Miss Rania, I Love You

Miss Rania, I Love You

Bab 1: Tempat yang Baru

"Bun, Logan jalan dulu ya," pamit seorang pemuda tampan berwajah oriental saat menuruni tangga di rumah barunya.

Di ruang tengah rumah baru itu, seorang wanita tinggi yang masih terlihat cantik meskipun usianya sudah tak belia lagi, menoleh ke arah tangga, menatap ke arah sang putra yang kini berjalan ke arahnya.

"Mau kemana kamu? Bukannya bantuin Bunda, nih lihat Bunda lagi unpacking," protes sang ibu, Carla, yang sedang mengeluarkan barang-barang dari dus.

"Sebentar doang kok, Bun. Hari Sabtu loh ini, Logan mau keliling-keliling di tempat baru. Biar apal daerah sini. Lagian kok tumben bunda beres-beres sendiri. Om Richard dan lain-lain mana?" Logan menanyakan karyawan-karyawan sang ibu yang biasanya akan dengan sigap untuk membantu.

"Mereka masih banyak kerjaan. Bunda 'kan udah bakal pensiun dari dunia modeling, jadi yah gitu deh. Mereka sibuk ngurusin itu."

"Yakin Bunda mau udahan?" tanya Logan pada sang ibu yang sudah sejak kuliah menjadi model.

"Yakinlah. Bunda udah empat puluh satu tahun tahun ini, udah waktunya Bunda kasih kesempatan untuk yang lebih muda. Sekarang Bunda udah pensiun dan punya status baru juga, Bunda bakal mulai hal yang baru."

"Mulai apa emangnya?" tanya Logan seraya mengikat tali sepatunya.

"Bunda mau buka butik. Bunda udah dapet kontrak tempat di beberapa Mall di sini," ujar Carla dengan semangatnya.

"Ya udah yang lancar ya semuanya. Logan pergi dulu,"  pamitnya. Logan mencium pipi sang ibu dan pergi meninggalkan rumah.

"Jangan malem-malem pulangnya!" Teriak Carla pada putranya yang terus saja berjalan keluar rumah tanpa memedulikannya. Carla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Logan berjalan menuju motor ninja merah kesayangannya yang terparkir di halaman rumah barunya. Seorang pria berseragam satpam segera membukakan pintu pagar untuk sang majikan. Logan pun menunggangi motor besarnya itu. Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mengotak-atiknya.

Sebenarnya Logan sendiri belum tahu akan kemana. Maka dari itu ia membuka aplikasi di ponselnya dan mencari beberapa tempat yang banyak direkomendasikan. Akhirnya pilihan Logan tertuju pada satu tempat, sebuah kafe bergaya outdoor yang tidak jauh dari sini. Ia pun memakai helm fullfacenya dan melajukan motornya menuju ke kafe tersebut.

Setelah sekitar dua puluh menit berkendara Logan sampai di parkiran kafe tersebut. Heaven Kafe nama kafe itu. Kafe tersebut terletak di atas sebuah bukit. Suasananya terlihat begitu nyaman. Logan pun mulai membuka helmnya dan berjalan memasuki kafe.

Meja-kursi di kafe itu terletak di sebuah taman yang cukup luas. Setiap meja memiliki sebuah payung yang cukup besar untuk melindungi pengunjung dari panas atau pun hujan. Di sisi-sisi taman terdapat berbagai macam tanaman bunga yang berwarna-warni yang menambah kesan romantis.

Selain letak dan dekorasinya yang nyaman, pemandangan di sini juga sangat indah. Karena letaknya yang berada di atas bukit, pemandangan kota Bandung menjadi begitu indah. Apalagi saat malam, lampu-lampu kota akan menyala dan menyerupai bintang di gelapnya langit malam.

Logan memilih sebuah meja yang terletak di pojok namun paling dekat dengan pemandangan. Ia memilih tempat itu agar tidak terganggu dengan pengunjung lain yang berlalu lalang. Seorang pelayan memberikan menu, dan Logan memesan secangkir Americano. Sambil menunggu pesanannya datang, ia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Ia pun segera asyik menikmati pemandangan di hadapannya dan mulai memikirkan banyak hal.

Sebenarnya tidak hanya sang ibu yang memulai hidup barunya di kota ini. Saat sang ibu memutuskan untuk pensiun dari dunia modeling dan juga bercerai dengan ayahnya, Logan juga setuju untuk pindah bersama sang ibu ke kota ini untuk memulai kehidupannya yang baru. Ada beberapa alasan yang membuatnya memutuskan untuk pindah.

Pertama, Logan ingin menjauh dari sang ayah yang toxic yang sering kali memukul ia dan ibunya. Sudah cukup ia dan sang ibu menerima perlakuan itu. Kini giliran dia yang menjaga sang ibu. Kedua, Logan ingin pergi dari dunia geng motor. Di sekolah lamanya, Logan adalah ketua dari sebuah geng motor. Ia ditakuti oleh semua orang di sekolah. Namun, sebuah kejadian terjadi sehingga ia pun memutuskan untuk ikut pindah bersama sang ibu ke kota ini.

