Miss Rania, I Love You

Miss Rania, I Love You

Bab 1: Tempat yang Baru

"Bun, Logan jalan dulu ya," pamit seorang pemuda tampan berwajah oriental saat menuruni tangga di rumah barunya.

Di ruang tengah rumah baru itu, seorang wanita tinggi yang masih terlihat cantik meskipun usianya sudah tak belia lagi, menoleh ke arah tangga, menatap ke arah sang putra yang kini berjalan ke arahnya.

"Mau kemana kamu? Bukannya bantuin Bunda. Nih lihat Bunda lagi unpacking," protes sang ibu, Carla, yang sedang mengeluarkan barang-barang dari dus.

"Sebentar doang kok, Bun. Hari Sabtu loh ini, Logan mau keliling-keliling di tempat baru. Biar hafal daerah sini. Lagian kok tumben bunda beres-beres sendiri. Om Richard dan lain-lain mana?" Logan menanyakan karyawan-karyawan sang ibu yang biasanya akan dengan sigap untuk membantu.

"Mereka masih banyak kerjaan. Bunda 'kan udah bakal pensiun dari dunia modeling, jadi yah gitu deh. Mereka sibuk ngurusin itu."

"Yakin Bunda mau udahan?" tanya Logan pada sang ibu yang sudah sejak kuliah menjadi model.

"Yakinlah. Bunda udah 41 tahun tahun ini, udah waktunya Bunda kasih kesempatan untuk yang lebih muda. Sekarang Bunda udah pensiun dan punya status baru juga, Bunda bakal mulai hal yang baru."

"Mulai apa emangnya?" tanya Logan seraya mengikat tali sepatunya.

"Bunda mau buka butik. Bunda udah dapet kontrak tempat di beberapa Mall di sini," ujar Carla dengan semangatnya.

"Ya udah yang lancar ya semuanya. Logan pergi dulu,"  pamitnya. Logan mencium pipi sang ibu dan pergi meninggalkan rumah.

"Jangan malem-malem pulangnya!" teriak Carla pada putranya yang terus saja berjalan keluar rumah tanpa memedulikannya. Carla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Logan berjalan menuju motor ninja merah kesayangannya yang terparkir di halaman rumah barunya. Seorang pria berseragam satpam segera membukakan pintu pagar untuk sang majikan. Logan pun menunggangi motor besarnya itu. Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mengotak-atiknya.

Sebenarnya Logan sendiri belum tahu akan kemana. Maka dari itu ia membuka aplikasi di ponselnya dan mencari beberapa tempat yang banyak direkomendasikan. Akhirnya pilihan Logan tertuju pada satu tempat, sebuah kafe bergaya outdoor yang tidak jauh dari sini. Ia pun memakai helm full facenya dan melajukan motornya menuju ke kafe tersebut.

Setelah sekitar dua puluh menit berkendara Logan sampai di parkiran kafe tersebut. Heaven Cafe nama kafe itu. Kafe tersebut terletak di atas sebuah bukit. Suasananya terlihat begitu nyaman.

Meja-kursi di kafe itu terletak di sebuah taman yang cukup luas. Setiap meja memiliki sebuah payung yang cukup besar untuk melindungi pengunjung dari panas atau pun hujan.

Selain letak dan dekorasinya yang nyaman, pemandangan di sini juga sangat indah. Karena letaknya yang berada di atas bukit, pemandangan kota Bandung menjadi begitu indah.

Logan memilih sebuah meja yang terletak di pojok namun paling dekat dengan pemandangan. Sambil menunggu pesanannya datang, ia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Ia pun segera asyik menikmati pemandangan di hadapannya dan mulai memikirkan banyak hal.

Sebenarnya tidak hanya sang ibu yang memulai hidup barunya di kota ini. Saat sang ibu memutuskan untuk pensiun dari dunia modeling dan juga bercerai dengan ayahnya, Logan juga setuju untuk pindah bersama sang ibu ke kota ini untuk memulai kehidupannya yang baru. Ada beberapa alasan yang membuatnya memutuskan untuk pindah.

Pertama, Logan ingin menjauh dari sang ayah yang toxic yang sering kali memukul ia dan ibunya. Sudah cukup ia dan sang ibu menerima perlakuan itu. Kini giliran dia yang menjaga sang ibu. Kedua, Logan ingin pergi dari dunia geng motor. Di sekolah lamanya, Logan adalah sempat dipercaya untuk mengetuai geng anak badung. Ia cukup disegani oleh semua orang di sekolah. Namun, sebuah kejadian terjadi sehingga ia pun memutuskan untuk ikut pindah bersama sang ibu ke kota ini.

