NovelToon NovelToon
Selalu Aku Yang Mengalah

Selalu Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Anggraeni

Divya G. Ratore gadis cerdas lulusan luar negri. Ia mempunyai karir yang cemerlang. Tidak dengan cintanya.

Ia selalu saja mengalah ,memberikan cintanya kepada orang lain. Sebenarnya ia sangat capek menjalani nya. Setelah selesai masalah yang satu, munculah yang lainnya. Divya lelah, sampai sampai ia berniat tidak ingin berkomitmen lagi.

Namun, siapa sangka Divya tiba - tiba di jodohkan dengan orang ia kenal.

Akankan Divya mulai berkomitmen ? Dan menerima pasangannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Anggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peringatan area 21++

" Wih kamar sebelah jangan berisik Napa!!" Teriak seorang dari apartemen sebelah Vina.

" Anj.... Budeg ya tuh orang! Malam - malam nganu. Tidak tahu apa ya aku banyak kerjaan!"omelnya. Ia menyangka Vina dan Yovan sedang melakukan hubungan terlarang. Namun, kenyataan memang benar.

Padahal emang wajarnya si kalau suami istri malam - malam berisik. Tapi, ini bukan suami istri ya.

Ia mengambil hp nya. Ia menghubungi salah satu nomor.

" Halo pak, begini . Di kamar nomor .." yang ia hubungi adalah keamanan di sana.

" Iya tolong tegur ya pak! Karena yang saya tahu apartemen sebelah saya sampai ujung itu ditempati sama karyawan yang belum menikah semuanya pak," jelasnya. Ia memberikan semua yang ia tahu.

" Baik pak, kami akan segera ke sana!" ucap yang berada di sebrang.

" Rasain kalian si gerebek sama keamanan! Ganggu orang kerja aja si!"omelnya melanjutkan pekerjaan nya.

Di kamar Vina.

" Ah, sayang orang itu melaporkan kita . Kamu cepat keluar dari sini ayo! Cepat pakai pakaian mu!" ucap Vina tergesa - gesa seraya membantu Yovan berpakaian.

Setelah Yovan memakai kembali pakaiannya. Ia buru - buru kembali ke kamar apartemen nya.

Selang beberapa menit Yovan masuk ke dalam kamar apartemen. Terdengar seseorang membunyikan bel pintu kamar apartemen Vina.

Ting Ning..Ting Nong..

Vina terpaksa membuka kan pintu.

" Ada keperluan apa ya?" Tanya Vina sopan.

" Begini nona, kami mendapatkan laporan bahwa anda melanggar aturan apartemen ini nona!"Jelas salah satu petugas keamanan itu.

" Maksudnya bagaimana ya? Saya melanggar aturan yang mana?"

Vina bertanya - tanya dalam hati " Apa membawa pacar ke kamar apartemen juga melanggar aturan ya?"

" Boleh kami periksa kediaman anda?" Tanya petugas itu.

" Iya silahkan!" Vina mempersilahkan keduanya masuk ,menggeledah tempatnya tinggal.

Setelah beberapa menit kemudian, keduanya kembali menghampiri Vina.

" Em.. begini nona. Kami hanya ingin memperingatkan nona supaya tidak memasukan orang asing kedalam apartemen anda. Ditakutkan akan merusak atau mengganggu penghuni apartemen lain,"peringat bapak itu.

" Loh, apa hubungannya pak? Ini apartemen saya, terserah saya dong mau memasukkan dan melakukan apa saja! Jamuan tidak rugi juga kan? Yang ada kalian yang menganggu istirahat saya. Sekarang, lebih baik kalian pergi dari apartemen saya!" Vina naik pitam. Mengusir kedua keamanan itu.

" Baik nona, kami akan keluar. Dimohon kerja sama nya ya!" setelah mengucapkan itu. Kedua nya pergi dari apartemen Vina.

Brakkk

"Huh, mengganggu saja! Awas saja ya si penghuni apartemen sebelah!" kesalnya seraya menunjuk - nunjuk tembok sebelah yang milik orang lain.

" Sayang!" teriak manja Vina setelah sambungan telepon nya tersambung.

" Aku dimarahin ini!" rengek nya.

Yovan kaget, Vina menelponnya seraya merengek.

" Aduh cup - cup - cup kamu tenang ya. Mereka hanya memperingati kamu aja kan! Jangan menangis! Sudah ya! Mas tidak bisa ke sana , bahaya soalnya. Kamu tenang ya sayang!" Yovan sangat khawatir kepada Vina. Ia berusaha menenangkan lewat telpon.

Singkat cerita mereka terlelap dengan hp yang masih menyala. Mereka ternyata memulai Vidio Call. Eh, sleep Call an.

Hari senin pun datang. Semua orang bersiap siap berangkat bekerja. begitupun dengan Divya.

" Huft, ini hari yang baru bagiku. Semoga akan berjalan lancar kedepannya. " Senyum lebar mengembang di bibirnya. Namun, tidak dengan hatinya. Ia masih mengingat pengkhianatan kemarin.

" Kamu bisa Divya!" Ia menyemangati dirinya sendiri.

" Anak - anak sarapan sudah siap!!" Seru Mommy Inara memanggil semua anak - anaknya.

" Oke Mommy, Divya datang!" teriak Divya mengambil tas kerjanya lalu berlalu menghampiri ibunya.

" Ayo kalian harus sarapan banyak, supaya kalian lebih semangat!" ucap Mommy Inara seraya mengambil nasi untuk semua penghuni.