Masih segar dalam ingatannya saat sahabatnya meninggal akibat balapan liar yang sering dilakukannya bersama teman-temannya. Saat itu Logan dan beberapa temannya melakukan balapan dengan geng dari sekolah lain. Namun sebuah kecelakaan terjadi, salah satu temannya terjatuh dari motor karena bersenggolan dengan pembalap dari geng lawan. Sahabatnya meninggal seketika akibat luka serius di dadanya.

Setelah kejadian itu orang tua dari semua anak-anak yang mengikuti balapan dipanggil oleh pihak kepolisian. Alhasil ayah Logan yang ringan tangan itu murka dan memukul Logan sampai babak belur. Carla mencoba menghentikannya namun nahas, Carla malah terjatuh dan kepalanya terluka. Carla sempat tidak sadarkan diri beberapa hari. Logan tak bisa membayangkan jika ibunya tidak selamat. Namun secara takdir masih berpihak padanya karena sang ibu kembali sadar.

Kejadian itu seakan memberikan tamparan telak pada Logan. Semenjak kejadian itu Logan bertekad bahwa ia akan pergi dari dunia geng motor dan meminta ibunya untuk bercerai dengan sang ayah. Kemudian Logan dan sang ibu sepakat untuk pindah ke kota kelahiran Carla dan memulai hidup yang baru.

Saat sedang sibuk dengan lamunannya, pesanannya pun datang. Tepat setelah pelayan yang mengantar americanonya pergi, datang seorang gadis memakai dress dengan motif bunga-bunga dengan rambut hitam lurus sepunggung. Gadis itu duduk di pojok sebelah kanan, sedangnya Logan berada di pojok sebelah kiri. Meja mereka terhalang oleh tiga meja. Logan bisa dengan jelas melihat ke arah perempuan itu. Perempuan itu sangat menarik perhatian Logan.

Logan belum pernah melihat perempuan dengan wajah secantik itu. Kulitnya putih mulus tapi tidak terlihat ia memakai riasan. Matanya besar dan berwarna coklat, hidungnya mancung, dan bibirnya tipis berwarna cerah. Logan terus memperhatikan perempuan itu, namun sebaliknya perempuan itu sama sekali tidak menyadari keberadaan Logan. Logan yang tadinya sibuk dengan lamunannya, kini sibuk memperhatikan gadis itu.

'Cewek itu dateng sendirian juga kayaknya,' gumam Logan dalam hati.

Gadis itu menyeruput teh yang sudah dipesannya. Kemudian membuka laptop dan sebuah buku, dari sampul bukunya terlihat kalau buku itu adalah buku paket siswa.

'Anak SMA juga ternyata. Dasar cewek rajin,' batin Logan sambil tersenyum dan terus memperhatikan gadis itu.

Sekitar sepuluh menit berlalu, gadis itu masih sibuk dengan laptop dan bukunya. Namun tiba-tiba dia segera membereskan barang-barangnya dan pergi menuju pintu keluar setelah seseorang meneleponnya. Logan bergegas mengejar gadis itu, namun tertahan di kasir saat ia harus membayar kopi yang sudah dipesannya. Saat Logan keluar, sayangnya gadis itu sudah tidak ada. Hilang sudah kesempatan untuk berkenalan dengan gadis incarannya.

