NovelToon NovelToon
Nathan Dan Rengganis

Nathan Dan Rengganis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pembantu
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aldiantt

Kisah bermula dari pelarian Nathan William Carson, seorang pelaku tabrak lari yang memutuskan untuk bersembunyi dari kasus yang melibatkan dirinya.

Kabur ke sebuah kota kecil tempat kelahiran sang ibu, Nathan justru dipertemukan dengan gadis desa nan polos, pembantu sang nenek tercinta.

Berawal dari kesombongan seorang majikan terhadap pembantunya. Ketidaksukaan terhadap kinerja sang pekerja rumah tangga yang dinilai terlalu menjilat. Hingga berbagai konflik lainnya, menjadi bumbu bumbu sebelum terbentuknya cinta di antara keduanya.

Namun siapa sangka, sebuah drama menguras air mata muncul ketika rasa saling tertarik mulai tumbuh di antara mereka.

Apa yang akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09

"Ingat ya, Le. Antar, temani, tungguin. Jangan ditinggal! Kasihan dia. Barang bawaannya banyak" Itu adalah pesan terakhir yang Oma Sasmita sampaikan pada Nathan sebelum berangkat ke pasar.

Ya, sepertinya Oma begitu mengkhawatirkan kondisi Rengganis.

Saat ini di dalam mobil mewah berwarna putih itu. Sepasang anak manusia itu nampak duduk di dalamnya tanpa ada perbincangan apapun. Sepanjang perjalanan tak ada satupun pembicaraan yang terjadi di antara keduanya. Nathan sibuk dengan kemudinya. Ditemani dengan alunan musik hip hop yang terdengar bising di telinga Rengganis. Wajahnya terlihat kurang bersahabat. Laki laki terlihat begitu kesal. Ia benar benar terpaksa mengantarkan pembantu manja ini ke pasar. Kalau bukan atas titah sang Oma yang tak bisa diganggu gugat, ia tak akan sudi satu mobil dengan gadis kampung ini.

Mobil terus berjalan menyusuri jalan raya yang tak begitu ramai. Hingga kurang lebih lima belas menit perjalanan, kendaraan roda empat itu tiba di sebuah pasar tradisional berlantai dua yang bisa dikatakan tak begitu kumuh.

Pasar jaman sekarang kan sudah bagus bagus. Ya, kaaann.....

Rengganis melepaskan sitbelt nya. Sedangkan Nathan masih diam. Ia tak mematikan mesin mobilnya. Tangannya masih berada di kendali kemudi, sedangkan matanya nampak menatap lurus ke depan.

"Tuan, kalau mau cari parkiran, di sana aja. Biar lebih dekat sama pintu keluar," ucap gadis itu menyarankan.

Nathan menoleh dengan mode sinis dan angkuhnya.

"Siapa yang mau parkir?" Tanya pemuda itu.

Rengganis terdiam.

"Gue mau pulang! Lu belanja sendiri!" Ucap Nathan galak. "Gue kasih lu waktu setengah jam! Gue tungguin lo di depan minimarket dekat rumah Oma. Selesai nggak selesai, lu udah harus ada di sana setengah jam dari sekarang. Kalau sampai enggak, awas aja lo!" Ancam pemuda itu.

Rengganis membuka mulutnya.

"Ta...tapi, Tuan. Oma...."

"Oma apa?!" Tanya Nathan memotong ucapan wanita itu. "Lu ngarep banget gue temenin belanja?"

"Nggak usah mimpi, lu! Kalau bukan karena Oma, udah gue lempar lo ke jalanan dari tadi!"

Rengganis menunduk. Nathan mengangkat satu sudut bibirnya. Ia lantas menatap remeh dan angkuh ke arah gadis itu. Satu tangannya tergerak menyentil dagu lancip itu singkat.

"Heh!" Ucapnya. "Lu denger baik baik, ya. Lu mungkin bisa caper sama Oma pakai muka lo yang sok polos dan sok memelas itu. Tapi kalau sama gue, jangan mimpi, lo!" Lanjutnya.