Masih segar dalam ingatannya saat sahabatnya meninggal akibat balapan liar yang sering dilakukannya bersama teman-temannya.

Alhasil ayah Logan yang ringan tangan itu murka dan memukul Logan sampai babak belur karena kejadian itu. Carla mencoba menghentikannya namun nahas, Carla malah terjatuh dan kepalanya terluka. Carla sempat tidak sadarkan diri beberapa hari.

Namun takdir masih berpihak padanya karena sang ibu kembali sadar.

Kejadian itu seakan memberikan tamparan telak untuk Logan. Semenjak kejadian itu dan sang ibu sepakat untuk pindah ke kota kelahiran Carla dan memulai hidup yang baru.

Saat sedang sibuk dengan lamunannya, pesanannya pun datang. Tepat setelah pelayan yang mengantar americanonya pergi, datang seorang gadis memakai dress dengan motif bunga-bunga dengan rambut hitam lurus sepunggung.

Gadis itu duduk di pojok sebelah kanan, sedangnya Logan berada di pojok sebelah kiri. Meja mereka terhalang oleh tiga meja. Logan bisa dengan jelas melihat ke arah perempuan itu. Perempuan itu sangat menarik perhatian Logan.

Logan belum pernah melihat perempuan dengan wajah secantik itu. Kulitnya putih mulus tapi tidak terlihat ia memakai riasan. Matanya besar dan berwarna coklat, hidungnya mancung, dan bibirnya tipis berwarna cerah.

Logan terus memperhatikan perempuan itu, namun sebaliknya perempuan itu sama sekali tidak menyadari keberadaan Logan. Logan yang tadinya sibuk dengan lamunannya, kini sibuk memperhatikan gadis itu.

'Cewek itu dateng sendirian juga kayaknya,' gumam Logan dalam hati.

Gadis itu menyeruput teh yang sudah dipesannya. Kemudian membuka laptop dan sebuah buku, dari sampul bukunya terlihat kalau buku itu adalah buku paket siswa.

'Anak SMA juga ternyata. Dasar cewek rajin,' batin Logan sambil tersenyum dan terus memperhatikan gadis itu.

Sekitar sepuluh menit berlalu, gadis itu masih sibuk dengan laptop dan bukunya. Namun tiba-tiba dia segera membereskan barang-barangnya dan pergi menuju pintu keluar setelah seseorang meneleponnya.

Logan bergegas mengejar gadis itu, namun tertahan di kasir saat ia harus membayar kopi yang sudah dipesannya. Saat Logan keluar, sayangnya gadis itu sudah tidak ada. Hilang sudah kesempatan untuk berkenalan dengan gadis incarannya.