Jangan cuma baca ya kak, comment dan likenya please 🥰

Episodes
1 Bab 1: Tempat yang Baru
2 Bab 2: Tiga Pertemuan
3 Bab 3: Ayah dan Putri Kesayangan
4 Bab 4: Pekerjaan yang Mulia
5 Bab 5: Kisah Mama dan Papa
6 Bab 6: Penguntit
7 Bab 7: Terjebak di Lift
8 Bab 8: Wangi Manis Anggur
9 Bab 9: Bertemu Tante Carla
10 Bab 10: Hanya Partner Hidup
11 Bab 11: Ke Rumah Logan
12 Bab 12: Membangunkan Logan
13 Bab 13: Perhatian Sederhana
14 Bab 14: Pacar Logan
15 Bab 15: Klarifikasi
16 Bab 16: Curhat tentang Si Cowok Sipit
17 Bab 17: Janjian
18 Bab 18: Perjalanan
19 Bab 19: Cowok yang Perhatian
20 Bab 20: Siang Hari di Le Bridge
21 Bab 21: Kejadian Tak Terduga
22 Bab 22: Di Apartemen
23 Bab 23: Selimut
24 Bab 24: Saat Rania Tertidur
25 Bab 25: Nyaman
26 Bab 26: Eyang dan Mama Rania
27 Bab 27: Restu Sebelum Waktunya
28 Bab 28: Boleh tapi Tahu Batas
29 Bab 29: Kencan Kedua
30 Bab 30: Mencoba Menerima
31 Bab 31: Berlin
32 Bab 32: Kehaluan Berlin
33 Bab 33: Kepindahan Rania
34 Bab 34: Kejadian 23 Tahun Lalu
35 Bab 35: Kabar dari Masa Lalu
36 Bab 36: Dukungan untuk Rendra
37 Bab 37: Bakat Rahasia Rania
38 Bab 38: Siapa itu? Guru Baru?
39 Bab 39: Logan bertemu Papa
40 Bab 40: Jadi Pacar Aku, Ya?
41 Bab 41: Kencan Ketiga
42 Bab 42: Velvet Room
43 Bab 43: Dress Putih
44 Bab 44: Ulang Tahun Rania
45 Bab 45: Candle Light Dinner
46 Bab 46: Ini Sudah Kencan Keempat
47 Bab 47: Perbedaan yang Nyata
48 Bab 48: Ternyata dia Guruku
49 Bab 49: Lewati Batas
50 Bab 50: Rela
51 Bab 51: Bukan Pewaris
52 Bab 52: Pertemuan di Sekolah
53 Bab 53: Kawan Baru
54 Bab 54: Saingan
55 Bab 55: Saling Rindu
56 Bab 56: Miss Rania
57 Bab 57: Keadaan yang Bisa Diterima
58 Bab 58: Seminar yang Sukses
59 Bab 59: Tentang Siswa Satya
60 Bab 60: Berkelahi
61 Bab 61: Saran dari Hazel
62 Bab 62: Menghindari Rania
63 Bab 63: Hukuman Logan dan Vino
64 Bab 64: Kejadian Konyol
65 Bab 65: Gara-gara Berlin
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1: Tempat yang Baru
2
Bab 2: Tiga Pertemuan
3
Bab 3: Ayah dan Putri Kesayangan
4
Bab 4: Pekerjaan yang Mulia
5
Bab 5: Kisah Mama dan Papa
6
Bab 6: Penguntit
7
Bab 7: Terjebak di Lift
8
Bab 8: Wangi Manis Anggur
9
Bab 9: Bertemu Tante Carla
10
Bab 10: Hanya Partner Hidup
11
Bab 11: Ke Rumah Logan
12
Bab 12: Membangunkan Logan
13
Bab 13: Perhatian Sederhana
14
Bab 14: Pacar Logan
15
Bab 15: Klarifikasi
16
Bab 16: Curhat tentang Si Cowok Sipit
17
Bab 17: Janjian
18
Bab 18: Perjalanan
19
Bab 19: Cowok yang Perhatian
20
Bab 20: Siang Hari di Le Bridge
21
Bab 21: Kejadian Tak Terduga
22
Bab 22: Di Apartemen
23
Bab 23: Selimut
24
Bab 24: Saat Rania Tertidur
25
Bab 25: Nyaman
26
Bab 26: Eyang dan Mama Rania
27
Bab 27: Restu Sebelum Waktunya
28
Bab 28: Boleh tapi Tahu Batas
29
Bab 29: Kencan Kedua
30
Bab 30: Mencoba Menerima
31
Bab 31: Berlin
32
Bab 32: Kehaluan Berlin
33
Bab 33: Kepindahan Rania
34
Bab 34: Kejadian 23 Tahun Lalu
35
Bab 35: Kabar dari Masa Lalu
36
Bab 36: Dukungan untuk Rendra
37
Bab 37: Bakat Rahasia Rania
38
Bab 38: Siapa itu? Guru Baru?
39
Bab 39: Logan bertemu Papa
40
Bab 40: Jadi Pacar Aku, Ya?
41
Bab 41: Kencan Ketiga
42
Bab 42: Velvet Room
43
Bab 43: Dress Putih
44
Bab 44: Ulang Tahun Rania
45
Bab 45: Candle Light Dinner
46
Bab 46: Ini Sudah Kencan Keempat
47
Bab 47: Perbedaan yang Nyata
48
Bab 48: Ternyata dia Guruku
49
Bab 49: Lewati Batas
50
Bab 50: Rela
51
Bab 51: Bukan Pewaris
52
Bab 52: Pertemuan di Sekolah
53
Bab 53: Kawan Baru
54
Bab 54: Saingan
55
Bab 55: Saling Rindu
56
Bab 56: Miss Rania
57
Bab 57: Keadaan yang Bisa Diterima
58
Bab 58: Seminar yang Sukses
59
Bab 59: Tentang Siswa Satya
60
Bab 60: Berkelahi
61
Bab 61: Saran dari Hazel
62
Bab 62: Menghindari Rania
63
Bab 63: Hukuman Logan dan Vino
64
Bab 64: Kejadian Konyol
65
Bab 65: Gara-gara Berlin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!