Rengganis menyipitkan matanya. "Tuan bicara apa? Saya nggak ngerti. Saya nggak pernah merasa caper sama siapapun."

Nathan berdecih.

"Munafik! Gue hafal akal busuk perempuan kayak lo. Sok masang muka melas biar dapat simpatik dari orang orang disekitar lo. Iya, kan?"

Rengganis menggelengkan kepalanya samar.

"Saya nggak merasa seperti itu. Saya bahkan nggak ngerti Tuan menilai saya caper darimana nya. Saya berada di rumah Oma Sasmita nggak lebih dari sekedar kerja. Selama saya kerja di sana juga nggak pernah ada yang bilang saya caper. Kalau Tuan memang nggak mau turun dan ikut belanja, nggak apa apa. Saya sudah biasa kemana mana sendiri!" Ucap wanita itu.

"Ya bagus kalau gitu! Sekarang lu turun dan cari apa yang mau lo beli itu sendiri!"

"Dan ingat! Jangan berani ngadu sama Oma atau gue sumpel mulut lo!" Ucap Nathan mengancam.

Rengganis membuang nafas panjang pertanda sedikit kesal. Ia kemudian melepaskan sitbelt nya kemudian turun dari kendaraan itu dengan perasaan dongkol. Sedangkan Nathan hanya diam dengan sorot mata angkuhnya yang terus terarah pada Rengganis.

"Dasar babu!" Umpat Nathan mengiringi kepergian Rengganis.

Pemuda itupun lantas pergi meninggalkan tempat tersebut menggunakan mobilnya. Ia tak peduli dengan Rengganis. Ia membiarkan wanita itu berbelanja di pasar tersebut sendirian. Ia memilih untuk pergi, jalan jalan sebentar kemudian menunggu Rengganis di depan minimarket yang berada tak jauh dari kediaman Oma nya.

.......

Satu jam kemudian.

Nathan kembali menghisap rokok di mulutnya kemudian membuang asapnya. Netra sayu mirip orang mengantuk khas dirinya nampak melirik ke arah ponselnya. Sedangkan wajahnya kini terlihat mulai kesal. Sudah satu jam ia menunggu di tempat itu. Di depan minimarket yang berada tak jauh dari kediaman sang Oma. Harusnya Rengganis sudah berada di tempat itu sebelum dirinya tiba lantaran ia sengaja datang sepuluh menit lebih lama dari waktu yang dijanjikan. Tapi rupanya setelah ia tiba di sana Rengganis belum muncul juga.

Nathan nampak membuang nafas kasar. Bisa bisanya seorang Nathan William Carson disuruh nungguin pembantu pulang dari pasar! Benar benar menyebalkan!

Laki laki itu masih menunggu di dalam mobilnya dengan mimik wajah yang tidak bersahabat. Ia juga sudah menelfon Didi. Memastikan bahwa wanita itu belum pulang duluan meninggalkan nya.

Hingga sekitar sepuluh menit berselang. Sebuah motor sederhana nampak berhenti tepat di depan mobil mewah Nathan. Seorang wanita berseragam pelayan dengan beberapa kantong kresek dan tas belanja nampak turun dari kendaraan roda dua itu.

Nathan mengangkat dagunya. Itu dia si pembantu caper! Wanita itu baru saja tiba setelah ia menunggu satu jam di tempat itu bak orang bodoh.

Rengganis berjalan mendekati mobil setelah memberikan sejumlah uang untuk tukang ojek yang mengantarnya. Wanita itu nampak mengetuk pintu samping kemudi. Memberi kode untuk Nathan agar membuka bagasi guna meletakkan barang-barang belanjaannya.

Nathan mendengus kesal. Dasar merepotkan! Batinnya.