Jangan cuma baca ya kak, ulasan, comment dan likenya please 🥰

Episodes
1 Bab 1: Tempat yang Baru
2 Bab 2: Tiga Pertemuan
3 Bab 3: Ayah dan Putri Kesayangan
4 Bab 4: Pekerjaan yang Mulia
5 Bab 5: Kisah Mama dan Papa
6 Bab 6: Penguntit
7 Bab 7: Terjebak di Lift
8 Bab 8: Wangi Manis Anggur
9 Bab 9: Bertemu Tante Carla
10 Bab 10: Hanya Partner Hidup
11 Bab 11: Ke Rumah Logan
12 Bab 12: Membangunkan Logan
13 Bab 13: Perhatian Sederhana
14 Bab 14: Pacar Logan
15 Bab 15: Klarifikasi
16 Bab 16: Curhat tentang Si Cowok Sipit
17 Bab 17: Janjian
18 Bab 18: Perjalanan
19 Bab 19: Cowok yang Perhatian
20 Bab 20: Siang Hari di Le Bridge
21 Bab 21: Kejadian Tak Terduga
22 Bab 22: Di Apartemen
23 Bab 23: Selimut
24 Bab 24: Saat Rania Tertidur
25 Bab 25: Nyaman
26 Bab 26: Eyang dan Mama Rania
27 Bab 27: Restu Sebelum Waktunya
28 Bab 28: Boleh tapi Tahu Batas
29 Bab 29: Kencan Kedua
30 Bab 30: Mencoba Menerima
31 Bab 31: Berlin
32 Bab 32: Kehaluan Berlin
33 Bab 33: Kepindahan Rania
34 Bab 34: Kejadian 23 Tahun Lalu
35 Bab 35: Kabar dari Masa Lalu
36 Bab 36: Dukungan untuk Rendra
37 Bab 37: Bakat Rahasia Rania
38 Bab 38: Siapa itu? Guru Baru?
39 Bab 39: Logan bertemu Papa
40 Bab 40: Jadi Pacar Aku, Ya?
41 Bab 41: Kencan Ketiga
42 Bab 42: Velvet Room
43 Bab 43: Dress Putih
44 Bab 44: Ulang Tahun Rania
45 Bab 45: Candle Light Dinner
46 Bab 46: Ini Sudah Kencan Keempat
47 Bab 47: Perbedaan yang Nyata
48 Bab 48: Ternyata dia Guruku
49 Bab 49: Lewati Batas
50 Bab 50: Rela
51 Bab 51: Bukan Pewaris
52 Bab 52: Pertemuan di Sekolah
53 Bab 53: Kawan Baru
54 Bab 54: Saingan
55 Bab 55: Saling Rindu
56 Bab 56: Miss Rania
57 Bab 57: Keadaan yang Bisa Diterima
58 Bab 58: Seminar yang Sukses
59 Bab 59: Tentang Siswa Satya
60 Bab 60: Berkelahi
61 Bab 61: Saran dari Hazel
62 Bab 62: Menghindari Rania
63 Bab 63: Hukuman Logan dan Vino
64 Bab 64: Kejadian Konyol
65 Bab 65: Gara-gara Berlin
66 Bab 66: Kesempatan untuk Show Up
67 Bab 67: Cowok yang Suka Kamu
68 Bab 68: Seperti Wangi Logan
69 Bab 69: Penampilan Rania
70 Bab 70: Lepas Kendali
71 Bab 71: Aku Sayang Kamu, Gan
72 Bab 72: Masa Depan Logan
73 Bab 73: Jejak Cinta
74 Bab 74: Teguran
75 Bab 75: Pernyataan Cinta Vino
76 Bab 76: Keinginan Logan
77 Bab 77: Cemburu
78 Bab 78: Mendadak Melamar
79 Bab 79: Tekad
80 Bab 80: Nasehat Rendra
81 Bab 81: Dibawa secara Paksa
82 Bab 82: Faris Victor
83 Bab 83: CEO Selanjutnya
84 Bab 84: Resah dan Merasa Bersalah
85 Bab 85: Logan Victor, CEO
86 Bab 86: Kembali
87 Bab 87: Berjauhan
88 Bab 88: Merasa Bodoh
89 Bab 89: Semakin Rumit
90 Bab 90: Move on
91 Bab 91: Pasangan Terfavorit
92 Bab 92: Rencana
93 Bab 93: Kecelakaan
94 Bab 94: Tak Semudah Itu
95 Bab 95: Lamaran Kedua
96 Bab 96: Persiapan Ulang Tahun Sekolah
97 Bab 97: Vino
98 Bab 98: Masih Sayang
99 Bab 99: Sulit
100 Bab 100: Love is Gone
101 Bab 101: Menghindar
102 Bab 102: Tantangan
103 Bab 103: Briefing Anggota Dance
104 Bab 104: Mimpi Menjadi Nyata
105 Bab 105: Bertubi-tubi