"Tentu, mommy juga harus makan yang banyak. Supaya di sayang Papi, ya kan papi?" Celetuk Jerome.

" Tentu saja sayang!" Alaric mengiyakan perkataan putra bungsunya.

Sarapan pun berjalan dengan hikmat.

Tanpa percakapan apapun.

" Divya sayang, kamu yakin tidak mau berangkat dengan menggunakan mobil kamu itu?" Tanya Alaric menanyakan apakah putrinya serius akan berangkat tanpa mobil nya.

" Iya Papi, aku akan berangkat pakai taksi saja. Lagian kan nanti nya aku seharusnya tinggal di apartemen kantor Pih. Banyak teman perempuan aku juga. Jadi bareng - bareng gitu," ucapnya yakin.

Divya bersama 4 teman kerja perempuan memang tinggal di apartemen yang di sediakan oleh kantor.

"Baiklah, berhati-hati lah dijalan," ucap Alaric ketika putrinya sudah masuk kedalam taksi.

" Guys! Divya kemana ya kenapa belum pulang ke sini ya?" Tanya Berta.

" Aku ngak tahu!" Sinta menghentikan bahunya.

" Kemarin dia bilang mau ngasih surprise ke pacarnya dulu. Setelahnya dia tidak bilang mau kemana - mana nya. Mungkin menginap di apartemen pacar nya yang supervisor itu kayaknya." Iris memberikan apa yang ia tahu

Ia mengira Divya menginap di apartemen pacar nya Yovan.

Semua orang di perusahaan mengetahui hubungan Divya dan Yovan. Mereka juga mengetahui kedekatan Yovan dan Vina yang tidak wajar.

" Masa? bukannya Apartemen itu dilarang bawa masuk lawan jenis ya," elak Aini.

" Eh, iya ya kok aku bisa lupa ya." Iris menepuk jidatnya pelan.

" Berarti mungkin Divya pulang kerumahnya deh,"celetuk Sinta.

" Heem mungkin tuh," Iris setuju.

" Bukan mungkin lagi cuk! Tapi, 100 persen yakin. Mau kemana lagi coba si Divya itu selain ke apartemen pacarnya sama rumahnya, iya kan?" opini Berta.

" Eh, tapi emang rumah ortunya di Jakarta? Kok kita tidak pernah di ajak ya?" Iris bingung.

" Ck, kamu lupa apa bener - bener tidak tahu? Si Divya itu kan orangnya introvert , Kapan coba dia ngomong sama kita? " celetuk Aini.

Ketiga temannya ada yang menggelengkan kepalanya, ada juga yang mengedik kan bahunya.

" Saat berangkat kerja, mau ke kamar mandi , mau pulang kesini satu lagi, masak makan,"jelas Aini memberitahu mereka kapan Divya bicara kepada mereka.

Ya ,memang begitulah Divya. Bicara dengan teman baru atau orang asing belum kenal lama ya begitu.

" Tapi, enak woy masakannya!" celetuk Bertha.

" Iya tuh bener, masakannya enak," timpal Iris.

" Bener tuh kata Bertha. Aku saja sampai nambah tiga kali," Sinta ikutan nimbrung.

" Ck Kalian ini,"Aini men cebik. Dia tidak suka kepada Divya, entah apa alasannya.

Bertha, Iris, dan Sinta saling melihat.

Aini melihat kearah jam. Ternyata sudah pukul setengah tujuh pagi.

" Sudah! Nanti lanjutkan lagi menggosip nya! Ayo ini sudah jam setengah tujuh. Nanti telat lagi!" Aini mengingatkan waktu kepada teman - temannya.

" Siapa juga yang ngegosip ey? Orang kita sedang membicarakan fakta, bahwa masakan Divya memang ter the best!!"protes Sinta yang tidak mau di dibilang sedang ikut menggosipkan seseorang.

" Iya tuh, huh dasar kamu iri aja tuh!" Julid Bertha.

" Ayo berangkat aja kita !"lanjutnya. Kemudian , mereka keluar dari apartemen menuju parkiran.

" Eh, gue yang nyetir ya! Kalian kan sudah kemarin."Tawar Bertha.

"Tunggu aku!"

seru seseorang dari belakang mereka.

Dari kejauhan Aini menyusul setelah mengunci apartemen mereka.

Mereka tidak menghiraukan Aini. Alhasil mereka berangkat tanpa Aini.

" Awas aja lu pada ya!" umpatnya melihat mobil itu pergi menjauhinya.

" Aduh! Ini hampir jam tujuh. Gimana aku berangkatnya!" ucap lesu Aini.

" Udah ah, mendingan balik aja ke apartemen. tidak apa - apa kali ya, kalau bolos sehari." Dengan berat hati Aini kembali ke kamar apartemen lagi.

" Ah si*l!

1
Nabila
pantasan gak ada yg minat
dasar tokoh utamanya bodoh
udah tau dari awal cuman nurutin kemauan orang tua.kasih tau dong orang tuanya mana ada orang tua mau anaknya sengsara
Bee: .Terima kasih koreksinya...
total 1 replies
Nasya 26Hegawan
ceritanya bagus
Bee: Terimakasih telah mampir
total 1 replies
L3xi♡
Ngapain kelamaan? Segera update supaya bisa senang-senang lagi!
Bee: Terima kasih sudah mampir🙏😇 . Semoga anda menyukai karya saya. Happy reading
total 1 replies
lyPoppy
🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!