Laki laki itu kemudian turun dari kursi kemudinya. Ia berjalan menuju bagasi, lalu membuka pintunya. Rengganis dengan seabrek barang belanjaan pun datang. Dimasukkannya semua itu seorang diri tanpa bantuan Nathan. Laki laki itu hanya diam. Menatap angkuh pergerakan Rengganis sembari menikmati benda bernikotin yang terapit kedua belah bibirnya.

Setelah selesai, keduanya pun kembali masuk ke dalam mobil itu. Rengganis nampak diam sejenak. Dilihatnya di sana, Nathan nampak membakar rokoknya sembari menyalakan mesin mobilnya. Ia pun kemudian membawa Rengganis menuju kediaman Sang Oma yang letaknya tak jauh dari minimarket tersebut.

Tak sampai lima menit, mobil itupun tiba di kediaman asri milik Oma Sasmita. Nathan memarkirkan mobilnya di halaman luas rumah itu. Rengganis kemudian melepaskan sitbelt nya. Ia kemudian bergegas keluar dari kendaraan tersebut. Namun tiba tiba....

Seeeetttt....

Tangan ramping itu tiba tiba ditarik dengan cukup kasar oleh pria di sampingnya. Rengganis reflek menoleh. Dilihatnya di sana, Nathan nampak menatapnya tajam penuh intimidasi.

"Dengerin gue! Semua yang terjadi hari ini, gue nggak mau Oma sampai tahu. Kalau sampai lo berani ngadu, abis lo ama gue!" Ancam Nathan.

Rengganis diam. Ia menatap telapak tangan Nathan yang kini mencengkeram lengannya itu dan si pria secara bergantian.

Wanita itu kemudian tersenyum simpul. "Saya bukan pengadu, Tuan!" Ucapnya sembari menarik lengannya, melepaskan genggaman tangan pria itu. Ia pun bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut dan mendekati Didi guna meminta bantuan supir tersebut untuk membawa barang belanjaannya masuk ke dalam rumah.

1
Evi Alvian
Gawattt nih si Glen ngomongnya asal jeplak aja..
Radya Arynda
mulut ember itu si glen...
Los Dol TV
wo... keren...
Los Dol TV
mampir, thor...
Radya Arynda
semangaat up nya caantik,,,💪💪💪💪
Evi Alvian
Makin akrab aja nih Nathan dan Rengganis dan kayaknya diem" Oma samitha lg ngeliatin mereka berdua deh
Radya Arynda
semangat terus renganis💪💪💪💪
Evi Alvian
Rengganis butuh waktu untuk mengganti posisi Bagas..ntah nanti Rengganis milih siapa Nathan ato Rama
Evi Alvian
Kalo aku mah terserah authornya Rengganis mo dijodohin Ama Rama ato Nathan..yang penting semangat upnya thour💪💪💪
Mari Anah
rengganis sma rama ajah thor,dri pada sma nathan,org y beringasan udh gtu kasar lgi,lagu y tengil,rengganis ga cocok sma nathan bkln makan hati trs nnti y,selalu maksa kemauan dy
Radya Arynda
semangaaat up
Radya Arynda
💣💣💣💣💣💣😂😂😂😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha,,,,,semangaaat💪💪💪💪💪💪
Radya Arynda
💣💣💣💣💣😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha.....semangaaaat💪💪💪💪💪💪💪
Evi Alvian
Wah Nathan nembak Rengganis kira" diterima apa kagak yak?

Semangat thour upnya💪💪
Evi Alvian
Nanti gimana reaksi Rengganis yak kalo tau yang nabrak calon suaminya adalah Nathan..
Ayoo semangattt upnya thour 💪💪
Radya Arynda
semangaat up
Mari Anah
Luar biasa
Evi Alvian
Aku kira siapa ternyata Glen temennya Nathan kok cpet banget nyampenya

Semangat thour 💪💪
Desyi Alawiyah
lanjut kak author, semangat 💪💪💪🙏🙏 maaf, aku jarang baca akhir-akhir ini..🙏
Desyi Alawiyah
Glenn cepet juga menyusul Nathan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!