FOLLOW IG @THALINDALENA
Jika seluruh wanita di dunia ini sangat mengagumi dan mengidolakan Leo Launder yang merupakan penyanyi solois ternama dunia. Tapi, bagi Danna Capela, Leo tak lebih dari seonggok sampah. Kisah masa lalu Leo yang membuat gadis bernama Danna sangat membenci pria itu.
Tapi, bagaimana jadinya kalau mereka menghabiskan malam panas bersama, hingga pada akhirnya Danna mengandung benih Leo? Apakah Danna akan membuka hatinya atau justru sebaliknya?
Simak kelanjutannya, jangan lupa subcribe agar tidak ketinggalan notif update-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Luis
Helikopter itu akhirnya mendarat dengan gagah di tanah yang luas. Leo dan Nyonya Kate segera bergegas meninggalkan mesin terbang itu dan melanjutkan perjalanan dengan mobil tua berkarat yang dikemudikan oleh seorang warga desa lokal.
Keletihan dan kekesalan yang memenuhi dada Leo tiba-tiba terhempas bersih ketika pemandangan pegunungan yang menghijau menyambutnya. Udara dingin nan sejuk tanpa polusi udara membuat Leo menghirup nafas panjang dengan penuh syukur, udara yang belum pernah sekalipun dia rasakan sebelumnya. Sungguh, sebuah pemandangan yang bisa membuat siapa pun terkagum-kagum hingga lupa akan penatnya perjalanan yang baru saja dilalui. Ini, sebuah mahakarya alam yang menakjubkan, membuka mata dan hatinya.
"Kau menikmati perjalananmu?"
"Tadinya tidak, tapi sekarang iya. Kenapa aku baru tahu jika ada tempat seindah ini?" Leo menyembulkan kepala dari kaca mobil, menatap keindahan alam yang sangat menakjubkan.
Mobil tua yang mereka naiki telah sampai di depan vila khas Meksiko dengan atap genteng merah berbentuk tong yang cerah, dinding putih yang berkilau, pintu dan jendela kayu yang diwarnai gelap.
"Sudah sampai, Tuan, Nyonya."
"Kau yakin ini tempatnya?" tanya Leo, nyaris tidak percaya.
"Iya, ini adalah villa mewah milik Mama," jawab pria tua itu seraya turun dari mobil.
"Mom, kau dengar ucapan pria tadi? Ini bukan villa mewah tapi lebih tepatnya hanya sebuah gubuk!"
"Sudah, jangan banyak protes!" omel Nyonya Kate, merasa malu dengan ucapan anaknya, untung saja pria tua tadi sudah keluar dari mobil lebih dulu jadi tidak mendengar ucapan pedas Leo.
Kedatangan mereka berdua di sambut Ed dan juga Luis.
Luis berdiri di samping Ed seraya menggenggam erat tangan besar pria tersebut, sembari memandang dua tamu yang baru keluar dari mobil.
"Selamat datang, Tuan, Nyonya," sapa Ed dengan sangat ramah. "Bagaimana perjalanan kalian? Apakah menyenangkan?"
"Iya, tentu saja sangat BURUK!" balas Leo, angkuh.
Nyonya Kate menahan kesal mendengar jawaban putranya, ia jadi tidak enak hati kepada pemuda itu. "Maafkan putraku. Otaknya sedikit geser!"
"Mom!!!" protes Leo.
"Diam!" desis Nyonya Kate, sambil mendelik tajam.
Karena hati Leo sangat kesal, maka ia tidak memperhatikan sekitar, dan langsung masuk ke dalam Vila tersebut jadi ia tidak menyadari jika ada anak kecil di sana.
"Sekali lagi maafkan atas segala sikap putraku," ucap Nyonya Kate dengan rasa bersalah yang begitu besar.
"Tidak apa-apa Nyonya. Anda pasti sangat lelah, silahkan masuk ke dalam dan beristirahat, jika membutuhkan sesuatu segera tekan interkom yang tersedia di dalam sana," jelas Ed kepada Nyonya Kate.
"Terima kasih anak muda." Nyonya Kate tersenyum, pandangannya beralih pada anak kecil yang sejak tadi berdiri di samping pemuda itu. Keningnya mengerut, dalam hati berkata, "kenapa wajahnya sangat persis seperti Leo di masa kecil?"
Nyonya Kate mendekat seraya menundukkan setengah badannya, menatap anak kecil itu dengan pandangan hangat, "hai, siapa namamu?"
"Luis," jawabnya. "Apakah pria sombong tadi adalah Leo Launder?" tanya Luis, seraya menunjuk Vila.
"Kau mengenalnya?"
"Tentu, aku suka dengan lagu-lagunya tapi tidak menyangka jika pria itu sangat sombong, benar kata ibuku jika Leo Launder itu sangat buruk!" jawaban Luis membuat Nyonya Kate tertawa hambar.
"Ha ha ha, kau masih kecil sayang, fokus saja dengan pertumbuhan badanmu. Masih kecil sudah pandai menghujat!" gerutu Nyonya Kate seraya mengusap pucuk kepala Luis dengan gemas.
"Jangan menyentuh kepalaku, aku tidak suka!" Luis menepis tangan wanita itu dengan kasar.
"Astaga! Kenapa sikapmu juga sangat mirip dengan Leo! Apakah kalian ini kembar beda generasi?"
"Nyonya, maafkan Luis. Sebenarnya dia adalah anak yang sangat baik dan penurut, sekali lagi maafkan Luis." Ed buru-buru menggendong anak kecil itu beranjak dari sana menuju rumah.
"Baik apanya! Pasti ibunya adalah ibu yang buruk karena sudah mengajarkan keburukan pada anaknya!" Nyonya Kate jadi emosi karena kejadian ini.