106 Bab 106: Perasaan yang Sama
107 Bab 107: Kembali bersama
108 Bab 108: Tanpa Jarak
109 Bab 109: Deep Talk (1)
110 Bab 110: Deep Talk (2)
111 Bab 111: Terungkap
112 Bab 112: Titik Terendah
113 Bab 113: Nada Sumbang
114 Bab 114: Selamat Tinggal, Satya
115 Bab 115: Klarifikasi
116 Bab 116: Yang Sebenarnya
117 Bab 117: Maukah Kamu Menikah denganku? (End)
118 S2-Bab 1: Bertemu Carla
119 S2-Bab 2: Akhir yang Menyakitkan
120 S2-Bab 3: Menerima
121 S2-Bab 4: Terlihat Seperti
122 S2-Bab 5: Video Call
123 S2-Bab 6: Membujuk Rendra
124 S2-Bab 7: Siuman
125 S2-Bab 8: Belum Tentu Kabar Baik
126 S2 Bab 9: Surat Wasiat
127 S2-Bab 10: Menyadarkan
128 S2- Bab 11: Berduka
129 S2-Bab 12: Mendampingi Tunangan
130 S2-Bab 13: Memahami
131 S2-Bab 14: Tidur Bersama
132 S2-Bab 15: Surprise
133 S2-Bab 16: Makan Siang
134 S2-Bab 17: Wanita di Belakang Logan
135 S2-Bab 18: Seperti Dulu Lagi
136 S2-Bab 19: Kencan yang Direalisasikan
137 S2-Bab 20: Bertemu Kawan-kawan Logan
138 S2-Bab 21: Di Pesta Perpisahan Nessie
139 S2-Bab 22: Penampilan Spesial
140 S2-Bab 23: Pernikahan
141 S2-Bab 24: Bulan Madu dan Pengalaman Pertama
142 S2-Bab 25: Aktivitas Orang Dewasa
143 S2- Bab 26: Insecure
144 S2- Bab 27: Jodoh sang Ibu
145 S2-Bab 28: Awal Bahagia
146 S2-Bab 29: Hari Pertama sebagai Mahasiswa
147 S2-Bab 30: Prioritas
148 S2-Bab 31: Belum Siap jadi Ayah
149 S2-Bab 32: Pertengkaran Pertama
150 S2-Bab 33: Bertemu Keyla
151 S2-Bab 34: Kembali menjadi Logan yang Dulu
152 S2-Bab 35: Menikah Rasa Pacaran
153 S2-Bab 36: Di Studio Dance
154 S2-Bab 37: Hadiah Kecil
155 S2-Bab 38: Pengalaman Baru Lagi
156 S2-Bab 39: Mas Logan
157 S2-Bab 40: Tiba-tiba Manja
158 S2-Bab 41: Sensitif
159 S2-Bab 42: Positif Hamil
160 S2-Bab 43: Ngidam
161 S2-Bab 44: Mengelak
162 S2-Bab 45: Bertemu Vino
163 S2-Bab 46: Logan Cemburu
164 S2-Bab 47: Berpura-pura
165 S2-Bab 48: Susah Senang Bersama, 'kan?
166 S2-Bab 49: Acara Ulang Tahun Perusahaan
167 S2-Bab 50: Belum Siap jadi Ayah
168 S2-Bab 51: Apa Aku Salah?
169 S2-Bab 52: Yang Kamu Sembunyikan
170 S2-Bab 53: Pelukan Vino
171 S2-Bab 54: Murka
172 S2-Bab 55: Luapan Emosi
173 S2-Bab 56: Kenyataan yang Diungkap
174 S2-Bab 57: Tidak Sesederhana Itu
175 S2-Bab 58: Menghentikan
176 S2-Bab 59: Kacau
177 S2-Bab 60: Perang Dingin Lagi
178 S2-Bab 61: Sedikit Membaik
179 S2-Bab 62: Teguran untuk Logan
180 S2-Bab 63: Kasih Papa dan Bunda
181 S2-Bab 64: Dipisahkan
182 S2-Bab 65: Hadiah Ulang Tahun
183 S2-Bab 66: Tamparan
184 S2-Bab 67: Sahabat yang Dikirim Rania
185 S2-Bab 68: Pelan-pelan
186 S2-Bab 69: Kembali Bersama
187 S2-Bab 70: Mengobati Rindu
188 S2-Bab 71: Pemegang Saham
189 S2-Bab 72: Harmonis
190 S2-Bab 73: Ngidamnya Rania
191 S2-Bab 74: Merajuk
192 S2-Bab 75: Nasehat Bunda
193 S2-Bab 76: Memenuhi Ngidam Bumil
194 S2-Bab 77: Beberapa Bulan Kemudian
195 S2-Bab 78: Menuju Hari Melahirkan
196 S2-Bab 79: Tak ada Sosoknya
197 S2-Bab 80: Semua Bahagia(end)
198 Ekstra 1: Cerita tentang Vino
