun melepas Kartina dari tangannya.

"Kamu sadar gak sa kelakuan kamu itu kurang ajar? Kartina itu sahabat kamu, sahabat kalian! cuma karena aku di tolak jadi kalian bebas ngelakuin kaya gini? "

Kartina yang mendengar itu dari Fahri langsung menatapnya dalam. bahkan cowok itu masih membela nya tanpa mempedulikan perasaan nya yang kecewa.

"Ngapain sih Ri di bela, cewek so cantik kayak dia itu emang harus di beri pelajaran!" Lilis ikut menimpali.

"Pelajaran kalian bilang? ini namanya pembullyan! kalau sampai aku lihat kalian ngelakuin kaya gini lagi. aku laporin kalian ke kepala sekolah." Fahri mengancam Elisa dan Lilis.

Elisa dan Lilis yang mendengar itu sedikit ketakutan. mereka pun memilih untuk pergi ke kelas.

Sementara Fahri? cowok itu hanya menatap Kartina sebentar, lalu dia pergi tanpa mengeluarkan sepatah kata. pembelaan dari Fahri tadi bukan karena Fahri masih berharap sama Kartina. tapi cowok itu paling anti melihat orang yang di bully. makanya Fahri menolongnya.

"Maaf Ri, maaf kalau aku udah nyakitin perasaan kamu."

••••••

Sri dan Ares saat ini tengah duduk di kantin. cowok itu terlihat tengah asik menonton Doraemon. sementara Sri, cewek itu terlihat memegangi batagor punya Ares. cowok itu meminta Sri untuk menyuapi nya.

"Lagi." pinta Ares pada Sri untuk menyuapi nya lagi.

"Emang Lo gak bisa gitu makan sendiri segala harus di suapin?" Sri terlihat marah. pasalnya banyak orang yang tengah memperhatikannya dari tadi.

"Lo itu gue hukum, paham?" Ares terlihat menatapnya datar.

"Tapi gue malu kak, orang-orang pada liatin kita terus dari tadi, gue takut orang-orang mikirnya__" Sri terlihat merengek.

"Kita pacaran?" potong Ares cepat, Sri mengangguk kepala mendengar itu.

"Yaudah, biar Lo gak malu lagi, gue lo suapin." Ares mengambil piring itu dari tangan Sri.

"Enggak!"

"Gak nurut gue tambah satu Minggu lagi hukuman nya, jadi total hukuman Lo jadi dua Minggu." ancam Ares pada Sri.

Sri yang mendengar itu memanyunkan bibirnya. terpaksa Sri harus mengikuti kemauan Ares agar cowok itu tidak menambah hukumannya. perlahan Sri pun membuka mulut nya dengan terpaksa. Ares pun segera menyuapinya.

"Enak kan sayang?"

•••••

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!