NovelToon NovelToon
Unblessed Story

Unblessed Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: iyan al

Seorang gadis yang selalu mengeluh tentang hidupnya yang membosankan tiba-tiba saja di transmigrasi ke sebuah dunia antah berantah, menguak rahasia besar yang selama ini ia lupakan.

Penyerangan yang tiba-tiba membuat dirinya mau tidak mau harus meninggalkan seseorang yang menarik perhatiannya saat ia tiba.

Akankah gadis itu berhasil menguak identitas yang ia lupakan? Bisakah takdir mereka menyatu kembali? Apakah benang merah mereka mengkhianati mereka?

⚠️Perubahan pov akan terjadi untuk mendukung cerita, harap teliti agar tidak terlewat dan bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iyan al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dunia Iblis I

"Ada ap- UNTUK APA KAU PERGI KE DUNIA IBLIS? KEMBALI SEKARANG JUGA!" 

Setelah lama hanya terjebak di keheningan, teriakan Arius yang tiba-tiba itu membuat Xian terjungkal karena suara keras itu menyapa indranya tanpa aba-aba. Jenar bergegas menghampiri Xian saat melihat adiknya terjungkal, "Ada apa?" Tanyanya. 

"Bagaimana mungkin? Aku dan Gege hanya memasuki dungeon di desa Padi. Namun setelah mengalahkan Cymera, portal tidak terbuka dan kami terjebak di dalam dungeon sangat lama." Jelas Xian tidak terima karena Arius menuduhnya dengan sengaja memasuki wilayah iblis. 

"Tapi kau! Tunggu aku di sana, sebisa mungkin tahan dungeon itu agar tidak mempercepat lajunya menuju wilayah iblis."

Setelah mengatakan itu suara Arius tidak lagi terdengar, Xian segera saja memberitahu Jenar tentang apa yang ia ketahui dari arius. 

"Bagaimana caranya menahan dungeon kalau kita sendiri ada didalamnya." Xian memekik kesal saat menyadari jika tidak ada cara bagi mereka untuk menghentikan dungeon.

"Ini masalah besar."

"Kakak benar, ini masalah besar karena aku tidak menemukan kasur empuk untuk ditempati, aku lelah sekali."

Xian melemaskan tubuhnya hingga berbaring di lantai gua tersebut, menghiraukan debu yang bisa saja menempel dan membuat tubuhnya gatal. Jenar memindahkan tubuh Xian dengan sedikit kekuatannya keatas tubuh cymera tersebut. 

"Sekarang sudah empuk."

Xian bergumam dan tertidur dengan pulas sambil memeluk tubuh Cymera tersebut.

Kebisingan itu membuat Chyou terbangun dan memandangi interaksi kedua pemuda dihadapannya. Ia memandang wajah Xian dengan sedikit heran, saat pertama bertemu pemuda itu terlihat tidak peduli dan cuek tapi setelah beberapa hari ini sifatnya berubah menjadi manja dan menggemaskan.

Tanpa sadar Chyou kini berada di hadapan Xian sambil tersenyum kearahnya, tangannya dengan hati-hati mengelus rambut Xian yang tersenyum dan semakin menyamankan posisi tidurnya. 

"Kalian terlihat seperti teman lama."

Jenar berkomentar selagi berusaha mencari informasi tentang dungeon itu. Bagaimana bisa dungeon yang merupakan benda mati bisa melesat dengan cepat ke arah wilayah iblis? Dungeon itu hanyalah dungeon level A.

"Ya, aku juga merasa jika aku pernah dekat dengannya." Jawab Chyou.

Ketiga pemuda itu tersentak saat merasa dungeon tersebut bergetar dengan sangat kuat hingga bunyi 'Bruk' terdengar sangat memekakkan telinga, kristal-kristal yang tersisa diatas langit-langit gua jatuh menimpa ketiga manusia yang ada di bawahnya. 