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Bab 1: Tempat yang Baru
2
Bab 2: Tiga Pertemuan
3
Bab 3: Ayah dan Putri Kesayangan
4
Bab 4: Pekerjaan yang Mulia
5
Bab 5: Kisah Mama dan Papa
6
Bab 6: Penguntit
7
Bab 7: Terjebak di Lift
8
Bab 8: Wangi Manis Anggur
9
Bab 9: Bertemu Tante Carla
10
Bab 10: Hanya Partner Hidup
11
Bab 11: Ke Rumah Logan
12
Bab 12: Membangunkan Logan
13
Bab 13: Perhatian Sederhana
14
Bab 14: Pacar Logan
15
Bab 15: Klarifikasi
16
Bab 16: Curhat tentang Si Cowok Sipit
17
Bab 17: Janjian
18
Bab 18: Perjalanan
19
Bab 19: Cowok yang Perhatian
20
Bab 20: Siang Hari di Le Bridge
21
Bab 21: Kejadian Tak Terduga
22
Bab 22: Di Apartemen
23
Bab 23: Selimut
24
Bab 24: Saat Rania Tertidur
25
Bab 25: Nyaman
26
Bab 26: Eyang dan Mama Rania
27
Bab 27: Restu Sebelum Waktunya
28
Bab 28: Boleh tapi Tahu Batas
29
Bab 29: Kencan Kedua
30
Bab 30: Mencoba Menerima
31
Bab 31: Berlin
32
Bab 32: Kehaluan Berlin
33
Bab 33: Kepindahan Rania
34
Bab 34: Kejadian 23 Tahun Lalu
35
Bab 35: Kabar dari Masa Lalu
36
Bab 36: Dukungan untuk Rendra
37
Bab 37: Bakat Rahasia Rania
38
Bab 38: Siapa itu? Guru Baru?
39
Bab 39: Logan bertemu Papa
40
Bab 40: Jadi Pacar Aku, Ya?
41
Bab 41: Kencan Ketiga
42
Bab 42: Velvet Room
43
Bab 43: Dress Putih
44
Bab 44: Ulang Tahun Rania
45
Bab 45: Candle Light Dinner
46
Bab 46: Ini Sudah Kencan Keempat
47
Bab 47: Perbedaan yang Nyata
48
Bab 48: Ternyata dia Guruku
49
Bab 49: Lewati Batas
50
Bab 50: Rela
51
Bab 51: Bukan Pewaris
52
Bab 52: Pertemuan di Sekolah
53
Bab 53: Kawan Baru
54
Bab 54: Saingan
55
Bab 55: Saling Rindu
56
Bab 56: Miss Rania
57
Bab 57: Keadaan yang Bisa Diterima
58
Bab 58: Seminar yang Sukses
59
Bab 59: Tentang Siswa Satya
60
Bab 60: Berkelahi
61
Bab 61: Saran dari Hazel
62
Bab 62: Menghindari Rania
63
Bab 63: Hukuman Logan dan Vino
64
Bab 64: Kejadian Konyol
65
Bab 65: Gara-gara Berlin
66
Bab 66: Kesempatan untuk Show Up
67
Bab 67: Cowok yang Suka Kamu
68
Bab 68: Seperti Wangi Logan
69
Bab 69: Penampilan Rania
70
Bab 70: Lepas Kendali
71
Bab 71: Aku Sayang Kamu, Gan
72
Bab 72: Masa Depan Logan
73
Bab 73: Jejak Cinta
74
Bab 74: Teguran
75
Bab 75: Pernyataan Cinta Vino
76
Bab 76: Keinginan Logan
77
Bab 77: Cemburu
78
Bab 78: Mendadak Melamar
79
Bab 79: Tekad
80
Bab 80: Nasehat Rendra
81
Bab 81: Dibawa secara Paksa
82
Bab 82: Faris Victor
83
Bab 83: CEO Selanjutnya
84
Bab 84: Resah dan Merasa Bersalah
85
Bab 85: Logan Victor, CEO
86
Bab 86: Kembali
87
Bab 87: Berjauhan
88
Bab 88: Merasa Bodoh
89
Bab 89: Semakin Rumit
90
Bab 90: Move on
91
Bab 91: Pasangan Terfavorit
92
Bab 92: Rencana
93
Bab 93: Kecelakaan
94
Bab 94: Tak Semudah Itu
95
Bab 95: Lamaran Kedua
96
Bab 96: Persiapan Ulang Tahun Sekolah
97
Bab 97: Vino
98
Bab 98: Masih Sayang
99
Bab 99: Sulit
100
Bab 100: Love is Gone
101
Bab 101: Menghindar
102
Bab 102: Tantangan
103
Bab 103: Briefing Anggota Dance
104
Bab 104: Mimpi Menjadi Nyata
105
Bab 105: Bertubi-tubi
106
Bab 106: Perasaan yang Sama
107