Mereka berlari ke sembarang arah untuk menghindari semua kristal tajam itu, debu mulai berterbangan menutupi jarak pandangan mereka saat batu-batu kristal itu berhenti terjatuh.

"Aku baru saja tidur, apa kristalnya sudah habis?"

Suara Xian bergema disusul dengan helaan nafas dari kedua pemuda lainnya. 

"Kau kira kita sedang bermain?"

Xian menolehkan wajahnya kearah suara Jenar yang berada di samping kirinya. 

"Tentu saja sudah habis, karena kita sudah tidak berada di dalam dungeon."

Sahut Chyou yang berada di samping kanannya, membuat Xian menolehkan wajah kearah sebaliknya. Debu sudah mulai menghilang, siluet kedua pemuda disisinya kini berganti menjadi lebih jernih. 

Terdapat Xian dan Jenar yang sedang membersihkan debu dibajunya sedangkan Chyou berjalan mendekat kearahnya, Xian melambaikan tangan ke arah Chyou dengan senyum lebar, Chyou membuang wajahnya dan mendengus dengan keras. 

[Tidak bisa mengganti pakaian anda saat ini, harap lunasi hutang sebelum jatuh tempo! Hutang saat ini berjumlah sembilan juta delapan ratus delapan puluh sembilan miliyar.]

"Jadi maksud kalian, kita sudah berada di wilayah iblis dan aku tidak bisa mengganti pakaian?"

Xian merasa kecewa dengan penjelasan sistem, ia memojokkan dirinya menghadap dinding batu yang berada di belakangnya dan menggambar pola acak di dinding, merajuk.

"Kau ingin meminjam bajuku?"

Jenar menepuk pundak Xian, merasa kasihan saat teringat adiknya sedang terlibat hutang yang tidak tahu dari mana asalnya bahkan Arius juga enggan memberitahu siapa pelakunya karena sudah terlebih dahulu berjanji untuk melindungi pengguna sistem. 

Xian menggeleng namun masih tidak merubah raut wajahnya yang suram, jika ini adalah komik maka disekitarnya akan ada awan mendung dan bagian matanya ditutupi oleh warna hitam yang senada dengan tempat tersebut. 

Wilayah iblis ini adalah wilayah yang berada di utara, masih berada di daerah terluar yang sangat jauh dari neraka. Tempat tersebut dipenuhi dengan tanaman berduri yang berwarna hitam, tanahnya yang gersang juga berwarna hitam berbeda dengan dinding yang ada di belakangnya yang berwarna abu-abu. 

Mata Xian kembali menyapu tempat tersebut. Jika Xian boleh jujur neraka jauh lebih kaya dan luas neraka daripada surga. pemandangan di neraka masih tergolong indah dengan permata yang menempel di dinding batu putih sebagai alat penerang. 

Jika di taksir, kurang lebih harga permata itu delapan giok, dimana satu giok setara dengan seribu koin emas, satu koin emas setara dengan seribu koin perunggu, dan satu koin perunggu sama dengan seribu koin perak. 

Mengingat hal itu membuat Xian berniat untuk mengumpulkan seluruh permata yang ada di dunia iblis untuk membayar hutangnya, namun niat itu tidak jadi ia jalankan saat mengingat jika mata uang di surga bukanlah permata, giok maupun koin melainkan daun emas yang hanya bisa diperoleh saat menyelesaikan misi yang diberikan kaisar besar.

Saat setiap dewa dengan giat mengerjakan misi, Xian hanya bermain ayunan di taman atau mencuri apel dari dunia yang ia buat dan sekarang saat dewa lainnya sedang bersenang-senang dan mampu menanam pohon emasnya sendiri, giliran dirinya yang dilanda hutang yang jumlahnya dua kali lipat dari seluruh kekayaan para dewa di surga. 

Sungguh, nasib yang malang. Seorang anak kaisar utama menjadi orang termiskin di surga.

"Aku akan meminjamkanmu beberapa bajuku jika kau mau." 

Senyum Xian seketika melebar saat mendengar Chyou menawarkan bajunya untuk Xian, namun suasana hatinya kembali memburuk saat ingat jika dirinya kini harus meminjam barang milik orang lain. 

"Jangan seperti nona muda, cepat berdiri dan lindungi dirimu."

Jenar mulai merasa jengah dengan drama sang adik. Kedatangan mereka juga sudah tercium oleh para monster yang menempati tempat tersebut dan kini mereka sudah terkepung, tidak bisa melarikan diri jika hanya mengurusi suasana hati Xian yang mudah sekali berubah tanpa sebab.

Panah cahaya yang Jenar bentuk sudah meluncur membelah lautan monster, membuat jalan kemana saja yang terpenting agar mereka dapat melarikan diri. Chyou menebaskan pedangnya ke arah beberapa monster yang berani mendekati mereka. Sedangkan Xian melemparkan kerikil-kerikil kecil ketengah-tengah kerumunan monster.

Ledakan demi ledakan saling bersusulan saat batu kerikil yang ia lempar menyentuh tanah, raungan monster saling bersahutan dengan ledakan, keadaan segera berbalik dengan cepat. Dalam hitungan jam, ribuan monster itu sudah menghilang digantikan dengan potongan organ dan darah hitam lengket yang bau melapisi tanah. 

"Kita mau pergi kemana?"

Tanya Chyou yang dijawab dengan gelengan oleh kedua adik kakak tersebut. Tempat menyeramkan itu menjadi lebih menyeramkan.

"Kanan/kiri."

Ucap Xian dan Jenar bersamaan, Xian menunjuk kiri sedangkan Jenar menunjuk kearah kanan.

"Tapi kalian mengatakan hal yang sebaliknya."

Chyou mengerutkan dahi saat menyadari jika Jenar menunjuk kanan namun mengucapkan kiri, sedangkan Xian sebaliknya.

"Kemana saja kita jalan, kita tetap akan berada di neraka."

Jawaban Xian di setujui oleh Jenar. Chyou menghela nafas dalam. Berusaha mempertahankan sifat tenangnya dan mencoba menghiraukan emosinya.

"Terserah kalian saja lah." Kesal Chyou sambil berjalan tanpa tentu arah, menjauhi kedua saudara itu.

Sementara itu, kedua saudara itu hanya tertawa karena berhasil mengerjai yang paling muda. Setelah puas tertawa, mereka berlari menyusul Chyou yang sudah jauh di depan.

1
Naomi Arin
tambah penasaran sm episode selanjutnya wooeyy,
mampir dinovelku Mati Rasa ya gaess, sukses trs thor 😍
Husna15🐅
njirr😂
Husna15🐅
gimana klau Xian ktmu Ian d depan mata Chyou
Husna15🐅
Ooh🤭
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
aku ngakak bentar kak🤣
Husna15🐅
hah? pantesan bnyk yg ngincer ian
Husna15🐅
tapi mimpi emang sering kek nyata, saking nyata perasaan dalam mimpi ke bawa d dunia nyata
Husna15🐅
lahh, efeknya masih ada terus ian gk sadar dri tdi
Husna15🐅
tunggu² aku kek ragu² 😂

alin itu ian kan? aduh.. gk salah inget kan akunya
Iyan: Alin itu Lian kak, tapi dia dipanggil apa aja juga nyaut
total 1 replies
Husna15🐅
hm, udah kembali ke dunia asli
Husna15🐅
akhirnya tau kondisi ian
Husna15🐅
ada hati yang harua di jaga😌
Husna15🐅
seperti hewan iblis
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
ehh, tpi ini singa😆
Husna15🐅
dri dulu pengen pelihara harimau
Husna15🐅
kuat banget ya Xian
Iyan: Soalnya dia setiap cobaan dicobain
total 1 replies
Husna15🐅
😔
Husna15🐅
aku blm prnah nyium bau teratai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!