Bab 107: Kembali bersama
108
Bab 108: Tanpa Jarak
109
Bab 109: Deep Talk (1)
110
Bab 110: Deep Talk (2)
111
Bab 111: Terungkap
112
Bab 112: Titik Terendah
113
Bab 113: Nada Sumbang
114
Bab 114: Selamat Tinggal, Satya
115
Bab 115: Klarifikasi
116
Bab 116: Yang Sebenarnya
117
Bab 117: Maukah Kamu Menikah denganku? (End)
118
S2-Bab 1: Bertemu Carla
119
S2-Bab 2: Akhir yang Menyakitkan
120
S2-Bab 3: Menerima
121
S2-Bab 4: Terlihat Seperti
122
S2-Bab 5: Video Call
123
S2-Bab 6: Membujuk Rendra
124
S2-Bab 7: Siuman
125
S2-Bab 8: Belum Tentu Kabar Baik
126
S2 Bab 9: Surat Wasiat
127
S2-Bab 10: Menyadarkan
128
S2- Bab 11: Berduka
129
S2-Bab 12: Mendampingi Tunangan
130
S2-Bab 13: Memahami
131
S2-Bab 14: Tidur Bersama
132
S2-Bab 15: Surprise
133
S2-Bab 16: Makan Siang
134
S2-Bab 17: Wanita di Belakang Logan
135
S2-Bab 18: Seperti Dulu Lagi
136
S2-Bab 19: Kencan yang Direalisasikan
137
S2-Bab 20: Bertemu Kawan-kawan Logan
138
S2-Bab 21: Di Pesta Perpisahan Nessie
139
S2-Bab 22: Penampilan Spesial
140
S2-Bab 23: Pernikahan
141
S2-Bab 24: Bulan Madu dan Pengalaman Pertama
142
S2-Bab 25: Aktivitas Orang Dewasa
143
S2- Bab 26: Insecure
144
S2- Bab 27: Jodoh sang Ibu
145
S2-Bab 28: Awal Bahagia
146
S2-Bab 29: Hari Pertama sebagai Mahasiswa
147
S2-Bab 30: Prioritas
148
S2-Bab 31: Belum Siap jadi Ayah
149
S2-Bab 32: Pertengkaran Pertama
150
S2-Bab 33: Bertemu Keyla
151
S2-Bab 34: Kembali menjadi Logan yang Dulu
152
S2-Bab 35: Menikah Rasa Pacaran
153
S2-Bab 36: Di Studio Dance
154
S2-Bab 37: Hadiah Kecil
155
S2-Bab 38: Pengalaman Baru Lagi
156
S2-Bab 39: Mas Logan
157
S2-Bab 40: Tiba-tiba Manja
158
S2-Bab 41: Sensitif
159
S2-Bab 42: Positif Hamil
160
S2-Bab 43: Ngidam
161
S2-Bab 44: Mengelak
162
S2-Bab 45: Bertemu Vino
163
S2-Bab 46: Logan Cemburu
164
S2-Bab 47: Berpura-pura
165
S2-Bab 48: Susah Senang Bersama, 'kan?
166
S2-Bab 49: Acara Ulang Tahun Perusahaan
167
S2-Bab 50: Belum Siap jadi Ayah
168
S2-Bab 51: Apa Aku Salah?
169
S2-Bab 52: Yang Kamu Sembunyikan
170
S2-Bab 53: Pelukan Vino
171
S2-Bab 54: Murka
172
S2-Bab 55: Luapan Emosi
173
S2-Bab 56: Kenyataan yang Diungkap
174
S2-Bab 57: Tidak Sesederhana Itu
175
S2-Bab 58: Menghentikan
176
S2-Bab 59: Kacau
177
S2-Bab 60: Perang Dingin Lagi
178
S2-Bab 61: Sedikit Membaik
179
S2-Bab 62: Teguran untuk Logan
180
S2-Bab 63: Kasih Papa dan Bunda
181
S2-Bab 64: Dipisahkan
182
S2-Bab 65: Hadiah Ulang Tahun
183
S2-Bab 66: Tamparan
184
S2-Bab 67: Sahabat yang Dikirim Rania
185
S2-Bab 68: Pelan-pelan
186
S2-Bab 69: Kembali Bersama
187
S2-Bab 70: Mengobati Rindu
188
S2-Bab 71: Pemegang Saham
189
S2-Bab 72: Harmonis
190
S2-Bab 73: Ngidamnya Rania
191
S2-Bab 74: Merajuk
192
S2-Bab 75: Nasehat Bunda
193
S2-Bab 76: Memenuhi Ngidam Bumil
194
S2-Bab 77: Beberapa Bulan Kemudian
195
S2-Bab 78: Menuju Hari Melahirkan
196
S2-Bab 79: Tak ada Sosoknya
197
S2-Bab 80: Semua Bahagia(end)
198
Ekstra 1: Cerita tentang Vino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!